Anda di halaman 1dari 19

PELURUHAN GAMMA

KELOMPOK 8
1. AGUSTINA EKA FAJARIYANTI (4201413029)
2. TRI WIDIYANINGSIH (4201413092)
3. AJI ANTARA (4211411049)

AWAL PENEMUAN RADIASI SINAR GAMMA

Paul Ulrich
Villard

Ernest
Rutherford

Pada tahun 1990, Villard menyelidiki/


mendeteksi adanya radiasi dari sumber
radioaktif.
Rutherford menyebut radiasi ini radiasi(1903).
Rutherford berpendapat bahwa radiasiadalah
cahaya dengan panjang gelombang pendek
seperti sinar-X.
Hal ini terbukti seteleh dilakukan pengukuran
panjang gelombang radiasi melalui
pengamatan hamburan sinaroleh kristal (tahun
1914, Rutherford dan E.N. DaCosta A.).
Radiasi gamma tersusun dari partikel foton
berenergi tinggi.

Peluruhan gamma () merupakan radiasi gelombang elektromagnetik dengan energi


sangat tinggi di dalam inti (dalam keadaan tereksitasi) sehingga memiliki daya tembus
yang sangat kuat.

Peluruhan gamma terjadi ketika inti atom tereksitasi kembali ke keadaan yang stabil.

Peluruhan gamma hanya mengurangi energi saja tanpa mengubah susunan inti,
karena sinar gammatidak memiliki massa maupun muatan. Karena sinar gamma
bukanlah partikel sehingga tidak memiliki nomor atom (A=0) maka dalam peluruhan
sinar-tidak dihasilkan inti atom baru.

Proses peluruhan gamma memenuhi:

Peluruhan gamma biasanya menyertai peluruhan alfa dan beta.

INTERAKSI SINAR GAMMA DAN MATERI


1. Efek Fotolistrik

Interaksi sinar gamma dengan elektron yang terikat (


Efek fotolistrik adalah peristiwa diserapnya energi foton seluruhnya oleh elektron
yang terikat kuat oleh suatu atom sehingga elektron tersebut terlepas dari ikatan
atom.
Energi
Elektron

Dengan kata lain, efek fotolistrik timbul karena adanya interaksi antara radiasi
elektromagnetik dengan electron-elektron dalam atom bahan.
Elektron yang terlepas dinamakan fotoelektron. Efek fotolistrik terutama
terjadi antara 0,01 MeV hingga 0,5 MeV.

2. EFEK COMPTON
Foton
hambur

p
Foton
datang

p
P

Elektron
pental

Dari gambar diatas menunjukkan tumbukan antara


foton dengan elektron (mula mula dalam keadaan
diam terhadap sistem koordinat).

Elektron dilepaskan dari ikatan inti dan bergerak


dengan energi kinetik tertentu disertai foton lain
dengan energi lebih rendah dibandingkan foton
datang.
Foton lain tersebut dinamakan foton hamburan (sinar
gamma terhambur).

Dalam efek Compton energi foton yang datang diserap atom diubah menjadi energi
kinetik elektron dan foton hamburan.
Perubahan panjang gelombang foton hamburan dapat dirumuskan:


Dengan:
sudut hamburan
= panjang gelombang foton hambur (m)
= panjang gelombang foton datang (m)
c = kecepatan cahaya (m/s)
h = tetapan Planck (J/s)
m = massa elektron (kg)

Berdasarkan hukum kekekalan energi, maka energi pental elektron


dapat dituliskan:
Dengan

= energi sinar gamma (foton) datang (MeV)


= energi sinar gamma (foton) terhambur (MeV)

Nuklir Compton Telescope (NCT)


yaitu ballon borne untuk
mendeteksi sinar gamma dari
sumber astrofisika seperti
PENERAPAN EFEK COMPTON

supernova, pulsar, AGN, dan lain


lain.
Teleskop ini diluncurkan dengan
balon ke ketinggian mengambang
sekitar 40 km.

3. PRODUKSI PASANGAN

Produksi pasangan
terjadi karena
interaksi antara foton
dengan medan listrik
dalam inti atom berat

Jika interaksi itu


terjadi, maka foton
akan lenyap dan
sebagai gantinya
akan timbul sepasang
elektron-positron.

Karena massa diam


elektron ekivalen
dengan energi 0,51
MeV, maka produksi
pasangan hanya
dapat terjadi pada
energi foton (E)
1,02 MeV (2mec2).

hf

ABSORBSI SINAR GAMMA


Sinar gamma merupakan gelombang elektromagnetik yang membawa
energi dalam bentuk paket-paket yang disebut foton.
Jika sinar gamma masuk ke dalam suatu bahan, juga menghasilkan
ionisasi, hanya saja ionisasi yang dihasilkan sebagian besar melalui proses
ionisasi sekunder.
Jadi, sinar gamma berinteraksi dengan materi hanya beberapa pasang ion
primer saja yang terbentuk.
Ion-ion primer itu selanjutnya melakukan proses ionisasi sekunder
sehingga diperoleh pasangan ion yang lebih banyak dibandingkan yang
terbentuk pada proses ionisasi primer.

Lapisan dx menyerap radiasi dengan intensitas I(x), yang masuk dI ~


I(x)

DI = - I(x) dx

dlp = Absorbsi oleh lap dx sebanding dengan banyaknya foton gamma


yang datang (atau intensitas I) dan sebanding lurus pula dengan
banyak atom-atom absorbsi setebal dx tersebut persatuan luas (n dx)
dimana n banyaknya atom absorbber per cm2.

Tiap foton hanya dapat berinteraksi dengan 1 atom saja.


Jadi pengurangan Intensitas sinar karena lapisan dx adalah

= tampang lintang (cross section)

= koefisien absorbsi linier

merupakan fungsi datang dan materi


maka demikian pula harga

absorbsi sinar dalam materi t

energi

= rapat massa absorber (gr/cm)

koefisien absorbsi massa

dm = massa absorbsi seluas 1 cm dan setebal dx

DENGAN JALAN YANG SAMA, DAPAT DICARI


INTENSITAS SINAR GAMMA SEBAGAI FUNGSI
M, SEBAGAI BERIKUT:
Koefisien serapan atomik seringkali
disebut microscopic cross section
(), sedangkan koefisien serapan
linier sering dikenal dengan istilah
macroscopic cross section ( =N )
Sedangkan nilai tebal paro atau

half value thickness (HVT) atau


adalah tebal bahan perisai yang
diperlukan radiasi gelombang
elektromagnetik untuk mengurangi
intensitas radiasinya, sehingga
tinggal setengah dari semula.

Dilihat dari daya tembusnya, radiasi gamma memiliki daya tembus paling kuat
dibandingkan dengan radiasi partikel yang dipancarkan inti radioaktif lainnya.
Sebaliknya, daya ionisasinya paling lemah. Karena sinar gamma termasuk gelombang
elektromagnetik, maka kecepatannya sama dengan kecepatan cahaya

Anda mungkin juga menyukai