Anda di halaman 1dari 41

Proses keperawatan pada

klien dengan Kegawatan


Psikiatri

Pengertian
Beberapa

gangguan dalam pikiran, perasaan, atau


tindakan-tindakan yang membutuhkan intervensi
terapeutik segera.

Skope

luas dari praktek psikiatri umum sampai


dengan masalah spesifik seperti penyalahgunaan
zat, penganiayaan anak, pasangan; perilaku
kekerasan (suicide, homicide, perkosaan), dan isu
sosial (gelandangan, penuaan, kemampuan, AIDS).

Setting Penanganan
Perlu ruang khusus gawat darurat psikiatri
Kemanan dan rasa aman jadi prioritas
Jumlah staf yang cukup sepanjang waktu
(Psikiater, perawat, asisten, dan pekerja sosial)
Tersedia petugas bantuan jika sewaktu-waktu
diperlukan.
Tanggung jawab khusus dijelaskan.
Komunikasi yang jelas dan garis komando otoritas
sangat penting.
Tim multidisiplin sangat perlu.

Setting Penanganan
Anak dan remaja ditangani diruang pediatri
Ada akses segera ke gawat darurat medis
Langkah-langkah penanganan hrs sdh
distandarkan sejak klien datang
Klien yg agitasi dan mengancam ditangani
lebih dahulu
Ruang isolasi dan pengikatan ditempatkan
dekat dengan nursing station untuk
memudahkan pengawasan

Psychiatric emergency.
Severe behavioural disturbance:
Aggression
Self

harm/Suicide

Related

Medical Emergencies:

Intoxication
Side effects.

Where do psychiatric emergencies


happen?
In

the community!

In

Emergency Department.

In

the inpatient unit.

Who

responds?

Police
Ambulance
Community mental health
Citizens
Why?
What do they do?
What should they do?

Role of the Ners in


psychiatric intervention.

De-escalate
Maintain safety
Assess
Treat

Factors That Determine Response.


Level

of risk:

To self
To others
Level

of agitation

Length

of time the patient is expected to


remain in the department.

Stigma.

Pengkajian
Tujuan pengkajian: menilai keadaan krisis
yang dialami oleh klien secepat mungkin.
menetapkan

diagnosis, mengidentifikasi etiologi, dan


kebutuhan yg hrs dipenuhi

SEGERA
Standar
wawancara

untuk ditangani atau perlu dirujuk.

pengkajian:

riwayat, pemeriksaan status mental,


pemeriksaan fisik lengkap, test diagnostik

Triage
Langkah-langkah:

keluhan utama, kondisi


klinis, dan tanda-tanda vital

Menentukan:
Wawancara

dg pengantar: keluarga, petugas GD


(mis 118), aparat (polisi, RT/RW)

Hasil

triage:

Emergency
Urgent
Non

urgent

(gawat darurat)

5 pertanyaan pengkajian
1.

Apakah klien aman berada di UGD?

2.

Apakah masalahnya organik, fungsional, atau


kombinasi?

3.

Apakah klie mengalami psikotik?

4.

Apakah klien suicide atau homicide?

5.

Sejauh mana kemampuan merawat diri


(ADL)?

Apakah klien aman?

Tatanan fisik ruangan

Pola dan komunikasi antar staf

Jumlah klien

Kemanan fisik dan emosional menjadi pertimbangan pertama

Jika intervensi verbal gagal, pertimbangkan pemberian obat dan


pengikatan

Gangguan organik atau fungsional?


Penyakit

tertentu dpt berimplikasi pada kondisi


mental: Thypoid fever, DM, penyakit tiroid, intoksikasi
akut,putus zat, AIDS, trauma kepala.

Ganggun

jiwa bisa berimplikasi gg fisik: TBC,


defisiensi vitamin, kerusakan integritas kulit

Psikiater

menentukan kondisi klien.

Psikosis?..
..
Jika

pasien psikosis tentukan tingkat keparahan dan


perubahan yang dialami dalam kehidupannya.
Parameter penting lain:

tingkat gg orientasi realita, kondisi afek, fungsi intelektual,


tingkat regresi

Pasien agitasi

mungkin tdk patuh


Pasien paranoid mungkin mencurigai penanganan yg
diberikan
Pasien halusinasi mungkin mengingkari

Perawat harus mampu BHSP

Suicide atau homicide?


Suicide:
Ancaman
Isyarat
Pikiran
Percobaan

Homicide:

kekerasan

hati-hati terhadap perilaku

Tingkat Self Care?


Tentukan

tingkat pengabaian diri.

Dinilai

bagaimana kemampuan klien


menolong dirinya sendiri.

Beri

intervensi yang diperlukan

Alur Proses Psychiatric Emergency


Rujukan dr RS lain

Polisi / ambulance

Datang sendiri

UGD
Nursing Triage
Psychiatric triage
Medical ER
Ambulatory service
Specialty consultants
Social services

Vital signs
Riwayat

Klasifikasi status GD
Psychiatric evaluation

Medical evaluation

Extended observation

Rawat Inap

Treatment

Pemberian obat hrs hati-hati

Anti psikotik dengan dosis cukup

Benzodiazepines: short acting, perlu kombinasi dengan yang long


acting

Pemberian intra vena bisa bahaya krn klien agitasi

Perhatikan universal precaution ~ HIV

Medikasi atau pengekangan


Prinsip: maximum tranqualization with minimum
sedation
Tujuan:

Klien dpt mengendalikan diri kembali


Mengurangi/menghilangkan penderitaannya
Agar evaluasi dapat berlanjut sampai dapat disimpulkan

Medikasi:
Low dose high potency antipsychotics
Atypical antipsichotic
Benzodiazepines

Pengekangan atau pemberian obat


dilakukan bila:
Gelisah
Ancaman
Sangat
Sudah

tindak kekerasan

diorganized

dilakukan intervensi verbal


namun tak berhasil

RAWAT, bila:
Membahayakan

diri atau lingkungan


Perawatan di rumah tidak mmemadai.
OBSERVASI: ke Intermediate ward

Dokumentasi
Semua

penemuan dan tindakan harus didiskusikan


dan dicatat dengan baik.

Untuk

kepentingan:

Klien
Tenaga

kesehatan

Asuransi/pembayaran
Hukum+

TINDAK KEK
ERASAN .
.
Agresi

fisik yang dilakukan seseorang terhadap orang


lainnya.
Dapat karena:
Gangguan

psikiatrik (termasuk karena kondisi medik umum,


Gangguan Kepribadian)
Tidak dapat mengatasi tekanan hidup sehari-hari dengan cara
yang lebih baik
Perlu

intervensi perilaku, farmakologis dan psikososial.

Tanda-tanda Etiologi kondisi medik


Umum
Kondisi medik serius yg mempengaruhi fungsi otak, terutama pada

lansia
Penggunaan obat-obatan yg mempengaruhi fungsi otak, terutama
lansia
Riwayat penyalahgunaan zat (intoksikasi, gejala putus zat alkohol,
benzodiazepines, opioid)
Awitan mendadak
Belum ada riwayat agitasi sebelumnya
Gangguan fungsi kognitif (orientasi, perhatian, kewaspadaan,
memori segera dan jangka pendek)
Halusinasi tidak khas (visual), ada tilikan

Tanda-tanda bukan disebabkan


kondisi medik umum:
Riwayat

gangguan psikiatrik

Riwayat

agitasi yg berhubungan dengan


dekompensasi karena gangguan psikiatrik

Riwayat

ketidakpatuhan terhadap terapi


psikiatrik

Halusinasi

khas (auditorik), waham paranoid,


tidak ada tilikan akan kondisinya

Gangguan psikiatrik yg berkaitan dg


tindak kekerasan:
Gangguan

psikotik

Intoksikasi zat

Gejala

putus zat alkohol dan hipnotik sedatif

Depresi

agitatif

Gangguan

kepribadian yg ditandai dengan kemarahan


atau kurang pengendalian impuls

GMO,

terutama lobus frontalis dan temporalis otak

Strategi perilaku (behavioral)


Sikap

suportif
Tdk mengancam
Tegas, beri batasan jelas bahwa tindak kekerasan tidak
dapat diterima
Tenangkan klien, berikan rasa aman
Tunjukkan dan tularkan sikap tenang serta penuh
kontrol
Jangan memaksa atau menyuruh klien minum obat
untuk membantunya tenang, atau kalau perlu dikekang

Strategi Selama
pemeriksaan
Lindungi diri Anda, JANGAN:
Mewawancarai klien yang bersenjata
Memeriksa klien sendirian dalam ruang tertutup, ruangan yang ada
benda-benda yang dapat digunakan sebagai senjata
Duduk terlalu dekat
Membelakangi klien
Memakai sesuatu yang dapat membahayakan Anda (kalung, dasi,
selendang)
Menantang atau menyangkal klien

Perhatikan tanda-tanda munculnya kekerasan


Jumlah staf harus mencukupi, kadang show of force dapat
mencegah tindak kekerasan

Penatalaksanaan
Setelah

diagnosis dibuat, evaluasi risiko bunuh


diri dan cegah tindak kekerasan berikutnya

Eksplorasi

kemungkinan intervensi sosial

Observasi

terus-menerus. Rawat?

Bila

bahaya tindak kekerasan berlanjut, calon


korban perlu diberitahu.

Medikasi
Tergantung

diagnosis/penyebab dasar

Benzodiazepin:

Lorazepam 2 mg p.o.atau IM

Low

dose high potency antipsychotics: Haloperidol 5-10


mg p.o. (tab/liq) atau IM

Atypical

antipsychotics

Risperidone
Olanzapine

Kombinasi

2-4 mg p.o. (tab/liq)


20 mg p.o. (tab/btk mudah larut)

benzodiazepin + anti psikotik

Benzodiazepine bila:

Dx belum pasti

Agitasi karena PTSD (Post Traumatic stress


Disorder)

Agitasi krn Gangguan kepribadian

Depresi psikotik

Agitasi akibat kondisi medik umum atau


intoksikasi zat umumnya

Anti psikotik, untuk:


Depresi

psikotik
Skizofrenia
Manik

Agitation and Disturbed


Behaviours
Severe

anxiety associated with motor restlessness.


(Kaplan & Sadock 1998)
Internal tension associated with excessive motor
activity eg. Pacing, restlessness, wringing hands,
increased verbalisation, hypervigilance,threatening
manner. (Centre for mental health 2001)
In the context of psychotic features?

Antipsychotic Medication in the ED


Neuroleptization
Rapid

tranquilization

Haloperidol
Benzodiazepines

Treatment Goals
Prevention

of harm

Controlling

disturbed behaviour

Suppressing
Effecting

symptoms

rapid return to best level of

functioning
Developing

a therapeutic alliance

Neuroleptic Side-effects
Dystonia
Akathisia
Neuroleptic

Syndrome

Malignant

BUNUH DIRI
Tema Utama:
Krisis

yang menebabkan penderitaan mendalam


disertai perasaan tak berdaya dan tak ada
harapan
Konflik antara keinginan untuk bertahan dengan
stress yang tak tertanggungkan
Persepsi bahwa ia tak punya pilihan
Keinginan untuk melepaskan diri dari masalah

Panduan Wawancara dan Psikoterapi BD


Tanyakan langsung tentang ide bunuh diri
Pertimbangkan usia kecanggihan pikiran klien
Selidiki;

Apakah

sdh ada alat atau cara?


Apakah sudah mengambil langkah-langkah aktif?
Apakah bisa membayangkan atau memikirkan bahwa
kehidupan dapat membaik?
Jika tidak, apakah tidak ada harapan lagi?
Jika ya, apakah ketakutannya rasional?

Jika klien tdk kooperatif, cari data dari org-org penting


dalam kehidupannya

Evaluasi dan Penatalaksanaan


BD
Jangan tinggalkan klien sendiri, singkirkan benda-

benda yg membahayakan
Evaluasi apakah tindakannya direncanakan atau
impulsif, tkt lethalitasnya, kemungkinan dipergoki,
reaksi klien ketika diselamatkan, apakah faktor
pendorong tindakan itu sdh berubah.
Terapi sesuai diagnosis dasar
Bantu untuk atasi krisis
Rawat inap bagi yang cenderung dan punya kebiasaan
melukai diri sendiri

Psikofarmaka BD
Untuk

atasi krisis yg baru: benzodiazepin, selama 2


minggu

Jangan
Klien
Anti

berikan obat dalam jumlah banyak sekaligus

harus di kontrol dalam beberapa hari

depresan diberikan sebagai bagian dari terapi


selanjutnya (tdk diberikan di UGD)

Anda mungkin juga menyukai