Anda di halaman 1dari 23

KEBUTUHAN DALAM

PERSALINAN
YUNI KHOIRUL WAROH,
SST, M.Kes

5 KEBUTUHAN WANITA DALAM


PERSALINAN
1. Asuhan Tubuh atau Fisik
2. Kehadiran Seorang Pendamping
secara Terus Menerus
3. Keringanan dari rasa sakit
4. Penerimaan atas sikap dan
perilakunya
5. Informasi dan kepastian tentang hasil
yang aman

ASUHAN TUBUH ATAU FISIK

a.
b.
c.
d.

Seorang bidan harus selalu memantau


perubahan tubuh ibu untuk menentukan
apakah persalinan dalam kemajuan
yang normal:
PDperiksa dalam
TTV
Menganjurkan hidrasi (cairan)
Personal higene

KEHADIRAN SEORANG
PENDAMPING

a.
b.
c.
d.
e.

Pentingnya seorang pendamping selama


persalinan secara terus-menerus selama
persalinan dan kelahiran akan menghasilkan:
Kelahiran dgn bantuan forcep/vacum semakin
sedikit
Kelahiran dengan SC semakin berkurang
AS <7 semakin sedikit
Durasi persalinan semakin pendek
Kepuasan ibu semakin besar dalam
pengalaman melahirkan

KERINGANAN DARI RASA SAKIT

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Metode pengurangan rasa sakit yang diberikan


oleh dukungan persalinan secara terus-menerus
adalah:
Sederhana
Efektif
Biaya rendah
Resiko rendah
Kemajuan persalinan meningkat
Hasil kelahiran bertambah baik
Bersifat sayang ibu

Lanjutan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Pendekatan-pendekatan utk mengurangi


rasa sakit menurut Varney
Seorang yang dapat mendukung
persalinan
Pengaturan posisi
Relaksasi dalam latihan pernafasan
Istiahat dan privasi
Penjelasan tentang proses/prosedur
Asuhan tubuh
sentuhan

Lanjutan

Mengurangi rasa sakit selama


persalinan menurut Penny Simpkin
adalah
1. Mengurangi sakit langsung dari
sumbernya
2. Memberiksn rangsangan alternatif yang
kuat
3. Mengurangi reaksi mental negatif,
emosional

Lanjutan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Beberapa teknik untuk mencapai hal


tersebut:
Kehadiran yang terus menerus,
Perubahan posisi dan pergerakan
Sentuhan dan massagew
Penekanan pada dengkul
kompres hangat/ dingin
Pengeluaran suara
musik

PENERIMAAN ATAS SIKAP DAN


PERILAKUNYA
Seorang wanita yang dalam proses
persalinan diharapkan berpartisipasi dalam
membuat keputusan yang berkenaan
dengan pengalaman melahirkan, dan
kebutuhan akan tindakan-tindakan selama
persalinan.
Semua tindakan harus dijelaskan kepada
pasien ataupun keluarganya.
Penerimaan atas kelahiran sangat
mempengaruhi dalam proses melahirkan.
Sikap dan perilaku ibu bersalin yang positif
mempunyai efek terhadap kelancaran
proses melahirkan.

INFORMASI DAN KEPASTIAN TENTANG


HASIL YANG AMAN
Sebagai seorang tenaga kesehatan
kita harus memberikan informasi
yang berhubungan dengan proses
kelahiran secara jelas dan dapat
dipahami oleh pasien maupun ke
keluarganya.
Semua informasi harus di
dokumentasikan
Semua tindakan yang dilakukan
harus sepengetahuan dari pasien.

MANUVER TANGAN DAN


LANGKAH-LANGKAH DALAM
PERTOLONGAN PERSALINAN

MANUVER
Letakkan telapak tangan pada
bagian vertex yang terlihat, sambil
hati-hati agar jangan membiarkan
tangan masuk kedalam vagina.
Lakukan penekanan terkendali dan
tidak menghambat kepala janin
untuk keluar

ALASAN
Jari-jari tangan didalam
vagina bisa membawa
masuk organisme dan
meningkatkan resiko
robekan perineum.
Tekanan yang dilakukan
terhadap kepala pada
saat ini akan membantu
kepala agar fleksi
sehingga daerah
subocciput menyentuh
pinggir bawah simpisis
pubis dan proses
pengekstensian dimulai

Dengan tangan lainnya, support Gerakan kebawah dan


perineum untuk mencegah
kedalam ini melibatkan
kepala terdorong keluar terlalu jaringan yang cukup
cepat sehingga merusak
dalam aksi tersebut dan
perineum. Tutupilah tangan
mendistribusikan
yang mensupport perineum
jaringan tambahan
dengan handuk. Letakkan ibu kearah bagian tengah dan
jari dipertengahan pada salah perineum yaitu daerah
satu sisi perineum dan letakkan yang paling besar
jari telunjuk dipertengahan sisi kemungkinannya
perineum yang berlawanan.
mengalami laserasi.
Secara perlahan tekanlah ibu
Handuk akan mencegah
jari dan jari telunjuk kebawah tangan yang bersarung
dan kearah satu sama lain untuk tangan terkena
mengendalikan peregangan
kontaminasi secara tidak
perineum.
sengaja
Dengan cermat dan hati-hati
Garis-garis putih yang tipis
perhatikan perineum saat kepala akan segera tampak
janin terus muncul dan lahir,
sebelum terjadinya
usaplah mulut bayi dengan jari
perobekan pada perineum.
yang dibungkus kain kasa
Gunakan kain kasa untuk
menghapus lendir yang

Pada waktu kepala sudah lahir, Meluncurkan jari tangan ke


luncurkan salah satu jari tangan leher bayi sampai ke puncak
dari salah satu tangan ke leher punggungnya akan
bayi untuk memeriksa apakah memungkinkan penolong untuk
ada lilitan tali pusat disekeliling mengetahui dimana letak tali
leher janin, biasanya tali pusat pusatnya
tersebut hanya perlu
dilonggarkan sedikit agar kepala
janin bisa dilahirkan tanpa
kesulitan
Jika tali pusat melilit leher bayi
Tali pusat yang ketat bisa
dengan longgar, upayakan agar tali menyebabkan terjadinya hipoksia
pusat tersebut dapat dilonggarkan bayi. Menaganjurkan ibu bernafas
lewat kepalanya. Jika lilitan tali pendek-pendek akan mencegah
pusat tersebut terlalu ketat untuk meneran dan mencegah lilitannya
bisa dilepas lewat kepala bayi,
menjadi lebih ketat.
tetapi tidak terlalu ketat melilit
leher bayi, lepaskan melalui
bahunya saat bayi lahir.
Jika tali pusat tersebut melilit leher
bayi dengan ketat, pasanglah dua
buah klem pada tali pusat tersebut
dengan segera. Pastikan ibu
mendapatkan penjelasan tentang
apa yang penolong lakukan, dan

Pada saat badan bayi


dilahirkan, luncurkan
tangan atas kebawah
badan bayi, dan selipkan
jari telunjuk diantara
kaki bayi dan terus ke
bawah hingga
menggenggam kedua
pergelangan kaki bayi
Lahirkan tubuh bayi dalam
gerak lengkung yang rata
(ingat kurva carus) keluar
supaya kepalanya sekarang
ditopang oleh permukaan
telapak tangan yang satu
lagi. Tangan yang
menopang kepala
hendaknya lebih rendah
dari tubuh bayi.

Bagaimana licinnya bayi,


cara seperti ini akan
menghasilkan pegangan
yang aman

Hal ini akan membuat bayi


berada dalam ketinggian
yang sama dengan plasenta
dan mencegah bayi terlepas
atau terkena tekanan yang
berlebihan terhadap
jaringan bayi. Merendahkan
posisi kepala bayi akan
mendorong pengeluaran
lendir sementara bayi
dikeringkan

Sementara mengevaluasi Bayi saat ini harus sudah


kondisi bayi, keringkanlah mulai bernafas, kering,
lalu letakkan bayi diatas dan kontak dengan kulit
abdomen ibu
ibu sedapat mungkin
untuk mencegah
hipotermia, untuk
mendorong terciptanya
ikatan batin serta
pemberian ASI

Pemantauan Ibu
Periksa nadi ibu setiap 30 menit
Pantau frekuensi dan lama kontraksi setiap 30 menit
Memastikan kandung kemih kosong melalui bertanya
kepada ibu secara langsung sekaligus dengan
melakukan palpasi
Penuhi kebutuhan hidrasi, nutrisi ataupun keinginan ibu
Periksa penurunan kepala bayi melalui pemeriksaan
abdomen (pemeriksaan luar) setiap 30 menit dan
pemeriksaan dalam setiap 60 menit atau kalau ada
indikasi
Upaya meneran ibu
Apakah ada presentasi majemuk atau tali pusat
disamping kepala
Putaran paksi luar segera setelah bayi lahir
Adanya kehamilan kembar setelah bayi pertama lahir

Pemantauan janin
Saat bayi belum lahir
Lakukan pemeriksaan DJJ setiap selesai
menera atau setiap 5-10 menit
Amati warna air ketuban jika selaputnya
sudah pecah
Periksa kondisi kepala, vertex, caput,
molding
Saat bayi lahir
Nilai kondisi bayi (0-30 detik) dengan
menjawab 2 pertanyaan, apakah bayi
menangis kuat dan atau tanpa kesulitan?
Apakah bayi bergerak aktif atau lemas?

Persiapan penolong
persalinan
Sarung tangan dan barier protektif
lainnya
Tempat persalinan yang bersih dan steril
Peralatan dan bahan yang diperlukan
Tempat meletakan dan lingkungan yang
nyaman bagi bayi
Persiapan ibu dan keluarganya (asuhan
sayang ibu, bersihkan perineum dan
lipat paha, kosongkan kandung kemih,
amniotomi dan menjelaskan peran
suami/pendamping)

Cara meneran
Anjurkan ibu untuk meneran sesuai dengan dorongan
alamiahnya selama kontraksi
Jangan menganjurkan untuk menahan nafas selama
meneran
Anjurkan ibu untuk berhenti meneran dan segera
beristirahat diantara kontraksi
Jika ibu berbaring miring atau setengah duduk, ibu
mungkin merasa lebih mudah untuk meneran jika ibu
menarik lutut kearah dada dan menempelkan dagu ke
dada
Anjurkan ibu untuk tidak mengangkat bokong saat
meneran
Jangan melakukan dorongan pada fundus untuk
membantu kelahiran bayi. Dorongan pada fundus
meningkatkan resiko distosia bahu dan ruptur uteri

http://cahyatoshi12.blogspot.
com

Anda mungkin juga menyukai