Bab Iii
Bab Iii
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Bahan dan Fungsi
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah:
3.1.1 Asam Klorida (HCl)
Fungsi : sebagai pelarut.
A. Sifat Fisika
1. Spesific Gravity : 1,10 1,19 (pada 20 % dan 22 % larutan)
2. Penampilan
: tak berwarna sampai kuning pucat
3. Titik Didih
: 108,58oC (760 mmHg) larutan 20,22 %
4. Titik Leleh
: -62,25oC (760 mmHg) larutan 20,22 %
5. Wujud
: cairan
B. Sifat Kimia
1. Larut dalam air panas, air dingin, dan dietil eter.
2. Sangat korosif terhadap aluminium, tembaga, dan stainless steel.
3. Tidak dapat berpolimerisasi.
4. Reaktif dengan agen pengoksidasi, bahan organik, logam, air.
5. Bersifat stabil.
(Sciencelab, 2015a)
3.1.2 Asam Nitrat (HNO3)
Fungsi : sebagai pengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+.
A. Sifat Fisika
1. Titik leleh
: -41,6 oC
2. Titik didih
: 121 oC
3. Densitas
: 1,408 g/ cm3
4. Tekanan uap
: 6 kPa
5. Densitas uap
: 2,5 g/cm3
B. Sifat Kimia
1. Bersifat stabil.
2. Bereaksi hebat dengan alkali
3. Sangat korosif terhadap aluminium
4. Tidak korosif terhadap kaca
5. Mudah larut dalam air dingin, air panas
(Sciencelab, 2015b)
3.1.3 Asam Sulfida (H2S)
Fungsi : untuk menjenuhkan sampel
A. Sifat Fisika
1. Berat molekul
: 34,08 g/mol
2. Titik didih
: - 60 oC
3. Titik leleh
: 82,8 oC
4. Temperatur kritis
: 100,5 oC
5. Densitas uap
: 1,19
B. Sifat Kimia
1. Bersifat mudah meledak
2. Bersifat sangat mudah terbakar
3. Bersifat sangat beracun jika dihirup
4. Bersifat stabil
5. Bersifat sangat reaktif dengan oksidator
(Airgas, 2014)
3.1.4 Aquadest (H2O)
Fungsi : sebagai pencuci endapan dan sebagai pengencer larutan.
A. Sifat Fisika
1. Densitas : 1 gr/cm3
2. Berat molekul 18,02 g/mol
3. Titik didih 100 oC
4. Tekanan uap 2,3 kPa (20 oC)
5. Densitas uap : 0,62 g/cm3
B. Sifat Kimia
1. Tidak berwarna.
2. Tidak mengalami polimerisaasi.
3. Bersifat stabil
4. Tidak berbau
5. Memiliki pH netral
(Sciencelab, 2015c)
3.1.5 Kalium Heksasianoferat (K4Fe(CN)6)
Fungsi : sebagai pengidentifikasi adanya kation besi (Fe2+) dalam sampel.
A. Sifat Fisika
1. Wujud
: Padatan (serbuk kristal)
2. Spesific Gravity : 1,85
3. Titik Leleh
: Terurai
4. Berat Molekul : 329,25 g/mol
5. Warna
: Merah
B. Sifat Kimia
1. Tidak mengalami polimerisasi.
2. Reaktif terhadap asam.
3. Larut dalam air dingin.
4. Tidak bersifat korosif pada gelas.
5. Produk bersifat stabil.
(Sciencelab, 2013d)
3.1.6 Kalium Tiosianat (KCNS)
Fungsi : sebagai pengidentifikasi adanya kation besi (Fe3+) dalam sampel.
A. Sifat Fisika
1. Berat Molekul
: 97,18 g/mol
3. Wujud
: Padatan kristal
4. Titik Leleh
: 173 C
5. Titik Didih
: 500 C
B. Sifat Kimia
1. Sangat larut dengan air dingin dan larut dalam alkohol dan aseton.
2. Bersifat stabil.
3. Reaktif dengan agen pengoksidasi dan asam.
4. Tidak bersifat korosif terhadap gelas.
5. Sensitif terhadap cahaya.
(Sciencelab, 2015e)
3.1.7 Natrium Hidroksida (NaOH)
Fungsi : untuk membuat larutan tepat basa terhadap kertas lakmus merah
A. Sifat Fisika
1. Berat molekul
: 40 g/mol
2. Titik didih
: 1388 oC
3. Berwujud padat
4. Tidak berbau
5. Berwarna putih
B. Sifat Kimia
1. Larut dalam air dingin
2. Bersifat stabil
3. Bersifat sangat reaktif dengan logam
4. Bersifat reaktif dengan oksidator
5. Bersifat higroskopis
(Sciencelab, 2015f)
Rak Tabung
Gambar 3.5 menunjukkan rak tabung. Rak tabung digunakan sebagai tempat
meletakkan tabung reaksi.
Lakmus Merah
Bunsen
Gambar 3.7 menunjukkan bunsen. Bunsen digunakan sebagai sumber panas
tua
Mulai
Dimasukkan sampel 2 ml
Dijenuhkan dengan H2S
Apakah terbentuk endapan putih ?
Tidak
Ya
Ditambahkan HCl 3 N
Tidak
Ya
Ditambahkan 1 tetes HNO3 3 N
Dipanaskan larutan selama 1 menit
Ditambahkan NaOH 4N
A
Ya
Ditambahkan HCl 3 N
Larutan dibagi dua
Ya
Ada Fe2+
Tidak
Ya
Ada Fe3+
Tidak
Selesai
Gambar 3.9 Flowchart Reaksi Warna Fe dengan Reagensia K4Fe(CN)6 dan KCNS