Pola Hidup Sehat Rasul
Pola Hidup Sehat Rasul
adalah cuka.(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Shal bin 'Askar dan 'Abdullah
bin'Abdurrahman,keduanya menerima dari Yahya bin Hasan,dari Sulaiman bin
Hilal, Hisyam bin Urwah, dari bapaknya yang bersumber dari 'Aisyah r.a.)
Rasulullah SAW bersabda : Makanlah minyak zaitun dan berminyaklah
dengannya. Sesungguhnya ia berasal dari pohon yang diberkahi.(Diriwayatkan
oleh Mahmud bin Ghailan, dari Abu Ahmad az Zubair, dan diriwayatkan pula oleh
Abu Nuaim, keduanya menerima dari Sufyan, dari ' Abdullah bin 'Isa, dari
seorang laki-laki ahli syam yang bernama Atha, yang bersumber dari Abi Usaid
r.a.)
5. Di malam hari, menu utama makan malam Rasulullah adalah sayur-sayuran.
Beberapa riwayat mengatakan, Rasulullah SAW selalu mengonsumsi sana al makki
dan sanut. Menurut Prof. Dr. Musthofa, di Mesir deudanya mirip dengan sabbath
dan badunis. Mungkin istilahnya cukup asing bagi orang di luar Arab, tapi dia
menjelaskan, intinya adalah sayur-sayuran. Secara umum, sayuran memiliki
kandungan zat dan fungsi yang sama yaitu menguatkan daya tahan tubuh dan
melindungi dari serangan penyakit.
6. Rasulullah SAW tidak langsung tidur setelah makan malam. Beliau beraktivitas
terlebih dahulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat
dan baik sehingga mudah dicerna. Caranya juga bisa dengan shalat.
7. Disamping menu wajib di atas, ada beberapa makanan yang disukai Rasulullah
tetapi tidak rutin mengonsumsinya. Diantaranya, tsarid yaitu campuran antara roti
dan daging dengan kuah air masak. Beliau juga senang makan buah yaqthin atau
labu air, yang terbukti bisa mencegah penyakit gula. Kemudian, beliau juga senang
makan buah anggur dan hilbah (susu).
Nabi saw memakan qitsa dengan kurma (yang baru masak).(Diriwayatkan oleh
Ismail bin Musa al Farazi, dari Ibrahim bin Said, dari ayahnya yang bersumber
dari 'Abdullah bin Jafar r.a.)
Qitsa adalah sejenis buah-buahan yang mirip mentimun tetapi ukurannya lebih
besar (Hirbis) Sesungguhnya Nabi saw memakan semangka dengan kurma (yang
baru masak)(Diriwayatkan oleh Ubadah bin 'Abdullah al Khazai al Bashri, dari
Muawiyah bin Hisyam,dari Sufyan, dari Hisyam bin 'Urwah, dari bapaknya, yang
bersumber dari 'Aisyah r.a.)