Anda di halaman 1dari 7

Aqidah Islam

Aqidah adalah bentuk masdar dari kata aqoda, yaqidu, aqdan-aqidatan yang
berarti simpulan, ikatan, sangkutan, perjanjian dan kokoh terhadap Allah SWT. Dalam dirasat
Fi Al-Fikri Aqidah Al-islam menyampaikan bahwa di tinjau dari bahasa Arab, Aqidah berasal
dari kata Aqadayang bermakna Syadda(menguatkan atau mengikatkan). Kata Aqadaini dapat
digunakan untuk menunjukkan berbagai pengertian yang intinya mengandung makna ikatan
atau penguatan, misalnya Aqlu Alhabl(mengikat tali), Aqlu Al-bai (mengadakan ikatan atau
akad jual beli), Aqlu Alahdi(mengadakan ikatan atau perjanjian) dsb. Akidah dapat pula
bermakna Ma inaqada alaihi Al-qalbu yaitu yang sesuatu hati terikat padaNya.
Pembahasan Aqidah sangat luas dan didefenisikan dengan Iman kepada Allah, Malaikat,
Kitab, Rasul, Hari kiamat, Qadha dan Qadar, dimana baik & buruk semata mata karena Allah,
yang di yakini oleh Qalbu (wijdan) dan di terima oleh akal, sehingga menjadi pembenaran
(keyakinan) yang bulat, sesuai dengan realitas dan bersumber dari dalil. Akan di uraikan pada
pembahasan selanjutnya.

A.

Pengertian Aqidah.
1.

Menurut M Hasbi Ash Shiddiqi mengatakan aqidah menurut ketentuan bahasa


(bahasa arab) ialah sesuatu yang dipegang teguh dan terhunjam kuat di dalam
lubuk jiwa dan tak dapat beralih dari padanya.

2.

Menurut Syaikh Mahmoud Syaltout adalah segi teoritis yang dituntut pertamatama dan terdahulu dari segala sesuatu untuk dipercayai dengan suatu keimanan
yang tidak boleh dicampuri oleh syakwasangka dan tidak dipengaruhi oleh
keragu-raguan.
Aqidah atau keyakinan adalah suatu nilai yang paling asasi dan prinsipil bagi
manusia, sama halnya dengan nilai dirinya sendiri, bahkan melebihinya.

3.

Syekh Hasan Al-Bannah menyatakan aqidah sebagai sesuatu yang seharusnya


hati membenarkannya sehingga menjadi ketenangan jiwa, yang menjadikan

kepercayaan bersih dari kebimbangan dan keragu-raguan.


4.

Menurut M Husain Abdullah menyatakan bahwa menurut bahasa Aqidah


bearti segala pemaikiran yang di benarkan secara secara pasti oleh hati,
sedemikian hingga hati itu terikat padaNya & memberi pengaruh nyata pada
Manusia.
Sedangkan menurut istilah Aqidah adalah pemikiran menyeluruh tentang alam
semesta, Manusia, dan kehidupan dunia dengan apa yang ada sebelum dan
sesudah kehidupan dunia tersebut.

5.

Menurut Hafidz Abdurahman, menyatakan bahwa Aqidah secara global


sebagai pemikiran yang menyeluruh mengenai manusia, kehidupan serta
hubungan diantara semuanya dengan apa yang ada sebelum kehidupan (pencipta)
dan setelah kehidupan (hari kiamat).

B.

Ruang lingkup pembahasan Aqidah.


Aqidah sebagai sebuah objek kajian akademik meliputi beberapa agenda
pembahasan yaitu :
1.

Aspek Ilahiyah.
Meliputi segala yang berkaitan dengan Tuhan seperti Wujud Allah, Sifat sifat
Allah, pebuatan-perbuatan, dan nama-namaNya.

2.

Kenabian Nubuwah.
Yang berkaitan dengan Nabi dan Rasul Allah serta kemukjizatannya.

3.

Aspek Ruhaniyah.
Membicarakan tentang segala sesuatu yag bersifat transendental atau metafisik
seperti Ruh, Malaikat, Jin, Iblis, & Setan.

4.

Aspek Samiyah.
Yang membahas tentang sesuatu yang dalil-dalil Naqli berupa Al-Quran dan
Sunah, alam barzakh, akhirat, azab, dan kubur.

5.

Rukun Iman.
1. Iman kepada Allah.
Iman kepada Allah ini meliputi beberapa tauhid, yaitu.

a.

Tauhid Rububiyah yaitu : Mengimani Allah sebagai satu-satunya


Rabb(Maha mencipta, Mengelola dan memelihara).

b.

Tauhid Mulkiyah yaitu : Mengimani Allah sebagai Satu-satunya Malik


(Maha memiliki, Menguasai, Pemimpin, Dan tujuan segala sesuatu).

c.

Tauhid Uluhiyah yaitu : Mengimani Allah sebagai satu-satunya Tuhan


yang di sembah.

d.

Tauhid Dzat yaitu : meyakini bahwa Allah dari segi Dzatiyah Esa adanya,
Dzat yang dimiliki oleh Nya sendiri, tidak dimiliki oleh seluruh ciptaannya.

e.

Tauhid Sifat yaitu : keyakinan seseorang bahwa Allah Maha yang Esatidak
dapat di serupakan dengan sesuatu apa pun.

f.

Tauhid Wujud yaitu keyakinan seseorang terhadap eksistensi Allah yang


wajib ada. Ia ada tanpa memerlukan yang mengadakannya. Ia abadi, awal
dab akhir dari segala sesuatu.

g.

Tauhid Afal yaitu : meyakini bahwa alam dan segala isinya adalah
Ciptaan Allah SWT, demikian pemeliharannya. Ia penguasa Alam.

h.

Tauhid ibadah yaitu : keyakinan seseorang bahwa yang layak untuk di


sembah tiada lain selain Allah SWT. Menyembah selain Allah bearti
menyekutukan Allah.

i.

Tauhid qashdi yaitu : meyakini dan sepenuh hati bahwa Allah SWT
menjadi fokus dari segala aktivitas yang dilakukan .

j.

Tauhid tasyrik yaitu : keyakinan bahwa segala hukum yang di ciptakan


Tuhan adalah Hukum yanng sempurna, yang tidak bisa di bandingkan dengan
hukum buatan manusia.

2. Iman kepada para malaikat-Nya.


Malaikat adalah ciptaan Allah SWT yang bersumber dari cahaya: Ia tidak dapat
melihat juga tidak dapt di indrai dengan panca indra manusia-mahluk gaib.
Namun demikian, ia tetap ada dan melaksanakan tugas-tugas yang memberikan
oleh Allah SWT. Malaikat juga adalah mahluk ciptaan Allah SWT yang tidak
pernah melanggar perintah Allah SWT.

3. Iman kepada Kitab-kitab-Nya.


Allah menurunkan kitab-kitab Nya untk di jadikan pedoman oleh manusia dalam
menata dan mengatur kehidupan demi menyampai mencapai keridhaan Allah
sebagai puncak dari tujuan hidup yang sesungguhnya. Allah telah menurunkan
sejumlah kitab allah yang wajib diimani adalah Zabur, Injil, dan Al-Quran.
4. Iman kepada para Rasul-Nya.
Rasul yang bearti utusan mengandung makna manusia-manusia pilihan yang
menerima wahyu dari Allah dan bertugas untuk menyampaikan isi wahyu (berita
gembira dan pemberi peringatan {basyira wa nadzira }) kepada tia-tiap umatnya.
Rasul-rasul yang diutus Allah SWT memiliki syariat yang berbeda, namun misi
profetik diutusnya mereka sama yaitu memperjuangkan tegaknya akidah yanng
menegaskan Allah SWT.
5. Iman kepada Hari akhir.
Yaitu hari pembalasan atas segala amal perbuatan manusia selama hidup di
dunai. Pada hari kiamat juga akan mempertanggung jawabkan segala amal
perbuatannya selama di dunia. Sebaliknyya orang yang menolak perintah Allah
dan melanggar laranngan Nya dilukiskan mendapat siksaan yang pedih (neraka).
Orang yang percaya adanya hari akhir akan menjadikannya sebuah pemandu
untuk menyiapkan diri menghadapinya dengan melakukan hal-hal yang baik,
mempertimbangan kan berbagai konsekuensi yang di timbulkan oleh
perbuatannya sebelum Ia menjatuhkan pilihan dalam melakukan sesuatu.
6. Iman kepada Qadha & Qadar.
Qadha biasanya diterjemahkan dengan berbagai arti seperti sebagai kehendak
atau perintah yang telah di tetapkan oleh Allah sebagai terbukti (diketahui sudah
terjadi). Sedangkan Qadar bearti batasan, menetapkan ukuran sebuah rancangan
seperti besar dan umur alam semesta, lamanya siang, lamanya siang malam,
anatomi dan fisiologi mahluk hidup.

C.

Sumber Aqidah Islam.

1.

Al quran.
sebagai sumber ajaran Aqidah,al Quran mengungkapkan berbagai informasi
tentang kehidupan ghaib yang tidak mungkin diketahui oleh manusia tanpa
informasi-informasi dariNya.kitab suci ini mengungkapkan tentang wujud Alloh
serta hubungannya dengan manusia sebagi ciptaaNya,serta alam raya sebagai
karunia-Nya untuk kehidupan mereka.kemudian Al quran juga mengungkapkan
tentang para malaikat dan berbagai fungsinya,kehidupan akherat berupa surga dan
neraka dan proses hisab sebagai langkah perhitungan amal untuk menentukan
posisi kehidupan akherat umat manusia,apakah menjadi penghuni surga/neraka.

2.

Assunnah (hadist).
fungsi-fungsi assunnah terhadap al Quran adalah:
a. Sebagai penjelasan terhadap ayat-ayat al quran yang berbentuk mujmal;
b. Sebagai penegas terhadap pernyatan-pernyataan al Quran yang perlu
memperoleh penegasan, khususnya untuk ayat-ayat yang mengemukakan normanorma ajaran yang sangat penting sekali dalam keislaman seseorang seperti ayatayat yang mengemukakan berbagai perintah yang kemudian direkonstruksi oelh
rosululloh,sehingga menjadi rukun islam dan rukun iman.
c. Menetapkan sesuatu yang belum ditetapkan oleh Alloh dalam Al Quran.

d. Ijma'Ulama
Ijma'adalah kesepakatan para 'ulama pada satu masa tertentu setelah Rosululloh
wafat,tentang suatu masalah tertentu.

artinya: dari anas bin malik r.a. dia berkata, bahwa Rosululloh bersabda,umatku
tidak akan melakukan sesuatu kesepakatan untuk suatu kesesatan. " H.R. Ibnu
Majah.
berdasarkan hadis inilah kemudian para ulama menetapkan bahwa kesepakatankesepakatan para ulama menjadi sumber ajaran yang kuat dan mengikat.

D. Fungsi Aqidah Islam.


Aqidah memiliki beberapa fungsi antara lain:

a. Sebagai pondasi untuk mendirikan bangunan Islam.


b. Merupakan awal dari akhlak yang mulia. Jika seseorang memiliki aqidah yang
kuat pasti akan melaksanakan ibadah dengan tertib, memiliki akhlak yang mulia, dan
bermuamalat dengan baik.
c. Semua ibadah yang kita laksanakan jika tanpa ada landasan aqidah maka ibadah
kita tersebut tidak akan diterima.
KESIMPULAN
Inti dari Aqidah adalah mengakui dan menyakini bahwa Allah SWT adalah satusatunya sang pencipta dan sang penguasa alam.
Pembahasan Aqidah meliputi :
1.

Aspek Ilahiyah.

Meliputi segala yang berkaitan dengan Tuhan seperti Wujud Allah, Sifat sifat
Allah, pebuatan-perbuatan, dan nama-namaNya.
2.

Kenabian Nubuwah.

Yang berkaitan dengan Nabi dan Rasul Allah serta kemukjizatannya.


3.

Aspek Ruhaniyah.

Membicarakan tentang segala sesuatu yag bersifat transendental atau metafisik


seperti Ruh, Malaikat, Jin, Iblis, & Setan.
4.

Aspek Samiyah.

Yang membahas tentang sesuatu yang dalil-dalil Naqli berupa Al-Quran dan Sunah,
alam barzakh, akhirat, azab, dan kubur.
5. Rukun Iman
a. Iman Kepada Allah.
b. Iman Kepada Malaikat.
c. Iman kepada Kitab Allah.
d. Iman Kepada Hari Kiamat.
e. Iman Kepada Qadha & Qadar.
Sumber Aqidah Islam ada dua yaitu : Al-quran dan Assunah (Hadist)
Fungsi Aqidah : Sebagai pondasi untuk mendirikan bangunan Islam, Merupakan
awal dari akhlak yang mulia, Semua ibadah yang kita laksanakan jika tanpa ada

landasan aqidah maka ibadah kita tersebut tidak akan diterima.

Daftar Pustaka
Eva,Sulistyani.2013.Diunduh dari http://www.slideshare.com

Anda mungkin juga menyukai