Anda di halaman 1dari 46

YUNI KHOIRUL WAROH

MAHASISWA DAPAT MEMBERIKAN


ASUHAN PERSALINAN NORMAL

MELAKUKAN EPISIOTOMI

1.Dapat menjelaskan:
- pengertian
- tujuan /manfaat
Kontraindikasi
Macam episiotomi
Keuntungan
Kerugian
Langkah-langkah episiotomi
2.Melakukan episiotomi

Abou Zahr C, Wardlaw T: Maternal mortality at the end of a decade


signs of progress. Bulletin WHO.2001.79 :561-568.
M Arief, Kapita Selekta Kedokteran, Persalinan, Ed.3, jilid I, Media
Aeusclapius, 2001, hal 291
Buchan A.S, Simpson Handbook of Obsteric Anestesi, Edinburgh,
Alba media, 2000
Cunningham F.G. et al; Obstetrics : Mechanisms of Normal Labor,22
th ed. Int ed. USA, Mc Graw Hill. 2005 pg 409
Saifuddin A.B. Buku acuan praktis pelayanan kesehatan maternal
dan neonatal ; Persalinan normal, Jakarta, Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo, 1st.2002

MEMIMPIN PERSALINAN NORMAL


Modul 10

insisi dari perinium untuk memudahkan


persalinan dan mencegah ruptur perinii
totalis (Bagian Obsgyn, UNPAD).

Sedangkan menurut Harry Oxorn


(1996), Episiotomi adalah insisi
perinium untuk memperlebar ruang
pada lubang keluar jalan lahir sehingga
memudahkan kelahiran bayi.

Adalah pemisahan jaringan perineum


yang bertujuan mencegah kerusakan
yang lebih berat pada jaringan lunak
akibat daya regang yang melebihi
kapasitas elastisitas jaringan
tersebut.(Maternal Neonatal 2000 :
455)
Adalah insisi bedah pada perineum
untuk melebarkan vulva. (Ruth
johnson dan wendy Taylor 2004:218

Adalah insisi pada perineum yg


menyebabkan terpotongnya selaput
lendir vagina, cincin himen, jaringan
seputum rektovaginal. Melebarkan
jalan lahir sehingga mempermudah
kelahiran (Mansjoer Arif, dkk. 2001 :
338)

1.

2.
3.
4.
5.

Mempercepat persalinan dgn


melebarkan jalan lahir
lunak/mempersingkat kala II
Mempercepat tekanan pada kpl
anak
Mengendalikan robekan perineum u/
memudahkn menjahit
Menghidari robekan perineum
spontan
Mempercepat kemungkinan ruptura
perineum totalis

Tidak dilakukan secara rutin


Bila tidak tepat waktu dan
prosedurnya salah, terjadi
peningkatan jumlah perdarahan,
laserasi derajat 3 atau 4 dan kejadian
hematoma
Menyebabkan nyeri pasca
persalinan
Meningkatkan resiko infeksi

Terjadi gawat janin dan persalinan


mungkin harus diselesaikan dengan
bantuan alat (ekstraksi cunam atau
vakum)
Adanya penyulit (distosia bahu,
persalinan sungsang)
Adanya perut yang menghambat
proses pengeluaran bayi

Penyulit kelahiran pervaginam (sungsang,,


ekstraksi, forceps, vakum)
Jaringan parut pd perineum/ vagina yg
memperlambat kemajuan persalinan (APN.
2004 : 3-12)
Perineum kaku
Janin prematur (Mansjoer Arif, dkk. 2001 : 388)

Episiotomi membuat luka yang lurus


dengan pinggir yang tajam, sedangkan
ruptura perinii yang spontan bersifat luka
koyak dengan dinding luka bergerigi.
Luka lurus dan tajam lebih mudah dijahit.
Mengurangi tekanan kepala bayi.
Mempersingkat kala II.
Mengurangi kemungkinan terjadinya
ruptura perinium totalis.

Episiotomi Medialis adalah yang dibuat


di garis tengah.
Episiotomi Mediolateralis dari garis
tengah ke samping menjauhi anus.
Episiotomi Lateralis 1-2 cm diatas
commisuro posterior ke samping.
Episiotomi Sekunder adalah ruptur
perinii yang spontan atau episiotomi
medialis yang melebar sehingga
dimungkinkan menjadi ruptura perinii
totalis maka digunting ke samping.

Otot yang terpotong


M. Transversa perinei
M. Bulbocavernosi
M. Bulbococcygeal
M. Iliococcygei

Secara anatomis lebih alamiah


Menghindari pembuluh-pembuluh darah
dan syaraf, jadi penyembuhan tidak
terlalu sakit
Lebih mudah dijahit karena anatomis
jaringan lebih mudah
Nyeri saat berhubungan (dispareunia)
jarang terjadi
Kehilangan darah lebih sedikit
Jarang terjadi kesalahan penyembuhan

Jika meluas bisa memanjang sampai


ke spincter ani ruptur totalis
yang mengakibatkan kehilangan
darah lebih banyak, lebih sulit dijahit
dan jika sampai spincter ani bukan
kewenangn bidan harus dirujuk

Pemotongan dimuali dari garis tengah


fossa vestibula vagina ke posterior
ditengah antara spina ischiadica dan
anus. Dilakukan pada ibu yang
memiliki perineum pendek, pernah
ruptur grade 3.
Manfaat
Perluasan laserasi akan lebih kecil
kemungkinannya menjani spincter ani

Penyembuhan terasa lebih sakit dan


lama
Mungkin kehilangan darah lebih banyak
Jika dibandingkan dengan medialis (yang
tidak sampai spincter ani) lebih sulit
dijahit
Bekas luka parut kurang baik
Pelebaran introitus vagina
Kadangkala diikuti dispareunia (nyeri
saat berhubungan)

Episiotomi Medialis : mudah dijahit,


anatomi maupun fungsionil sembuh
dengan baik, nyeri masa nifas ringan,
dapat menjadi ruptur perinii totalis.
Episiotomi Mediolateralis : Lebih sulit
dalam penjahitan,anatomi maupun
fungsionil penyembuhan kurang
sempurna, nyeri pada hari-hari pertama
nifas, jarang menjadi ruptura perinii.

Komplikasi :
1. Perdarahan pd umumnya pd luka
robek yg kecil & superficial tak
tjd pdrhan yg bnyk, akan tetapi
jk robekan lebar & dalam
/mengenai pembuluh darah
dapat menimbulkan perdarahan
yg hebat
2. Infeksi jika robekan tdk ditangani
dg semestinya dapat tjd infeksi
bahkan dapat timbul septikomi

Pertimbangkan indikasi episiotomi dan


pastikan bahwa episiotomi penting untuk
kesehatan dan kenyamanan ibu/bayi
Pastikan perlengkapan dan bahan-bahan
yang diperlukan sudah tersedia dan steril
(gunting epis)
Gunakan teknik aseptik setiap saat, cuci
tangan dan gunakan sarung tangan steril
Jelaskan kepada ibu alasan dilakukannya
episiotomi dan diskusikan prosedurnya
dengan ibu, berikan dukungan dan
dorongan pada ibu

A. PERSIAPAN
PERSIAPAN ALAT:
Bak instrument steril
Sepasang sarung tangan steril
Gunting episiotomi
Kasa steril
Spuit 5 ml
Lidocain 2%
Aquadest
Kapas dalam air DTT

Jelaskan pada klien tentang tindakan


episiotomi yang akan dilakukan, serta
alasan dilakukannya tindakan tersebut.
Beritahu pasien agar napas panjanguntuk
melemaskan vagina

Memberitahu tindakan, tujuan dan


meminta persetujuan tindakan
Cuci tangan
Memakai alat-alat pelindung yang
dimaksud disini adalah mengganti
handscoon (karena alat pelindungan
yang lain sudah dilakukan saat akan
memulai pertolongan persalinan)

1)Lakukan antiseptic dengan cara mengusap


perineum dengan kapas air dll
2)Hisap larutan lidokain 2%, oplos dengan
aqudest menjadi 1% dengan perbandingan
1:1
3)Letakkan 2 jari (telunjuk dan jari tengah)
diantara bagian terendah janin dan
perineum, kemudian lakukan anastesi
dengan lidocain 1% (Lakukan aspirasi
sebelum disuntikkan)
4)Tunggu 1-2 menit agar efek anastesi bekerja
5)Gunakan gunting steril/DTT yang tajam

6)Masukkan 2 jari kedalam vagina diantar


kepala bayi dan perineum. Kedua jari agak
direnggangkan dan berikan sedikit tekanan
lembut kearah luar perineum. Posisikan
gunting kearah sudut yang akan diepisiotomi,
(Episiotomi dilakukan saat perineum tampak
tipis dan pucat)
7)Gunting perineum 2-3 cm dengan 1-2 kali
gunting yang mantap pada saat kontraksi.
Hindari menggunting sedikit demi sedikit,
karena akan menimbulkan tepi yang tyidak
rata sehingga akan menyulitkan penjahitan
dan waktu penyembuhannya lebih lama.

8)Jika bagian terendah bayi belum


lahir lakukan tekanan pada luka
episiotomy dengan dilapisi kasa
untuk mengurangi perdarahan.
9)Kendalikan kelahiran bayi untuk
mencegah perluasan episiotomi
10)Setelah kelahiran bayi dan
plasenta, periksa apakah
episiotomi, perineum dan vagina
mengalami perluasan/laserasi.
Jika ya lakukan penjahitan

2.1 Definisi
Adalah
suatu
cara
untuk
menyatukan kembali jaringan tubuh
(dalam
hal
perineum)
dan
mencegah kehilangan darah yang
tidak perlu (memastikan hemostatis)
dan
mempertahankan
integritas
dasar panggul ibu.

1)Tingkat 1: robekan hanya terjadi pada


selaput lendir vagina dengan atau tanpa
mengenai kulit perineum
2)Tingkat 2: robekan mengenai selaput
lender vagina dan otot perineum
transfersalis, tetapi tidak mengenai otot
sphingter ani.
3)Tingkat 3: robekan mengenai perineum
sampai dengan otot sphingter ani
4)Tingkat 4: robekan mengenai perineum
sampai dengan otot sphingter ani dan
mukosa rectum

Julujur
Donati
Satu-satu
Subcuticuler

A.Persiapan alat:
Heacting set yang berisi : pinset
anatomis dan chirurghis, gunting
benang, handscoon 1 pasang,
naldpooder, jarum jahit bulat dan
segitiga, benang chromic 2-0 atau 30.
Spuit 5cc,aquadest, lidocain 2%
(dilakukan jika pada episiotomi tidak
diberi anastesi)
Bengkok, depress, duk/underpads,
ball tampon, kapas dan air DTT
Lampu sorot

B.Persiapan pasien
Posisikan ibu litotomi dan senyaman
mungkin
Menjelaskan pada pasien agar
memberitahu penolong jika selama
penjahitan masih nyeri.
C.Persiapan penolongan
Memberitahu tindakan, tujuan dan
meminta persetujuan
Mengambil posisi yang nyaman

D.Prosedur tindakan
1)
2)
3)
4)
5)
6)

7)
8)

Memakai sarung tangan


Pasang duk/underpads dibawah kosong
Pastikan derajat robekan perineum
Bersihkan daerah perineum dengan kapas
dan air DTT
Pasang ball tampon (jika perlu)
Lakukan anastesi dengan lidocain 1% (jika
pada saat episiotomi tidak dilakukan
anastesi)
Tunggu 1-2 menit agar efek anastesi
bekerja.
Buat jahitan pertama 1cm diatas ujung
laserasi dibagian dalam vagina. Setelah
membuat tusukan pertama, diikat.

9)
10)

11)

Tutup mukosa vagina dengan jahitan jelujur,


jahit kebawah, kearah cincin hymen.
Tepat sebelum cincin hymen, masukkan
jarum kedalam mukosa vagina lalu kebawah
cincin hymen sampai jarum ada dibawah
laserasi. Periksa bagian antara jarum
diperineum dan bagian atas laserasi.
Perhatikan seberapa dekat jarum kepuncak
luka.
Teruskan kearah bawah, tapi tetap pada luka,
menggunakan jahitan jelujur, hingga
mencapai bagian bawah laserasi. Pastikan
bahwa jarak setiap jahitan sama dan otot
yang terluka yang dijahit. Jika laserasi meluas
kedalam otot, mungkin perlu untuk
melakukan 2 lapisan jahitan terputus-putus
untuk menghentikan perdarahan dan atau
mendekatkan jaringan tubuh secara efektif.

12)

13)

14)

15)

Setelah mencapai ujung laserasi, arahkan


jarum keatas, dan teruskan penjahitan,
menggunakan penjahitan jelujur untuk
menutup lapisan subcuticuler. Jahitan ini
akan menjadi jahitan lapisan ke-2.
Tusukkan jarum dari robekan perineum
kedalam vagina. Jarum harus keluar dari
belakang cincin hymen.
Ikat benang dengan membuat simpul
didalam vagina. Potong ujung benang dan
sisakan sekitar 1,5cm. Jika ujung benang
dipotong terlalu pendek, simpul akan
longgar dan laserasi akan membuka.
Ulangi pemeriksaan vagina dengan lembut,
keluarkan ball tampon.

16)

17)
18)
19)

Masukkan jari kelingking ke anus, raba


apakah ada jahitan pada rectum. Jika ada,
ulangi pemeriksaan rectum 6 minggu post
portum. Jika penyembuhan belum sempurna,
ibu segera dirujuk.
Cuci daerah genetalia dengan sabun dan air
DTT
Lalu keringkan dan posisikan ibu dengan
nyaman
Nasehati ibu:
- Menjaga perineum bersih dan kering
- Hindari obat-obat tradisional
- Kontrol 1 minggu kemudian atau jika
sewaktu-waktu ada keluhan
- Konsumsi gizi seimbang

EPISIOTOMI
EPISIOTOMI + HEACTING

Anda mungkin juga menyukai