Anda di halaman 1dari 53

KASUS

Identitas Pasien

No. MR : 00.07.51.52
Nama : Ny.S
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 57 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Alamat : Jalan Pancoran Barat No 7 RT/RW 12/06, Pancoran
Masuk tanggal : 05 Maret 2016
Keluar tanggal :

Riwayat Penyakit Sekarang


Allo anamnesa
Keluhan Utama
mengantuk
Keluhan tambahan
sakit kepala, demam

Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang


Pasien datang dengan keluhan penurunan kesadaran sejak bangun pagi hari 9
jam SMRS. Menurut anak pasien, pasien diajak bicara namun hanya menjawab
satu kata lalu tidur kembali. Sebelumnya menurut anak pasien, pasien
mengeluh sakit kepala sejak 2 minggu SMRS. Rasa sakit diseluruh bagian
kepala, seperti ditusuk-tusuk dan terus menerus sepanjang hari. Sakit kepala
dirasa semakin memberat sejak 2 hari SMRS . Selain itu pasien juga demam
yang munculnya bersamaan dengan sakit kepala. Keluarga pasien tidak
mengetahui demam secara pasti. Mual -, muntah -, kejang -, riwayat batuk
lama -, riwayat pengobatan paru -, penurunan berat badan +, penurunan nafsu
makan +, keringat malam -. Menurut anak pasien, pasien aktivitas sehari-hari
dirumah sebagai ibu rumah tangga namun 1 minggu SMRS aktivitas pasien
hanya tidur berbaring di tempat tidur. Keluarga pasien sudah memberikan obat
warung untuk mengurangi keluhan, namun tidak ada perubahan. Keluarga
pasien sudah membawa pasien ke rumah sakit Koja Jakarta Utara namun
keluarga pasien menolak untuk dirawat dikarenakan jauh dari lokasi rumah.

Riwayat Penyakit Dahulu:


Riwayat tekanan darah tinggi disangkal,
riwayat
kencing
manis,
keluarga
tidak
mengetahui pasti.

Pemeriksaan Umum, 05 maret 2016


Kesadaran : somnolen
GCS: E2V2M5
Tekanan Darah : Lengan kanan : 120/70 mmHg
Lengan kiri : 130/80 mmHg
Suhu : 38 C
Respirasi : 24 x/menit
Nadi : 82 x/menit
Umur klinis : 50 an
Gizi : normal, BB 55 kg , TB :158 cm, IMT : 20,5
Stigmata : tidak ada
Kulit : Sawo matang
Kuku : sianosis KGB : Tidak teraba membesar
Pembuluh darah Arteri Carotis: Palpasi : kanan sama dengan kiri
Auskultasi : tidak ada bising
Turgor : baik

Pemeriksaan Regional

Kepala: Normocephali
Kalvarium: Tidak ada kelainan
Mata
: konjungtiva anemis -/-, sklera
ikterik -/Hidung: Deviasi septum nasi cavum
nasi lapang/lapang, sekret -/Mulut
: sulit dinilai
Telinga: Liang telinga lapang/lapang,
serumen -/-, membran timpani intak +/+
Leher: KGB tidak teraba membesar.
Toraks: Pergerakan simetris kanan =
kiri, sonor kanan = kiri
Jantung: BJ I dan II normal, murmur -,
gallop

Paru-paru: BND Vesikuler, ronkhi


-/-, wheezing -/Abdomen : Datar, supel , BU

(+) 4x/menit

Hepar: Tidak teraba membesar


Lien: Tidak teraba membesar
Vesika Urinaria: Bulging (-)
Extremitas : Akral hangat, CRT <
2, Edema (-)
Sendi-sendi : tidak ada kelainan
Gerakan leher : Baik
Gerakan tubuh : Baik

Status generalis
Kesadaran Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran
: Somnolen
: E2V2M5
GCS

Compos
Mentis

110/70
mmHg

80
kali
/menit

20 kali/
menit

37 C

STATUS NEUROLOGIS
Rangsang Meningeal

Kaku kuduk : +
Brudzinski I : Brudzinski II : -/Kernig
: >135 O / >135 O
Laseque : >70 />70
O

Pemeriksaan Nervus Cranialis


1. Nervus I (olfactorius)
Penciuman : sulit dinilai
Cavum Nasi
: Lapang/ Lapang
2. Nervus II (optikus)
Visus Kasar
: sulit dinilai
Lapang pandang : sulit dinilai
Warna
: sulit dinilai
Funduskopi
: Tidak dilakukan

Pemeriksaan Nervus Cranialis


3) Nervus III, IV, VI (Occulomotorius,
Trochlearis, Abdusen)
Sikap bola mata

Ptosis : -/Strabismus : -/Eksoftalmus


:-/Ensoftalmus
: -/Diplopia
: -/Deviasi Konjugee : -/-

Pergerakan Bola mata: ke segala arah

Lateral kanan : sulit dinilai


Lateral kiri : sulit dinilai
Atas
: sulit dinilai
Bawah : sulit dinilai

Pemeriksaan Nervus Cranialis

Pupil
Bentuk
: Bulat
Ukuran
: Isokor, 4mm/4mm
Refleks cahaya langsung
: +/+
Refleks Cahaya tidak langsung : +/+
Refleks Akomodasi
: sulit dinilai

Pemeriksaan Nervus Cranialis


4. Nervus V (Trigeminus)
Motorik
Membuka mulut : sulit dinilai
Gerakan rahang : sulit dinilai
Sensorik
Rasa raba : sulit dinilai
Rasa nyeri : sulit dinilai
Rasa Suhu : sulit dinilai
Refleks
Refleks Kornea : +/+
Refleks Maseter
: tidak dilakukan

Pemeriksaan Nervus Cranialis


5. Nervus VII (Fasialis)

Sikap wajah
: Simetris
Angkat alis
: sulit dinilai
Kerut Dahi
: sulit dinilai
Kembung pipi
: sulit dinilai
Lagoftalmus
: tidak ada
Menyeringai (SNL)
: Tidak mendatar
Chovstek
:-

Pemeriksaan Nervus Cranialis


6. Nervus VIII (Vestibulokoklearis)
Vestibularis
Nistagmus : -/ Vertigo
: Kokhlearis
Suara bisik
: sulit dinilai
Gesekan jari
: sulit dinilai
Test Rinne
: sulit dinilai
Test Weber
: sulit dinilai
Test Schwabach : sulit dinilai

Pemeriksaan Nervus Cranialis


7. Nervus IX, X (Glosofaringeus, Vagus)

Arcus Faring : sulit dinilai


Palatum mole : sulit dinilai
Uvula
: sulit dinilai
Disfonia
: sulit dinilai
Disfagia
: sulit dinilai
Disartria
: sulit dinilai
Refleks vagal: +
Refleks okulokardiak : +
Refleks Sinus karotikus : +

Pemeriksaan Nervus Cranialis


8. Nervus XI (Asesorius)
Menoleh (kanan, kiri, bawah) : sulit dinilai
Angkat bahu
: sulit dinilai

9. Nervus XII (Hipoglosus)

Sikap lidah dalam mulut : sulit dinilai


Julur lidah
: sulit dinilai
Tenaga otot lidah
: sulit dinilai
Tremor
: sulit dinilai
Fasikulasi
: sulit dinilai
Atrofi
: sulit dinilai

Refleks
Refleks Fisiologis

Biceps
Triceps
KPR
APR

: ++/++
: ++/++
: ++/++
: ++/++

Refleks Patologis

Hoffman & Tromner : -/Babinski


: -/Chaddock
: -/Schaffer
: -/Oppenheim
: -/Gordon
: -/Rossolimo
: -/Mendel
: -/Klonus lutut
: -/Klonus kaki
: -/-

Motorik
Derajat Kekuatan Otot :
lateralisasi kiri
Tonus : spastik
Trofi : Eutrofi
Gerakan Abnormal : (-)

Vegetatif

Miksi
: kateter
Defekasi : sulit dinilai
Salivasi
: normal
Keringat : tidak
dilakukan

Sensorik
Rasa Raba : sulit dinilai
Rasa Nyeri : sulit dinilai
Rasa Suhu : sulit dinilai

Fungsi luhur
Memori : tidak dilakukan
Kognitif : tidak dilakukan
Afek Emosi: tidak dilakukan
Bahasa : tidak dilakukan
Grafestesia: tidak dilakukan

Koordinasi
Statis
Duduk
Berdiri
Jalan

: tidak dilakukan
: tidak dilakukan
: tidak dilakukan

Dinamis
Telunjuk-telunjuk
Telunjuk-hidung
Disdiadokinesis

: tidak dilakukan
: tidak dilakukan
: tidak dilakukan

Resume

Pasien datang dengan keluhan penurunan kesadaran sejak bangun


pagi hari 9 jam SMRS. Menurut anak pasien, pasien diajak bicara
namun hanya menjawab satu kata lalu tidur kembali. Sebelumnya
menurut anak pasien, pasien mengeluh sakit kepala sejak 2 minggu
SMRS. Demam +, penurunan berat badan +, penurunan nafsu
makan +. Menurut anak pasien, pasien aktivitas sehari-hari dirumah
sebagai ibu rumah tangga namun 1 minggu SMRS aktivitas pasien
hanya tidur berbaring di tempat tidur. Keluarga pasien sudah
memberikan obat warung untuk mengurangi keluhan, namun tidak
ada perubahan.

DIAGNOSIS
Klinis : penurunan kesadaran, hemiparese sinistra
Topis :kortex cerebri
Etiologi

: meningitis

Terapi
IVFD :I RL+ neurobion I amp / 12 jam
PCT drip 1 gram
Diet : SV 6x200 CC
MM/
- Dexamethason
- Ceftriaxone
- Kemicetine
- sucralfat syrup
- Omeprazole

4x1 amp (IV)


1x2 gr (IV) Skin Test
4x1 gr (IV) Skin Test
3x IC
2x1 capsul

PROGNOSIS
Ad Vitam

: Dubia ad malam

Ad Sanationum

: Dubia ad malam

Ad Fungsionam

: Dubia ad malam

PEMERIKSAAN LAB DARAH


Hematologi

Hb : 12,5 mmHg
Leukosit : 8,800 /L
Trombosit: 161.000 /uL
Ht : 38,9%
LED : 15 mm/jam
Ureum : 66 mg/dl
Kreatinin : 1,03 mg/dl
Na : 144 mmol/L
K : 3,9 mmol/L
Cl : 104 mmol/L
GDS : 189 mg/dl

CT SCAN non kontras

CT SCAN post kontras

FOTO
THORAX

FOLLOW UP
07 Maret 2016
S

O
KU: TSS
Kesadaran: Somnolen
GCS: E2V2M5
TD :

Penurunan kesadran

A
Klinis:
Penurunan kesadaran,
lateralisasi sinistra

Lengan ka: 120/70mmHg


Lengan ki: 130/80 mmHg

Topis:
Korteks cerebri

Nadi : 70x/mnt
Suhu : 36,5C
RR : 24x/mnt

Etiologi:
meningitis

Rangsang Meningen
Kaku kuduk : +
Brudzinski I : Brudzinski II : -/Kernig :-/Laseque : >70/>70
Motorik :
Kekuatan motorik lateralisasi
kiri
spastik

P
IVFD: I RL + I neurobion amp/ 12 jam
DIET: SV 6x200 cc

Konservatif:
Dexamethason 4x1 amp (iv)
Ceftriaxone 1x2 gr (iv)
Kemicetine
4x1 gr (iv)
sucralfat syrup 3x IC
Omeprazole 2x1 caps
Konsul Paru
Konsul RS Pokja

FOLLOW UP
08- 03 - 2016
S

Sakit kepala

O
KU: TSS
GCS: E4M6V (Afasia)
TD :
Lengan kanan : 120/80 mmHg
Lengan kiri
: 120/70 mmHg
Nadi : 100 x/mnt
Suhu : 36C
RR : 33x/mnt
Rangsang Meningen
Kaku kuduk : +
Brudzinski I : Brudzinski II : -/Kernig: -/Laseque : >70/>70
NIII, IV, VI ; sikap bola mata saat istirahat simetris,
ptosis -, strabismus -, exopthalmus -, enopthalmus
-, pergerakan bola mata simetris kiri = kanan, pupil
bulat isokor, RCL +/+, RCTL +/+, R. Akomodasi
+/+
N VII
: sikap wajah saat istirahat
simetris, mimik biasa, kerut dahi baik, kembung
pipi baik, angkat alis baik, menyeringai baik.
Motorik :
Kekuatan motorik 3333 4444
3333 4444
spastik

A
Klinis:
Cephalgia,afasia motorik.
Topis:
Kortex cerebri
Etiologi:
Meningitis

P
IVFD: IVFD : I RL+ I neurobion amp /
24 jam
DIET: SV 2X600 cc

Konservatif:
- Dexamethason 4x1 amp
- Ceftriaxone 1x2 gr
- Kemicetine 4x1 gr
- sucralfat syrup 3x IC
-Omeprazole 2x1 caps
Jawaban konsul Pemeriksaan Sputum
BTA 3X, Tes Mantoux

FOLLOW UP
10 - 03 - 2016
S

Sakit kepala

O
KU: TSS
GCS: E4M6V (Afasia)
TD :
Lengan kanan : 120/70 mmHg
Lengan kiri
: 120/80 mmHg
Nadi : 80x/mnt
Suhu : 36,2C
RR : 24 x/mnt
Rangsang Meningen
Kaku kuduk : +
Brudzinski I : Brudzinski II : -/Kernig: -/Laseque : >70/>70
Motorik :
Kekuatan motorik
3333 4444
3333 4444
Tonus :spastik
Trofi : eutrofi
Dinamis : telunjuk hidung : baik
Telunjuk telunjuk : baik

A
Klinis:
Cephalgia, afasia motorik,
Topis:
kortex cerebri
Etiologi:
meningitis

P
IVFD: I RL+ I neurobion amp / 24 jam
DIET: SV 6X200 cc
- Dexamethason
4x1 amp (IV)
- Ceftriaxone
1x2 gr (IV)
- Kemicetine
4x1 gr (IV)
- sucralfat syrup
3x IC
- Omeprazole
2x1 caps
-asam mefenamat 3x1 tab

FOLLOW UP
11-03-2016
S

Sakit kepala

O
KU: TSS
GCS: E4M6V (Afasia)
TD :
Lengan kanan : 130/80 mmHg
Lengan kiri
: 120/80 mmHg
Nadi : 88x/mnt
Suhu : 36,2C
RR : 19 x/mnt
Rangsang Meningen
Kaku kuduk : +
Brudzinski I : Brudzinski II : -/Kernig: -/Laseque : >70/>70
Motorik :
Kekuatan motorik
3333 4444
3333 4444
Tonus :spastik
Trofi : eutrofi

A
Klinis:
Cephalgia,, afasia motorik
Topis:
meningitis
Etiologi:
Kortex cerebri

P
IVFD: I RL+ I neurobion amp / 24 jam
DIET: SV 6X 200 ccr
- Dexamethason
4x1 amp (IV)
- Ceftriaxone
1x2 gr (IV)
- Kemicetine
4x1 gr (IV)
- sucralfat syrup
3x IC
- Omeprazole
2x1 caps
-asam mefenamat 3x1 tab
-Rencana Lumbal Pungsi

FOLLOW UP
12-03-2016
S

Sakit kepala

O
KU: TSS
GCS: E4M6V (Afasia)
TD :
Lengan kanan : 130/80 mmHg
Lengan kiri
: 120/70 mmHg
Nadi : 86x/mnt
Suhu : 36,2C
RR : 17 x/mnt
Rangsang Meningen
Kaku kuduk : +
Brudzinski I : Brudzinski II : -/Kernig: -/Laseque : >70/>70
Motorik :
Kekuatan motorik
3333 4444
3333 4444
Tonus :spastik
Trofi : eutrofi

A
Klinis:
Cephalgia,, afasia motorik
Topis:
meningitis
Etiologi:
Kortex cerebri

P
IVFD: I RL+ I neurobion amp / 24 jam
DIET: Bubur
- Dexamethason
4x1 amp (IV)
- Ceftriaxone
1x2 gr (IV)
- Kemicetine
4x1 gr (IV)
- sucralfat syrup
3x IC
- Omeprazole
2x1 caps
-asam mefenamat 3x1 tab
-Lumbal Pungsi

FOLLOW UP
14-03-2016 (ICU)
S

Penurunan Kesadaran

O
KU: TSB
GCS: E2V2M3 (sopor)
TD :
Lengan kanan : 100/70 mmHg
Lengan kiri
: 90/80 mmHg
Nadi : 140x/mnt
Suhu : 37C
RR : 50 x/mnt
Rangsang Meningen
Kaku kuduk :tidak dilakukan
Brudzinski I :tidak dilakukan
Brudzinski II : tidak dilakukan
Kernig: tidak dilakukan
Laseque: tidak dilakukan
Motorik :
Kekuatan motorik :lateralisasi
kiri
Tonus :spastik
Trofi : eutrofi

A
Klinis:
Penurunan kesadaran,
Topis:
meningitis
Etiologi:
Kortex cerebri

P
IVFD: I RL+ I neurobion amp / 24 jam
- Dexamethason
4x1 amp (IV)
- Ceftriaxone
1x2 gr (IV)
- Kemicetine
4x1 gr (IV)
- sucralfat syrup
3x IC
- Omeprazole
2x1 caps
-asam mefenamat 3x1 tab
-Konsultasi Paru

FOLLOW UP
15-03-2016
S

Penurunan Kesadaran

O
KU: TSB
GCS: E3VM4 (ETT)
TD :
Lengan kanan : 100/70 mmHg
Lengan kiri
: 90/80 mmHg
Nadi : 100x/mnt
Suhu : 37C
RR : 20 x/ventilator
Rangsang Meningen
Kaku kuduk :tidak dilakukan
Brudzinski I :tidak dilakukan
Brudzinski II : tidak dilakukan
Kernig: tidak dilakukan
Laseque: tidak dilakukan
Motorik :
Kekuatan motorik :lateralisasi
kiri
Tonus :spastik
Trofi : eutrofi

A
Klinis:
Penurunan kesadaran,
Topis:
meningitis TB
Etiologi:
Kortex cerebri

P
IVFD: I RL+ I neurobion amp / 24 jam
- Dexamethason
- Ceftriaxone
- Kemicetine
- sucralfat syrup
- Omeprazole

4x1 amp (IV)


1x2 gr (IV)
4x1 gr (IV)
3x IC
2x1 caps

-Jawaban Konsul : Rontgen Foto


thorax+ OAT

FOLLOW UP
16-03-2016
S

Penurunan Kesadaran

O
KU: TSS
GCS: E4VM4 (Afasia)
TD :
Lengan kanan : 120/80 mmHg
Lengan kiri
: 100/80 mmHg
Nadi : 90x/mnt
Suhu : 37C
RR : 20 x/mnt
Rangsang Meningen
Kaku kuduk :tidak dilakukan
Brudzinski I :tidak dilakukan
Brudzinski II : tidak dilakukan
Kernig: tidak dilakukan
Laseque: tidak dilakukan
Motorik :
Kekuatan motorik :lateralisasi
kiri
Tonus :spastik
Trofi : eutrofi

A
Klinis:
Penurunan kesadaran,
Topis:
meningitis TB
Etiologi:
Kortex cerebri

P
IVFD: I RL+ I neurobion amp / 24 jam
DIET: Bubur
- Dexamethason
- Ceftriaxone
- Kemicetine
- sucralfat syrup
- Omeprazole
-Rifampisin

-etambutol
- atorvastatin
- bisoprolol
- ISDN
- fluconazole

4x1 amp (IV)


1x2 gr (IV)
4x1 gr (IV)
3x IC
2x1 caps
1x450 mg

1x1000 mg
1x20 mg
1x2,5 mg
tab (k/p nyeri)
1x200 mg

MENINGITIS TB
Meningitis tuberculosis adalah
peradangan pada selaput otak atau
meningen oleh bakteri tahan asam
Mycobacterium tuberculosis.

EPIDEMIOLOGI
Menurut WHO (2003) diperkirakan 8 juta
orang terjangkit TB setiap tahun dan 2 juta
meninggal. Pada tahun 1997 diperkirakan
TB menyebabkan kematian lebih dari 1
juta penduduk di Negara-negara Asia.
Riggs (1956) menyatakan bahwa antara
5-10% penderita TBC akan meninggal.,
dan 25% akan berlanjut menjadi infeksi

Berdasarkan data di Departemen Neurologi RS Cipto Mangunkusumo, pasien


yang dirawat di IRNA B :
tahun 1996 ,15 penderita dengan kasus meningitis mortalitas 40%, tahun
1997, 13 kasus dengan kematian 50,85%
1998 , 13 penderita dengan kematian 46,15%
Dibagian Ilmu Penyakit Saraf Rumah Sakit DR. M. Djamil Padang, selama
tahun 2007 didapatkan kasus meningitis TB sebanyak 9 penderita dan
tahun 2008 dengan 7 orang penderita

ETIOLOGI
paling sering disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis varian
hominis.

PATOGENESIS
Fokus primer di paru
tuberkel
masuk ke ruang subarachnoid
peradangan difus
terbentuk
eksudat kental, serofibrinosa dan
gelatinosa, toksin
pembuluh darah
piamater dan jaringan otak

DIAGNOSIS
malaise, anoreksia, demam, nyeri kepala
yang semakin memburuk, perubahan
mental, penurunan kesadaran, kejang ,
kelumpuhan saraf cranial (N
II,III,IV,VI,VII,VIII), hemiparese, kaku
kuduk

PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN CAIRAN OTAK

Usia 36 tahun (skor +2)

Skor total +4 meningitis tuberculosis

atau < 36 (skor 0)

>+4 meningitis bakterialis

Leukosit darah (103/ml) > 15.000 (skor +4)

(90-99% sensitif, 79-82% spesifik)

atau < 15.000 (skor 0)


Riwayat penyakit 6 hari (skor -5)
atau < 6 hari (skor 0)
Total leukosit LCS (103/ml) 750 (skor +3)
atau < 750 (skor 0)
Neutrofil LCS 90% (skor +4)
atau < 90% (skor 0)

Pemeriksaan darah rutin


Pemeriksaan sputum
Pemeriksaan Foto thorax
Pemeriksaan CT scan

PENATALAKSANAAN
Jenis

Dosis (mg/kgBB)

Dosis maksimal
(mg)

Efek samping

Rifampisin

10 (2bulan
pertama)

600

Hepatitis,
gangguan GI,
neuritis optik, flu
like symptom

INH

5 (2bulan
pertama)

450

Neuropati,
hepatitis

Pirazinamid

25 (2bulan
pertama)

2.000

Gangguan hati

Streptomisin

20

1.000

Ototoksik,
nefrotoksik

Ethambutol

20 (2bulan
pertama)

1.200

Neuritis optik,
ketajaman
penglihatan
berkurang

Prednison 2-3mg/kgBB/hari selama 2-4


minggu diturunkan menjadi 1mg/kgBB/hari
selama 1-2 minggu
Apabila ada edema otak, diberikan
deksametason IV 10mg/4-6jam, lalu
diturunkan 4mg/4jam

Anda mungkin juga menyukai