Anda di halaman 1dari 43

Klasifikasi gangguan Jiwa

Tujuan pembelajaran
Setelah mengikuti kuliah ini
diharapkan mahasiswa mampu untuk
mengetahui dan memahami :
Klasifikasi gangguan jiwa dan
kegunaannya berdasarkan PPDGJ
(Pedoman Penggolongan Diagnosis
Gangguan Jiwa III)

TOPIK
Konsep Gangguan Jiwa:
Definisi
Proses

Diagnosis multi aksial


Pedoman Diagnosis Gangguan Jiwa

Konsep Gangguan Jiwa


Istilah yang diipakai dlm PPDGJ
tentang kondisi para pasien dokter
jiwa adalah gangguan jiwa atau
gangguan mental (mental disorder)
bukan penyakit jiwa (mental
illness/mental disease)

Menurut PPDGJ III: Gangguan jiwa adalah


sindrom atau perilaku tertentu atau kondisi
psikologis seseorang yang secara klinis cukup
bermakna, dan secara khusus berkaitan
dengan distress (gejala penderitaan) dan
disabilitas (keterbatasan kemampuan normal
pada aktivitas normal pada tingkat personal*).
aktivitas dalam tingkat personal adalah aktivitas hidup
sehari-hari yang diperlukan untuk kelangsungan hidup juga
untuk perawatan diri, yaitu hal yang biasa dilakukan seperti:
mandi, BAB, BAK, makan, berpakaian, dll..

Butir-butir pada konsep gangguan jiwa:


1. Ada gejala klinis bermakna berupa:
sindrom perilaku atau pola perilaku tertentu.
sindrom psikologis atau pola psikologis tertentu.

2. Gejala klinis tersebut menimbulkan


penderitaan (distress) contohnya: nyeri,
tidak nyaman, tidak tenteram,dll..
3. Gejala klinis tersebut menimbulkan
disabilitas

Proses Diagnosis Ggn Jiiwa


Proses diagnosis ggn jiwa mengikuti
prosedurr klinis yg lazim pada
pemeriksaan medis yaitu meliputi
langkah-langkah berikut ini :
ANAMNESIS (dengan menanyakan)
-

Keluhan
alasan berobat
riwayat gangguan sekarang
riwayat gangguan dahulu
riwayat perkembangan diri
latar belakang sosial,, keluarga,, pendidikan,,
pekerjaan,, dlll

PEMERIKSAN meliputi
- Fisik
- Status mental
- Lab
- Radiologik
- Evaluasi psikologik
- Lain-lain

DIAGNOSIS dengan dasar aksis, yaitu


:
-

Aksis
Aksis
Aksis
Aksis
Aksis

I : Klinis
II : Kepribadian
III : Kondisi medik
IV : Psiko sosial
V : Taraf fungsi

DIAGNOSIS MULTI AKSIAL


Tujuan Diagnosis Multiaksial
1. Membantu dalam perencanaan terapi dan
meramalkan prognosis , mengingat cakupan
informasinya yang komprehensif.
2. Membantu dalam :
- menata dan mengomunikasikan informasi klinis
- menangkap komplesitas situasi klinis
- menggambarkan heterogenitas individual dengan
diagnosis klinis yang sama, formatnya yang mudah
dan sistematis

3. Memacu penggunaan model biopsikososial


dalam klinis, pendidikan, dan penelitian

Pedoman Diagnosis
Gangguan Jiwa

Gangguan Mental pd ICD-10 (Pada


PPDGJ-III) yang terdiri dari :
F0. Ggn Mental Organik (termasuk
gangguan mental simptomatik).

Etiologi dasarnya gangguan fisik / kondisi yg


melibatkan kerusakan/disfungsi otak.
Kelompok I: terdapat gangguan fungsi kognitif
sbg gambaran yg jelas. Termasuk demensia
(alzheimers, vaskuler, berhub dgn penyk lain
& YTT), sindrom amnesia organik dan delirium
bukan akibat zat psikoaktif.

Kelompok II : tdpt manifestasi nyata


pada persepsi (halusinasi), pikiran
(delusi), mood (depresi /manik),
berbagai gangguan emosional
(cemas, disosiasi, dan kepribadian)

F1.Ggn Mental & Perilaku Akibat


Penggunaan Zat Psikoaktif
Yang digolongkan di sini adalah semua
gangguan mental yg berhubungan dgn
penggunaan zat psikoaktif
Proses Diagnosis & pengkodean
dimulai dgn identifikasi zat yg terlibat.
(mis: alkohol, opioid, kanabioid, sedatif,
hipnotik, kokain, stimulansia lain,
halusinogenik, tembakau, larutan volatil,
zat lain & kombinasinya)

Identifikasi kode berikutnya meliputi :

kondisi klinis
intoksikasi akut
penggunaan yg merugikan
sindrom ketergantungan
keadaan putus zat
ggn psikotik
sindrom amnestik
ggn psikotik residual & onset lambat
ggn mental lain / YTT

F2. Skizofrenia, Skizotipal & Ggn


Waham
Meliputi Skizofrenia, yaitu ggn yg
dicirikan oleh penyimpangan dr
pikiran, persepsi & afek
inappropriate/afek tumpul..
Skizofrenia, lir skizofrenia akut &
lainnya, yg srg dilaporkan di negara
industri berkembang.

Skizofrenia

Global Burden of Disease 2000


(15-Disease-adjusted Life Years
(DALYs)
Top 10 Causes of DALYS in Adults (15-44 years)
Both Sexes

%
Total

Male

%
Total

Female

HIV/AIDS

13.0

HIV/AIDS

12.1

HIV AIDS

13.9

Depressive disorders

8.6

Road traffic accidents

7.7

Depressive disorders

10.6

Road traffic accidents

4.9

Depressive disorders

6.7

Tuberculosis

3.2

Tuberculosis

3.9

Alcohol Use Disorders

5.1

Iron deficiency anemia

3.2

Alcohol Use Disorders

3.0

Tuberculosis

4.5

Schizophrenia

2.8

Self-inflicted Injuries

2.7

Violence

3.7

Obstructed labor

2.7

Iron-deficiency anemia

2.6

Self-inflicted Injuries

3.0

Bipolar disorder

2.5

Schizophrenia

2.6

Schizophrenia

2.5

Abortion

2.5

Bipolar disorder

2.5

Bipolar disorder

2.4

Self-inflicted injuries

2.4

Violence

2.3

Iron deficiency anemia

2.1

Maternal sepsis

2.1

DALY=Sum of years of life lost due to premature mortality and years lost due to disability

WHO. The World Health Report 2001. Available at http://www.who.int/whr/2001/en/index.html

% Total

Definisi
Skizofrenia :
Split of mind : pikiran yang terbelah
Pikiran delusi dan disorganized
Gangguan persepsi
Emosi dan perilaku yang tidak sesuai

Penyimpangan mendasar pada


pikiran dan persepsi, afek yang tidak
wajar sampai tumpul.

Gejala dan Gangguan


Delusi
Keyakinan yang salah, sering berupa
kejar atau kebesaran

Halusinasi
Pengalaman sensorik yang salah
(diyakini) tanpa adanya stimulus
eksternal yang nyata

Ciri skizofrenia
Thought echo
Thought of insertion
Thought broadcast
Delusion of control
Delusion of influence
Delusion of passivity
Delusion perception
Halucination

Diagnosis
Harus ada 1 gejala di atas yang jelas
Halusinasi auditorik
Waham lain yang oleh budaya
setempat dianggap tidak wajar
Gejala khas telah berlangsung
sedikitnya 1 (satu) bulan

Diagnosis .lanjutan

Skizofrenia paranoid
Skizofrenia hebefrenik
Skizofrenia katatonik
Skizofrenia tak terinci
Depresi pasca skizofrenia
Skizofrenia residual
Skizofrenia simpleks

F3.Gangguan Mood (Afektif)


Ggn utama adl: perubahan mood/afek,
biasanya melibatkan depresi atau
elasi, sering berhubungan dgn
perubahan tingkat aktivitas.
Termasuk di sini adalah: episode
manik, ggn afektif bipoler, episode
depresi, depresi berulang, ggn mood
menetap lainnya (siklotimia, distimia),
ggn mood YTT

http://www.methodsofhealing.com/files/2010/09/the-bipolar-affective-disorder.jpg

Jenis gangguan alam


perasaan
Unipolar
Depresi :
Mayor
Minor
Distimia
Berulang

Bipolar
Bipolar I,II
Cyclothymia
Hipomania

Depresi
manifests in a variety of disturbances,
including

(1) painful arousal,


(2) hypersensitivity to unpleasant events,
(3) insensitivity to pleasant events,
(4) insensitivity to unpleasant events,
(5) reduced anticipatory pleasure,
(6) anhedonia or reduced consummatory
pleasure,
(7) affective blunting, and
(8) apathy

negative affective arousal,


variously described as depressed,
anguished, mournful,
irritable, or anxious
Anhedonia and loss of interest
Psychomotor disturbances
Psychomotor agitation
Psychomotor retardation

http://2.bp.blogspot.com/_z0Iwwvq44bw/SCQfYzKkPAI/AAAAAAAAAFg/TAV6L73
ehbM/s400/Affective+disorder.JPG

Manik
Generally the opposite of those of depression
elevated mood, a rush of ideas, psychomotor
acceleration, and grandiosity. Symptoms as
irritability, anger, insomnia, and agitation
Mood disturbance
Iritabel
Akselerasi psikomotor
Flight of idea

Impulsive behavior
Hipomania
Inattention of nutrition
Sexual excesses
Cognitive distortion
Grandiosity, Lack of Insight, and Poor
Judgment
Delusion formation

F4.Ggn Neurotik, Somatoform & Terkait


Stres
Kelompok ini berdasar konsep neurosis
yg mrpk perpaduan simptom umum.
Termasuk di sini : anxietas fobik dan ggn
anxietas lainnya, ggn obsesif kompulsif ,
reaksi thd stres berat & ggn penyesuaian,
ggn disosiatif & konversi, ggn
somatoform, gangguan neurotik lainnya
(mis : neurastenia, sindrom
depersonalisasi-derealisasi)

Anxiety Disorder
an inappropriate response to given
stimulus based on its intensity or its
duration
Prolonged Anxiety
Involved :
Physical Responses
Psychological Responses (coping
mechanism)
Social Responses

Etiology Psychophysiopathology
Biology
Psychology
Social-environment

Threatening!!!!

Types Of Anxiety

Generalized Anxiety Disorder


Social Anxiety
Post Traumatic Stress Disorder
Obsessive Compulsive Disorder
Phobic Disorders
Panic Disorder with or without
agoraphobia
Atypical Anxiety Disorder

F5. Sindrom Perilaku yang Berhubungan


Dgn Ggn Fisiologis dan faktor Fisik
Terrmasuk disini adallah::

ggn makan
ggn tidur non organik
disfungsi sexual
gangguan mental yg berhubungan dgn masa
nifas YTK
faktor psikologis yg berpengaruh pd ggn fisik
penyalahgunaan zat yg tdk menyebabkan
ketergantungan (contohnya antidepresan,,
hormon, analgetik & obat lainnya)

F6. Disorders of adult personality and behavior


These types of condition comprise deeply
ingrained and enduring behavior patterns,
manifesting themselves as inflexible responses to
a broad range of personal and social situations.
They represent either extreme or significant
deviations from the way the average individual in a
given culture perceives, thinks, feels, and
particularly relates to others.
Such behavior
patterns tend to be stable and to encompass
multiple domains of behavior and psychological
functioning. They are frequently, but not always,
associated with various degrees of subjective
distress and problems in social functioning and
performance

F7. Mental retardation


Mental retardation is a condition of arrested or
incomplete development of the mind, which is
especially characterized by impairment of skills
manifested during the developmental period,
which contribute to the overall level of
intelligence, i.e. cognitive, language, motor, and
social abilities. Retardation can occur with or
without any other mental or physical disorder.
However, mentally retarded individuals can
experience the full range of mental disorders,
and the prevalence of other mental disorders is
at least three to four times greater in this
population than in the general population.

F8. Ggn Perkembangan Psikologis


Digambarkan sbb :
a. Onset bervariasi selama masa bayi /
kanak-kanak
b. Adanya hendaya/kelambatan
perkembangan fungsi yg berhubungan dgn
kematangan biologis susunan saraf pusat.
c. Berlangsung scr terus menerus tanpa
adanya remisi & kekambuhan yg khas
pada penderita ggn jiwa.

F9. Gangguan Perilaku & Emosional dgn


Onset Biasanya Pada Masa Kanak &
Remaja
Gangguan dengan onset pd anak-anak meliputi::
gangguan hiperkinetik yg
dikarakteristikan dgn onset awal
over aktif
berkurangnya perhatian
Yg termasuk dlm klas ini : gangguan
emosional, fungsi sosial, tic, & ggn lain.

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai