Anda di halaman 1dari 24

ECLAMPSI

A
Nia Ardita Hapsari, dr.
RSU Bhakti Husada Krikilan

Pembimbing :
dr. Made Ayu Suastini, SpOG

HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN


Hipertensi Kronik
Preeclampsia Eclampsia
Hipertensi Kronik dengan Superimposed Preeclampsia
Hipertensi Gestasional

ECLAMPSIA
Definisi :
Hipertensi yang timbul pada usia kehamilan 20 minggu
dengan proteinuria disertai kejang dan atau koma

Hipertensi : Tek darah 140/90 mmHg, pengukuran


min. 2 kali/4 jam
Proteinuria : adanya 300 mg protein dalam urine selama
24 jam/ 1+ dipstick

FAKTOR RESIKO
Primigravida, primipaternitas
Hiperplasentosis, misalnya : mola hidatidosa, kehamilan
multiple, diabetes mellitus, hydrops fetalis, bayi besar
Umur yang ekstrim (< 20 tahun/> 40 tahun)
Riwayat keluarga pernah preeclampsia/eclampsia
Penyakit-penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada
sebelum hamil
Obesitas

Patofisiologi
Penyebab hipertensi dalam kehamilan belum
diketahui secara jelas. Banyak teori yang dikemukakan
mengenai penyebab terjadinya hipertensi dalam
kehamilan, tetapi tidak ada satu pun teori yang dianggap
mutlak benar.
Teori-teori tersebut adalah sebagai berikut :
1.Teori kelainan vaskularisasi plasenta
2.Teori iskemia plasenta, radikal bebas, dan disfungsi
endotel
3.Teori intoleransi imunologik antara ibu dan janin
4.Teori adaptasi kardiovaskular genetik
5.Teori defisiensi gizi
6.Teori inflamasi

Manifestasi Klinis

Diagnosis
Tekanan darah sistolik & diastolik 140/90 mmHg
Proteinuria : adanya 300 mg protein atau 1+ dipstick
dalam urine/24 jam
Edema anasarka/kenaikan BB 0,57 kg/minggu
Kejang dan atau koma

Penatalaksanaan
Perawatan Eklampsia
Terapi supportif untuk stabilisasi fungsi vital :
- Airway, Breathing, Circulation (ABC)
- Mencegah dan mengatasi kejang
- Mencegah trauma pada pasien pada waktu kejang
- Mengendalikan tekanan darah
- Melahirkan janin pada waktu dan dengan cara yang tepat
1. Pengobatan Medikamentosa
a. Obat antikejang
- Magnesium Sulfat (MgSO4)

Loading dose : 4 gram MgSO4 iv (40% dalam 10 cc) selama 15 menit


Maintenance dose : diberikan infus 6 gram dalam larutan Ringer/6 jam atau
diberikan 4 gram MgSO4 im. Selanjutnya diberikan 4 gram im tiap
4-6 jam.
Syarat-syarat pemberian MgSO4 :
- Harus tersedia antidotum, yaitu kalsium glukonas 10% iv dalam 3
menit
- Refleks patella (+) kuat
- Frekuensi pernapasan > 16 kali/menit, tidak ada tanda-tanda
distress
nafas
- Produksi urine 25 cc/jam
Pemberian MgSO4 dihentikan bila :
- Ada tanda-tanda intoksikasi
- 24 jam pascapersalinan atau 24 jam setelah kejang terakhir
Bila terjadi refrakter terhadap pemberian MgSO4, maka dapat diberikan
thiopental sodium, sodium amobarbital, diazepam, atau fenitoin

b. Obat Antihipertensi
Tekanan darah diturunkan secara bertahap, yaitu
penurunan awal 25%
dari tekanan sistolik dan tekanan
darah diturunkan mencapai < 160/105
atau MAP < 125
.
- Antihipertensi lini pertama
Nifedipin, dosis 10-20 mg per oral, diulangi setelah
30 menit;
maksimum 120 mg dalam 24 jam.
Tidak boleh diberikan
sublingual karena efek
vasodilatasi sangat cepat.
- Antihipertensi lini kedua
Sodium nitroprusside : 0,25 g/kg/menit IV, infus;
ditingkatkan 0,25
g i.v./kg/5 menit.
Diazokside : 30-60 mg i.v./5 menit; atau i.v. infus 10
mg/menit
dititrasi.
c. Glukokortikoid
Diberikan untuk pematangan paru, pada usia kehamilan 3234
minggu, 2 x 24 jam.

2. Perawatan pada saat kejang


- Dirawat di kamar isolasi yang cukup terang
- Dibaringkan di tempat tidur yang lebar, dengan
rail tempat tidur harus dipasang dan dikunci
rapat
- Memasukkan sudap lidah ke dalam mulut
penderita
- Kepala direndahkan dan daerah orofaring dihisap
- Dijaga agar kepala dan ekstremitas tidak terlalu
kuat menghentak-hentak benda keras di
sekitarnya pada saat kejang
- Setelah kejang segera beri oksigen

3. Perawatan Koma
- Menjaga jalan nafas tetap terbuka dengan
pemasangan
oropharyngeal airway
- Mencegah terjadinya aspirasi dengan pengisapan
lendir maupun sisa makanan secara intermitten
- Pasien ditidurkan dalam posisi stabil untuk drainase
lendir
- Pemberian nutrisi melalui NGT
- Monitoring kesadaran
4. Pengobatan Obstetrik
Semua kehamilan dengan eclampsia harus segera
diakhiri tanpa
memandang usia kehamilan dan keadaan
janin. Kehamilan diakhiri bila sudah mencapai stabilisasi
hemodinamika dan metabolisme ibu.

PROGNOSIS
Bila penderita tidak terlambat dalam menerima
pengobatan, maka perbaikan akan segera tampak jelas
setelah kehamilan diakhiri. Tekanan darah dapat
kembali normal dalam beberapa jam setelah persalinan.
Prognosis janin tergolong buruk, seringkali janin
meninggal intrauterine atau pada fase neonatal.

LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN
Nama

: Ny. F

Usia

: 16 tahun

Alamat

: Pringgondani, Kalibaru Kulon

Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga

No DMK

: 0652xx

Tanggal MRS
Menikah

: 18 Januari 2016
: 1 kali, lama pernikahan 1 tahun

Riwayat Kehamilan : G1P0A0


Penggunaan KB

: Tidak pernah menggunakan KB sebelumnya

Menarche

: 13 tahun

Siklus

: Teratur, 28 hari

Lama Haid

: 5-7 hari

ANAMNESIS

(Heteroanmnesa Suami pasien)

Keluhan Utama : Kejang dalam kehamilan


Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang dengan keluhan kejang sebanyak 2 kali, 1 kali di
rumah
dan 1 kali di puskesmas. Kejang pertama kali terjadi
1 jam SMRS, durasi
kejang 5 menit. Lima menit setelah
tiba di IGD pasien kejang lagi 1 kali. Pasien juga mengeluhkan
pusing dan nyeri ulu hati, muntah
(+) 1 kali. Sebelumnya
pasien tidak demam dan tidak pernah kejang. Saat ini pasien
sedang hamil, ini merupakan kehamilan pertama.
HPHT : Pasien lupa
Riwayat Penyakit Dahulu :
HT (-), DM (-), Kejang (-)

Riwayat Penyakit Keluarga :


Keluarga pasien (Ibu dan nenek) pasien tidak
ada yang
mengalami
keluhan serupa
seperti yang dialami
pasien.
Riwayat ANC :
Pasien tidak pernah kontrol kehamilan
sebelumnya

Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Pasien tampak sakit berat
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah
: 140/90 mmHg
Nadi
: 80 x/menit
Respiratory rate
: 20 x/menit
Temperatur : 36,4 C
Kepala dan leher
Pupil bulat isokor +|+, reflek cahaya +|+, konjungtiva
anemis -|-,
sklera ikterik -|-, sianosis -|-, edema
palpebra +|+

Thorax
Jantung : S1S2 single murmur (-) gallop (-)
Paru : gerakan nafas simetris, fremitus D = S
Suara nafas V | V Perkusi S | S Rhonki - | - Wheezing - | V|V
S|S
-|-|V|V
S|S
-|-| Abdomen
Soepel, Bising usus (+) normal, nyeri tekan abdomen (+)
Pemeriksaan Obstetri
Pemeriksaan Leopold didapatkan
Leopold 1 : TFU = 28 cm, teraba bagian bulat melenting
Leopold 2 : Punggung kanan
Leopold 3 : Teraba bagian bulat janin, keras
Leopold 4 : Bagian terendah janin belum masuk PAP
DJJ 131x/menit.

Pemeriksaan VT didapatkan 2 cm, effacement 25%,


ketuban (+).
Ekstremitas
Akral hangat, edema + | + , CRT <2 detik

DIAGNOSIS KERJA
G1P0A0 TH UK 35-36 minggu dengan Eclampsia

PENATALAKSANAAN
1. Planning Diagnosis :
- Lab : DL, UL, GDA, HbsAg, Rapid test, FH
- USG
2. Planning Terapi :
- MRS
- Oksigen nasal 4 lpm
- Pasang IVFD RingAs 20 tpm
- Pasang foley catheter
- Injeksi MgSO4 20% IV
- Injeksi MgSO4 40% IM boka-boki
- Persiapan SC

sign

3. Planning Monitoring :
Keluhan subjektif, kesadaran, vital

4. Planning Edukasi :
- Kondisi pasien saat ini
- Resiko tindakan medis yang akan
dilakukan
- Resiko bayi kecil

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai