Anda di halaman 1dari 15

KEBIJAKAN PEMBERIAN

HIBAH DAERAH
PEMERINTAH KABUPATEN
BANJAR

Oleh :
Asisten II Sekda Banjar
Martapura, 10-11 Mei 2016

HIBAH DAERAH

Berbentuk uang, barang atau jasa

Sesuai kemampuan keuangan daerah

Setelah memprioritaskan pemenuhan belanja urusan wajib dan


urusan pilihan
Ditujukan untuk menunjang pencapaian sasaran program dan
kegiatan Pemerintah Daerah dengan memperhatikan asas
keadilan, kepatutan, rasionalitas dan manfaat untuk
masyarakat
Tidak wajib, tidak mengikat dan tidak terus menerus setiap
tahun kecuali ditentukan lain oleh peraturan
Berkedudukan dalam wilayah administrasi Pemerintah Daerah

KETENTUAN HIBAH :
Pasal 298 ayat (5) Undang Undang Nomor 23
Tahun 2014 menegaskan bahwa Belanja Hibah dapat
diberikan kepada :
a.

Pemerintah Pusat;

b.

Pemerintah Daerah Lain;

c.

Badan Usaha Milik Negara atau BUMD; dan/ atau

d.

Badan, Lembaga, dan Organisasi Kemasyarakatan


yang berbadan hukum Indonesia

HIBAH KEPADA BADAN DAN LEMBAGA


(PASAL 6 AYAT (5) PERMENDAGRI 14/2016)

Diberikan kepada Badan dan Lembaga :


a.

Yang bersifat nirlaba, sukarela dan sosial yang dibentuk


berdasarkan peraturan perundang-undangan

b.

Yang bersifat nirlaba, sukarela dan sosial yang telah memiliki


Surat Keterangan Terdaftar yang diterbitkan oleh Menteri
Dalam Negeri, Gubernur atau Bupati/Walikota;atau

c.

Yang bersifat nirlaba, sukarela bersifat sosial kemasyarakatan


berupa kelompok masyarakat/ kesatuan-kesatuan masyarakat
hukum adat sepanjang masih hidup dan sesuai dengan
perkembangan masyarakat, dan keberadaannya diakui oleh
pemerintah pusat dan/ atau pemerintah daerah melalui
pengesahan atau penetapan dari pimpinan instansi vertikal atau
kepala satuan kerja perangkat daerah sesuai dengan
kewenangannya

PERSYARATAN HIBAH KEPADA BADAN DAN


LEMBAGA

a.
b.
c.

Memiliki kepengurusan yang jelas di daerah


yang bersangkutan
Memiliki surat keterangan domisili dari Lurah/
Kepala Desa setempat atau sebutan lainnya
Berkedudukan dalam wilayah administrasi
pemerintah daerah yang bersangkutan

HIBAH KEPADA ORGANISASI KEMASYARAKATAN


(PASAL 6 AYAT (6) PERMENDAGRI 14/2016

a.
b.

Diberikan kepada organisasi kemasyarakatan


yang berbadan hukum Indonesia :
Berbadan hukum yayasan, atau
Berbadan hukum perkumpulan

PERSYARATAN HIBAH KEPADA ORMAS


a.

b.
c.

Telah terdaftar pada kementerian yang


membidangi urusan hukum dan hak asasi
manusia paling singkat 3 tahun, kecuali
ditentukan oleh peraturan perundangundangan
Berkedudukan dalam wilayah administrasi
pemerintah daerah yang bersangkutan, dan
Memiliki sekretariat tetap di daerah yang
bersangkutan

DOKUMEN PERSYARATAN PERMOHONAN

Permohonan ditujukan kepada Bupati Banjar dengan batas waktu


yang ditentukan

Berkas asli, ditanda tangan oleh Ketua dan Sekretaris

Rekomendasi dari Pejabat berwenang

Proposal yang sekurang-kurangnya berisi :


RAB, Susunan Kepengurusan dan Foto dokumen yang diperlukan

Surat bukti berbadan hukum

Surat Keterangan Domisili

Copy KTP Ketua, Sekretaris, Bendahara yang masih berlaku

Copy Buku Bank atas nama Lembaga

Nomor Kontak yang masih aktif dan bisa dihubungi

Denah Lokasi (untuk kepentingan monitoring)

TAHAPAN PROSES PENGUSULAN


SKPD

Melakukan Evaluasi Berkas

Melakukan Monitoring dan Verifikasi di Lapangan


Memenuhi

Syarat

o Mengajukan rekomendasi kepada Bupati melalui TAPD


sesuai jadwal yang ditentukan
o TAPD memberikan pertimbangan atas rekomendasi
sesuai prioritas dan kemampuan keuangan daerah
o Pengalokasian anggaran hibah dalam rancangan KUA
dan PPAS

PENETAPAN HIBAH

Keputusan Bupati Banjar


Tentang
Penetapan Daftar Penerima Hibah dan
Besaran Uang/ Barang yang dihibahkan
Atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kabupaten Banjar
Tahun Anggaran Bersangkutan

DOKUMEN PENCAIRAN HIBAH

Surat Permohonan Pencairaan ditanda tangan


Ketua
Membuat Rincian rencana penggunaan sesuai
proposal

Membuat Fakta Integritas bermaterai

Membuat Pernyataan Tanggung Jawab bermaterai

Membuat Pernyataan tidak terdapat konflik


internal bermaterai

Menandatangani NPHD bermaterai

Menandatangani Kuitansi bermaterai

I. PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN


1)

Penerima hibah berupa uang menyampaikan laporan penggunaan hibah kepada


Bupati melalui PPKAD dengan tembusan SKPD terkait

2)

Laporan penggunaan hibah berupa uang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
paling sedikit memuat:

a.

pendahuluan, berisi uraian tentang gambaran umum mengenai pelaksanaan


kegiatan yang telah dilakukan oleh penerima hibah;

b.

maksud dan tujuan, berisi uraian tentang maksud dan tujuan disusunnya laporan
penggunaan hibah;

c.

hasil kegiatan, berisi uraian tentang hasil kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai
dengan proposal hibah yang telah diajukan kepada Pemerintah Daerah dan NPHD;

d.

realisasi penggunaan dana, berisi uraian tentang anggaran yang telah


dibelanjakan termasuk sisa anggaran yang tidak digunakan untuk membiayai
kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan proposal hibah yang telah
diajukan kepada Pemerintah Daerah dan NPHD

e.

penutup, berisi uraian tentang hal-hal yang perlu disampaikan oleh penerima
hibah terkait dengan kegiatan yang telah dilaksanakan

f.

tanda tangan dan nama lengkap penerima hibah (pimpinan/ketua) serta stempel/
cap organisasi/ lembaga;

g.

Lampiran, berisi dokumentasi kegiatan yang telah dilaksanakan

PERTANGGUNGJAWABAN
1)

Penerima hibah bertanggungjawab secara formal dan material


atas penggunaan hibah yang diterimanya

2)

Pertanggungjawaban penerima hibah meliputi :

a.

laporan penggunaan hibah

b.

surat pernyataan tanggungjawab yang menyatakan bahwa


hibah yang diterima telah digunakan sesuai dengan usulan
proposal hibah yang telah diajukan kepada Pemerintah Daerah
dan NPHD;dan

c.

bukti-bukti pengeluaran yang lengkap dan sah sesuai peraturan


perundangan-undangan bagi penerima hibah berupa uang
termasuk kewajiban pembayaran perpajakan atau salinan bukti
serah terima barang (Berita Acara Serah Terima barang) bagi
penerima hibah berupa barang

KETENTUAN PELAPORAN
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

PALING LAMBAT
TANGGAL 10 JANUARI

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai