Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL

PENERAPAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP


ANAK PENDERITA DENGUE HEMORRHAGIC FEVER
YANG MENDAPATKAN TERAPI IVFD DI RUMAH
SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN 2014

Oleh :
GERI LANNIER
10.14201.02.67
PSIK Reg A1/7

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA HUSADA PALEMBANG
TAHUN 2014
1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Saat ini, profesi keperawatan di Indonesia mengalami perkembangan yang
semakin pesat. Perkembangan ini memberi dampak berupa perubahan status
keperawatan dari vokasional menjadi professional. Perawat yang semula menjalankan
tugas-tugas teknik prosedural dari dokter berubah menjadi tenaga kesehatan yang
bekerja berdasarkan disiplin keilmuan khusus dengan ruang lingkup praktik yang
jelas. Perubahan ini tidak serta merta diterima oleh masyarakat. Bahkan profesi
kesehatan lain pun masih belum mau disejajarkan dengan profesi perawat. Fenomena
ini tentunya harus menumbuhkan sikap optimis pada diri perawat, yang diikuti
dengan pembuktian eksistensi profesi keperawatan (Utari Refiani, 2012).
Perilaku caring merupakan bagian terpenting dalam praktek keperawatan
yang menyangkut hubungan perawatklien dalam memberikan dukungan psikologis
serta emosional kepada klien dan keluarga, baik secara verbal dan nonverbal dalam
proses pelayanan keperawatan sehingga dapat meningkatkan rasa aman dan
keselamatan klien (Perry and Potter, 2009).
Perilaku caring dapat terlihat pada perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan antara lain melalui mendengarkan dengan penuh perhatian, kehadiran
perawat saat dibutuhkan, membina hubungan
1 saling percaya, bertanggung jawab,
1
kasih sayang, peduli, memberikan informasi,
memberikan sentuhan, memberikan

dorongan, menunjukan sikap menghargai klien. Dengan demikian caring dapat

didefinisikan sebagai suatu tindakan yang bertujuan memberikan pelayanan (asuhan)


fisik dan perhatian emosional untuk meningkatkan rasa aman dan keselamatan klien,
yang diungkapkan dengan kejujuran, kepercayaan, niat baik, yang pada akhirnya
bertujuan membantu klien dalam meningkatkan perubahan positif dalam aspek fisik,
psikologis, spiritual dan sosial (Perry and Potter, 2009).
Peningkatan pengetahuan dan pengertian tentang caring membantu perawat
mulai mengenali pelayanan keperawatan mereka. Penggunaan caring dalam praktik
pelayanan mendorong lebih banyak pendekatan pelayanan keperawatan secara
holistic. Saat perawat melakukan pelayanan mereka akan lebih mengenal pasien dan
mendapatkan apa yang mereka butuhkan. Model caring melibatkan keterbukaan,
komitmen, dan hubungan perawat-pasien menurut Hoover, J. (2002) dalam Morrison
& Burnard (2008).
Infeksi virus dengue tergantung dari faktor yang mempengaruhi daya tahan
tubuh dengan faktor-faktor yang mempengaruhi virulensi virus. Keadaan tersebut
sangat tergantung pada daya tahan pejamu, bila daya tahan baik maka akan terjadi
penyembuhan dan timbul antibodi, namun bila daya tahan rendah maka perjalanan
penyakit menjadi makin berat dan bahkan dapat menimbulkan kematian (Departemen
Kesehatan RI, 2005).
Saat ini, di Kota Palembang tercatat penderira DHF pada tahun 2009
sebanyak 965 penderita, pada tahun 2010 sebanyak 675 penderita, dan pada tahun
2011 sebanyak 723 penderita (Dinkes Kota Palembang 2011).

Sedangkan di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang, tercatat penderita


dengue hemorrhagic fever pada penderita anak mengalami penurunan pada tahun
2011 dan mengalami peningkatan drastis pada tahun 2012. Tercatat selama 3 tahun
terakhir, mulai tahun 2010 penderita anak dengan DHF tercatat sebanyak 185
penderita, tahun 2011 sebanyak 150 penderita, dan pada tahun 2012 sebanyak 281
penderita (Medical Record RS Muhammadiyah Palembang 2013).
Sangatlah penting dalam memperhatikan kebutuhan anak yang menderita
dengue hemorrhagic fever akan cairan intravena dan nutrisi yang adequate, sehingga
pemenuhan kebutuhan nutrisi serta cairannya terpenuhi. Karena tanpa pemantauan
yang efektif tidak hanya terhadap kebutuhan cairan pasien namun keadaan umum
yang timbul serta tanda vital pasien

maka akan terjadi kejadian yang fatal/

menyebabkan kematian pada penderita. Seorang pasien yang tidak mampu memenuhi
kebutuhan cairan atau pengobatan dengan oral maka dapat diberikan secara intravena.
Pemberian terapi cairan intravena bertujuan mencapai keseimbangan cairan dan
elektrolit, status nutrisi yang optimal, memelihara keseimbangan melalui pengaturan
pemberian darah atau komponen darah, dan memberikan pengobatan (Ignatavicius &
Workman, 2006).
Perawat bertanggungjawab dalam mengatur laju aliran cairan intra vena (IV)
agar jumlah cairan dan elektrolit yang dibutuhkan pasien sesuai dengan kebutuhan
dalam mengatur laju aliran darah setelah IV line terpasang (Lemone & Burke, 2008).

Perawat dalam fungsinya sebagai sentral caring dibandingkan dengan profesi


lain dalam hal percepatan kesembuhan pasien, disamping kepiawaiannya dalam hal
komunikasi terapeutik pada pasien. Maka dalam hal ini sangatlah dituntut akan
perhatian/ kepedulian perawat dalam hal pemenuhan kebutuhan cairan yang efektif
terhadap anak yang sedang menderita DHF, sehingga dengan adanya perilaku caring
yang perawat implementasikan pada pasien tersebut diharapkan pemenuhan
kebutuhan cairannya dapat segera terpenuhi tanpa mengakibatkan kejadian-kejadian
yang fatal (Ginanjar, 2008).
Penelitian terkait tentang caring yang telah dilakukan oleh Mursyidah
Awaliyah tentang Pengaruh pelatihan perilaku caring pada perawat pelaksana
terhadap kemampuannya menerapkan perilaku caring di ruangan rawat inap Rumah
Sakit Umum Daerah Solok Tahun 2012, menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan
peningkatan kemampuan penerapan perilaku caring perawat pelaksana (conceptual,
human dan technical skill) pada kelompok eksperimen menjadi kategori baik setelah
diberikan pelatihan perilaku Caring terutama pada conceptual skill dan human skill
daripada kelompok kontrol. Dan penelitian caring oleh Eka Susianingsih tentang
Penerapan sikap caring perawat pada klien skizofrenia di Rumah Sakit Ernaldi
Bahar provinsi Sumatera Selatan Tahun 2006 mendapatkan bahwa 28 responden
(56,0%) perawat yang mempunyai penerapan sikap caring yang tidak baik.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang penerapan perilaku caring perawat terhadap anak penderita dengue

hemorrhagic fever yang mendapatkan terapi IVFD di instalasi rawat inap anak
Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang 2014.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, yang menjadi pokok
permasalahan peneliti adalah belum diketahuinya penerapan perilaku caring perawat
terhadap anak penderita dengue hemorrhagic fever yang mendapatkan terapi IVFD di
instalasi rawat inap anak Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2014.
1.3. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan masalah penelitian yang telah dikemukakan maka pertanyaan
penelitian adalah bagaimana penerapan perilaku caring perawat terhadap anak
penderita dengue hemorrhagic fever yang mendapatkan terapi IVFD di instalasi rawat
inap anak Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2014?
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini untuk mengetahui penerapan perilaku caring
yang dilakukan oleh perawat pada anak penderita dengue hemorrhagic fever yang
mendapatkan terapi IVFD di instalasi rawat inap anak Rumah Sakit Muhammadiyah
Palembang Tahun 2014.

1.4.2 Tujuan Khusus


Tujuan khusus penulisan proposal ini adalah agar:
1. Untuk mengetahui penerapan perilaku caring perawat dalam mendengarkan
dengan penuh perhatian pada anak dan keluarga penderita dengue
hemorrhagic fever yang mendapatkan terapi IVFD di instalasi rawat inap anak
RS Muhammadiyah Palembang Tahun 2014.
2. Untuk mengetahui penerapan perilaku caring perawat dalam memberikan
rasa nyaman pada anak penderita dengue hemorrhagic fever yang
mendapatkan terapi IVFD di instalasi rawat inap anak RS Muhammadiyah
Palembang Tahun 2014.
3. Untuk mengetahui penerapan perilaku caring perawat dalam memberikan
sentuhan pada anak penderita dengue hemorrhagic fever yang mendapatkan
terapi IVFD di instalasi rawat inap anak RS Muhammadiyah Palembang
Tahun 2014.
4. Untuk mengetahui penerapan perilaku caring perawat dalam membina
hubungan saling percaya pada anak dan keluarga penderita dengue
hemorrhagic fever yang mendapatkan terapi IVFD di instalasi rawat inap anak
RS Muhammadiyah Palembang Tahun 2014.
5. Untuk mengetahui penerapan perilaku caring perawat dalam menunjukkan
sensitifitas pada anak penderita dengue hemorrhagic fever yang mendapatkan
terapi IVFD di instalasi rawat inap anak RS Muhammadiyah Palembang
Tahun 2014.

1.5 Manfaat Penelitian


1.5.1

Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan

a. Informasi tentang penerapan perilaku caring yang dilakukan perawat pada


anak penderita dengue hemorrhagic fever yang mendapatkan terapi IVFD
yang nantinya dapat memberikan gambaran tentang mutu tenaga keperawatan
sehingga dapat lebih meningkatkan kinerja staf keperawatan pada masa yang
akan datang.
b. Sebagai bahan masukan mengenai gambaran penerapan perilaku caring
perawat yang dipersepsikan klien dan keluarga klien diruang rawat inap.
Informasi tersebut dapat digunakan bagi manajer keperawatan dalam
menyusun rencana kegiatan manajemen keperawatan untuk meningkatkan
kualitas asuhan keperawatan.
1.5.2 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan masukan pengembangan ilmu pengetahuan dalam proses
belajar mengajar terutama mengenai penerapan perilaku caring perawat terhadap
pasien yang merupakan tugas utama dan passion seorang perawat terhadap pasien
dalam mempercepat kesembuhan pasien.
1.5.3 Bagi Profesi Keperawatan
Hasil penelitian dapat memperluas wacana perawat manajer maupun perawat
peneliti untuk mengembangkan ilmu pengetahuan terkait asuhan keperawatan
khususnya caring sebagai inti dan fokus dalam praktik keperawatan profesional di
Indonesia guna mengangkat citra profesi keperawatan.
8

1.5.4 Bagi Peneliti


Meningkatkan kemampuan peneliti dalam melakukan penelitian dan sebagai
syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan.
1.6 Ruang Lingkup Penelitian
Lingkup penelitian ini adalah mengenai penerapan perilaku caring perawat pada anak
penderita dengue hemorrhagic fever yang mendapatkan terapi IVFD. Sasaran sebagai
responden dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana yang bekerja di instalasi
rawat inap anak. Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap (IRNA) ruang anak
Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang yang dilaksanakan pada Tahun 2013.

Anda mungkin juga menyukai