Anda di halaman 1dari 5

2.

5 Aspek Organisasi dan Manajemen


2.5.1 Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM)
Pengelolaan apotek memerlukan tenaga kerja yang sesuai dengan
bidangnya. Rencananya Apotek akan beroperasi 24 jam atau setiap hari. Dalam
pelaksanaannya, apotek akan dikelola oleh 7 orang pegawai yang terdiri dari 1
orang Apoteker Pengelola Apotek (APA) yang akan memimpin jalannya apotek, 2
orang apoteker pendamping, 2 orang asisten apoteker, dan 2 orang non asisten
apoteker. Untuk memaksimalkan pelayanan apotek maka dilakukan pembagian
jam kerja untuk masing-masing orang dan akan dilakukan kerja sama dengan
produk-produk herbal dengan mendapat bantuan tenaga kerja dari SPG sebanyak
2 orang. Adapun pembagian jam kerja petugas apotek dan jadwal kerja petugas
apotek tercantum pada tabel 2.5 dan tabel 2.6
Tabel 2.5 Pembagian Jam Kerja untuk Petugas Apotek
No
1.
2.

Operasional Apotek
Jam operasional apotek
Jam kerja Apoteker Pengelola Apotek

3.

Jam kerja Apoteker Pendamping (sistem shift)

4.

Jam kerja AA (Sistem shift)

Jam kerja dokter praktek (hari kerja)

Waktu
24 jam
Pagi : 08.00-15.00
Sore : 15.00-22.00
Malam : 22.00-08.00
Pagi : 08.00-15.00
Sore : 15.00-22.00
Malam : 22.00-08.00
Pagi : 08.00-15.00
Sore : 15.00-22.00
Maam : 22.00-08.00
18.00-22.00

Tabel 2.6 Jadwal Kerja Petugas Apotek


Pegawa
i
APA
Aping1
Aping2
AA1
AA2
NonAA1
NonAA2
Keterangan

Jadwal Kerja Petugas Apotek


Senin
Selasa Rabu
Kamis
P
S
L
M
P
S
P
S
S
P
M
L
S
P
S
P
M
L
P
S
L
M
S
P
P
S
P
S

Jumat
P
M
P
S
P
S
L

Sabtu
P
L
P
M
S
S
P

Minggu
P
P
S
L
S
M
S

APA
Aping
AA

: Apoteker Pengelola Apotek


: Apoteker Pendamping
: Asisten Apoteker

P : pagi
L : libur
S : sore

NonAA: Non Asisten Apoteker


2.5.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi digunakan untuk mempermudah dan memperjelas
pembagian tugas dan wewenang serta tanggung jawab pada masing-masing
pegawai apotek sehingga tujuan dari apotek akan semakin mudah untuk
diwujudkan. APA sebagai kepala apotek membawahi apoteker pendamping,
asisten apoteker serta tenaga non asisten apoteker (kasir). Struktur organisasi
apotek dapat dilihat pada gambar 2.5.

Apoteker Pengelola Apotek


(1 orang)

Pemilik Sarana Modal


(PSA)

Apoteker Pendamping
(2 orang)

Asisten Apoteker
(2 orang)

Non Asisten Apoteker


(2 orang)

Gambar 2.5 Struktur Organisasi Apotek


Adapun tugas dari masingmasing personil apotek yaitu :
A. Apoteker Pengelola Apotek
Apoteker penanggung jawab apotek bertugas untuk:
1

Memimpin seluruh kegiatan apotek.

Mengelola seluruh kegiatan apotek meliputi pengelolaan perbekalan


farmasi dan mengontrol persediaan barang apotek.

Mengawasi seluruh kegiatan apotek yang bersifat kefarmasian meliputi


pelayanan resep dan non resep, pelayanan swamedikasi, swalayan farmasi,
dan konsultasi obat.

Memberikan layanan kefarmasian kepada masyarakat berupa komunikasi,


informasi dan edukasi (KIE) mengenai obat dan perbekalan farmasi
kepada pasien.

Memelihara kebersihan, kerapihan serta keteraturan ruang pelayanan dan


peracikan obat.

Mengelola dan mengontrol administrasi keuangan.

Mengawasi dan mengontrol kinerja semua karyawan apotek.

Melakukan langkah-langkah untuk mengembangkan hasil dan kualitas


apotek.

B. Apoteker Pendamping
1. Membantu APA dalam mengawasi seluruh kegiatan apotek yang bersifat
kefarmasian meliputi pelayanan resep dan non resep, pelayanan
swamedikasi, swalayan farmasi, dan konsultasi obat.
2. Memberikan layanan kefarmasian kepada masyarakat berupa komunikasi,
informasi dan edukasi (KIE) mengenai obat dan perbekalan farmasi
kepada pasien.
3. Melakukan pelayanan kefarmasian (pelayanan OTC/HV dan pelayanan
resep maupun non resep).
4. Mencatat laporan penggunaan obat dan perbekalan farmasi (pelaporan
narkotika, psikotropika, dan obat generik).
5. Mencatat barang-barang yang kosong sesuai raknya, melakukan uji petik,
dan selalu mencatat penolakan obat yang terjadi.
C. Asisten Apoteker
Asisten apoteker memiliki tugas membantu Apoteker Pengelola Apotek dalam
hal berikut:
1

Melakukan pelayanan kefarmasian (pelayanan OTC/HV dan pelayanan

resep maupun non resep) sesuai petunjuk pimpinan apotek.


Mendata kebutuhan obat dalam buku defekta dan membantu kelancaran
kegiatan pemesanan/pengadaan obat, serta pembuatan surat pesanan obat
dengan sepengetahuan serta persetujuan Apoteker Pengelola Apotek.

Menerima barang pesanan, memeriksa, dan menandatangani faktur,


mencatat ke dalam buku pembelian serta entry ke komputer, dan menjaga

4
5

agar daftar harga perbekalan farmasi tetap up to date.


Melakukan pengarsipan terhadap faktur barang yang diterima di apotek.
Mengelompokkan dan menata obat sesuai bentuk sediaan, farmakologi,

suhu penyimpanan, dan alfabetis.


Melakukan pengubahan bentuk sediaan farmasi dan pembuatan sedaan

racikan (puyer, kapsul, krim, salep, dan rekonstitusi sirup kering).


Menyusun, membendel, dan menyimpan resep dengan baik sesuai dengan
urutan kedatangan resep di apotek, pemisahan resep narkotik dan

8
9

psikotropika.
Merencanakan jadwal pembayaran barang yang akan jatuh tempo.
Memelihara kebersihan, kerapihan serta keteraturan ruang pelayanan dan

peracikan obat.
10 Melakukan kegiatan stok opname, melakukan pemantauan terhadap batas
tanggal kadaluarsa obat, dan mendata obat yang rusak atau hilang.
11 Bertugas juga sebagai kasir.
D. Tenaga Non Asisten Apoteker (Kasir)
Tenaga Non Asisten Apoteker memiliki tugas membantu Apoteker Pengelola
Apotek dan Asisten Apoteker dalam hal berikut:
1. Penyedian sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh apotek.
2. Membantu asisten apoteker dalam melakukan kegiatan pelayanan obat di
apotek.
3. Menyediakan peralatanperalatan yang mungkin dibutuhkan selama
apotek beroperasi.
4. Memelihara kebersihan, kerapihan serta keteraturan ruang pelayanan dan
peracikan obat sehingga memenuhi standar apotek yang diharapkan.
5. Melakukan perekapan dan pelaporan semua kegiatan yang berhubungan
dengan administrasi keuangan apotek, pengeluaran dan penerimaan
penjualan tunai maupun kredit harian.
6. Bertanggung jawab terhadap setoran hasil penjualan apotek setiap harinya.
7. Melakukan penyimpanan uang tunai apotek, menyetor penerimaan uang ke
bank setiap harinya, dan melakukan transfer/transaksi keuangan atas
sepengetahuan dan persetujuan Apoteker Pengelola Apotek.

8. Bertanggung jawab terhadap peti kas apotek dan tersedianya uang


keciluntuk transaksi.
9. Memastikan obat-obat swalayan farmasi tersedia sesuai kebutuhan, tertata
rapi, dan bersih.

Anda mungkin juga menyukai