Anda di halaman 1dari 8

TUGAS I

MATA KULIAH GEOMEKANIKA

A.

Geomekanika
Geomekanika merupakan bagian dari ilmu geoteknik yang berhubungan

dengan respon material alami terhadap gejala deformasi. Dalam pengujiannya


geomekanika akan mengenal yang namanya tegangan (stress), regangan
(strain), kuat geser (shear strength), modulus young (E), dan rasio poisson :

Tegangan (stress) adalah gaya yang bekerja tiap satuan luas permukaan.
Regangan (strain) adalah respon yang diberikan oleh suatu material
akibat dikenai tegangan. Simbolnya adalah yang menunjukkan deformasi

(pemendekan atau pemanjangan) per satuan panjang mula-mula.


Kuat geser (shear strength) besarnya tegangan atau beban pada saat

material hancur dalam geserannya.


Modulus young (E) adalah ukuran kekakuan yang merupakan suatu
konstanta untuk setiap padatan yang klastik. Sering disebut modulus
elastisitas yang merupakan perbandingan antara tegangan terhadap

regangan.
rasio poisson berkaitan dengan besarnya regangan normal transversal
terhadap regangan normal longitudinal di bawah tegangan uniaksial.

B.

Mekanika batuan
Mekanika batuan adalah salah cabang disiplin ilmu geomekanika.

Mekanika batuan merupakan ilmu yang mempelajari sifat-sifat mekanik batuan


dan massa batuan. Hal ini menyebabkan mekanika batuan memiliki peran yang
dominan dalam operasi penambangan, seperti pekerjaan penerowongan,
pemboran, penggalian, peledakan dan pekerjaan lainnya. Sehingga untuk
mengetahui sifat mekanik batuan dan massa batuan dilakukan berbagai macam
uji coba baik itu dilaboratorium maupun dilapangan langsung atau secara insitu.
Untuk mengetahui sifat mekanik batuan dilakukan beberapa percobaan
seperti uji kuat tekan uniaksial, uji kuat tarik, uji triaksial dan uji tegangan insitu.
Mekanika batuan sendiri mempunyai karakteristik mekanik yang diperoleh dari

penelitian ini adalah kuat tekan batuan (t), kuat tarik batuan (c ), Modulus
Young (E), Nisbah Poisson (v), selubung kekuatan batuan (strength envelope),
kuat geser (), kohesi (C), dan sudut geser dalam ().
Masing-masing karakter mekanik batuan tersebut diperoleh dari uji yang
berbeda. Kuat tekan batuan dan Modulus Young diperoleh dari uji kuat tekan
uniaksial. Pada penelitian ini nilai kuat tekan batuan dan Modulus Young diambil
dari nilai rata-rata hasil pengujian lima contoh batuan. Untuk kuat tarik batuan
diperoleh dari uji kuat tarik tak langsung (Brazillian test). Sama dengan uji kuat
tekan uniaksial, uji kuat tarik tak langsung menggunakan lima contoh batuan
untuk memperoleh kuat tarik rata-rata. Sedangkan selubung kekuatan batuan,
kuat geser, kohesi, dan sudut geser dalam diperoleh dari pengujian triaksial
konvensional dan multitahap.

Sumber : 3.bp.blogspot.com

Foto 1
Struktur Pada Batuan

C.

Mekanika Tanah
Mekanika tanah adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari

perilaku tanah dan sifatnya yang diakibatkan oleh tegangan dan regangan yang
disebabkan oleh gaya - gaya yang bekerja. Agar suatu bangunan dapat berfungsi
secara sempurna, maka seorang sarjana teknik harus bisa membuat perkiraan
dan pendugaan yang tepat tentang kondisi tanah dilapangan.
Sejarah terjadinya tanah, pada mulanya bumi berupa bola magma cair
yang sangat panas. Karena pendinginan, permukaannya membeku maka terjadi
batuan beku. Karena proses fisika (panas, dingin, membeku dan mencair)
batuan tersebut hancur menjadi butiran-butiran tanah (sifat-sifatnya tetap seperti

batu aslinya : pasir, kerikil, dan lanau.) Oleh proses kimia (hidrasi, oksidasi)
batuan menjadi lapuk sehingga menjadi tanah dengan sifat berubah dari batu
aslinya.
Disini dikenal Transported Soil: adalah tanah yang lokasinya pindah dari
tempat terjadinya yang disebabkan oleh Miran air, angin, dan es dan Residual
Soil adalah tanah yang tidak pindah dari tempat terjadinya.

Sumber : geology.com

Foto 2
Tanah yang Retak

D.

Kejadian Longsor
Menurut balai besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) ada

beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya tanah longsor antara lain : Hujan,
Lereng terjal, Tanah yang kurang padat dan tebal, Batuan yang kurang kuat,
Jenis tata lahan, Getaran, Adanya beban tambahan, Pengikisan/erosi, Adanya
material timbunan pada tebing, Bekas longsoran lama, Adanya bidang
diskontinuitas (bidang tidak sinambung), dan Penggundulan hutan. Berikut ini
adalah salah satu contoh kejadian longsor yang terjadi di Cianjur pada hari senin,
7 Maret 2016 disebabkan oleh hujan yang turun sangat deras dari sore, sehingga
kontur tanah merah perkebunan singkong yang minim pohon-pohon besar
menyebabkan air mengalir deras kearah
yang letaknya di lembah Pasih Halang.

pemukiman bersama tanah merah

DAFTAR PUSTAKA

Kehutanan,

Kementrian.

2016,

Faktor

Penyebab

Tanah

Longsor

http://ksdasulsel.org. Diakses pada 14 Maret 2016.


Narotama,

Universitas.

2011

Mekanika

Tanah.

http://mekanikatanah1.blogspot. com. Diakses pada 14 Maret 2016.


Sangminer, 2011, Geoteknik Tambang, http://1902miner.wordpress.com.
Diakses pada 14 Maret 2016.

Anda mungkin juga menyukai