Mioma Uteri
Oleh :
Dwiana Ardianti
Sri Retnowati
Annisa Rahmatia
Amirul Zakiya Bravery
Sausan Hana Maharani
G99142000
G99151000
G99151000
G99151053
G99151054
Pembimbing :
Nutria , dr., Sp.OG M.Kes
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEBIDANAN DAN
KANDUNGAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD DR MOEWARDI
SURAKARTA
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Myoma uteri adalah neoplasma jinak yang
tersusun dari otot polos uteri dan jaringan ikat
yang menumpangnya dan sering juga disebut
sebagai fibromioma, leiomioma, fibroid.
Etiologi
Mioma uteri banyak ditemukan pada usia
reproduktif
Diduga penyebab timbulnya mioma uteri paling
banyak oleh stimulasi hormon estrogen.1
Banyak mediator didalam mioma uteri, seperti
estrogen growth factor, insulin growth factor 1
(IGF-1)
Mutasi somatik sel miometrium mencakupi
rentetan perubahan pada kromosom
(parsial/keseluruhan) Tumor
Intraligamenter; 4% Submukosa; 5%
Subserosa; 43%
Intramural; 48%
Mioma Submukosa
Berada dibawah endometrium dan menonjol ke dalam
rongga uterus.
Jenis ini sering memberikan keluhan gangguan
perdarahan.
Diketahui dari tindakan kuretase, dengan adanya
benjolan waktu kuret, dikenal sebagai Currete bump.
Tumor jenis ini sering mengalami infeksi, terutama
pada mioma submukosa pedinkulata.
Tumor ini dapat keluar dari rongga rahim ke vagina,
dikenal dengan nama mioma geburt
Mioma Intramural
Terdapat di dinding uterus diantara serabut
miometrium.
Bila didalam dinding rahim dijumpai banyak
mioma, maka uterus akan mempunyai bentuk
yang berdungkul dengan konsistensi yang padat.
Mioma yang terletak pada dinding depan uterus
dapat menimbulkan keluhan miksi.
Mioma Subserosa
Apabila tumbuh keluar dinding uterus sehingga
menonjol pada permukaan uterus diliputi oleh
serosa.
Mioma subserosa dapat tumbuh diantara kedua
lapisan ligamentum latum menjadi mioma
intraligamenter.
Mioma intraligamenter
Mioma subserosa yang tumbuh menempel
pada jaringan lain
.
Mioma pada serviks ostium uteri
eksternum berbentuk bulan sabit.
Apabila mioma dibelah tampak mioma
terdiri dari berkas otot polos dan jaringan ikat
yang tersusun seperti kumparan (whorle like
pattern) dengan pseudokapsul yang terdiri
dari jaringan ikat longgar yang terdesak
karena pertumbuhan sarang mioma ini.
Perubahan Sekunder
Atrofi.
Sesudah menopause ataupun setelah kehamilan berakhir mioma
uteri menjadi kecil.
Degenerasi hialin.
Perubahan ini sering terjadi terutama pada penderita usia lanjut.
Tumor kehilangan struktur aslinya menjadi homogen.
Degenerasi kistik.
Sebagian dari mioma menjadi cair ruangan tidak teratur, dapat
juga terjadi pembengkakan yang luas dan bendungan limfe
menyerupai limfangioma.
Degenerasi membatu.
adanya pengendapan garam kapur pada sarang mioma maka
mioma menjadi keras dan memberikan bayangan pada foto rontgen.
Degenerasi merah.
karena suatu nekrosis subakut akibat gangguan
vaskularisasi.
Pada pembelahan sarang mioma seperti daging
mentah berwarna merah pigmen hemosiderin dan
hemofusin.
Penampilan klinik seperti ini menyerupai tumor
ovarium terpuntir atau mioma bertangkai.
Degenerasi lemak.
dapat terjadi pada degenerasi hialin yang lanjut,
dikenal dengan sebutan fibrolipoma.6
Diagnosis
ANAMNESIS
ANAMNESIS
Timbul
Timbul benjolan
benjolan di
di perut
perut bagian
bagian bawah
bawah dalam
dalam waktu
waktu yang
yang relatif
relatif lama.
lama.
Kadang-kadang
Kadang-kadang disertai
disertai gangguan
gangguan haid,
haid, buang
buang air
air kecil
kecil atau
atau buang
buang air
air besar.
besar.
Nyeri
Nyeri perut
perut bila
bila terinfeksi,
terinfeksi, terpuntir,
terpuntir, pecah.
pecah.
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN FISIK
FISIK
Palpasi
Palpasi abdomen
abdomen didapatkan
didapatkan tumor
tumor di
di abdomen
abdomen bagian
bagian bawah.
bawah.
Pemeriksaan
Pemeriksaan ginekologik
ginekologik dengan
dengan pemeriksaan
pemeriksaan bimanual
bimanual didapatkan
didapatkan tumor
tumor
tersebut
tersebut menyatu
menyatu dengan
dengan rahim
rahim atau
atau mengisi
mengisi kavum
kavum Douglasi.
Douglasi.
Konsistensi
Konsistensi padat,
padat, kenyal,
kenyal, mobil,
mobil, permukaan
permukaan tumor
tumor umumnya
umumnya rata.
rata.
Gambaran Klinis
Umumnya tidak mengalami gejala. Gejala yang terjadi
berdasarkan ukuran dan lokasi dari mioma yaitu :
Menoragia (menstruasi dalam jumlah banyak)
Perut terasa penuh dan membesar
Nyeri panggul kronik (berkepanjangan)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium Anemia atau
polisitemia.
USG jenis, lokasi mioma, ketebalan endometrium
dan
keadaan adnexa dalam rongga pelvis.
Foto BNO/IVP massa di rongga pelvis serta
menilai fungsi ginjal dan perjalanan ureter
Histerografi dan histeroskopi menilai pasien
mioma submukosa disertai dengan infertilitas.
Laparaskopi untuk mengevaluasi massa pada
pelvis.
Komplikasi
1. Perdarahan
2. Malignancy
3. Torsi
Penatalaksanaan
Konservatif
(Soewarto,
Pengobatan Operatif
Penanganan operatif, bila:
Ukuran tumor lebih besar dari ukuran uterus 12-14
minggu.
Pertumbuhan tumor cepat.
Mioma subserosa bertangkai dan torsi.
Bila dapat menjadi penyulit pada kehamilan berikutnya.
Hipermenorea pada mioma submukosa.
Penekanan pada organ sekitarnya.
Penanganan Operatif
Jenis operasi yang dilakukan dapat berupa :
Enukleasi Mioma
Histerektomi
Penanganan Radioterapi
STATUS PASIEN
Identitas
Nama
: Ny. S
Umur
: 48 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
BB
: 52kg
TB
: 162 cm
Alamat
: Tawang Sari,
Sukoharjo
Status Perkawinan : Kawin
Agama
: Islam
: 013313XX
ANAMNESIS
.
Keluhan utama:
Benjolan Di Perut
ANAMNESIS
Riwayat
.
sekarang:
penyakit
Riwayat Menstruasi
Menarche
: 13 tahun
Lama menstruasi
: 5-7 hari
Siklus menstruasi
: 28 hari
Ganti pembalut dalam sehari
: 2-3x
Riwayat Obstetri
Hamil I: laki-laki 27 tahun lahir spontan
Hamil II: perempuan 18 tahun lahir spontan
Riwayat Perkawinan
Menikah 1 kali. Telah menikah selama 30 tahun
Riwayat KB
Pasien tidak menggunakan KB
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Baik, compos mentis, gizi kesan
cukup
Tanda Vital
:
Tensi
:
Nadi
:
Respiratory
Suhu
:
102/70 mmHg
80 x/menit
Rate : 20 x/menit
36,80 C
Kepala
: mesocephal
Mata : conjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik
(-/-)
THT
: discharge (-/-)
Leher : kelenjar getah bening tidak membesar
Thorax :
Cor
Inspeksi
: ictus cordis tidak tampak
Palpasi
: ictus cordis tidak kuat angkat
Perkusi
: batas jantung kesan tidak melebar
Auskultasi : BJ I-II intensitas normal, reguler, bising (-)
Pulmo
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Tambahan
Abdomen :
Inspeksi
: DP // DD
Auskultasi : bising usus (+) normal
Palpasi
: supel, nyeri tekan (-), teraba massa padat dengan
permukaan rata, mobile, dengan batas atas 2 jari bawah
pusat, batas kanan dan kiri LMCD- LMCS, batas bawah
kesan masuk panggul.
Perkusi
: timpani
Genital
Ekstremitas :
oedema
- - - - -
akral dingin
USG
: tampak VU terisi cukup. Tampak
uterus membesar ukuran 9.9 x 9.15 x 4.99
cm. Tampak gambaran whore like appearance
di fundus ukuran 5.6x4.6x5cm dan di servix
ukuran 4x3x4cm. Kesan multiple mioma
uteri.
LABORATORIUM DARAH
11/3/16
Hemostasis
PT
: 13,6
detik
APTT
: 27,9
detik
INR : 1.060
SGOT : 21 u/l
SGPT
: 8 u/l
Albumin
:
3.4 () g/dL
Creatinine :
0,6 mg/dl
Ureum : 19
mg/dl
KIM
IA
KLI
NIK
Elektrolit
Natrium : 138
mmol/L
Kalium: 3.5
mmol/L
Clorida : 108
mmol/L
HE
MO
ST
ASI
S&
ELE
KT
RO
LIT
Hb : 9,8 g/dL
()
Hct : 32 % ()
AL : 8,3
x103/uL
AT : 292
x103/uL
AE : 3,97
x106/uL ()
HE
MA
TO
LO
GI
DIAGNOSIS SEMENTARA
Multiple Mioma Uteri + Anemia
(9.8 mg/dl)
PROGNOSIS
Dubia ad malam
PENATALAKSANAAN
Mondok Bangsal
Perbaikan KU
Pro Histerektomi
Awasi KU/VS/Tanda
Perdarahan
KIE pasien dan keluarga
ANALISA KASUS
Px fisik
Abdomen :
Palpasi
: supel,
nyeri tekan (-),
teraba massa
padat dengan
permukaan rata,
mobile, dengan
batas atas 2 jari
bawah pusat,
batas kanan dan
kiri LMCD- LMCS,
batas bawah
kesan masuk
panggul.
Px penunjang
Hb: 9.8
USG : tampak VU
terisi cukup. Tampak
uterus membesar
ukuran 9.9 x 9.15
x 4.99 cm. Tampak
gambaran whore
like appearance di
fundus ukuran
5.6x4.6x5cm dan
di servix ukuran
4x3x4cm. Kesan
multiple mioma
ANAlISIS KASUS
Pada Pasien
Usia Pasien 48 tahun
Teori
Mioma uteri banyak ditemukan pada
usia reproduktif
FOLLOW UP
12 Maret 2016
P2A0,48
P2A0,48 tahun
tahun
Keluhan
Keluhan
:: benjolan
benjolan pada
pada perut bawah
Keadaan
Keadaan Umum
Umum :: baik,
baik, compos
compos mentis
Vital
Vital Sign
Sign :: Tekanan
Tekanan darah: 110/60 mmHgRR
mmHgRR :: 21
21 x/menit
x/menit
Nadi
Nadi
:: 76
76 x/menit
x/menit
Suhu
Suhu :: 36,3
36,300C
C
Mata
Mata
:: Konjungtiva
Konjungtiva anemis
anemis (+/+),
(+/+), sklera
sklera ikterik
ikterik (-/-)
(-/-)
Thorax
Thorax
:: Cor/
Cor/ Pulmo
Pulmo dalam
dalam batas
batas normal
normal
Abdomen
Abdomen :: supel,
supel, nyeri
nyeri tekan
tekan (-),
(-), teraba
teraba massa
massa padat
dengan
dengan permukaan
permukaan rata,
rata, mobile,
mobile, dengan
dengan batas
batas atas 2
jari
jari bawah
bawah pusat, batas kanan dan kiri LMCD- LMCS,
batas
batas bawah
bawah kesan
kesan masuk
masuk panggul.
panggul.
Genital
Genital
:: darah
darah (-),
(-), discharge
discharge (-)
Diagnosis
Diagnosis :: Multiple
Multiple mioma
mioma uteri
uteri
Plan
Plan
:: Pro
Pro histerektomi
histerektomi
13 Maret 2016
06.00 WIB
P2A0,48
P2A0,48 tahun
tahun
Keluhan
Keluhan
:: benjolan
benjolan pada
pada perut bawah
Keadaan
Keadaan Umum
Umum :: baik,
baik, compos
compos mentis
Vital
Vital Sign
Sign
:: Tekanan
Tekanan darah:
darah: 120/70
120/70 mmHg RR :: 18
18
x/menit
x/menit
Nadi
Nadi
:: 78
78 x/menit
x/menit
Suhu
Suhu :: 36,3
36,300C
C
Mata
Mata
:: Konjungtiva
Konjungtiva anemis
anemis (-/-),
(-/-), sklera ikterik (-/-)
(-/-)
Thorax
Thorax
:: Cor/
Cor/ Pulmo
Pulmo dalam
dalam batas
batas normal
normal
Abdomen
Abdomen :: supel,
supel, nyeri
nyeri tekan
tekan (-),
(-), teraba
teraba massa
massa padat
dengan
dengan permukaan
permukaan rata,
rata, mobile,
mobile, dengan
dengan batas
batas atas 2
jari
jari bawah
bawah pusat, batas kanan dan kiri LMCD- LMCS,
batas
batas bawah
bawah kesan
kesan masuk
masuk panggul.
panggul.
Genital
Genital
:: darah
darah (-),
(-), discharge
discharge (-)
Diagnosis
Diagnosis
:: Multiple
Multiple mioma
mioma uteri
uteri
Plan
Plan
:: Pro
Pro histerektomi
histerektomi besok
14 Maret 2016
12.40 WIB
P2A0
P2A0 48 tahun
Keluhan
Keluhan :: nyeri
nyeri post
post operasi
operasi
Keadaan
Keadaan Umum
Umum :: Baik,
Baik, Compos
Compos mentis
VS:
VS: TD=
TD= 120/80
120/80 RR=18x/menit
RR=18x/menit HR=72x/menit T=37.0
Mata
Mata :: Conjunctiva
Conjunctiva anemis(-/-)
anemis(-/-) skleraikterik
skleraikterik (-/-)
(-/-)
Thorax
Thorax : cor/pulmo
cor/pulmo dalam
dalam batas
batas normal
normal
Abdomen:
Abdomen: Supel,
Supel, nyeri
nyeri tekan
tekan (+) pada luka post operasi,
operasi,
tampak
tampak luka
luka post
post operasi
operasi tertutup
tertutup perban.
Genital
Genital :: darah
darah (-)
(-) discharge (-)
(-)
Diagnosa:
Diagnosa: Post supraservical histerektomi atas
atas indikasi
multiple
multiple mioma
mioma uteri
uteri DPH 0.
Terapi:
Terapi:
Inj.
Inj. Ceftriaxon
Ceftriaxon 2 gr/24 jam
jam
Inj.
Inj. Ketorolac
Ketorolac 30
30 mg
mg /8jam
15 Maret 2016
06.00 WIB
P2A0
P2A0 48 tahun
Keluhan
Keluhan :: nyeri
nyeri post
post operasi
operasi
Keadaan
Keadaan Umum
Umum :: Baik,
Baik, Compos
Compos mentis
VS:
VS: TD=
TD= 120/80
120/80 RR=18x/menit
RR=18x/menit HR=72x/menit T=37.0
Mata
Mata :: Conjunctiva
Conjunctiva anemis(-/-)
anemis(-/-) skleraikterik
skleraikterik (-/-)
(-/-)
Thorax
Thorax : cor/pulmo
cor/pulmo dalam
dalam batas
batas normal
normal
Abdomen:
Abdomen: Supel,
Supel, nyeri
nyeri tekan
tekan (+) pada luka post operasi,
operasi,
tampak
tampak luka
luka post
post operasi
operasi tertutup
tertutup perban.
Genital
Genital :: darah
darah (-)
(-) discharge (-)
(-)
Diagnosa:
Diagnosa: Post supraservical histerektomi atas
atas indikasi
multiple
multiple mioma
mioma uteri
uteri DPH I.
Terapi:
Terapi:
Inj.
Inj. Ceftriaxon
Ceftriaxon 2 gr/24 jam
jam
Inj.
Inj. Ketorolac
Ketorolac 30
30 mg
mg /8jam
16 Maret 2016
06.00 WIB
P2A0
P2A0 48 tahun
Keluhan:
Keluhan: (-)
(-)
Keadaan
Keadaan Umum
Umum :: Baik,
Baik, composmentis
composmentis
VS:
VS: HR=
HR= 76x/menit
76x/menit RR=
RR= 18x/menit
18x/menit TD=
TD= 120/80
120/80 T=
T= 36.3
36.3
Mata:
Mata: Conjunctiva
Conjunctiva anemis(-/-) Sklera ikterik
ikterik (-/-)
(-/-)
Thorax:
Thorax: Cor/Pulmo dalam
dalam batas normal
normal
Abdomen:
Abdomen: Supel,
Supel, Nyeri
Nyeri tekan (+) pada luka post operasi,
operasi,
tampak
tampak luka
luka post
post operasi
operasi tertutup
tertutup perban.
Genital:
Genital: darah
darah (-),
(-), discharge
discharge (-)
(-)
Diagnosa:
Diagnosa: Post supraservical histerektomi atas
atas indikasi
multiple
multiple mioma
mioma uteri
uteri DPH II
Terapi
Terapi :: cefadroxil
cefadroxil 2x500mg,
2x500mg, asam
asam mefenamat
mefenamat 3x500mg,
3x500mg,
vitamin
vitamin C 2x1, Aff
Aff DC, IV line,
line, mobilisasi jalan
jalan
Target
Target terapi:
terapi: luka
luka kering,
kering, keadaan
keadaan umum
umum baik.
baik.
17 Maret 2016
06.00 WIB
16
16 Februari
Februari 2016
2016
P2A0
P2A0 48 tahun
Keluhan:
Keluhan: (-)
(-)
Keadaan
Keadaan Umum
Umum :: Baik,
Baik, composmentis
composmentis
VS:
VS: HR=
HR= 72x/menit
72x/menit RR=
RR= 20x/menit
20x/menit TD=
TD= 120/70
120/70 T=
T= 36.6
36.6
Mata:
Mata: Conjunctiva
Conjunctiva anemis(-/-) Sklera ikterik
ikterik (-/-)
(-/-)
Thorax:
Thorax: Cor/Pulmo dalam
dalam batas normal
normal
Abdomen:
Abdomen: Supel,
Supel, Nyeri
Nyeri tekan (+) pada luka post operasi,
operasi,
tampak
tampak luka
luka post
post operasi
operasi tertutup
tertutup perban.
Genital:
Genital: darah
darah (-),
(-), discharge
discharge (-)
(-)
Diagnosa:
Diagnosa: Post supraservical histerektomi atas
atas indikasi
multiple
multiple mioma
mioma uteri
uteri
Terapi
Terapi :: cefadroxil
cefadroxil 2x500mg,
2x500mg, asam
asam mefenamat
mefenamat 3x500mg,
3x500mg,
vitamin
vitamin C 2x1, medikasi
medikasi luka.
Target
Target terapi
terapi :: Pasien
Pasien boleh
boleh pulang
pulang
TERIMAKASIH