TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tujuan Dan Target Usaha DPS
Tujuan dan target usaha adalah dua hal yang paling penting yang harus
ditetapkan sebelum usaha mulai direncanakan. Dalam penyelenggaraan DPS,
bagaimanapun haruslah menonjolkan tujuan pelayanan kesehatan yang diemban
PDGI sebagai organisasi profesi dokter gigi di Indonesia sedangkan penetapan
target kemajuan pelayanan kesehatan haruslah disesuaikan dengan kondisi
objektif masing-masing daerah.
2.1.1
menghasilkan
keuntungan
(profitability).
Survival
adalah
GAMBAR 1
Contoh Tolok Ukur Pencapaian Tujuan Organisasi
(Dalam Jangka Waktu Enam Tahun)
NO
Goals
Survival
Growth
3.
Profitability
Tahun Kerja
1
masing-masing daerah dan kemampuan sumber daya klinik. Oleh karena itu
penetapan target waktu pencapaiannya tidaklah harus sama. Pada contoh uraian
2
kesempatan
terhadap
investasi
lingkungan
DPS
yang
menguntungkan
disuatu
daerah
dan
dengan
a. Manfaat finansial
Yaitu apakah DPS dipandang cukup menguntungkan bila dibandingkan
dengan resiko yang dihadapi.
b. Manfaat sosial
Yaitu besarnya manfaat DPS bagi masyarakat yang menjadi sasaran
utama dan masyarakat sekitarnya.
2.2.3 Aspek-aspek Studi Kelayakan
Dalam studi kelayakan DPS, empat aspek yang dianggap paling
berpengaruh adalah :
1) Aspek Pasar dan Pemasaran, meliputi data tentang:
a. Tingkat kebutuhan (permintaan) masyarakat terhadap jasa pelayanan
kesehatan baik secara total maupun diperinci menurut letak geografis,
jenis pelayanan, kelompok pasien, dan sebagainya.
b. Tingkat ketersediaan (penawaran) jasa pelayanan DPS yang telah ada
sejauh ini di daerah tersebut, pola pertumbuhan di masa lalu dan
kemungkinan perkembangannya di masa datang.
c. Besar tarif yang diberlakukan untuk masing-masing jenis pelayanan
kesehatan oleh penyelenggara jasa pelayanan yang berbeda, misal
rumah sakit pemerintah atau swasta, klinik atau DPS lain di daerah
tersebut.
d. Strategi pemasaran yang telah digunakan, apakah masih berpola
tradisional atau telah menerapkan prinsip-prinsip pemasaran modern,
misalnya menggunakan metoda bauran pemasaran (marketing mix).
dan
Stakeholder yang
kepentingan
secara
langsung
kepada
perusahaan.
suatu
perusahaan
diperlukan
suatu
penelitian-
10
11
yang biasa terjadi adalah bahwa hasil studi kelayakan untuk aspek lingkungan
tidak dapat menghasilkan kesesuaian didalam studi kelayakan untuk aspek
lainnya.Bagian dari Amdal yang dapat diharapkan oleh aspek teknis dan
ekonomis biasanya adalah sejauh mana keadaan lingkungan dapat menunjang
perwujudan proyek,terutama sumber daya yang diperlukan proyek tersebut
seperti air,energi,manusia,dan ancaman alam sekitar.
3. AMDAL sebagai dokumen penting. Laporan AMDAL merupakan dokumen
penting sumber informasi yang detail mengenai keadaan lingkungan pada
waktu penelitian proyek dan gambaran keadaan lingkungan di masa setelah
proyek dibangun.Dokumen ini juga penting untuk evaluasi,untuk membangun
proyek yang lokasinya berdekatan dan dapat digunakan sebagai alat legalitas.
Peraturan Dan Perundang-Undangan
Langkah awal tim AMDAL dalam melakukan studi adalah memahami
peraturan dan perundangan yang berlaku mengenai lingkungan hidup di lokasi
tempat studi AMDAL dilakukan. Peraturan-peraturan yang bersifat internasional
penting diperhatikan terutama oleh mereka yang melakukan studi AMDAL yang
dampak proyeknya akan melampaui daerah yang digunakan secara internasional,
seperti misalnya proyek yang limbahnya akan dibuang ke laut atau limbah yang
dapat ditiup angin sampai jatuh ke negara lain, seperti misalnya hujan asam.
Peraturan-peraturan yang berlaku secara internasional mengenai AMDAL dapat
berupa deklarasi, perjanjian-perjanjian bilateral maupun multilateral. Sebagai
contoh adalah deklarasi Stockholm yang disebut Declarationof the United
Nations Conference on the Human Environment yang oleh semua negara anggota
PBB tahun 1972. Berlaku di Dalam Negeri.Di indonesia, peraturan dan
12
13
Pada bagian ini akan diberikan kerangka tertulis tiga macam dokumen
AMDAL yaitu dokunen AMDAL, RPL dan RKL.
1. Dokumen Rencana Kelola Lingkungan (RKL)
Lingkup Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) merupakan dokumen
yang memuat upaya-upaya mencegah, mengendalikan, dan menanggulangi
dampak penting lingkungan yang bersifat negatif dan meningkatkan dampak
positif sebagai akibat dari suatu rencana usaha atau kegiatan.
Dalam pengertian tersebut upaya pengelolaan lingkungan menbcakup
empat kelompok aktivitas yaitu:
1) Pengelolaan lingkungan yang bertujuan untuk menghindari atau mencegah
dampak negatif lingkungan melalui pemilihan atas alternatif, tata letak
(tata ruang mikro) lokasi, dan rancang bangun proyek.
2) Pengelolaan lingkungan yang bertujuan menanggulangi, meminimalisasi,
atau mengendalikan dampak negatif baik yang timbul di saat usaha atau
kegiatan beroperasi, maupun hingga saat usaha atau kegiatan berakhir
misalnya rehabilitasi lokasi proyek.
3) Pengelolaan lingkungan yang bersifat meningkatkan dampak positif
sehingga dampak tersebut dapat memberikan manfaat yang lebih besar
baik kepada pemprakarsa maupun pihak lain terutama masyarakat yang
turut menikmati dampak positif tersebut.
4) Lingkungan yang bersifat memberikan pertimbangan ekonomi lingkungan
sebagai dasar untuk memberikan kompensasi atas sumberdaya tidak dapat
pulih, hilang atau rusak (baik dalam arti sosial ekonomi dan atau ekologis)
sebagai akibat usaha atau kegiatan.
Latar belakang pengelolaan lingkungan adalah:
14
atau
persyaratan
untuk
pencegahan/penanggulangan/
pengendalian dampak. Hal ini tidak lain disebabkan karena sebagai berikut:
1) Pada taraf studi kelayakan, informasi rencana usaha atau kegiatan (proyek)
masih relatif umum, bellum memiliki spesifikasi tehnik yang rinci, dan
15
masih memiliki beberapa alternatif ini tak lain karena tahaf ini memang
dimaksudkan untuk mengkaji sejauh mana proyek dipandang poatut atau
layakuntuk dilaksanakan ditinjau dari segi teknis dan ekonomis; sebelum
investasi, tenaga, dan waktu terlanjur dicurahkan lebih banyak.
2) Pokok-pokok arahan, prinsip-prinsip, dan persyaratan pengelolaan
lingkungan yang tertuang dalam dokumen RKL selanjutnya akan
diintegrasikan atau menhadi dasar pertimbangan bagi konsultan rekayasa
dalam menyusun rancangan rinci rekayasa.
Rencana pengelolaan lingkungan dapat
berupa
pencegahan
dan
16
yang
bertanggung
jawab
dibidang
lingkungan
untuk
melaksanakan RKL.
Terdapat dampak penting dan sumber-sumber dampak penting yaitu:
1) Uraikan secara singkat dan jelas komponen atau parameter lingkungan
yang diprakirakan mengalami perubahan mendasar.
2) Uraikan secara singkat sumber penyebab timbulnya dampak penting.
Apabila dampak penting timbul sebagai akibat langsung dari rencana
usaha atau kegiatan, maka uraikan secara singkat jenis usaha atau kegiatan
yang merupakan penyebab atau timbulnya dampak penting.
Jelaskan tolok ukur dampak yang akan digunakan untuk mengukur
komponen lingkungan yang akan terkena dampak akibat rencana usaha atau
kegiatan berdsasarkan baku mutu standar (ditetapkan oleh peraturan
perundang-undangan); keputusan para ahli yang dapat diterima secara ilmiah,
lazim digunakan, dan atau lebih ditetapkan oleh instansi yang bersangkutan.
Tujuan rencana pengelolaan Lingkungan adalah sebagai misal, dampak
yang secara strategis harus dikelola untuk suatu rencana industri pulp (bubur
kertas) dan kertas adalah kualitas air limbah ,maka tujuan upaya pengelolaan
lingkungan secara spesifik adalah Mengendalikan mutu limbah cair yang
dibuang ke sungai xyz, khususnya parameter BOD5, COD< Padatan
Tersuspensi total, dan PH; agar tidak melampaui baku mutu limbah cair
sebagaimana yang ditetapkan pemerintah, tentang Baku Mutu Limbah Cair
bagi kegiatan yang sudah Beroperasi.
17
yang
dikeluarkan
oleh
Badan
18
2.2.4
1. Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran, yang paling mendekati kenyataan pasar
adalah melakukan survei khusus untuk bisa memperoleh informasi tentang
yaitu:
1) Perilaku konsumsi masyarakat (pasien) terhadap macam pelayanan
kesehatan yang tersedia saat ini.
19
20
21
1.
Aspek
Penilaian
Indiktor
Penilaian Studi
Aspek
a. Pasar
pasar dan
potensial
pemasaran
b. Pertumbuhan
tingkat
permintaan
c. Kondisi
persaingan
d. Kebijakan
pemasaran
Metode Analisis
Studi Kelayakan
Kriteria
Penilaian Studi
Kelayakan
Karakteristik
Data primer Tingginya
pasar dan staus dari survei tingkat kesadran
sosial ekonomi
dan skunder kesehatan
masyarakat
Perilaku konsumsi Data primer Tingginya angka
terhadap
dan survei
pertumbuhan
pelayanan
pasar
kesehatan
Ketersediaan
Data
Pasar
yang
pelayanan
skunder
terbuka
dan
kesehatan
yang
sehat
ada
Strategi pesaing Data primer Strategi
dan
terobosan dan survei
pencapaian pasar
baru yang perlu
yang efektif
22
Sumber
Data
2.
Aspek
a. Lokasi klinik
teknis dan
pelayanan
d. Pengaturan
jadwal kerja
Tingkat
kemudahan untuk
mencapai lokasi
klinik
Analisis
perbandingan
biaya
Analisisi
biaya
dan
tingkat
kembalian
investasi
Metode time and
motion study
a. Biaya
investasi
b. Sumber dana
c. Taksiran
pendapatan
dan rugi/laba
Metode pemilihan
sumber
dan
penggunan modal
Metode
aliran
anggaran kas (cash
flow)
d. Proyeksi
kembalian
investasi
Analisis
titik Data
impas (break event skunder
point)
b. Skala
pelayanan
c. Teknologi
yang
digunakan
3.
4.
Aspek
keuangan
Aspek
a. Manajemen
manajemen
pembanguna
n klinik
b. Manajemen
organisasi
usaha
Data
skunder
Data
skunder
c. Manajemen
Analisis jabatan Data
sumber daya dan
pembagian skunder
manusia
beban kerja
5.
Aspek
hukum
a. Bentuk
badan usaha
Mempelajari
Data
badan usaha yang skunder
paling sesuai
b. Jaminan
Inventarisasi
Data
usaha yang jaminan
usaha skunder
dimilki
yang
dimilki
pemodal
23
Skedul
kerja
yang
realistis
dan
sesuai
keinginan klien
Profitabilitas
komersial cukup
tinggi
Likuiditas
dan
rentabilitas yang
cukup tinggi
Tingginya
kemampuan
memenuhi
kewajiban
financial
Ketepatan waktu
untuk
mengendalikan
dana investasi
Pembangunan
fasilitas
yang
efektif
dan
efisien
Struktur
organisasi yang
sesuai
dengan
kebutuhan
Jabatan
beban
kerja yang sesuai
dengan
kemampuan
Memilih bentuk
yayasan
atau
perseroan
terbatas
Jaminan usaha
besar
dan
memiliki
kepastian hukum
5.
Aspek
sosial
c. Perizinan,
kontak
kerjasama
dan akte
a. Dampak
ekonomi
b. Dampak
social
Analisis
penyesuaian
manfaat komersial
Data
skunder
Kepastian
hukum dari surat
ijin dan bentuk
kerjasama
Tingginya
dampak positif
terhadap
ekonomi daerah
Rendahnya
dampak negatif
terhadap kondisi
masyarakat
24
konsumsi
masyarakat
terhadap
jasa
pelayanan
25
apakah
memberlakukan
peraturan
secara
dan
mana
pertumbuhan
tingkat
migrasi
penduduk
yang
mempengaruhi
membutuhkan
tingkat
pelayanan
kesehatan.
g. Kondisi perekonomian daerah, regional, nasional baik secara
makro maupun mikro, sehingga dapat mempengaruhi tingkat
pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.
h. Kemudahan untuk memperoleh obat, bahan baku obat-obatan
dan suku cadang yang dibutuhkan untuk menjaga kredibilitas
dan daya saing DPS tersebut.
i. Hambatan lain yang mungkin mengancam usaha tersebut, misal
tingkat pencemaran/ polusi di lokasi DPS terletak.
Gina
2.3.2
26
dari sumber daya yang dimiliki DPS. Faktor Internal dibagi menjadi dua, yaitu
kemampuan manajemen fungsional yang meliputi lokasi, usaha, strategi
pemasaran, kemampuan permodalan (keuangan), manajemen operasional, kualitas
dan kuantitas sumberdaya manusia, dan pengembangan sistem informasi.
Analisis lingkungan internal digunakan untuk mengidentifikasikan
kemampuan DPS untuk mengembangkan diri di masa depan, setelah melihat
tingkat pertumbuhan yang telah dicapainya. Dengan menghubungkan masingmasing variabel tersebut, akan dengan mudah menetapkan kekuatan dan
kelemahan internal DPS, sehingga dapat disusun prioritas dan penjadualan
rencana pengembangan atau sebaliknya pembenahan manajemen DPS. Informasi
internal DPS pada umumnya meliputi pemetaan tentang:
a. Lokasi DPS apakah masih dianggap menjadi kekuatan, karena nyaman,
dilalui kendaraan umum, dan prasarana jalnnya masih terawat atau justru
menjadi titik lemah karena telah berubah menjadi kawasan yang polutif
dan bising.
b. Strategi pemasaran DPS yang telah dijalankan apakah mampu mencapai
target dan sasaran yang diinginkan, dan apakah diperlukan suatu terobosan
baru.
c. Kemampuan permodalan yang menggambarkan apakah DPS berada pada
tingkat survival, growth, atau profitability.
d. Tingkat laba DPS apakah baru mencapai taraf memenuhi kewajiban
terhadap penyandang dana atau telah cukup digunakan untuk diversifikasi
pelayanan yang baru.
27
Faisyal
2.3.3 Analisis SWOT
Hasil uraian lingkungan eksternal dan internal diatas akan digunakan
sebagai analisis lingkungan dengan menggunakan metode analisis SWOT.
Analisis SWOT tidak hanya digunakan pada awal usaha DPS, namun secara
berkala dan berkesinambungan dilakukan untuk memetakan kondisi DPS tersebut
setiap kurun waktu tertentu. Oleh karenanya dalam gambar 1 diatas apabila
seluruh tahap telah dilakukan maka tahap terakhir, yaitu tahap pemberian umpan
balik dan pengendalian juga dilakukan dengan melakukan analisis SWOT.
Dengan tersedianya informasi lingkungan eksternal dan internal, maka dapat
diketahui :
a. Apa kekuatan (strength) DPS yang mendukung usaha mencapai
sasaran.
b. Apa kelemahan (weakness) DPS yang membatasi usaha mencapai
sasaran.
28
29
30
Posisi akhir dari pemetaan SWOT, akan memempatkan DPS dalam salah
satu kotak dari diagram diatas. Gambaran 4 kotak searah jarum jam, menunjukkan
kondisi dari memiliki peluang usaha besar, keunggulan kekuatan, penuh tantangan
dan
kondisi
lemah.
Dalam
masing-masing
kondisitersebut,
untuk
31
Yang paling umum adalah praktek sendiri (atau berbagi modal) dengan
status legal dari sole proprietorship dan beroperasi dengan metode fee-for-service
reimbursement.Beberapa tahun terakhir, format praktek yang berkembang di
negara ini yaitu beberapa dokter gigi umum atau spesialis praktek bersama dan
beroperasi berdasarkan metode fee-for-service reimbursement.
2.4.1
32
(1) SIP Dokter dan Dokter Gigi diberikan paling banyak untuk 3 (tiga) tempat
praktik, baik pada fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah, swasta, maupun
praktik perorangan.
(2) SIP 3 (tiga) tempat praktik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berada
dalam kabupaten/kota yang sama atau berbeda di provinsi yang sama atau
provinsi lain.
Model praktek
1) Praktek Sendiri
Pada metode praktek sendiri dengan sistem berbagi modal,
autonomi komplit masih dapat dipertahankan, tetapi dokter gigi
kemungkinan berbagi ruang resepsionis, resepsionis, manajer, lab, teknisi
lab dan hygienist.
Tabel 2
Keuntungan dan Kerugian Praktek Sendiri
Keuntungan
1.
2.
3.
4.
Kerugian
jam praktek
5. Lebih mudah untuk pindah tempat
praktek atau pensiun
2) Praktek bersama
33
Terdiri dari tiga atau lebih dokter gigiyang saling membantu untuk
modal awal. Sperti yang telah dijelaskan sebelumnya, praktek dengan
yang lain termasuk didalamnya partnerships dan grup.
Tabel 3
Keuntungan dan Kerugian Praktek Bersama
Keuntungan
Kerugian
1. Pengeluaran modal awal dari masing- 1. Struktur organisasi lebih rumit, masing
masing dokter gigi dapat menjadi lebih
besar
2. Pendapatan kemungkinan lebih besar
3. Ada pengganti jika tidak dapat praktek
tempat
3) Asosiasi
Asosiasi merupakan praktek bersama dalam skala besar yang
dibiayai sebuah instansi atau perusahaan.Model praktek ini jarang
digunakan.
Tabel 4
Keuntungan dan Kerugian Asosiasi
Keuntungan
Kerugian
34
kantor
3. Pendapatan kemungkinan lebih keci
perusahaan,dll)
4. Pasien yang ditangani kasusnya mirip
mirip,
sehingga
kurang
pengalaman
Detin
2.5 Sistem Pembiayaan
Bentuk pokok pembiayaan UKP (Upaya Kesehatan Perorangan) sebagaimana
tercantum dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah sebagai berikut:
1. dana untuk UKP dari individu dalam kesatuan keluarga melalui JPK
(jaminan pemeliharaan kesehatan) wajib dan JPK sukarela.
2. dana untuk UKP masyarakat rentan dan keluarga miskin dari pemerintah
melalui JPK wajib
3. dana dari masyarakat (dana sehat dan dana sosial keagamaan) digunakan
untuk UKM dan UKP.
Dana dalam SKN dinyatakan pula bahwa jika sistem jaminan kesehatan telah
berjalan, secara bertahap UKP starta 1 akan diselenggarakan dengan penerapan
konsep dokter gigi keluarga, kecuali untuk daerah sangat terpencil masih akan
dilakukan puskesmas.
35
memperlua
Pada dasarnya pembiayaan pada pelayanan dokter gigi keluarga hasruslah cukup,
dikelola efisien, adil dan berkelanjutan serta transparan dan akuntable. Kondisi ini
dapat tercapai jika pelayanan dokter gigi keluarga itu diselenggarakan dimana
kepersetaan yang menjadi tanggung jawabnya terlindungi dalam satu istem
jaminan, sehingga terpenuhi kebutuhan dasarnya akan kesehatan melalui
penyelenggaraan kesehatan yang terkendali, baik mutu maupun biayanya. Sisi lain
dari jaminan kesehatan ini adalah meningkatkan kemandirian masyarakat dalam
memperoleh dan memiayai pemeliharaan kesehatan serta pembentukan budaya
perilaku hidup sehat.
atau
membeli
tempat
praktek
sendiri,
mempertimbangkan
2.5.1
36
1.
Praktik Sendiri
satu
keputusan
paling
penting
yang
akan
dibuat
dalam
mengembangkan praktek baru adalah pemilihan lokasi praktek itu. seperti yang
37
kita ketahui, pemilihan lokasi praktek itu tidak mudah. Dalam beberapa tahun
terakhir, banyak lembaga pinjaman keuangan menginformasi secara rinci tentang
lokasi praktek dalam bidang pinjaman mereka. Sering ketika sebuah lembaga baru
akan menguatkan pemilihan lokasi praktek dokter gigi dengan memvalidasi data
yang disajikan atau akan mengacu pada data dari sumber lain, seperti departemen
kesehatan lokal atau negara, ijin dagang (membuka usaha), atau American Dental
Association. Harus diingat bahwa praktek dokter gigi adalah usaha kecil dan
dengan demikian menghadapi risiko dan manfaat yang sama dengan usaha kecil
lainnya. Menurut statistik yang diterbitkan pada tahun 1974 oleh Bank of
America, sekitar dua dari tiga usaha kecil menghadapi kebangkrutan dalam lima
tahun pertama. Namun dalam praktek dokter gigi, presentase kegagalannya sanagt
kecil.
Namun bukan tidak mungkin adanya kegagalan dalam praktek dokter gigi.
Salah satu alasan utama adalah masalah ketidakrataan distribusi dokter gigi dan
kurang baiknya pamilihan lokasi praktek. Banyak daerah di negeri ini telah
menjadi jenuh dengan dokter gigi. Ini berarti bahwa penduduk di daerah tertentu
akan dilayani oleh lebih banyak praktek, dengan hasil bahwa penghasilan yang
diperoleh dari populasi yang mungkin akan kurang per praktisi dan dalam
beberapa kasus akan cukup untuk mendukung setiap praktek baru. Oleh karena itu
Bank menjadi lebih berhati-hati meminjamkan dana kepada praktisi baru dan telah
mengambil langkah yang diperlukan untuk menyelidiki daerah potensial. Jika
lokasi yang dipilih oleh dokter gigi adalah tidak tepat, maka Bank membatalkan
38
Asosiasi
Metode lain umum untuk dokter gigi baru untuk masuk praktek dengan
menjadi asosiasi. Dalam hal ini, asumsi risiko keuangan lebih rendah dibanding
ketika seorang praktisi membuka praktek pribadi. Lembaga keuangan biasanya
akan menyediakan dana awal bagi yang memasuki Associateship. Modal yang
harus disediakan untuk memperoleh pembiayaan jauh lebih sedikit dari yang
dibutuhkan untuk memulai praktek baru.
3.
Partnership (kemitraan)
39
Para praktisi yang ingin membangun kemitraan setelah lulus dari sekolah
kedokteran gigi akan menanggung risiko yang lebih besar daripada mereka yang
menjadi rekan, dalam kemitraan ada beberapa asumsi risiko keuangan. Ada
banyak variasi di antara kemitraan, dan lembaga pemberi pinjaman keuangan akan
memeriksa potensi kemitraan lebih dekat. Jika seorang lulusan baru memasuki
kemitraan dengan praktisi pendiri, partner senior dapat menanggung risiko
keuangan berat. Namun jika, 2 lulusan baru memutuskan untuk mengembangkan
kemitraan mereka sendiri, maka resiko akan ditanggung bersama. Salah satu
keuntungan bisa berbeda antara satu orang dengan lainnya. Jika salah satu mitra
memiliki modal pribadi, seperti asuransi jiwa, tabungan pribadi, atau warisan
keluarga, kemudahan memperoleh pembiayaan meningkat.
Jumlah terbesar yang dibutuhkan oleh seorang praktisi baru memasuki
kemitraan dengan praktisi pendiri mungkin untuk biaya pengadaan yang
dibutuhkan oleh mitra senior. Ada berbagai cara biaya pengadaan dapat
dikembangkan. Dapat didasarkan pada sebagian utang piutang, atau dapat
dinegosiasikan antara mitra junior dan senior. Mitra junior, dalam banyak kasus,
dapat melakukan pembayaran tunai dana yang diperoleh guna pembiayaan.
4.
Praktek Umum
Memasuki praktik publik, baik melalui dinas militer atau layanan publik,
biasanya akan membutuhkan modal sedikit atau bahkan tidak ada. Praktisi segera
menjadi seorang karyawan dari organisasi. Satu-satunya jenis kebutuhan
keuangan yang praktisi perlukan dalam sistem ini adalah pembiayaan pribadi,
misalnya, hipotek atau pinjaman mobil. Biasanya gaji yang terkait dengan praktik
40
jenis ini jauh lebih sedikit dibandingkan bahwa dari praktek swasta. Praktik jenis
ini, bagaimanapun, memberikan baik pengalaman praktik dan gaji.
2.5.2
Sumber Pembiayaan
Ada banyak sumber dari mana lulusan sekolah kedokteran gigi dapat
1. Modal Pribadi
Meskipun tidak realistis bagi sebagian besar praktisi baru untuk membiayai
diri mereka sendiri, kemungkinan modal pribadi tidak boleh diabaikan. Modal
pribadi diantaranya termasuk rekening pribadi tabungan, pinjaman keluarga,
meminjam pada nilai tunai asuransi jiwa, atau pembiayaan hipotek (pegadaian).
Tetapi banyak dokter gigi masih muda tertarik untuk membuka praktek mereka
sendiri dan sudah banyak hutang karena pinjaman pendidikan mereka. Maka hal
yang biasa bagi seorang dokter gigi untuk dapat menggunakan aset pribadi guna
mendapatkan uang tunai yang diperlukan untuk perlengkapan dan staf praktek
baru.
Masih jarang, tetapi realistis bagi sebagian orang, kemungkinan pinjaman
dari orang tua, dari kakek-nenek, atau dari kepercayaan keluarga. Perjanjian yang
dibuat dengan anggota keluarga harus seformal mungkin, bahkan sampai
41
42
sering tersedia dalam periode krisis moneter ketika bank menolak untuk
membiayai kembali pinjaman hipotek pertama karena suku bunga terlalu rendah.
2.
Dukungan Pemerintah
Seperti yang berlaku bagi mereka dalam kebanyakan bisnis lain, dokter gigi
dapat memperoleh dukungan keuangan dari pemerintah federal. Di Indonesia, kita
kenal dengan Koperasi Usaha kecil dan Menengah, adalah lembaga yang
menjamin pinjaman yang dibuat untuk usaha kecil. Pilihan ini bisa dibatasi hanya
untuk mereka dokter gigi dengan praktek pribadi yang mengalami kesulitan
memperoleh pembiayaan dari lembaga pemberi pinjaman lebih standar. Pinjaman
Koperasi yang tersedia biasanya diberikan melalui bank komersial. Jika dengan
akhirnya modal yang diberikan bisa berguna dengan baik, bank diberitahu bahwa
Koperasi akan menjamin pinjaman kepada calon peminjam. Dalam banyak kasus
dapat berlangsung dari satu sampai tiga bulan untuk menerima komitmen dari
Koperasi. Mereka yang tertarik dalam menggunakan modal harus merencanakan
ke depan dan menerapkan lebih awal.
3.
Lembaga Keuangan
43
perkotaan sebagai kebalikan dari BPR. Di sisi lain, dalam hal penyaluran kredit,
bank-bank kecil dapat memperbaiki ke tingkat yang lebih besar jika mereka
merasa bahwa pembiayaan seorang praktisi baru merupakan kepentingan
masyarakat. Hal ini merupakan ide yang baik untuk calon peminjam untuk
melihat berbagai rencana pinjaman bank, yang dapat berbeda tidak hanya suku
bunga tetapi juga dalam jenis layanan yang bisa diperoleh bersama dengan
pinjaman. Praktisi harus mengunjungi beberapa bank untuk belajar pengalaman
masing-masing lembaga sehingga dokter gigi dapat menentukan apakah bank bisa
mengurus kebutuhan masa depan praktek dokter gigi serta setiap kebutuhan
pribadi jangka pendek atau tidak.
sehingga pembayaran bulanan yang lebih rendah pada awalnya dan secara
bertahap meningkat sebagai pinjaman jatuh tempo. Total pembayaran adalah sama
seperti untuk pinjaman cicilan biasa. Sebuah pinjaman jenis ini merupakan
keuntungan yang jelas untuk seorang praktisi baru.
Kredit Komersial
Signature loan memberikan dana ke dokter gigi hanya dengan tanda
tangan saja. Aturan yang dibutuhkan tidak lebih dari janji dokter gigi untuk
membayar kembali pinjaman sesuai dengan jadwal yang disepakati dan tanda
tangan praktisi pada kontrak yang mengikat.
Pinjaman agunan membutuhkan dokter gigi untuk menjaminkan sesuatu
yang bernilai nyata sebelum pinjaman akan diberikan. Sebagai contoh, dokter gigi
mungkin menggunakan saham biasa, obligasi korporasi, rumah, atau mobil
sebagai jaminan. Umumnya, lembaga pinjaman akan mengharuskan nilai agunan
dokter gigi mendekati dengan jumlah pinjaman.
Pinjaman peralatan. Dalam hal ini dokter gigi tidak perlu menjaminkan
sesuatu yang berharga sebelum menerima pinjaman. Sebaliknya, dokter gigi harus
memberikan bank hak gadai pada peralatan yang dibeli dengan uang pinjaman.
Dalam kasus kelalaian pada pembayaran, peralatan itu bisa diambil alih dan dijual
untuk membantu membayar pinjaman.
Suku Bunga
46
Ada dua jenis utama dari perhitungan suku bunga, tingkat suku bunga
mengambang dan tingkat persentase tahunan. Perubahan tingkat suku bunga
mengambang dengan SBDK, yaitu bahwa tingkat bunga yang ditawarkan oleh
lembaga pemberi pinjaman kepada pelanggan yang paling disukai mereka.
Misalnya, jika suku bunga utama adalah 7,5% dan tingkat suku bunga dokter gigi
adalah suku bunga utama ditambah dua poin, suku bunga efektif adalah 9,5%.
Namun, jika tahun selanjutnya, suku bunga meningkat menjadi 9%, suku bunga
efektif ke dokter gigi akan meningkat pula ke 11%.
Tingkat persentase tahunan adalah tingkat persentase tahunan bunga
pinjaman, dan tetap konstan sepanjang periode pembayaran. Jenis suku bunga
biasanya melekat pada pinjaman berangsur, tingkat bunga mengambang biasanya
melekat pada pinjaman komersial. Hukum yang berlaku saat ini mengharuskan
semua lembaga pemberi pinjaman mengutip tingkat persentase tahunan pada buku
pembayaran masing-masing peminjam.
Steph
2.6 Pemasaran Praktik Dokter Gigi
2.6.1
Pasar
merupakan suatu sekelompok orang yang diorganisasikan untuk melakukan tawarmenawar, sehingga dengan demikian terbentuk harga. Salah seorang ahli
pemasaran, Stanton, mengemukakan pengertian yang lain tentang pasar, yakni
merupakan kumpulan orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang
untuk belanja, dan kemauan untuk membelanjakannya. Jadi ada tiga faktor utama
yang menunjang terjadinya pasar, yaitu orang dengan segala keinginannya, daya
belinya, serta tingkah laku dalam pembeliannya.
2.6.1.2 Pengertian Permintaan dan Penawaran
Analisis permintaan yang menghasilkan prakiraan permintaan terhadap
suatu produk merupakan salah satu alat penting bagi manajemen perusahaan. Dari
prakiraan penjualan, perusahaan dapat memprakirakan anggaran perusahaan, dan
dari anggaran perusahaan dapat ditentukan, misalnya jumlah dan macam tenaga
kerja yang dibutuhkan, kecukupan alat-alat produksi, ketersediaan bahan mentah
dan daya tampung gudang. Permintaan dapat diartikan sebagai jumlah barang
yang dibutuhkan konsumen yang mempunyai kemampuan untuk membeli pada
berbagai tingkat harga. Permintaan yang didukung oleh kekuatan tenaga beli
disebut permintaan efektif, sedangkan permintaan yang didasarkan pada
kebutuhan saja disebut sebagai permintaan potensial. Hukum permintaan
mengatakan bahwa bila harga suatu barang meningkat, maka kuantitas barang
yang diminta akan berkurang, begitu pula sebaliknya, bila harga barang yang
diminta menurun, maka kuantitas barang yang diminta menaik (asumsi ceteris
paribas).
48
49
pula yang tidak dapat dikontrol atau dikuasai perusahaan, seperti harga-harga
barang lain dan pendapatan konsumen. Ukuran yang dapat dipakai untuk menilai
kepekaan permintaan itu disebut dengan elastisitas yang didefinisikan sebagai
persentase perubahan jumlah yang diminta dibandingkan dengan persentase
perubahan dan variabel bebas.
Telah disebutkan di atas mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi
penawaran, pada bagian ini beberapa faktor dijelaskan sebagai berikut:
1. Harga barang-barang lain
Pada permintaan barang, barang-barang yang ada saling bersaing (jika
merupakan
barang-barang
pengganti)
dalam
memenuhi
kebutuhan
50
4. Tingkat teknologi
Tingkat teknologi mempunyai peran yang penting dalam menentukan jumlah
barang yang ditawarkan. Kemajuan teknologi dapat mengurangi ongkos
produksi,
mempertinggi
produktivitas
dan
mutu,
yang
cenderung
Dari sisi produsen/penjual, pasar dapat dibedakan atas pasar persaingan sempurna,
persaingan monopolistis, oligopoli, dan monopoli. Berikut ini dijelaskan secara
singkat bentuk-bentuk pasar produsen yaitu:
1. Pasar persaingan sempurna
Pada jenis pasar persaingan sempurna, aktivitas persaingannya tidaklah
nampak karena tidak terbatasnya jumlah produsen (sehingga pangsa pasar
mereka menjadi terkotak-kotak atau kecil-kecil) dan konsumen dapat menjual
atau membeli beberapa saja tanpa ada batas asal bersedia membeli atau mejual
pada harga pasar. Jadi, pada pasar ini justru tidak ada gunanya mengadakan
persaingan.
2. Pasar monopoli
Pasar monopoli adalah sebuah bentuk pasar yang dikuasai oleh seorang
penjual saja. Dalam hal ini tidak ada barang substitusi terhadap barang yang
dijual oleh penjual tunggal tersebut, serta terdapat hambatan untuk masuknya
pesaing dari luar. Penyebab terjadinya monopoli bisa macam-macam,
51
52
lain, baik untuk dijual maupun untuk disewakan (dipakai untuk proses lebih
lanjut).
3. Pasar penjual kembali (reseller)
Meupakan pasar yang terdiri dari perorangan dan atau organisasi yang biasa
disebut para pedagang menengah yang terdiri dari dealer, distributor, grosier,
agent, dan retailer. Ke semua reseller ini melakukan penjualan kembali dalam
rangka mendapatkan keuntungan
4. Pasar pemerintah
Merupakan pasar yang terdiri dari unit-unit pemerintah yang membeli atau
menyewa barang atau jasa untuk menjalankan tugas-tugas pemerintah,
misalnya di sektor pendidikan, perhubungan, kesehatan, dan lain-lain.
Prila
2.6.2 Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah usaha untuk mengelompokkan pasar
dari sifat pasar yang bersifat heterogen menjadi bagian-bagian pasar
yang
memiliki
sifat
homogen.
Dengan
mengelompokkan
53
yang berbeda untuk setiap pasien. Hasil akhir dari pemilahan pasar ini
disebut pemasaran yang disesuaikan (customized marketing).
Uraian kelima tingkat segmentasi pasar adalah sebagai berikut :
1. Tak ada segmentasi pasar, hanya menyediakan satu jenis pelayanan
saja. Pada umumnya dalam masyarakat tradisional , penduduk jarang
dan pelayanan terbatas, sehingga pasien cenderung dianggap
homogen.
2. Segmentasi penuh, menyediakan jenis pelayanan yang spesifik dan
berbeda untuk masing-masing pasien. Umumnya terjadi dalam
masyarakat kelas tinggi yang memiliki jaminan kesehatan yang sangat
ketat.
3. Segmentasi pasar menurut kelompok pendapatan, menyediakan
pelayanan kesehatan berdasarkan pembedaan kelompok tingkat
pendapatan masing-masing pasien.
4. Segmentasi Pasar Menurut Kelompok Umur, menyediakan pelayanan
kesehatan berdasarkan pembedaan kelompok umur masing-masing
pasien.
5. Segmentasi pasar Menurut Kelompok Pendapatan serta Kelompok
Umur, merupakan pasar yang terspesifikasi dengan cukup tajam
sekalipun bukan berarti spesifikasi penuh. Pada umumnya pola inilah
yang digunakan untuk melakukan segmentasi
dalam kondisi
54
55
dan
diinginkan
pasien
dilihat
secara
geografis.Segmentasi Geografis
1.
Segmentasi Demografis
Segmentasi demografis terdiri dari pembagian masyarakat ke dalam
kelompok-kelompok berdasarkan pada variabel-variabel seperti
umur, jenis kelamin, ukuran keluarga, sikfus hidup keluarga,
pekerjaan, tempat tinggal, pendidikan, agama, ras dan kebangsaan.
Variabel demografis adalah dasar paling populer untuk mernbedakan
segmensegmen pasien. Alasannya adalah bahwa keinginan, preferensi
dan tingkat kegunaan (usage rate) seringkali berkaitan dengan
variabelvariabel demografis, di samping lebih mudah diukur
3.
kepribadian.
Pembagian
psikografis
dibedakan
berbeda.
Segmentasi Perilaku
Pada segmentasi perilaku, pasien dibagi menjadi kelompokkelompok berdasarkan pada pengetahuan, sikap penggunaan atau
56
57
58
59
60
Dyni
2.6.3 Strategi Pemasaran
2.6.3.1 Pengertian Bauran Pemasaran Sosial
Secara umum pemasaran memiliki dua pengertian yaitu sebagai proses
social dan manajerial, dimana individu dan kelompok mendapatkan pelayanan
yang dibutuhkan dan diinginkan melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran.
Konsep pemasaran social memberikan karakteristik yang lebih sempit bahwa
tugas organisasi adalah untuk menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan
dari pasar sasaran, memberikan kepuasan lebih efektif dan efisien daripada
pesaing pesaing dengan mengutamakan kepentingan pasien dan masyarakat.
Dengan
demikian
menyeimbangkan
konsep
ketiga
pemasaran
pertimbangan
social
menghendaki
dalam menentukan
DPS
untuk
kebijaksanaan
61
Pelayanan (services).
Tarif (price).
Promosi (promotion).
Saluroleh pasien. Dengan strategi diharapkan kauan pelayanan (placement).
Kekuatan poitik (political power).
Hubungan kemasyarakatan (public relations).
Dalam manajemen bisnis modern, ke enam strategi disesuaikan dengan
62
waktu, dan pendistribusian) namun tetap dalam batas kode etik promosi yang
diperkenankan
4. Strategi saluran pelayan (placement) ditujukan untuk memperoleh suatu pola
pwngwlolaan saluran pemasaran, sehingga pelayanan yang ditawarkan dapat
secara efektif dan efisien sampai kepada sasaran.
5. Pemanfaatan kekuatan politik (political power) ditujukan untuk memperoleh
dukungan moral, material, maupun kepastian hukum dari pemerintah maupun
organisasi social politik yang memiliki akses kekuasaan, sehingga diharapkan
dapat menjamin kelangsungan usaha.
6. Pemanfaatan hubungan kemasyarakatan (public relations) ditujukan untuk
menumbuhkan suatu citra DPS yang baik dengan menjalankan suatu interaksi
komunikasi timbale balik baik dengan pasien maupun berbagai lembaga atau
organisasi lain di luar DPS tersebut.
2.6.3.2 Strategi Pelayanan
Dalam manajemen modern, sepanjang kelangsungan hidupnya, pelayanan
DPS, harus berulang kali diformulasikan kembali strategi pemasarannya.
Formulasi ulang ini dilakukan bila terjadi perubahan kondisi ekonomi, para
pesaing memunculkan pelayanan kesehatan baru serta timbulnya suatu kebutuhan
dan minat baru dari pasien. Konsekuensinya, DPS harus merencanakan strategi
baru yang sesuai dengan setiap tahap dalam Siklus Hidup Pelayanan (Services
Life Cycle). Dengan demikian DPS berharap untuk memperpanjang siklus hidup
pelayanan dan keuntungannya, meskipun menyadari bahwa pelayanan tersebut
tidak akan bertahan selamanya.
Kotler (1994) memberikan 4 asumsi dalam satu siklus hidup suatu
pelayanan, yaitu:
63
64
65
persaingan
potensial
dan
berusaha
67
(1) Adanya pesaing baru yang memasuki pasar, karena pesaing tertarik
pada kesempatan bisnis yang ada. Pesaing juga mulai memanfaatkan
saluran pelayanan yang ada.
(2) DPS mulai mengadakan perbaikan-perbaikan terhadap pelayanannya
atau menambah kelengkapan segi pelayanan yang ada
(3) Tariff pelayanan tersebut cenderung untuk tetap, namun kemungkinan
tariff sedikit turun, karena adanya persaingan.
(4) Kegiatan promosi terutama periklanan dapat dikurangi, tetapi
munculnya
pesaing-pesaing
baru
memaksa
DPS
untuk
tetap
pelayanan,
68
tetapi
meyakinkan
pasien
bahwa
terhadap
pelayanannya
atau
berusaha
meningkatkan
biasanya
berlangsung lebih
lama
dan
69
mencoba
70
71
2.6.3.3.2
73
74
masing-masing
kelompok
pasien.
Permintaan pasien umum biasanya akan diberi tarif lebih rendah daripada
pasien yang mempunyai permintaan pelayanan khusus. Mengestimasikan
volume pemasaran pada tingkat tarif yang berbecia adalah penting dalam
hubungannya dengart penefituan target titik irnpas (break event point).
2. Mengetahui lebih dahulu reaksi dalam persaingan
Kondisi persaingan sangat mempengaruhi kebijaksanaan penentuan tarif
DPS, karena itu DPS perlu mengetahui reaksi persaingan yang terjadi dan
sumber-sumber penyebabnya. Adapun sumber-sumber persaingan dapat
berasal dari yaitu:
1) Pelayanan sejenis yang diberikan DPS lain yang menjadi pesaing.
2) Pelayanan pengganti atm: substitusi, misalnya pelayanan pengobatan
tradisional.
3) Pelayanan-pelayanan lain yang dibuat DPS pesaing yang ditujukan untilk
menarik minat segmen pasar yang sama.
2. Menentukan market share yang diharapkan
DPS yang agresif selalu menginginkan pangsa pasar yang semakin besar.
Perluasan pangsa pasar harus dilakukan dengan program promosi yang
agresif, dan dapat pula dengan cara menurunkan tarif pelayanannya.
3. Memilih strategi tarif untuk mencapai target pasar
DPS dapat memilih diantara dua macam strategi di bawah in untuk mencapai
target pasar, yaitu:
1) Penetapan tarif setinggi-tingginya (market skimming pricing) tarif yang
tinggi diasumsikan akan mampu meningkatkan citra pelayanan yang
superior.
2) penetapan tarif serendah-rendahnya (market penetration ping).
75
76
77
sehingga tidak dianggap menjadi promosi yang tidak sesuai dengan etika
profesi.
4. Memilih media
Terdapat dua jenis saluran komunikasi yang digunakan, yaitu:
1) Saluran komunikasi pribadi, melibatkan dua orang atau lebih dalam
komunikasi secara langsung.
2) Saluran media masa, terdiri dari media siaran seperti televise, film, radio,
dan media cetak berupa surat kabar majalah dan lain-lain.
2.6.3.4.2
78
kalangan pers dan media masa tetapi harus tetap dijaga untuk tidak terjebak
dalam konteks gila publikasi.
4. Keterlibatan komunitas
Merupakan cara untuk mendekatkan DPS dengan masyarakat contohnya
dalan kegiatan grand launching untuk bersilahturahmi dengan masyarakat dan
tokoh-tokoh setempat.
5. Pencatuman identitas
Pencantuman logo DPS pada berbagai media, seperti kartu nama, kertas,
maupun amplop.
6. Pendekatan pribadi
Pendekatan secara informal untuk mencapai tujuaan menembus pangsa
pasar dalam ukuran yang relative besar atau bersifat kelompok.
7. Investasi sosial
Kegiatan sosial yang ditujukan untuk perbaikan kualitas kehidupan
masyarakat, bersifat jangka panjang karena masyarakat biasanya baru sadar
akan manfaatnya beberapa tahun kemudian.
2.6.3.5 Strategi Saluran Pelayanan
2.6.3.5.1
Saluran pelayanan adalh jalur yang dilalui oleh arus pelayanan dari DPS
melalui perantara hingga akhirnya sampai pada pasien. Unsur penting saluran
pemasaran yaitu:
1. Saluran pelayanan merupakan suatu aktivitas kerjasama diantara berbagai
lembaga untuk mencapai tujuan pelayanan kesehatan.
2. Tujuan dari saluran pelayanan adalah meningkatkan efektivitas pencapaian
kelompok tertentu sebagai tujuan akhir dari kegiatan saluran pelayanan.
79
menggolongkan
pelayanan
dalam
beberapa
kelompok
dan
2.6.3.5.4
Dimaksudkan
untuk
meniadakan
perantara
yang
tidak
81
2.6.3.5.5
82
kerjasama ini akan membentuk suatu kelompok pasien baru baik bagi DPS
maupun took obat tersebut.
Berdasarkan kode etik kedokteran gigi tahun 2008, ada beberapa poin
etika pemasaran yang harus ditaati oleh dokter gigi dalam menjalankan profesinya
di wilayah hukum Indonesia sebagai berikut:
1. Pasal 3 yaitu dalam menjalankan profesinya Dokter Gigi di Indonesia tidak
boleh dipengaruhi oleh pertimbangan untuk mencari keuntungan pribadi.
1) Ayat 1
Dokter Gigi di Indonesia dilarang melakukan promosi dalam bentuk
apapun seperti memuji diri, mengiklankan alat dan bahan apapun,
memberi imingiming baik langsung maupun tidak langsung dan lain-lain,
dengan tujuan agar pasien datang berobat kepadanya.
2) Ayat 4
Informasi profil Dokter Gigi yang dianggap perlu oleh masyarakat
dikeluarkan oleh Pemerintah atau Persatuan Dokter Gigi Indonesia baik
melalui media cetak maupun elektronik.
3) Ayat 6
Dokter Gigi di Indonesia dalam melaksanakan upaya pelayanan kesehatan
gigi swasta dapat melalui beberapa cara ; praktik perorangan dokter, gigi
praktik perorangan dokter gigi spesialis, praktik berkelompok dokter gigi,
praktik berkelompok dokter gigi spesialis.
(1) 6.1 Untuk praktik berkelompok harus diberi nama tertentu yang
diambil dari nama orang yang berjasa dalam bidang kesehatan yang telah
meninggal dunia atau nama lain sesuai fungsinya.
83
84