F-219
I. PENDAHULUAN
JU
URNAL TEKNIK POMITS Vol.
V 2, No. 2, (2
2013) ISSN: 23
337-3539 (23001-9271 Print)
F-220
Sentra budiday
ya tanaman daan produksi miinyak akar wan
ngi
uksi
di Indonesia beraada di Kabupatten Garut, Jawa Barat. Produ
kan oleh industri
miinyak akar waangi sebagian besar dilakuk
dengan
n
menggu
unakan
tek
knologi
yaang
keccil
sedderhana/konven
nsional, sehin
ngga seringkaali minyak yaang
dihhasilkan tidak memenuhi perrsyaratan yang
g telah ditetapk
kan
ekssportir maupu
un konsumen. Mutu miny
yak akar wan
ngi
Inddonesia meroso
ot tajam sejak akhir tahun 90
0an sebagai akiibat
terj
rjadinya burn
ning pada proses pen
nyulingan yaang
meenyebabkan adanya
a
arom
ma gosong, sehingga dallam
perrdagangannya mendapatkan harga yang rendah
r
. Meto
ode
pennyulingan yan
ng digunakan produsen min
nyak akar wan
ngi
Gaarut adalah pen
nyulingan uap (steam) dengaan tekanan tinggi
berrkisar 45 baar. Penyulingan ini mengh
hasilkan miny
yak
denngan mutu yan
ng kurang baik
k, seperti bau gosong
g
dan warna
gellap. Pada tekan
nan uap 4 bar suhu
s
mencapai 150oC, sehing
gga
terrbentuk uap kering (supeerheated steam
m) yang daapat
meenghanguskan bahan-bahan organik yang rentan terhad
dap
pannas. Metode dan kondisi operasi proses penyuling
gan
meerupakan tahap
pan penting unttuk menghasilk
kan minyak atsiri
denngan jumlah dan
d mutu yang tinggi. Jumllah minyak yaang
meenguap ditenttukan oleh tekanan
t
uap, berat molekul
kom
mponen-komp
ponen dalam minyak,
m
dan laju penyuling
gan
(K
Ketaren, 1985)
A
Agar diperolleh minyak yang bermuttu tinggi maaka
pennyulingan hen
ndaknya berlaangsung pada tekanan rend
dah.
Pennyulingan den
ngan menggunakan tekanan dan suhu rend
dah
meempunyai keun
ntungan yaitu minyak yang dihasilkan tid
dak
meengalami kerusakan akibat panas
p
(Guenth
her, 1990). Haasil
kajjian Suryatmi (2006) memp
perlihatkan bah
hwa penyuling
gan
miinyak akar waangi menggun
nakan variasi tekanan konsstan
hinngga 3 bar men
nghasilkan min
nyak akar wang
gi yang lebih baik
b
dibbanding hasil minyak akar wangi pada umumnya
u
kareena
tiddak berbau gosong.
g
Selain
n tekanan, laju penyuling
gan
berrperan penting
g dalam mengh
hasilkan minyak
k yang baik. Laju
L
yanng tidak sesuai mengakibattkan proses penyulingan tid
dak
berrlangsung semp
purna.
Sebbagai upaya untuk mengh
hasilkan miny
yak akar wan
ngi
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)
Tabel 1.
Spesific gravity minyak akar wangi terhadap massa pada berbagai ukuran
bahan dan metode distilasi
1.7
1.6
Persen Rendemen (%)
F-221
1.5
No
1
1.4
1.3
1.2
Steam-Hydro Distillation
Spesific Grafity
1.0380
1.0249
Hydro Distillation
1.1
Metode
Hydro Distillation
1.0406
0.9484
0.9
0.05
0.06
0.07
0.08
0.09
0.1
D. Variabel Penelitian
1. Variabel percobaan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
2. Bahan baku yaitu tanaman akar wangi bagian akar dicacah
dan utuh (5 cm).
3. Massa daun cengkeh 50, 60, 70, 80, dan 90 gram.
4. Metode hydro distillation dan steam-hydro distillation
dengan pemanasan microwave.
5. Waktu Pengamatan
- Metode hydro distillation (1, 2, 3, 4,dan 5 jam).
- Metode steam-hydro distillation dengan microwave (1, 2,
3, 4, dan 5 jam).
E. Analisa Gas Chroaamatography - Mass Spectrometry (GC
MS)
Analisa yang dilakukan untuk mengetahui komponen
minyak dalam penelitian ini adalah analisa GC - MS (Gas
Chromatography - Mass Spectrometry). Kolom yang
digunakan adalah HP-5MS (Crosslinked 5% Phenylmethylsilicone), dengan panjang kolom 30 m, diameter 0,25
mm dan ketebalan 0,25 m. Suhu pada injektor adalah 290oC,
suhu MS adalah 250oC, dan lama operasi selama 20 menit.
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pengaruh Metode Distilasi terhadap % Rendemen Minyak
Akar Wangi
Berikut ini adalah grafik hubungan antara rasio massa dan
volume distiller terhadap rendemen minyak akar wangi dapat
dilihat pada Gambar 2.
Dari Gambar 2 terlihat bahwa metode steam-hydro
distillation dengan perlakuan bahan dicacah menghasilkan %
rendemen tertinggi yaitu pada rasio massa bahan dan volume
distiller 0,07 gr/ml. Pada metode steam-hydro distillation
penambahan uap mengakibatkan proses hidrolisa yang
berkurang dibanding proses hydro distillation sehingga
rendemen diperoleh lebih besar (Guenther, 2006). Selain itu
kontak air dengan bahan lebih terkontrol sehingga proses
penguapan minyak bisa maksimal.
Terjadi peningkatan volume pada metode microwave,
karena pemanasan dengan menggunakan microwave bersifat
selektif dan volumetric. Selektif maksudnya gelombang mikro
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)
F-222
1.535
1.53
Indeks Bias
Tabel 2.
Komponen yang Terdapat dalam Minyak Akar Wangi Berdasarkan Hasil
Analisa GC-MS
Komposisi (% Area)
Steam-hydro
No
Komponen
Hydro distillation
distillation
Hydro Cacah
Hydro Utuh
Steam-Hydro
Cacah
Steam-Hydro
Utuh
SNI Max
1.525
1.52
SNI Min
1.515
45
55
65
75
85
95
1
2
3
4
5
6
7
8
9
amorphene
-vetivone
cadinene
-vetivone
-gurjunene
Acetic acid
-vatirenene
Khusimone
trisiklovetiverol
1
7,06
1,27
5,31
1,17
2,32
0,52
18,61
1,16
6,37
1,17
1,98
1,36
0,75
7,96
1,43
9,24
Tabel 3.
Komponen Utama dalam Minyak Akar Wangi Hasil Analisa GC-MS
Komposisi (% Area)
Steam-hydro
No
Komponen
Hydro distillation
distillation
1
Khusimone
1,43
2
-vetivone
7,06
6,37
3
-vetivone
5,31
1,98
4
trisiklovetiverol
18,61
9,24
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
F-223