Anda di halaman 1dari 8

Hidrometer

Hidrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis (atau
kepadatan relatif) dari cairan; yaitu, rasio densitas cairan kepadatan air.
Sebuah hidrometer biasanya terbuat dari kaca dan terdiri dari batang
silinder dan bola pembobotan dengan merkuri atau tembakan timah untuk
membuatnya mengapung tegak. Cairan yang akan diuji dituangkan ke
dalam wadah tinggi, seringkali sebuah silinder lulus, dan hidrometer yang
lembut diturunkan ke dalam cairan sampai mengapung bebas. Titik di
mana permukaan cairan menyentuh batang hidrometer yang dicatat.
Hidrometer biasanya mengandung skala di dalam batang, sehingga berat
jenis dapat dibaca langsung. Berbagai skala ada, dan digunakan
tergantung pada konteksnya.
Hidrometer dapat dikalibrasi untuk kegunaan yang berbeda, seperti
lactometer untuk mengukur densitas (creaminess) dari susu,
saccharometer untuk mengukur kepadatan gula dalam cairan, atau
alcoholometer untuk mengukur tingkat alkohol yang lebih tinggi dalam roh.

Avometer

Avometer berasal dari kata AVO


dan meter. A artinya ampere,
untuk mengukur arus listrik. V
artinya voltase, untuk mengukur
voltase atau tegangan. O artinya
ohm, untuk mengukur ohm atau
hambatan. Terakhir, yaitu meter
atau satuan dari ukuran. AVO
Meter sering disebut dengan
Multimeter atau Multitester.
Secara umum, pengertian dari
AVO meter adalah suatu alat untuk
mengukur arus, tegangan, baik
tegangan bolak-balik (AC) maupun
tegangan
searah
(DC)
dan
hambatan listrik.
AVO meter sangat penting fungsinya dalam setiap pekerjaan elektronika
karena dapat membantu menyelesaikan pekerjaan dengan mudah dan
cepat, Tetapi sebelum mempergunakannya, para pemakai harus mengenal
terlebih dahulu jenis-jenis AVO meter dan bagaimana cara menggunakannya
agar tidak terjadi kesalahan dalam pemakaiannya dan akan menyebabkan
rusaknya AVO meter tersebut.

TIMING LIGHT
Timing light adalah suatu alat yang berfungsi
sebagai alat penyetel saat penyalaan yang
paling tepat ataupun menyetel platina.
Fungsi timing light
Untuk memeriksa dan menyetel saat
penyalaan pada waktu putaran rendah atau
stationer.
Untuk memeriksa dan mengetahui kerja
advancer pada waktu putaran tinggi yang mana
advancer berfungsi sebagai automatik platina
yang tugasnya membuat platina membuka atau
menutup.

Dwell Tester
tachometer merupakan dua buah alat yang diasatukan.
Penyatuan kedua alat ukur ini dimaksudkan agar dapat
digunakan secara bersamaan untuk mengukur sudut
dweel/ sudut cam sistem pengapian menggunakan dweel
tester dan untuk mengukur putaran mesin atau RPM
(Rotary Per Minute) menggunakan tachometer.
Cara Kerja Dwell Tester adalah menyetel celah platina
agar putaran mesin menjadi seimbang.
Langkah Penggunaan Dwell tester :
Pertama Putar Pully terlebih dahulu sampai menuju ke
tonjolan, lalu stel celah platina dengan menggunakan
obeng MIN dan menggunakan Feller Gauge ukuran 0,45. Setelah Platinamya di stel kemudian
gunakan Dwell Testernya. Untuk menentukan hasilnya, yang pertama hidupkan mesin terlebih
dahulu lalu tempelkan salah satu kabel Dwell Testernya ke MIN koil dan kabel yang lainnya
tempelkan ke body atau massa.
Setelah itu Jarum Dwell Tester harus menuju ke angka 0,45 sampai dengan 0,48 itu yang
stabil untuk putaran mesin atau menyeimbangkan putaran mesin.
Kompression Tester
Kompression Tester adalah suatu alat yang
fungsinya untuk mengetahui kompresi
silinder masih layak pakai atau tidak.
Tekanan kompresi silinder yang normal
1. Pada motor 4 takk adalah 8-12 kpa
2. Pada motor 2 takk adalah 7-11 kpa

1. Motor dimatikan,
2. Busi motor dibuka dan dilepaskan dari dudukannya,
3. Karburator di "cuk"
4. Handle gas tangan dibuka/digas penuh,

5. Pasang kompression tester pada lubang busi dengan cara ditekan agar
pada lubang busi tidak bocor,
6. Setelah kompresion tester dipasang lalu "kick stater" di "selah" dengan
cepat dan kuat sampai beberapa kali hingga jarum kompresion tester
menunjuk angka maksimal, barulah kompresion tester diangkat
kembali dari lubang busi, untuk melihat tekanan kompresi didalam
silinder melalui jarum dan angka pada kompresion tester,
7. Apabila tekanan kompresi didalam silinder dinyatakan normal apabila;
Motor 2 tak pada tekanan 7 s/d 11 kpa dan motor 4 takk pada
tekanan 8-12 kpa.
8. Setelah memeriksa dan mengetahui tekanan kompresi dalam silinder
dengan kompresion tester maka alat tersebut harus dikosongkan
kembali dengan cara menekan "pentil"nya.

DIAL INDIKATOR
Dial indikator adalah salah satu alat ukur yand dapat mengugur kerataan benda kerja
yang ketelitiannya 0,01mm.
Bagian bagian dial indikator :
1. Rumah indikator berbentuk silindir
2. Spindle
3. Jarum penunjuk seperangkat roda gigi
4. Cincin luar pelat dudukan baja
5. Ujung keras yang dapat dilepas

Fungsi dial indikator :

yang tebal

Memeriksa kerataan dari permukaan benda

Memeriksa penyimpangan yang kecil pada bidang datar, benda bulat, benda
permukaan lengkung

Memeriksa penyimpangan eksentris

Memeriksa kesejajaran permukaan benda

Menyetel kesentrisan benda pada pencekam mesin bubut

Memeriksa penyimpangan bantalan pada poros engkol

BATERAI TESTER

Baterai tester adalah salah satu alat ukur yang digunakan untuk mengetahui kapasitas dan
kualitas baterai. selain itu alat ukur ini merupakan alat check utama yang paling cepat untuk
menentukan kualitas bateri selain pengukuran berat jenis menggunakan hidrometer. hal ini bisa
kita amati dari penunjuk yang tertera pada skala ukuran apakah baterai tersebut masih memiliki
kekuatan

atau

tidak.

penggunaan baterai tester ini akan jauh lebih lengkap apabila pengamat melengkapi pengamatan
menggunakan hidrometer. meskipun secara umum alat ini sudah bisa menentukan kualitas
baterai, tetapi untuk jauh lebih dalam memeriksa berat jenis larutan H2SO4 yang ada pada
baterai. penggunaan alat ini biasanya adalah bengkel baterai atau accumulator.

JANGKA SORONG
Jangka

Sorong
adalah
untuk
mengukur suatu benda dengan
tingkat
ketelitian mencapai satu per
seratus
millimeter. Dengan jangka sorong anda dapat mengetahui secara pasti ukuran suatu benda. Saat
anda ingin mengukur suatu benda melalui sisi yang berada diluar maka yang harus anda lakukan
adalah mengapitkan benda tersebut. Dengan demikian ukuran yang dimiliki oleh benda tersebut
akan tertera dengan jelas. Ukuran tersebut akan ditunjukan oleh skala pengukuran pada jangka
sorong yaitu skala ytama dan skala nonius. Skala utama akan menunjukan ukuran real benda
tersebut dan skala nonius akan menunjukan ukuran yang lebih detail. Ukuran sebenarnya adalah
jumlah kedua ukuran tersebut. Jangka sorong juga membantu dalam penentuan ukuran yang
tepat dalam suatu objek.

Bore Gauge

Bore gauge adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur diameter dalam
suatu cylinder. Dial gauge yang terletak pada bagian atas dapat dilepas dengan
melonggarkan securing position posisi dial gauge. Grip adalah
pemegang untuk memposisikan ketepatan pengukuran. Ujung
batang pengukur (measuring point) dapat bergerak bila ditekan dan
akan menggerakkan jarum pada dial gauge antara 0-2 mm dari harga
standarnya. Rod end akan diikat oleh mur pengikat tongkat
pengukur (rod securing thread) tongkat pengukur (rod end) ini dapat ditukartukar ukurannya menurut kebutuhannnya.
dial
gauge
arah jarum
dalam

Guide plate dipergunakan untuk membantu menempatkan kedudukan


gauge pada kedudukan horizontal dan untuk mendapatkan harga pengukuran
yang maksimum. Pada dial gauge model baru yang dipergunakan pada bore
skala penunjukkan jarum terdiri dari angka 0 - 50 pada setengah lingkaran dari
jam atau berlawanan arah jarum jam. Masukkan bore gauge ke
cylinder dengan posisi seperti gambar di bawah ini.

Feeler Gauges (alat pengukur celah)

Kaliper celah adalah alat ukur yang biasa digunakan untuk memeriksa jarak-jarak yang kecil atau
ukuran celah-celah diantara dua permukaan. Karena daerah antara permukaan ini sangat sempit
maka diperlukan alat ukur tak berskala yang dapat digunakan untuk menentukan ukuran tersebut.
Alat ini dipakai secara luas dalam bidang pemesinan, fitting dan otomotif. Contoh
penggunaannya adalah untuk menyetel pisau mesin frais atau memeriksa kelonggaran katup pada
mesin.

Bahan dan Kegunaan


Kaliper celah dibuat dari baja yang lentur dan berkualitas tinggi. Tiap set terdiri dari 10 buah
kaliper atau lebih, dijepit pada penjepitbaja dengan pena yang berfungsi sebagai gantungan pada
saat kaliper itu digunakan. Sebuah Kaliper celah yang berisi 10 kaliper masingmasing kalipernya
mempunyai ukuran yang tertera pada tiap-tiap kaliper, dimulai dari ukuran 0,05; 0,10; 0,15; 0,20;

0,30; 0,40; 0,50; 0,60; 0,70; dan 0,80 milimeter. Ada juga kaliper celah dengan ukuran dalam
inch. Ukuran terkecil dari kaliper celah adalah sekaligus menunjukkan tingkat ketelitian yang
dapat dicapai dari alat ukur tersebut. Sehingga kaliper celah dengan ukuran kaliper terkecil 0,05
mm akan mempunyai ketelitian 0,05 mm. Kaliper-kaliper ini mempunyai panjang tiap kaliper
kira-kira 100 mm dengan bentuk ujung yang bulat atau ada juga yang tirus pada sisi lebarnya.

Anda mungkin juga menyukai