Anda di halaman 1dari 12

Metoda

Pelaksanaan

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN


Pekerjaan

: Pengadaan Dan Pemasangan Pipa PVC IKK Bangkinang


Seberang Kabupaten Kampar (Paket 04/APBN 2015).
Lokasi
: IKK Bangkinang Seberang Kab. Kampar
Tahun Anggaran : 2015

Setelah Surat Perintah Mulai Kerja ditandatangani maka akan dilakukan sosialisasi
tentang pelaksanaan pekerjaan / proyek dengan aparat terkait dan pemuka masyarakat
setempat. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, kami bersama-sama dengan pihak
Owner yang dalam hal ini diwakili oleh Pemimpin Proyek dan Konsultan Pengawas yang
diwakili oleh Supervision Engineernya melakukan tinjauan lapangan untuk mempelajari
kembali kondisi real yang ada dilapangan sehingga dalam pelaksanaan pekerjaan dapat
dilakukan cepat waktu dan tepat mutu sesuai dengan spesifikasi teknis dan gambar kerja
yang ada dan sejalan dengan RAB yang kami ajukan. Untuk kelancaran pekerjaan
dilapangan dan pelaporannya akan disiapkan buku direksi untuk segala instruksi, perintah
dan saran yang mungkin akan kami terima dilapangan dan blangko laporan harian,
mingguan dan bulanan. Selanjutnya sarana pendukung pekerjaan seperti direksi keet dan
gudang serta papan informasi proyek akan segera kami buat. Mobilisasi alat
yang
dibutuhkan dilakukan secepat mungkin seperti stemper, pompa-pompa (sesuai kebutuhan),
Alat bantu pertukangan yang diperlukan (alat-alat untuk pekerjaan sipil), alat ukur dan alatalat lain yang dirasa perlu. Selanjutnya akan diambil Foto dokumentasi sebelum proyek
dikerjakan. Foto dokumentasi kembali diambil pada saat pekerjaan dan saat pekerjaan
selesai.
PEKERJAAN PERSIAPAN
Mobilisasi
Berdasarkan jenis dan jumlah peralatan yang dipergunakan untuk pelaksanaan
pekerjaan ini, seluruh peralatan akan dimobilisasi dari Pekanbaru melalui jalan
darat dan laut langsung ke lokasi pekerjaan termasuk didalamnya mobilisasi tenaga
kerja.
Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat waterpass untuk menentukan
elevasi dasar dari jalan maupun saluran yang akan dilaksanakan yang dilanjutkan
dengan pemasangan bouwplank sesuai dengan elevasi yang didapat dari hasil
pengukuran tersebut.
Pembuatan Direksi Keet
Pembuatan bangunan Direksi Keet yang mencakup kantor dan gudang untuk
kontraktor, kantor untuk direksi serta barak-barak untuk pekerja kontraktor,
dilaksanakan pada awal masa pelaksanaan bersamaan dengan kegiatan
sosialisasi antara kontraktor, aparat pemerintahan dan masyarakat setempat.

CV. CAHAYA RIAU SEJAHTERA

Page 1 of 11

PEKERJAAN FISIK
I. Pekerjaan Jaringan Pipa
Distribusi Umum
Material pipa yang diusulkan memenuhi Persyaratan :
(1) Material yang dipakai baru dan tidak cacat.
(2) Material yang akan dipakai memenuhi persyaratan teknis yang ditentukan.
(3) Material yang ditawarkan dilengkapi dengan brosur-brosur dan cara-cara
pemasangan.
Pekerjaan Pipa
(1).

Umum

(1.1). Persyaratan umum


Kontraktor harus melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan pemasangan
pipa distribusi sesuai dengan disyratkan dalam spesifikasi ini.
Pekerjaaan-pekerjaan yang tidak tercakup dalam spesifikasi dapat
dilaksanakan berdasarkan ketentuan-ketentuan praktis yang berlaku di
Indonesia dan sesuai dengan petunjuk-petunjuk Direksi Proyek.
(.1.2). Pemeriksaan dan trase jalan pipa.
Trase jalan pipa distribusi akan diberikan oleh pemberi tugas lengkap dengan
gambar-gambarnya. Segala biaya yang timbul untuk menentukan trase ini
termasuk pematokannya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
(1.3). Data Geologi.
Untuk bagian pekerjaan jembatan pipa akan dilakukan pekerjaan boring test.
Kalau tidak ditentukan lain, pekerjaan boring test tersebut akan menjadi
tanggung jawab pemberi tugas, dan Kontraktor dapat memintakan hasilhasilnya kepada Direksi Proyek untuk dipelajari.
(2).

Patok dan tanda-tanda

(2.1). Kewajiban Kontraktor


Kontraktor berkewajiban dan bertanggung jawab agar pipa yang sudah
dipasang baik valve dan saluran-saluran lainnya yang diperlukan berada pada
jalur yang ditentukan, baik kedalamannya maupun kemiringannya.
Untuk maksud ini, pada setiap yang dikehendaki Direksi Proyek, Kontraktor
harus mengeset pekerjaannya dari tolak ukur atau titik referance tertentu atas
Kontraktor.
(2.2). Penyimpangan-penyimpangan karena bangunan lain.
Bilamana ada rintangan yang tidak terlihat di dalan rencana dan ternyata
menghalangi
pekerjaan
dan
mengakibatkan
perubahan-perubahan
pelaksanaan, dimana perubahan tersebut mengakibatkan volume pekerjaan,
maka perubahan tersebut dilaksanakan berdasarkan Dokumen Kontrak.

(2.3). Pekerjaan Penggalian


Pekerjaan galian harus dilakukan dengan hati-hati sedemikian rupa sehingga
pekerjaan galian pada jalur yang tepat. Bila terdapat kerusakan-kerusakan
pada bangunan bawah tanah yang ada sebagai akibat penggalian, Kontraktor
harus memperbaikinya kembali sesuai dengan keadaan semula dengan biaya
Kontraktor.
(2.4). Penyelidikan sarana-sarana dibawah tanah.
Bilamana menurut Direksi Proyek, diperlukan untuk menyelidiki dan menggali
untuk menentukan bangunan-bangunan tanah yang ada. Kontraktor harus
melaksanakan penyelidikan penyuntikan pendahuluan trase pipa yang akan
digali di bawah Direksi proyek atas biaya Kontraktor.
(3).

Penggalian dan Persiapan Parit untuk Pemasangan Pipa.

(3.1). Umum
a. Galian tanah dilaksanakan untuk :
- Semua pemasangan pipa dan peralatannya serta bangunan pelengkap
yang termasuk dalam pekerjaan ini.
- Semua bagian-bagian bangunan yang ternasuk ke dalam tanah.
b. Pekerjaan galian dan pemaritan hendaknya dilakukan dengan cara-cara
yang layak, aman dan tepat untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan
timbulnya bahaya.
c. Pekerjaan
penggalian
dilaksanakan
sedemikian
rupa
sehingga
memungkinkan pipa dapat dipasang dengan posisi yang baik dan aman.
Penggalian harus bertahap sesuai dengan perkiraan jumlah pipa yang
dapat dipasang untuk setiap harinya.
Pekerjaan penggalian tanah untuk parit pemasangan pipa harus segera
diikuti dengan pelaksanaan pemasangan pipa dan perlengkapannya, serta
diikuti pula dengan penimbunan/pengurugan kembali dengan segera.
d. Parit galian harus dijaga sehingga effisiensi dan keselamatan pekerjaan
dapat terjamin.
(3.2). Lebar dan Kedalaman Parit Galian.
a. Tempat galian, lebar dan kedalaman minimum untuk pemasangan pipa
berikut perlengkapannya serta bangunan-bangunan yang nyata-nyata
termasuk dalam pekerjaan ini harus dibuat sesuai dengan gambar-gambar
pelaksanaan (gambar situasi, profil memanjang, profil malintang dan
potongan), atau bila tidak digunakan akan dipakai ketentuan-ketentuan
minimal dalamnya galian untuk pemasangan pipa menurut buku petunjuk
pemasangan pipa dan peralatannya dari pabrik pipa yang bersangkutan.
b. Patokan/pedoman yang dipakai untuk kedalamannya galian adalah diukur
dari atas pipa sampai permukaan jalan/tanah asal, ditambah diameter luar
pipa dan tebal lapisan pasir dibawah pipa.
c. Parit pipa harus digali dengan kedalaman yang dikehendaki sehingga
terdapat pembebanan yang merata dan menerus pada dasar aliran (yang
tidak tergantung antara 2 sambungan pipa).

d. Kedalaman galian hendaknya selalu diperiksa untuk


kedalaman jalur pipa yang tepat.

mendapatkan

e. Bila tidak dinyatakan lain, lebar parit galian disesuaikan dengan besarnya
pipa yang akan dipasang dan lebar galian tersebut harus menjamin
pekerjaan penyambungan pipa dengan baik sehingga kebocorankebocoran pada pipa dapat dihindari.
Bila perlu lebar galian diperbesar untuk memudahkan penempatan alat-alat
penyangga dan sebagainya.
e. Parit dan tempat sambungan dan peralatan pipa hendaknya digali hinggga
didapatkan suatu lebar yang cukup untuk ruang bekerja, pemasangan,
penyambungan, penanaman, maupun pekerjaan konstruksi.
g. Bila pada bagian galian parit pipa terdapat galian-galian berlumpur atau
penggalian terlalu dalam maka dapat diurug dengan pasir ataupun diurug
dengan bahan-bahan lainnya yang disetujui oleh Direksi Proyek.
Urugan tersebut kemudian dipadatkan dengan alat pemadatan atau dengan
tangan untuk memperoleh permukaan yang rata pada tempat pemasangan
pipa.
h. Batu-batu besar pada penggalian parit pipa, harus dipindahkan.
i. Dasar parit galian hendaknya rata, rapat, terkonsolidasi dan digali pada
ketinggian yang tepat untuk peletakan pipa serta harus bebas dari lmpur,
dan hendaknya tetap rata akibat injakan kaki para pekerja.
Dasar parit yang sebelumnya padat tapi menjadi lunak bagian atasnya akibat
konstruksi hendaknya diperkuat dengan satu atau lebih lapisan batu pecah
atau kerikil. Lapisan lumpur atau tanah tidak lebih tebal dari 1,25 cm.
(3.3). Galian Pada Tanah Jelek
a. Apabila ternyata didalam pelaksanaan penggalian terjadi kelongsorankelongsoran dan keruntuhan-keruntuhan terus menerus yang mengganggu,
haruslah diadakan konstruksi penguat (dari turap kayu atau lainnya) agar
terjamin keselamatan dan keamanan pekerjaan, efisien kerja, struktur dan
fasilitas lain yang ada.
Penerapan hendaknya direncanakan dan dibuat untuk menahan semua
beban dan muatan yang mungkin timbul akibat pergerakan tanah atau
tekanan. Konstruksi penguat ini hendaknya kaku hingga tidak terjadi
perubahan bentuk dan posisi dalam keadaan apapun. Biaya yang mungkin
timbul akibat adanya konstruksi penguat tersebut harus
sudah
diperhitungkan dalam harga penawaran dan tidak diterima adanya tuntutan
tambahan biaya untuk tambahan pekerjaan ini.
b. Bila pada bagian bawah parit galian ternyata tidak stabil atau dijumpai
lapisan-lapisan bekas sampah ataupun humus, lapisan tersebut harus
dibuang.
Bila dianggap perlu, Direksi Proyek dapat memerintahkan untuk
memindahkan tanah pada lokasi galian dan mengisinya kembali dengan
bahan-bahan yang sesuai.
(3.4). Pengamanan Jalur Pipa
a. Pada tempat-tempat parit pipa yang digali dan ternyata mudah longsor dapat
diberi turap-turap pengaman.

b. Setiap galian hendaknya dijaga tetap kering sampai konstruksi yang


dibangun atau pipa yang harus dipasang selesai dilaksanakan.
(3.5). Penimbunan Tanah Galian.
Semua tanah bekas galian harus ditimbun sedikian rupa sehingga tidak
mengganggu bagi pejalan kaki maupun kendaraan yang lewat.
Bila diperlukan, Direksi Proyek dapat memerintahkan kepada Kontraktor untuk
mengangkut tanah bekas galian tersebut. Segala biaya yang ditimbulkan akibat
pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.
(3.6). Galian ini dinyatakan selesai setelah diperiksa/disetujui oleh Direksi Proyek.
(4).

Pemasangan Pipa

(4.1). Penyimpanan dan Pengangkutan.


a. Pipa, perlengkapan pipa dan bangunan perlengkapan yang akan dipasang
seperti terlihat pada lampiran D, tersimpan digudang penyimpanan pipa
yang disediakan oleh Pemberi Tugas. Pengangkutan dari gudang ketempat
pemasangan menjadi tangung jawab Kontraktor termasuk biayanya.
Apabila ternyata didalam pelaksanaan pemasangan pipa dan
perlengkapannya terdapat kelebihan pipa atau perlengkapannya, Kontraktor
harus mengembalikan kegudang/tempat pengumpulan yang ditentukan
oleh Direksi Proyek. Biaya untuk pengembalian pipa dan potonganpotongan pipa dan perlengkapan pipa tersebut menjadi tanggungan
Kontraktor.
b. Cara-cara pengangkutan, penyambungan dari pipa-pipa, ketentuanketentuan teknis cara pemasangan akan diberikan petunjuk oleh Direksi
Proyek.
(4.2). Menurunkan Pipa Kedalam Parit Galian.
a. Pipa yang akan dipasang diturunkan kedalam parit galian dengan bantuan
alat-alat khusus yang disediakan oleh Kontraktor.
b. Bila terjadi kerusakan pada pipa dan perlengkapan akibat kelalaian
Kontraktor, Kontraktor harus mengganti pipa-pipa yang rusak atau harus
memperbaiki (bila masih dapat diperbaiki) kembali seperti semula dengan
persetujuan Direksi Proyek.
(4.3). Pemeriksaan Sebelum Pemasangan.
Semua pipa dan perlengkapan pipa yang akan dipasang serta alat-alat bantu
untuk pemasangan tersebut harus diperiksa dengan cermat dan hati-hati sesaat
sebelum pipa-pipa/perlengkapan pipa tersebut diturunkan pada lokasi yang
yang sebenarnya.
Bila ada ujung pipa terdapat bengkoan-bengkokan hal tersebut harus
dihindarkan, atau ujung pipa yang bengkok harus dipotong sesuai dengan
petunjuk-petunjuk Direksi Proyek. Pipa atau Fitting yang rusak harus dipisahkan
untuk diperiksa oleh Direksi Proyek.

(4.4). Pembersihan Pipa dan Alat-alat Bantu


Semua pipa-pipa yang akan dipasang harus bebas dari segala macam jenis
kotoran. Bagian luar ujung pipa (Flens Sphigot) yang akan dipasang harus
dicuci terlebih dahulu sampai bersih dan bagian dalam pipa dari Flens Soket
harus dibersihkan, dan harus bebas dari minyak dan gemuk sebelum pipa
dipasang sehingga diperoleh sambungan pipa yang stabil dan baik.
(4.5). Pemasangan Pipa
a.

Pada pipa-pipa yang sudah dipasang harus dicegah jangan sampai


kemasukan segala macam jenis kotoran umpamanya bekas puing-puing,
alat-alat, bekas pakaian dan lain-lain kotoran yang dapat mengganggu
kebersihan dan kelancaran aliran air didalam pipa.

b.

Semua ujung pipa yang terakhir yang pada saat pemasangannya terhenti,
harus ditutup sehingga kotoran ataupun air buangan masuk kedalam pipa.
Cara-cara penutupan pada ujung pipa tersebut harus disetujui Direksi
Proyek

c.

Perubahan arah perletakan pipa (belokan/tikungan), harus dilaksanakan


dengan penyambungan benda/elbow yang sesuai, begitu pula untuk
percabangan harus dengan tee atau tee cross (sesuai kebutuhannya).

d.

Membengkokkan atau merubah bentuk pipa dengan cara apapun tidak


diperbolehkan (secara mekanis maupun dengan cara pemanasan) tanpa
persetujuan Direksi Proyek.

e.

Peil dari perletakan pipa serta dalamnya terhadap muka jalan/tanah asal
harus diperiksa dengan teliti dan disaksikan dan mendapat persetujuan dari
Direksi Proyek.

f.

Pada waktku pemasangan pipa, parit galian untuk perletakan pipa harus
kering, tidak boleh ada air sama sekali dan bagian dalam pipa harus bersih.
Penyambungan pipa hanya dilakukan dalam keadaan kering.

g.

Semua pemasangan fitting penyabungan pipa seperti tee, elbow/bend, dan


sebagainya harus diberi blok-blok anker dari beton (beton campuran 1:2:3).

h.

Setiap pekerjaan pemasangn pipa yang dihentikan pada waktu diluar jamjam kerja, ujung-ujung pipa yang terakhir harus ditutup rapat air untuk
mencegah masuknya kotoran/benda-benda asing/air kotor kedalam pipa.

i.

Material yang digunakan untuk tutup ujung pipa tersebut harus bersih dan
bebas dari minyak/oli ter/aspal atau bahan-bahan minyak pelumas lainnya.

(4.6). Pemotongan Pipa


Apabila benar-benar diperlukan, pemotongan pipa dapat dilakukan Kontraktor
dengan persetujuan Direksi Proyek dan harus dilaksanakan dengan alat yang
sesuai/ khusus untuk jenis atau bahan pipa yang dipasang, agar benar-benar
terjamin penyambungannya yang baik sesuai dengan syarat-syarat
teknis/petunjuk dari pabrik pipa yang bersangkutan (misalnya pipa asbes
cement dengan alat potong ujung pipa-pipa galvanized iron dengan
pemotongan dan knie pipa dan sebagainya.).

(4.7). Penyingkiran Sarana-sarana yang ada.


Segala sarana yang perlu disingkirkan akibat penggalian pekerjaan
pemasangan pipa, harus diperbaiki dan dikembalilkan seperti keadaan dan
kondisi semula. Biaya-biaya yang timbul akibat kerusakan tersebut menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
5).

Penyambungan Pipa

(5.1). Umum
a. Penyambungan pipa-pipa dilaksanakan sesuai dengan petunjuk
penyambungan pipa dari pabrik pembuat pipa dan atau berdasarkan
petunjuk-petunjuk dari Direksi Proyek.
b. Penyambungan pipa yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
(5.2). Sambungan Flens.
a. Setelah Flens pipa sudah bersih permukaannya, kemudian dipasang dan
dibuat dengan putaran secukupnya.
b. Baut-baut harus diputar dengan kunci-kunci yang sesuai sehingga dapat
menjamin kesamarataan baut-baut pipa dengan kedudukan flens pipa,
sehingga terdapat tekanan yang sama pada seluruh permukaan dari flens.
c. Sebelum baut dipasang, semua baut dan mur harus diberi gemuk dengan
sempurna.
(5.3). Sambungan Pipa Ulir
a. Bersihkan bagian ulir luar dari ujung pipa dan bagian ulir dalam dari soket
dengan sikat baja.
b. Balut bagian ulir luar tersebut dengan mempergunakan sale tape yang
sudah disetujui sebelumnya oleh Direksi.
c. Masukan pipa tersebut secara hati-hati kedalam soket dengan cara
memutar pipa/soket tersebut dilakukan setelah posisi pipa-pipa dan soket
tersebut benar-benar sejajar.
d. Defleksi pipa maksimum yang diperoleh disesuaikan dengan ketentuan
pabrik pembuatnya atau Direksi Proyek.
6).

Penyambungan Pipa dengan Rubbering.

a.

Bersihkan socket, alur, ring karet dan ujung sphigot dengan bahan pembersih
(cleaner). Bagian yang bersphigot harus miring 15 derajat dari sumbu pipa dan
masuk kedalam dari pipa yang harus ditandai.
Pada saat itu ring karet harus ditekan hinggga berbentuk hati dan masukkan kedalam
alurnya.
b.

Oleskan minyak pelumas (lubrikan) secara merata kira-kira setengah dari


panjangnya sphigot.

c.

Setelah kedua pipa benar-benar sejajar dikedua bidangnya, dorong sphigot


kedalam socket dengan gerakan memutar yang ringan.

d.

Dorong sphigot sampai kedalam tanda yang sudah ditentukan sebelumnya.

e.

Defleksi yang diizinkan untuk sambungan rubbering ini, besarnya ditentukan


sesuai dengan petunjuk pabrik atau petunjuk-petunjuk langsung dari pabrik.

7).
Pemasangan Valve
a. Lokasi Pemasangan Valve dan Valve Boxes sesuai dengan gambar.
b. Air Valve (Katup Udara).
a.
b.

Air valve akan dipasang pada pipa baja dilaksanakan seperti tertera dalam
gambar.
Pipa baja untuk kedudukan air valve terlebih dahulu dibalut dengan plat
baja, setelah plat pembalut tersebut selesai dilas dengan pipa, baru valve
dipasang.
Pada plat pembalut tersebut harus dibuat thread yang disetujui oleh Direksi
proyek. Air valve harus dibalut dan dikunci dengan sempurna pada plat
pembalut pipa sehingga kedap air.

8).
Pelintasan Pipa
Pelintasan pipa meliputi pelintasan dengan jalan raya dan sungai serta jalan kereta
api apabila ada, seperti yang terlihat dalam gambar.
Kontraktor hendaknya mendapatkan izin-izin yang diperlukan untuk membuat
bangunan-bangunan perlintasan dan biaya yang timbul untuk itu menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
1. Pelintasan Kali/Sungai.
a. Untuk pipa-pipa yang melintasi kali/sungai bila mengizinkan, pipa-pipa
digantung pada jembatan yang ada dengan konstruksi yang sederhanan,
yaitu dengan memakai gantungan dari besi plat yang dikuatkan pada
gelagar jembatan. Pipa adalah digunakan untuk perlintasan pipa adalah
pipa baja.
b. Apabila tidak memungkinkan digantung pada jembatan yang ada, harus
dilakukan pembenaman pipa kedalam sungai (syphon).
2. Jembatan Pipa
Umum
Jembatan pipa direncanakan dengan menggunakan pipa baja seperti
terlihat pada gambar rencana.
Kontraktor harus mempersiapkan semua tenaga, alat-alat, dan
perlengkapan-perlengkapan lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan ini.
Pemasangan jembatan-jembatan pipa tidak hanya melaksanakan
pembautan pondasi saja, akan tetapi sekaligus melaksanakan pemasangan

pipanya dan penyambungan didalam tanah dengan pipa tanah dengan


didekatnya sesuai dengan petunjuk Direksi Proyek.
Kontraktor harus memeriksa kembali semua ukuran-ukuran yang ada
didalam gambar sesuai dengan hasil survey yang dilakukan sendiri
dilapangan. segala biaya yang timbul akibat pekerjaan ini menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
Data hasil penyelidikan tanah yang diperlukan untuk pemasangan jembatan
pipa, dapat diminta Kontraktor dari Direksi Proyek.
Pada tiap-tiap jembatan pipa, pipa-pipa yang dipasang harus berbentuk
lengkungan. Bila tidak ditentukan lain, kemiringan lengkungan tersebut
adalah 1 : 350 diambil dari as (pusat) bentangan dari tiap-tiap jembatan
pipa.
Ring pengaman pipa (klem pengaman pipa) harus betul-betul dipasang
pada setiap bantalan pier sebagaimana terlihat pada gambar.
Klem pengaman pipa harus dibuat dari satu jenis baja sesuai dengan
standar yang ditentukan. setelah semua klem pengaman pipa dipasang
pada posisi yang dikehendaki kemudian dilas pada sekeliling pipa dan dicat.
Kontraktor harus mempersiapkan kayu-kayu ataupun batang-batang kelapa
melintasi sungai dengan lebar seperlunya untuk perancah pelaksanaan
pemasangan pipa, penyambungan, pengelasan untuk pengecatan pipa,
perancah tersebut dibuat harus dalam keadaan kuat, sehingga terjamin
pelaksanaan yang aman waktu pemasangan pipa ataupun waktu
pelaksanaan pemancangan pondasi tiang pancang (bila ada).
Bila pemasangan pipa digantung pada jembatan yang ada, ataupun
digantung pada bangunan-bangunan lain yang ada, persetujuan dari pemilik
atau instansi yang berwenang mengenai rencana pelaksanaan
penggantungan pipa pada bangunan-bangunan tersebut menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
9).

Pengurugan.
Umum
a Pengurugan kembali bekas galian harus dilakukan tidak langsung
kebagian pipa atau struktur.
b

10).

Urugan baru dapat dilaksanakan, setelah pemasangan pipa selesai


diperiksa dan disetujui oleh Direksi Proyek.

Pengetasan Pipa.
1. Umum
a Pipa yang harus dipasang dites/diuji persambungannya untuk mengetahui
apakah penyambungan pipa sudah dilakukan dengan sempurna.
b

Pengetasan pipa dilaksanakan harus dengan sepengetahuan dan


disaksikan oleh Direksi Proyek. Pengetasan ulang harus dilaksanakan

kembali bila hasil pengetasan belum mendapat persetujuan Direksi


Proyek.
c.

Segala biaya untuk pengujian ini menjadi tanggung jawab Kontraktor.

2. Pengujian Kebocoran (Leakage


Test). Umum
Pengujian kebocoran harus dilaksanakan setelah pengujian tekanan
hidrostatis selesai dilaksanakan dan disetujui oleh Direksi Proyek.

Kontraktor harus menyiapkan semua peralatan-peralatan


diperlukan untuk melaksanakan pengujian kebocoran.

Lamanya pengujian untuk tiap-tiap kali pengujian adalah 2 jam dan


selama pengujian, pipa-pipa harus tetap menunjukan tekanan normal
20 Kg/cm.

Hasil pengujian dianggap baik dan akan disetujui Direksi Proyek bila
memenuhi standar pengujian kebocoran untuk tekanan 20 Kg/cm.
Bila hasil pengujian tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan,
Kontraktor dengan biaya sendiri harus memperbaiki kebocorankebocoran pada sambungan-sambungan pipa sehinggga hasil
pengujian kebocoran mengenai persyaratan yang telah ditentukan.

yang

Pengurasan Pipa
Kontraktor harus mencuci semua pipa yang sudah selesai dipasang. Air yang dipakai
untuk mencuci pipa tersebut adalah air yang bersih (potable) yang disetujui Direksi
Proyek.Pengurasan dilaksanakan mulai dari hulu pipa yang sudah dipasang dan
dibuang kesaluran-saluran drainage, secara berangsur-angsur segala kotorankotoran yang ada dalam pipa dibersihkan. Lamanya pelaksanaan pengurasan akan
ditentukan Direksi Proyek.
Pengecatan.
(a) Semua pipa baja yang terbuka terhadap udara, harus diberi dua lapisan cat dasar
setelah dipermukaan pipa terlebih dahulu dibersihkan dan sudah kering.
(b) Semua sambungan pipa baja yang pengelasannya dilaksanakan dilapangan,
maka setelah selesai dilas bagian lapisan dalam dan luar harus diperbaiki
kembali. Bagian pipa yang sudah diperbaiki tersebut harus dilapisi kembali dan
ataupun cat dasar meni merah seperti sebagaimana keadaan semula.
STRATEGI PELAKSANAAN
Setelah Surat Perintah Mulai Kerja diterima, segera team pengukuran dan site manager
(pelaksana lapangan) dikirim ke lokasi untuk melakukan survey pengukuran terhadap
lokasi kerja guna mempersiapkan gambar existing (mutual check awal (0/nol),
memasang patok-patok pedoman dan memastikan jalur Perpipaan sekaligus
menentukan letak bangunan sementara untuk menunjang kelancaran pelaksanaan
pekerjaan di lapangan.
Selama pekerjaan berlangsung, penggambaran terhadap hasil kerja yang telah selesai,
akan langsung dikerjakan untuk memudahkan penggambaran ABD (as built drawing).

CV. CAHAYA RIAU SEJAHTERA

Page 10 of 11

Metoda Pelaksanaan

Dokumentasi terhadap lokasi kerja akan dilakukan dalam beberapa fase yaitu :
Sebelum dilaksanakan
Sedang dilaksanakan
Sesudah selesai dilaksanakan
Pada kondisi dianggap perlu oleh direksi
Setiap pengajuan tagihan pembayaran
Pengambilan foto-foto tersebut dilakukan dari satu titik/arah yang sama.

PENUTUP
Demikianlah Metoda Pelaksanaan Kegiatan Paket ini seperti tertera diatas.
Pekanbaru, 07 April 2015

CV. CAHAYA RIAU SEJAHTERA

y
&
ABU BAKAR
Direktur

CV. CAHAYA RIAU SEJAHTERA

Page 11 of 11

Metoda Pelaksanaan

CV. CAHAYA RIAU SEJAHTERA

Page 11 of 11

Anda mungkin juga menyukai