Anda di halaman 1dari 53

PRESENTASI KASUS

Mioma Uteri

Oleh :
Dwiana Ardianti
Sri Retnowati
Annisa Rahmatia
Amirul Zakiya Bravery
Sausan Hana Maharani

G99142000
G99151000
G99151000
G99151053
G99151054

Pembimbing :
Nutria , dr., Sp.OG M.Kes
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEBIDANAN DAN
KANDUNGAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD DR MOEWARDI
SURAKARTA

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi
Myoma uteri adalah neoplasma jinak yang
tersusun dari otot polos uteri dan jaringan ikat
yang menumpangnya dan sering juga disebut
sebagai fibromioma, leiomioma, fibroid.

Etiologi
Mioma uteri banyak ditemukan pada usia
reproduktif
Diduga penyebab timbulnya mioma uteri paling
banyak oleh stimulasi hormon estrogen.1
Banyak mediator didalam mioma uteri, seperti
estrogen growth factor, insulin growth factor 1
(IGF-1)
Mutasi somatik sel miometrium mencakupi
rentetan perubahan pada kromosom
(parsial/keseluruhan) Tumor

Klasifikasi Mioma Uteri


Klasifikasi Mioma Uteri

Intraligamenter; 4% Submukosa; 5%
Subserosa; 43%

Intramural; 48%

Mioma Submukosa
Berada dibawah endometrium dan menonjol ke dalam
rongga uterus.
Jenis ini sering memberikan keluhan gangguan
perdarahan.
Diketahui dari tindakan kuretase, dengan adanya
benjolan waktu kuret, dikenal sebagai Currete bump.
Tumor jenis ini sering mengalami infeksi, terutama
pada mioma submukosa pedinkulata.
Tumor ini dapat keluar dari rongga rahim ke vagina,
dikenal dengan nama mioma geburt

Mioma Intramural
Terdapat di dinding uterus diantara serabut
miometrium.
Bila didalam dinding rahim dijumpai banyak
mioma, maka uterus akan mempunyai bentuk
yang berdungkul dengan konsistensi yang padat.
Mioma yang terletak pada dinding depan uterus
dapat menimbulkan keluhan miksi.

Mioma Subserosa
Apabila tumbuh keluar dinding uterus sehingga
menonjol pada permukaan uterus diliputi oleh
serosa.
Mioma subserosa dapat tumbuh diantara kedua
lapisan ligamentum latum menjadi mioma
intraligamenter.

Mioma intraligamenter
Mioma subserosa yang tumbuh menempel
pada jaringan lain

.
Mioma pada serviks ostium uteri
eksternum berbentuk bulan sabit.
Apabila mioma dibelah tampak mioma
terdiri dari berkas otot polos dan jaringan ikat
yang tersusun seperti kumparan (whorle like
pattern) dengan pseudokapsul yang terdiri
dari jaringan ikat longgar yang terdesak
karena pertumbuhan sarang mioma ini.

Perubahan Sekunder
Atrofi.
Sesudah menopause ataupun setelah kehamilan berakhir mioma
uteri menjadi kecil.

Degenerasi hialin.
Perubahan ini sering terjadi terutama pada penderita usia lanjut.
Tumor kehilangan struktur aslinya menjadi homogen.

Degenerasi kistik.
Sebagian dari mioma menjadi cair ruangan tidak teratur, dapat
juga terjadi pembengkakan yang luas dan bendungan limfe
menyerupai limfangioma.

Degenerasi membatu.
adanya pengendapan garam kapur pada sarang mioma maka
mioma menjadi keras dan memberikan bayangan pada foto rontgen.

Degenerasi merah.
karena suatu nekrosis subakut akibat gangguan
vaskularisasi.
Pada pembelahan sarang mioma seperti daging
mentah berwarna merah pigmen hemosiderin dan
hemofusin.
Penampilan klinik seperti ini menyerupai tumor
ovarium terpuntir atau mioma bertangkai.

Degenerasi lemak.
dapat terjadi pada degenerasi hialin yang lanjut,
dikenal dengan sebutan fibrolipoma.6

Diagnosis
ANAMNESIS
ANAMNESIS

Timbul
Timbul benjolan
benjolan di
di perut
perut bagian
bagian bawah
bawah dalam
dalam waktu
waktu yang
yang relatif
relatif lama.
lama.
Kadang-kadang
Kadang-kadang disertai
disertai gangguan
gangguan haid,
haid, buang
buang air
air kecil
kecil atau
atau buang
buang air
air besar.
besar.
Nyeri
Nyeri perut
perut bila
bila terinfeksi,
terinfeksi, terpuntir,
terpuntir, pecah.
pecah.

PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN FISIK
FISIK

Palpasi
Palpasi abdomen
abdomen didapatkan
didapatkan tumor
tumor di
di abdomen
abdomen bagian
bagian bawah.
bawah.
Pemeriksaan
Pemeriksaan ginekologik
ginekologik dengan
dengan pemeriksaan
pemeriksaan bimanual
bimanual didapatkan
didapatkan tumor
tumor
tersebut
tersebut menyatu
menyatu dengan
dengan rahim
rahim atau
atau mengisi
mengisi kavum
kavum Douglasi.
Douglasi.
Konsistensi
Konsistensi padat,
padat, kenyal,
kenyal, mobil,
mobil, permukaan
permukaan tumor
tumor umumnya
umumnya rata.
rata.

Gambaran Klinis
Umumnya tidak mengalami gejala. Gejala yang terjadi
berdasarkan ukuran dan lokasi dari mioma yaitu :
Menoragia (menstruasi dalam jumlah banyak)
Perut terasa penuh dan membesar
Nyeri panggul kronik (berkepanjangan)

Gejala gangguan berkemih dan hidronefrosis (pembesaran


ginjal)
Penekanan rektosigmoid (bagian terbawah usus besar) yang
mengakibatkan konstipasi (sulit BAB) atau sumbatan usus
Prolaps atau keluarnya mioma melalui leher rahim dengan
gejala nyeri hebat, luka, dan infeksi
Bendungan pembuluh darah vena daerah tungkai serta
kemungkinan tromboflebitis sekunder karena penekanan
pelvis (rongga panggul)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium Anemia atau
polisitemia.
USG jenis, lokasi mioma, ketebalan endometrium
dan
keadaan adnexa dalam rongga pelvis.
Foto BNO/IVP massa di rongga pelvis serta
menilai fungsi ginjal dan perjalanan ureter
Histerografi dan histeroskopi menilai pasien
mioma submukosa disertai dengan infertilitas.
Laparaskopi untuk mengevaluasi massa pada
pelvis.

Komplikasi
1. Perdarahan
2. Malignancy
3. Torsi

Penatalaksanaan
Konservatif

Bila mioma yang kecil pada pra dan post


menopause tanpa gejala.
Observasi Px pelvis setiap 3-6 bulan.
Bila anemia, Hb < 8 g% transfusi PRC.
Pemberian zat besi.
Penggunaan agonis GnRH leuprolid asetat 3,75 mg IM
pada hari 1-3 menstruasi setiap minggu sebanyak tiga
kali.
Terapi agonis GnRH ini dapat pula diberikan sebelum
pembedahan
Baru-baru ini, progestin dan antipprogestin dilaporkan

(Soewarto,

Pengobatan Operatif
Penanganan operatif, bila:
Ukuran tumor lebih besar dari ukuran uterus 12-14
minggu.
Pertumbuhan tumor cepat.
Mioma subserosa bertangkai dan torsi.
Bila dapat menjadi penyulit pada kehamilan berikutnya.
Hipermenorea pada mioma submukosa.
Penekanan pada organ sekitarnya.

Penanganan Operatif
Jenis operasi yang dilakukan dapat berupa :
Enukleasi Mioma
Histerektomi
Penanganan Radioterapi

Mioma Uteri dan


Kehamilan
Kemungkinan abortus lebih besar karena distorsi kavum
uteri khususnya pada mioma submukosum.
Dapat menyebabkan kelainan letak janin
Dapat menyebabkan plasenta previa
Dapat menyebabkan HPP akibat inersia maupun atonia
uteri akibat gangguan mekanik dalam fungsi miometrium
Dapat menganggu proses involusi uterus dalam masa nifas
Jika letaknya dekat pada serviks, dapat menghalangi
kemajuan persalinan dan menghalangi jalan lahir.

Pengaruh kehamilan pada mioma uteri adalah :


Mioma membesar terutama pada bulan-bulan pertama
Dapat terjadi degenerasi merah
torsi
Terapi mioma dengan kehamilan adalah konservatif
Operasi penyulit yang menimbulkan gejala akut atau
karena mioma sangat besar.
Jika mioma menghalangi jalan lahir SC (Sectio
Caesarea) disusul histerektomi tapi kalau akan
dilakukan miomektomi lebih baik ditunda sampai
sesudah masa nifas.

STATUS PASIEN

Identitas
Nama

: Ny. S

Umur

: 48 tahun

Jenis Kelamin

: Perempuan

BB

: 52kg

TB
: 162 cm
Alamat
: Tawang Sari,
Sukoharjo
Status Perkawinan : Kawin
Agama

: Islam

Tanggal Masuk : 11 Maret 2016


No RM

: 013313XX

ANAMNESIS
.

Keluhan utama:
Benjolan Di Perut

ANAMNESIS
Riwayat
.
sekarang:

penyakit

Pasien rujukan RSUD Sukoharjo


dengan keterangan mioma uteri dan
kistoma ovarii curiga perlengketan.
Pasien mengeluh benjolan diperut
sejak 10 hari yang lalu., semakin
bertambah besar.
Perdarahan jalan lahir (-), pernuruan
berat badan (-), BAB dan BAK dalam

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat keluhan serupa
:
disangkal
Riwayat perdarahan saat hamil
:
disangkal
Riwayat hipertensi
: disangkal
Riwayat diabetes mellitus
: disangkal
Riwayat sakit ginjal
: disangkal
Riwayat penyakit jantung
: disangkal
Riwayat asma
: disangkal
Riwayat alergi obat/ makanan
:
disangkal
Riwayat mondok
: Pasien dirawat
di RSUD Sukoharjo 10 hari yang lalu

Riwayat Menstruasi

Menarche
: 13 tahun
Lama menstruasi
: 5-7 hari
Siklus menstruasi
: 28 hari
Ganti pembalut dalam sehari
: 2-3x

Riwayat Obstetri
Hamil I: laki-laki 27 tahun lahir spontan
Hamil II: perempuan 18 tahun lahir spontan

Riwayat Perkawinan
Menikah 1 kali. Telah menikah selama 30 tahun

Riwayat KB
Pasien tidak menggunakan KB

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Baik, compos mentis, gizi kesan
cukup
Tanda Vital
:

Tensi
:
Nadi
:
Respiratory
Suhu
:

102/70 mmHg
80 x/menit
Rate : 20 x/menit
36,80 C

Kepala
: mesocephal
Mata : conjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik
(-/-)
THT
: discharge (-/-)
Leher : kelenjar getah bening tidak membesar
Thorax :
Cor

Inspeksi
: ictus cordis tidak tampak
Palpasi
: ictus cordis tidak kuat angkat
Perkusi
: batas jantung kesan tidak melebar
Auskultasi : BJ I-II intensitas normal, reguler, bising (-)

Pulmo

Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Tambahan

: pengembangan dada kanan = kiri


: fremitus raba dada kanan = kiri
: sonor // sonor
: suara dasar vesikuler (+/+), suara napas
(-/-), wheezing (-)

Abdomen :
Inspeksi
: DP // DD
Auskultasi : bising usus (+) normal
Palpasi
: supel, nyeri tekan (-), teraba massa padat dengan
permukaan rata, mobile, dengan batas atas 2 jari bawah
pusat, batas kanan dan kiri LMCD- LMCS, batas bawah
kesan masuk panggul.
Perkusi
: timpani

Genital

inspeksi :v/u tenang, dinding vagina dbn, portio utuh, OUE


tertutup darah (+), discharge (-), sonde 7 cm kesan tertahan
VT
: v/u tenang, dinding vagina dbn, portio utuh, OUE tetutup,
CU sebesar telur angsa, jika massa digerakkan portio ikut
bergerak, A/P teraba dbn, darah (+), discharge (-).

Ekstremitas :

oedema

- - - - -

akral dingin

USG
: tampak VU terisi cukup. Tampak
uterus membesar ukuran 9.9 x 9.15 x 4.99
cm. Tampak gambaran whore like appearance
di fundus ukuran 5.6x4.6x5cm dan di servix
ukuran 4x3x4cm. Kesan multiple mioma
uteri.

LABORATORIUM DARAH
11/3/16

Hemostasis
PT
: 13,6
detik
APTT
: 27,9
detik
INR : 1.060

SGOT : 21 u/l
SGPT
: 8 u/l
Albumin
:
3.4 () g/dL
Creatinine :
0,6 mg/dl
Ureum : 19
mg/dl

KIM
IA
KLI
NIK

Elektrolit
Natrium : 138
mmol/L
Kalium: 3.5
mmol/L
Clorida : 108
mmol/L

HE
MO
ST
ASI
S&
ELE
KT
RO
LIT

Hb : 9,8 g/dL
()
Hct : 32 % ()
AL : 8,3
x103/uL
AT : 292
x103/uL
AE : 3,97
x106/uL ()

HE
MA
TO
LO
GI

GDT simpulan : anemia hipokromik mikrositik suspect


ec proses kronik/defisiensi Fe
USG :

Kesan: tampak VU terisi cukup.


Tampak uterus membesar ukuran 9.9 x 9.15 x 4.99 cm.
Tampak gambaran whorle like appearance di fundus
ukuran 5.6x4.6x5cm dan di servix ukuran 4x3x4cm.
Kesan multiple mioma uteri.

DIAGNOSIS SEMENTARA
Multiple Mioma Uteri + Anemia
(9.8 mg/dl)

PROGNOSIS
Dubia ad malam

PENATALAKSANAAN
Mondok Bangsal
Perbaikan KU
Pro Histerektomi
Awasi KU/VS/Tanda
Perdarahan
KIE pasien dan keluarga

ANALISA KASUS

Dx: Multiple Mioma Uteri + Anemia (9,8


mg/dl)
anamnesa
Pasien mengeluh
benjolan diperut
sejak 10 hari yang
lalu., semakin
bertambah besar.
Perdarahan jalan
lahir (-), pernuruan
berat badan (-), BAB
dan BAK dalam
batas nomal.

Px fisik
Abdomen :
Palpasi
: supel,
nyeri tekan (-),
teraba massa
padat dengan
permukaan rata,
mobile, dengan
batas atas 2 jari
bawah pusat,
batas kanan dan
kiri LMCD- LMCS,
batas bawah
kesan masuk
panggul.

Px penunjang
Hb: 9.8
USG : tampak VU
terisi cukup. Tampak
uterus membesar
ukuran 9.9 x 9.15
x 4.99 cm. Tampak
gambaran whore
like appearance di
fundus ukuran
5.6x4.6x5cm dan
di servix ukuran
4x3x4cm. Kesan
multiple mioma

ANAlISIS KASUS
Pada Pasien
Usia Pasien 48 tahun

Teori
Mioma uteri banyak ditemukan pada
usia reproduktif

Pasien mengeluh benjolan


diperut sejak 10 hari yang lalu.,
semakin bertambah besar

Anamnesis :Timbul benjolan di perut


bagian bawah dalam waktu yang
relatif lama

GDT simpulan : anemia


hipokromik mikrositik suspect
ec proses kronik/defisiensi Fe

Anemia merupakan akibat paling


sering dari mioma disebabkan oleh
perdarahan dan habisnya cadangan Fe

USG :Tampak gambaran


whore like appearance di
fundus ukuran 5.6x4.6x5cm
dan di servix ukuran 4x3x4cm

Apabila mioma dibelah maka tampak


bahwa mioma terdiri dari berkas otot
polos dan jaringan ikat yang tersusun
seperti kumparan (whorle like pattern)

FOLLOW UP

12 Maret 2016

P2A0,48
P2A0,48 tahun
tahun
Keluhan
Keluhan
:: benjolan
benjolan pada
pada perut bawah
Keadaan
Keadaan Umum
Umum :: baik,
baik, compos
compos mentis
Vital
Vital Sign
Sign :: Tekanan
Tekanan darah: 110/60 mmHgRR
mmHgRR :: 21
21 x/menit
x/menit
Nadi
Nadi
:: 76
76 x/menit
x/menit
Suhu
Suhu :: 36,3
36,300C
C
Mata
Mata
:: Konjungtiva
Konjungtiva anemis
anemis (+/+),
(+/+), sklera
sklera ikterik
ikterik (-/-)
(-/-)
Thorax
Thorax
:: Cor/
Cor/ Pulmo
Pulmo dalam
dalam batas
batas normal
normal
Abdomen
Abdomen :: supel,
supel, nyeri
nyeri tekan
tekan (-),
(-), teraba
teraba massa
massa padat
dengan
dengan permukaan
permukaan rata,
rata, mobile,
mobile, dengan
dengan batas
batas atas 2
jari
jari bawah
bawah pusat, batas kanan dan kiri LMCD- LMCS,
batas
batas bawah
bawah kesan
kesan masuk
masuk panggul.
panggul.
Genital
Genital
:: darah
darah (-),
(-), discharge
discharge (-)
Diagnosis
Diagnosis :: Multiple
Multiple mioma
mioma uteri
uteri
Plan
Plan
:: Pro
Pro histerektomi
histerektomi

13 Maret 2016
06.00 WIB

P2A0,48
P2A0,48 tahun
tahun
Keluhan
Keluhan
:: benjolan
benjolan pada
pada perut bawah
Keadaan
Keadaan Umum
Umum :: baik,
baik, compos
compos mentis
Vital
Vital Sign
Sign
:: Tekanan
Tekanan darah:
darah: 120/70
120/70 mmHg RR :: 18
18
x/menit
x/menit
Nadi
Nadi
:: 78
78 x/menit
x/menit
Suhu
Suhu :: 36,3
36,300C
C
Mata
Mata
:: Konjungtiva
Konjungtiva anemis
anemis (-/-),
(-/-), sklera ikterik (-/-)
(-/-)
Thorax
Thorax
:: Cor/
Cor/ Pulmo
Pulmo dalam
dalam batas
batas normal
normal
Abdomen
Abdomen :: supel,
supel, nyeri
nyeri tekan
tekan (-),
(-), teraba
teraba massa
massa padat
dengan
dengan permukaan
permukaan rata,
rata, mobile,
mobile, dengan
dengan batas
batas atas 2
jari
jari bawah
bawah pusat, batas kanan dan kiri LMCD- LMCS,
batas
batas bawah
bawah kesan
kesan masuk
masuk panggul.
panggul.
Genital
Genital
:: darah
darah (-),
(-), discharge
discharge (-)
Diagnosis
Diagnosis
:: Multiple
Multiple mioma
mioma uteri
uteri
Plan
Plan
:: Pro
Pro histerektomi
histerektomi besok

14 Maret 2016
12.40 WIB

P2A0
P2A0 48 tahun
Keluhan
Keluhan :: nyeri
nyeri post
post operasi
operasi
Keadaan
Keadaan Umum
Umum :: Baik,
Baik, Compos
Compos mentis
VS:
VS: TD=
TD= 120/80
120/80 RR=18x/menit
RR=18x/menit HR=72x/menit T=37.0
Mata
Mata :: Conjunctiva
Conjunctiva anemis(-/-)
anemis(-/-) skleraikterik
skleraikterik (-/-)
(-/-)
Thorax
Thorax : cor/pulmo
cor/pulmo dalam
dalam batas
batas normal
normal
Abdomen:
Abdomen: Supel,
Supel, nyeri
nyeri tekan
tekan (+) pada luka post operasi,
operasi,
tampak
tampak luka
luka post
post operasi
operasi tertutup
tertutup perban.
Genital
Genital :: darah
darah (-)
(-) discharge (-)
(-)
Diagnosa:
Diagnosa: Post supraservical histerektomi atas
atas indikasi
multiple
multiple mioma
mioma uteri
uteri DPH 0.
Terapi:
Terapi:
Inj.
Inj. Ceftriaxon
Ceftriaxon 2 gr/24 jam
jam
Inj.
Inj. Ketorolac
Ketorolac 30
30 mg
mg /8jam

15 Maret 2016
06.00 WIB

P2A0
P2A0 48 tahun
Keluhan
Keluhan :: nyeri
nyeri post
post operasi
operasi
Keadaan
Keadaan Umum
Umum :: Baik,
Baik, Compos
Compos mentis
VS:
VS: TD=
TD= 120/80
120/80 RR=18x/menit
RR=18x/menit HR=72x/menit T=37.0
Mata
Mata :: Conjunctiva
Conjunctiva anemis(-/-)
anemis(-/-) skleraikterik
skleraikterik (-/-)
(-/-)
Thorax
Thorax : cor/pulmo
cor/pulmo dalam
dalam batas
batas normal
normal
Abdomen:
Abdomen: Supel,
Supel, nyeri
nyeri tekan
tekan (+) pada luka post operasi,
operasi,
tampak
tampak luka
luka post
post operasi
operasi tertutup
tertutup perban.
Genital
Genital :: darah
darah (-)
(-) discharge (-)
(-)
Diagnosa:
Diagnosa: Post supraservical histerektomi atas
atas indikasi
multiple
multiple mioma
mioma uteri
uteri DPH I.
Terapi:
Terapi:
Inj.
Inj. Ceftriaxon
Ceftriaxon 2 gr/24 jam
jam
Inj.
Inj. Ketorolac
Ketorolac 30
30 mg
mg /8jam

16 Maret 2016
06.00 WIB

P2A0
P2A0 48 tahun
Keluhan:
Keluhan: (-)
(-)
Keadaan
Keadaan Umum
Umum :: Baik,
Baik, composmentis
composmentis
VS:
VS: HR=
HR= 76x/menit
76x/menit RR=
RR= 18x/menit
18x/menit TD=
TD= 120/80
120/80 T=
T= 36.3
36.3
Mata:
Mata: Conjunctiva
Conjunctiva anemis(-/-) Sklera ikterik
ikterik (-/-)
(-/-)
Thorax:
Thorax: Cor/Pulmo dalam
dalam batas normal
normal
Abdomen:
Abdomen: Supel,
Supel, Nyeri
Nyeri tekan (+) pada luka post operasi,
operasi,
tampak
tampak luka
luka post
post operasi
operasi tertutup
tertutup perban.
Genital:
Genital: darah
darah (-),
(-), discharge
discharge (-)
(-)
Diagnosa:
Diagnosa: Post supraservical histerektomi atas
atas indikasi
multiple
multiple mioma
mioma uteri
uteri DPH II
Terapi
Terapi :: cefadroxil
cefadroxil 2x500mg,
2x500mg, asam
asam mefenamat
mefenamat 3x500mg,
3x500mg,
vitamin
vitamin C 2x1, Aff
Aff DC, IV line,
line, mobilisasi jalan
jalan
Target
Target terapi:
terapi: luka
luka kering,
kering, keadaan
keadaan umum
umum baik.
baik.

17 Maret 2016
06.00 WIB

16
16 Februari
Februari 2016
2016
P2A0
P2A0 48 tahun
Keluhan:
Keluhan: (-)
(-)
Keadaan
Keadaan Umum
Umum :: Baik,
Baik, composmentis
composmentis
VS:
VS: HR=
HR= 72x/menit
72x/menit RR=
RR= 20x/menit
20x/menit TD=
TD= 120/70
120/70 T=
T= 36.6
36.6
Mata:
Mata: Conjunctiva
Conjunctiva anemis(-/-) Sklera ikterik
ikterik (-/-)
(-/-)
Thorax:
Thorax: Cor/Pulmo dalam
dalam batas normal
normal
Abdomen:
Abdomen: Supel,
Supel, Nyeri
Nyeri tekan (+) pada luka post operasi,
operasi,
tampak
tampak luka
luka post
post operasi
operasi tertutup
tertutup perban.
Genital:
Genital: darah
darah (-),
(-), discharge
discharge (-)
(-)
Diagnosa:
Diagnosa: Post supraservical histerektomi atas
atas indikasi
multiple
multiple mioma
mioma uteri
uteri
Terapi
Terapi :: cefadroxil
cefadroxil 2x500mg,
2x500mg, asam
asam mefenamat
mefenamat 3x500mg,
3x500mg,
vitamin
vitamin C 2x1, medikasi
medikasi luka.
Target
Target terapi
terapi :: Pasien
Pasien boleh
boleh pulang
pulang

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai