Anda di halaman 1dari 33

Teknik Instalasi (TEE 204 A)

Panel

Konten

Konsep dan standard

Perhitungan dan perancangan

Penyusunan panel schedule

PHB
Perlengkapan Hubung
Bagi (PHB) dan Kendali
ialah suatu perlengkapan
atau peralatan listrik yang
berfungsi sebagai isolasi,
pengendali, penaman,
dan pengubung serta
membagi tenaga listrik
dari sumber tenaga listrik

Fungsi PHB

Isolasi
memutuskan catu atau bagian diskrit dari instalasi dengan
memisahkan instalasi atau bagian dari setiap sumber
energi listrik untuk alasan keamanan (contoh bila bekerja
pd penghantar)
saklar tanpa beban (off load switch), isolator

Pengendali
menghidupkan atau mematikan selama kondisi
pengoperasian normal, untuk tujuan pengoperasian dan
pemeliharaan.
kontaktor, sakelar, sakelar darurat

Pengaman
pengaman kabel, perlengkapan dan manusia terhadap
kondisi abnormal seperti beban lebih, hubung pendek
dan gangguan bumi, dengan memutuskan arus
gangguan sehingga gangguan terisolasi.
pemutus daya, sakelar, pengaman lebur

Ketentuan Umum.
1. Panel hubung bagi harus ditata dan dipasang secara teratur
dan rapih, pada ruang yang cukup untuk pemeliharaan
pelayanan operasional.
2. PHB dapat dioperasikan tanpa alat bantu misalnya tangga,
meja.
3. Penyambungan ujung kabel sirkit pada terminal PHB harus
memakai sepatu kasel. Semua mur, baut dan komponen
yang terbuat dari logam harus dipilih yang dilapisi material
anti karat. Sambungan dua jenis logam. Harus dengan
bimetal.
4. Terminal kabel kendali harus terpisah dari terminal-terminal
saluran daya.
5. PHB yang dipasok dari sumber berbeda harus terpisah
minimal 5 cm.

Contoh Penempatan

Ketentuan Umum contd


Sirkit masuk

1. Pada sisi penghantar masuk PHB harus terpasang


setidak tidaknya satu saklar pada sisi penghantar keluar
harus dipasang satu proteksi arus.
2. KHA saklar minimal sama dengan KHA penghantar

3. Saklar masuk bisa tidak dipotong apabila :


4. PHB sisi hulu berjarak maksimum 5 meter dari PHB sisi
hilir dan dilengkapi saklar keluar, mudah dicapai, dan
berada pada ruang yang sama.
5. Suplai ke PHB dapat di buka-tutup secara Remoted
6. Sisi sirkit keluar di pasang sakelar, sisi masuk cukup
pemisah.

Ilustrasi

Ilustrasi

Ketentuan Umum contd

Sirkit Keluar :
1. Sakelar keluar harus di pasang pada PHB, jika :
a.
b.
c.
d.

Memasok 3 PHB pada sisi hilir atau lebih.


Memasok minimal 3 motor listrik dengan daya diatas 1,5 kW.
Memasok kotak kontak minimal 3 buah dengan daya diatas
16 A.
Mempunyai KHA penghantar sirkit keluar minimal 100 A
(lihat gambar 6.2.4a,6.2.4b, PUIL 2000)

2. KHA rel PHB minimal 125 % KHA penghantar


sirkit masuk.
3. KHA sakelar sekurang-kurangnya sama dengan KHA
sirkit proteksi.
4. Mekanisme sakelar dipilih dengan buka tutup semua
kutub secara serentak/bersama-sama.

Ilustrasi

Ketentuan Umum contd

Pengelompokan Sirkit Keluar.


1. Sirkit keluar instalasi penerangan, instalasi tenaga, harus
terpisah.
2. Masing-masing sirkit maksimum melayani 6 group
pelayanan
3. Group pelayanan perlengkapan satu fasa, fasa dua, fasa
tiga, kemudian merupakan kelompok pelayanan sendirisendiri.
PHB UTAMA

PHB 1

PHB 2

Kelompok
instalasi tenaga

Kelompok
Instalasi
Penerangan atau
Perlengkapan
3 fasa

PHB 3

Instalasi
Fasa-1

Instalasi
Fasa-2

Instalasi
Fasa-3

Ketentuan Umum contd


4. KHA sakelar sirkit keluar minimal sama dengan KHA
pengaman proteksi.
5. Mekanisme sakelar dipilih degan buka tutup semua kutup
secara serentak/bersama-sama.
6. KHA sakelar sirkit keluar minimal sama dengan KHA
pengaman proteksi.
7. Mekanisme sakelar dipilih degan buka tutup semua kutup
secara serentak/bersama-sama.

Penempatan pengaman lebur, sakelar, dan rel


Jika pengaman lebur dan sakelar kedua-duanya
terdapat pada sirkit masuk, sebaiknya pengaman lebur
dipasang sesudah sakelar

Ketentuan Umum contd


Jika pengaman lebur dan sakelar kedua-duanya terdapat pada sirkit
keluar, sebaiknya pengaman lebur dipasang sesudah sakelar
sebagaimana.
Apabila sistem proteksi tidak menggunakan pengaman lebur tetapi
menggunakan pemutus sirkit sejenis MCB (mini circuit breaker),
maka ketentuan dalam poin sebelumnya tidak berlaku, tetapi
diterapkan ketentuan pemasangan saklar masuk

Ketentuan Umum contd

Sistem Pembumian :
1. Semua BKT PHB harus dibumikan.
Pintu PHB harus dibumikan dengan
penghantar fleksibel.
2. Rel pembumian harus diberi tanda
jelas ( 1/- atau warna kuning-hijau).
3. Pada sistem TNC, rel netral
dibumikan.
4. Jika rel proteksi terpisah dari rel netral
hanya rel proteksi yang dibumikan.
5. Jika dilengkapi dengan gawai proteksi
arus sita GPAS, rel netral tidak
boleh dibumikan.

Ketentuan Umum contd

Ketentuan pemasangan PHB :


1. Konstruksi PHB dipilih dari bahan yang tidak mudah
terbakar, tahan lembab dan kokoh.
2. Harus pada ruang dengan ventilasi cukup, bila
membuka kedepan harus ada ruang bebas minimal
0,45 meter.
3. Lemari PHB tidak boleh ditempatkan dikamar
lembab/kamar mandi/kamar kecil/ diatas kompor
diatas bak air atau pada tempat-tempat sejenis.

Perencanaan Panel
1. Menentukan Jumlah Rangkaian Akhir
Jumlah maksimum titik beban yang boleh dihubungkan
paralel pada sebuah rangkaian akhir dengan pengaman
pemutus daya atau pengaman lebur harus seperti pada
tabel slide berikutnya:
Jumlah maksimum titik beban yang dapat dihubungkan
paralel pada suatu sirkit akhir harus sesuai dengan tabel
2, dan jumlah titik beban yang dapat dihubungkan pada
suatu sirkit akhir tergantung pada nilai pengenal gawai
proteksi, yang nilai maksimumnya tidak boleh melebihi
KHA penghantar sirkit (PUIL: 2000: 4.4.1.1).

3. Menentukan KHA Penghantar


Kemampuan Hantar Arus (KHA) sirkit akhir yang menyuplai
beban tunggal tidak boleh mempunyai KHA kurang dari 125 %
arus pengenal beban penuh. Di samping itu, untuk jarak jauh
perlu digunakan penghantar yang cukup ukurannya hingga tidak
terjadi susut tegangan yang berlebihan. Sedangkan untuk
penghantar sirkit akhir yang menyuplai dua buah beban atau
lebih, tidak boleh mempunyai KHA kurang dari jumlah arus
beban penuh semua beban itu ditambah 125 % dari arus dari
arus beban yang terbesar dalam kelompok tersebut.

Setelah dapat besar kemampuan hantar arus penghantar, maka


kita dapat menentukan kabel jenis apa yang akan dipakai dan
berapa besar penampang kabel tersebut.
KHA penghantar utama dan busber ditentukan dengan rumus:
KHA = KHA panghantar cabang dengan rangting arus
beban tertinggi + In beban pada cabang lainnnya

4. Menentukan KHA Pengaman MCB / MCCB


Pengaman beban lebih yang akan digunakan pada
tiap beban direncanakan menggunakan MCB.
Penentuan rating MCB untuk satu beban pada satu
rangkaian akhir dihitung menggunakan rumus:
Rating MCB = 1,25 x In beban

Untuk rating MCB pada penghantar cabang


dilakukakan dengan metode yang sama dengan
penentuan KHA. Untuk pengaman beban beban lebih
dan arus hubung singkat pada panel direncanakan
menggunakan MCCB yang pemakaiannya
disesuaikan besar arus yang mengalir ke beban.

5. Menentukan KHA Saklar Masuk


Cara menentukan kemampuan arus saklar yang
digunakan adalah 1,15% dikali arus nominal yang
mengalir yaitu dengan rumus:
In Saklar
= 1,15 % x In beban atau
= 1,15 x In beban

6. Menentukan Drop Tegangan


Adapun faktor yang mempengaruhi terjadinya drop
tegangan adalah:
a. Pemakaian penghantar yang terlalu panjang dari
jarak pusat beban yang sebenarnya.
b. Kecilnya luas penampang kabel yang digunakan.
Drop tegangan yang diperbolehkan berdasarkan
Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) tahun 2000
yaitu untuk penerangan sebesar 2 % sedangkan
untuk tenaga sebesar 5 %.
Jadi drop tegangan yang diizmkan sebesar 2 % x 220
V = 4,4 Volt dan untuk tenaga sebesar 5% x 220 V 11 Volt.

In Saklar

= 1,15 % x In beban atau


= 1,15 x 36 A
= 41.4

Panel Schedule

Anda mungkin juga menyukai