Anda di halaman 1dari 17

TATACARA

PEMBERIAN OBAT ANTI


PSIKOTIK INJEKSI

GERALD MARIO SEMEN

INDIKASI
ODGJ berat yang sulit mendapat
pengobatan; dipasung,
menggelandang, di isolasi, terlantar
ODGJ berat yang sering mengalami
kekambuhan
ODGJ dengan tingkat kepatuhan
yang rendah

Tidak di anjurkan, kepada:


ODGJ akut
ODGJ anak-anak

SYARAT
TIDAK MEMILIKI RIWAYAT ALERGI
TERHADAP KOMPONEN OAP INJEKSI
TIDAK MEMILIKI GGN FISIK YANG
MENGANCAM JIWA
TELAH MENDAPAT INFORMASI DAN
MENYETUJUI PENGOBATAN

TATACARA
1. Pemberian Informasi untuk ODGJ dan Keluarga
ODGJ dan keluarga harus diberikan informasi mengenai
obat-obatan yang akan mereka terima dari dokter atau
fasilitas layanan kesehatan.
ODGJ harus mengerti alasan mereka menerima
suntikan, dan diberikan edukasi untuk mengenali,
memantau dan melaporkan setiap efek samping yang
terjadi.
ODGJ harus menerima informasi secara tertulis tentang
penggunaan dan efek samping obat antipsikotika depo.
Informasi atau leaflet ini harus tersedia di semua
fasilitas layanan kesehatan dan diberikan satu paket
dengan program pemberian antipsikotika depo.

2. Persetujuan Tindakan Medis


Persetujuan tindakan medis adalah pernyataan setuju atau izin dari
seseorang (ODGJ) atau yang mewakilinya (keluarga/pihak pengampu)
yang diberikan dengan jelas, rasional, tanpa paksaan tentang tindakan
medis pemberian terapi suntikan/injeksi depo antipsikotik yang akan
dilakukan terhadapnya setelah mendapatkan informasi cukup tentang
tindakan medis yang dimaksud.
Sebelum melakukan persetujuan tindakan medis dokter atau petugas
kesehatan harus menjelaskan secara rinci mengenai diagnosis atau,
tujuan tindakan medis, dan risiko-risiko yang mungkin terjadi, prognosis
tindakan.
Setelah mendapat penjelasan, ODGJ atau keluarga atau yang
mewakilinya dapat menyetujui atau menolak tindakan medis tersebut

Persetujuan tindakan medis dilakukan secara tertulis ditanda


tangani oleh ODGJ atau keluarga, dokter atau perawat dan saksi.

3. Tenaga dan Tim Kesehatan


Tenaga atau tim kesehatan yang terlibat dalam pemberian antipsikotika
depo adalah dokter, perawat, petugas farmasi dan kader kesehatan.
Semua ODGJ yang menerima antipsikotika depo harus mempunyai
kemudahan akses kepada tenaga dan tim kesehatan yang
bertanggungjawab terhadapnya. Tim kesehatan tersebut adalah dokter
umum, perawat atau kader kesehatan di areanya.
Kader kesehatan bertanggungjawab untuk melaporkan kepada perawat
dan dokter atau pimpinan di fasilitas layanan kesehatan areanya bila
ternyata ODGJ tidak patuh terhadap pengobatan.
Pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan bersama petugas farmasi
bertanggungjawab terhadap pendataan pasien, perencanaan pengadaan
depo, penyimpanan, pemakaian dan pelaporannya yang dilakukan setiap
bulan dengan menggunakan formulir laporan bulanan puskesmas.
Audit penggunaan antipsikotika depo menggunakan formulir yang
terlampir sesuai dengan formulir puskesmas.

PEMBERIAN OAP DEPO


6 BENAR:
1) BENAR NAMA
2) BENAR DIAGNOSIS
3) BENAR OBAT
4) BENAR DOSIS
5) BENAR WAKTU
6) BENAR CARA PEMBERIAN

Kandungan Bahan Kimia Antipsikotika Depo

HALOPERIDOL DECANOAT
FLUFENAZIN DECANOAT

Memulai Pengobatan dengan Antipsikotika Depo


Mulai dengan pemberian antipsikotika depo flufenazin
dekanoat atau haloperidol dekanoat intramuskular setiap
2-4 minggu.
Catatan:
Bila ODGJ sudah stabil dan patuh dalam minum obat per
oral, maka sebaiknya tidak menggunakan obat injeksi
kecuali ODGJ menghendakinya.
Bagi ODGJ yang agitasi (agresif/gaduh gelisah) dapat
diberikan juga obat antipsikotika oral, misalnya
haloperidol tablet 2 x 5 mg per hari sampai dosis optimal
flufenazin dalam tubuh tercapai.

Mengganti Sediaan Antipsikotika


Depo ke Oral
Bila kondisi ODGJ sudah stabil, kooperatif
dan menginginkan pemberian obat
secara oral maka sediaan obat injeksi
depo dapat diganti dengan sediaan obat
oral yang tersedia. Pemberian jenis dan
dosis obat oral disesuaikan dengan
kondisi klinis ODGJ.

Dosis OAP
Tabel Dosis Rekomendasi Antipsikotika Injeksi Depo

Anti Psikotik

Interval Dosis

Pasien Episode

Pasien Episode

(minggu)

Pertama (mg)

Berulang (mg)

Haloperidol dekanoat

50 - 100

100 200

Flufenazin dekanoat

2-4

6.25 37.5

12.5 50

PEMANTAUAN

PANTAU KEPATUHAN
PANTAU EFEK SAMPING
PANTAU KEKAMBUHAN

Daerah penyuntikan

Mid deltoid
Dorso gluteal
Ventro gluteal
Rectus femoris

Penatalaksanaan efek samping

Kurangi dosis
Ganti obat
farmakoterapi

Penatalaksanaan efek samping


NAMA OBAT ANTI
KOLINERGIK
Triheksilfenidil
Amantadin
Propranolol
Lorazepam
Difenhidramin
Sulfas Atropin

Dosis
(mg/hari)
1-15
100-300
30-90
1-6
25-50
0.5-0.75

Waktu paruh
eliminasi (jam)
4
10-14
3-4
12
4-8
12-24

Target efek samping ekstrapiramidal


Akatisia, distonia, parkinsonisme
Akatisia, parkinsonisme
Akatisia
Akatisia
Akatisia, distonia, parkinsonisme
Distonia akut

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai