R
O
P
O
S
A
L
(.)
(.)
HASIL PENELITIAN
ABSTRAK
Morus nigra L. telah digunakan secara tradisional sebagai tanaman obat karena mengandung flavonoid serta
polifenol yang baik bagi kesehatan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efek anti obesitas ekstrak
etanol buah Murbei (Morus nigra L.) terhadap mencit betina putih galur Swiss Webster yang diinduksi pakan
kaya lemak. Pengujian anti obesitas dihitung berdasarkan penurunan berat badan, penurunan jumlah pakan, dan
penurunan lingkar perut mencit. Perlakuan dibagi dalam enam kelompok, yaitu kontrol negatif (suspensi CMC
Na), kontrol positif (xenical), perlakuan ekstrak dosis 1 (200 mg/Kg BB), dosis 2 (250 mg/Kg BB), dosis 3
(300 mg/Kg BB), dan dosis 4 (350 mg/Kg BB). Hasil dari penurunan berat badan, penurunan jumlah pakan, dan
penurunan lingkar perut dianalisa dengan ANOVA, jika terdapat beda nyata dilanjutkan dengan uji Least
Significant Difference (LSD). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa perlakuan ekstrak dosis 200 mg, 250
mg, 300 mg, dan 350 mg memiliki aktivitas anti obesitas. Dosis yang efektif sebagai anti obesitas yaitu 300 mg.
Kata Kunci : Morus nigra L., Anti obesitas, Penurunan berat badan.
ABSTRACT
Morus nigra L. has been traditionally used as a medicinal plant because it contains flavonoids and polyphenol
that are good for health. The purpose of this study is to determine the anti-obesity effect of extract ethanol
Mulberry (Morus nigra L.) against a female white Swiss Webster mice induced fat-rich-feed. Testing antiobesity calculated based on weight loss, decrease the amount of feed, and a decrease in abdominal
circumference mice. Treatment is divinded into six groups, namely the negative controls (Na CMC suspension),
the positive control (xenical), extract treatment dose 1 (200 mg/Kg BB), extract treatment dose 2 (250 mg/Kg
BB), extract treatment dose 3 (300 mg/Kg BB), extract treatment dose 4 (350 mg/Kg BB). The result of weight
loss, decrease amount of feed, and a decrease in abdominal circumference were analyzed by ANOVA. If there is
a real difference continued with test Least Significant Difference (LSD). The results obtained show that the
extract dose treatment of 200 mg, 250 mg, 300 mg, and 350 mg have anti-obesity activity. The effective dose as
an anti-obesity is 300 mg.
Keywords : Morus nigra L., anti-obesity, weigth loss
Latar Belakang
Keanekaragaman tumbuhan obat di
Indonesia merupakan sumber metabolit
sekunder yang dapat digunakan sebagai bahan
baku dalam pembuatan obat anti obesitas.
Salah satu tanaman tersebut yaitu buah
Mulberry atau yang lebih dikenal dengan
nama buah Murbei (Morus nigra L.). Murbei
merupakan tumbuhan yang berasal dari China
dan tumbuh baik pada ketinggian lebih dari
100 m dari permukaan laut, dan memerlukan
cukup sinar matahari. Tumbuhan ini telah
banyak dibudidayakan dan menyukai daerahdaerah yang cukup basah seperti lereng
gunung, dan pada kondisi tanah yang
berdrainase baik (Dalimartha, 2002).
Dalam penelitian Chen et al., (2005),
kandungan flavonoid ekstrak air buah murbei
mampu menurunkan serum trigliserida dan
kolesterol. Kandungan dari daun Murbei
diantaranya
yaitu
quercetin3-(6malonylglucoside)
dan
rutin
sebagai
antioksidan (Katsube et al., 2006).
Kandungan polifenol dalam buah
Murbei seperti quercetin, anthocyanin, dan
catechin diduga dapat memberikan efek anti
obesitas.
Penelitian
sebelumnya
telah
membuktikan efek anti obesitas masingmasing senyawa tersebut, namun belum ada
yang meneliti efek anti obesitas buah Murbei.
Berdasarkan data World Health
Organisation, obesitas merupakan sebuah
masalah yang mendunia, termasuk di
Indonesia (WHO, 2013). Obesitas umumnya
berhubungan erat dengan pola makan yang
tidak baik dan kelebihan asupan kalori
(Wilborn et al., 2005).
Obesitas memiliki pengaruh yang
negatif terhadap proses penuaan dan umur
panjang, dimana pada orang-orang dengan
tingkat obesitas yang parah usia harapan
hidupnya berkurang 5 sampai dengan 20 tahun
(Olshansky et al., 2005).
Selain menjadi masalah penampilan
obesitas juga dapat mengakibatkan berbagai
komplikasi penyakit kronis, seperti diabetes
melitus tipe 2, dislipidemia, dan hipertensi
yang merupakan faktor risiko terjadinya
aterosklerosis. Obesitas juga merupakan salah
satu faktor penyebab kematian. Oleh karena
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu dapat
menambah wawasan ilmu pengetahuan dan
pengembangan ilmiah tentang peranan
pemberian buah Murbei (Morus nigra L.)
terhadap penurunan berat badan serta
memberikan solusi yang praktis dan efisien
anti obesitas yang dapat digunakan secara
aman dalam jangka waktu yang panjang dari
buah Murbei (Morus nigra L.).
METODOLOGI PENELITIAN
Alat Penelitian
Alat - alat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah : alat maserasi, cawan
penguap, corong, gelas ukur, kaca arloji,
kandang mencit, Kertas saring, mortir dan
stamfer, meteran, oven, pipet tetes, rak tabung
reaksi, sonde oral, spatel, stamper, sudip,
tabung reaksi, timbangan mencit (heles),
timbangan analitik (shimadzu), water bath.
Bahan Penelitian
Bahan
Sampel Buah Murbei yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Buah Murbei
(Morus nigra L.) yang diperoleh dari
Perkebunan Sinumbra, Ciwidey Jawa Barat.
Hewan
Hewan uji yang digunakan adalah
mencit betina putih galur Swiss Webster yang
berumur 2-3 bulan sebanyak 30 ekor dengan
berat 25-30 gram. Mencit diadaptasi selama
satu
minggu
dengan
tujuan
untuk
membiasakan terhadap lingkungan dan
perlakuan yang baru serta untuk membuat
mencit obesitas. Sebanyak 30 ekor mencit
dibagi menjadi 6 kelompok. Setiap kelompok
terdiri dari lima ekor, masing-masing
kelompok diberi perlakuan secara per oral dan
Bahan Kimia
Bahan kimia yang digunakan meliputi
etanol 70%, ammonia pekat , kloroform, asam
klorida, mayer atau bouchardat, dragendroff,
FeCl3, zink, serbuk magnesium, asam asetat,
asam sulfat, aquadest, amil alkohol, gelatin.
Determinasi tanaman
Determinasi ini dilakukan di Sekolah
Ilmu Teknologi Hayati (SITH) Institut
Teknologi Bandung.
Pembuatan Simplisia
Buah Murbei yang telah dikumpulkan
disortasi basah dan dipisahkan, dicuci dengan
air mengalir hingga bersih, buah yang sudah
dicuci
bersih
kemudiaan
dikeringkan
menggunakan lap bersih. Pengeringan
simplisia dilakukan dengan cara dijemur di
bawah sinar matahari langsung dengan ditutup
kain hitam selama waktu tertentu sampai
sebagian kandungan air dalam simplisia
menguap, setelah simplisia kering dilakukan
kembali sortasi kering (Farmakope herbal,
2010).
Penetapan Kadar Air Simplisia
Disiapkan alat pengukur kadar air
(Moisture Balance), alat pengukur kadar air
dipastikan ada pada posisi nol dan jarum
berada pada posisi netral, anak timbangan 2 g
diletakan dan dimasukan serbuk massa cetakan
sampai stabil 2 g dengan posisi jarum
ditengah. Lampu dinyalakan dan suhu diatur
maksimal 100oC. Setelah suhu mencapai
100oC, dinyalakan stopwatch dan hitung
waktunya selama 15 menit dan suhu tetap
dijaga. Lampu dimatikan dan tombol pengukur
diputar ke kiri sampai jarum menunjukan ke
posisi semula. Kemudian dihitung kadar air
yang menyusut.
Pembuatan Ekstrak Etanol Buah Murbei
Pembuatan ekstrak buah Murbei
dilakukan secara maserasi. Sebanyak 175
gram buah Murbei ditambah 3 liter etanol 70
% dalam bejana tertutup didiamkan selama 24
Ekstrak Kental
Simplisia Buah
Murbei
175 g
Ekstrak Kental
37,65 g
37,65
100 =21,5
175
Metabolit
Sekunder
Alkaloid
Tanin
3
4
Saponin
Flavoniod
Polifenol
Reaksi
Sampel+ pereaksi
mayer
Sampel+ FeCl3 1%
+Gelatin1%
Sampel+air
Sampel+Mg+HCl 2 N
dan amil alkohol
Sampel+FeCl3 1%
Pustaka
Endapan
putih
Hijau
kehitaman
Berbusa
Kuning
sampe merah
Hitam
kehijauan
Hasil
Simplisia
Ekstrak
Positif
Positif
Positif
Positif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
Positif
Positif
Keterangan :
Positif : terdapat senyawa yang ada di golongan metabolit sekunder
Negatif : tidak terdapat senyawa yang ada di golongan metabolit sekunder
kelompok 2
33
kelompok 3
kelompok 5
29
kelompok 6
27
25
1234567
47
45
43
Kelompok 1
Kelompok 2
41
39
Berat Badan (gram) 37
35
Kelompok 4
Kelompok 5
33
31
29
27
1 2 3
9
8
Kelompok 3
Kelompok 1
Kelompok7 2
Kelompok 3
6
jumlah makanan (gram)
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6
Kelompok 6
3
2
4
1 2 3 4 5 6 7
Hari Ke -
Hari ke -
Jumlah
makanan
mencit
untuk
kelompok 1 mempunyai rata rata kenaikan
jumlah pakan yang dikonsumsi sebesar 0,15
g. kelompok 2 mempunyai rata rata
penurunan jumlah pakan yang dikonsumsi
sebesar 0,615 g, kelompok 3 mempunyai rata
rata penurunan jumlah pakan yang
dikonsumsi
sebesar 0,6 g, kelompok 4
mempunyai rata rata penurunan jumlah
pakan yang dikonsumsi
sebesar 0,42 g,
kelompok 5 mempunyai rata rata penurunan
jumlah pakan yang dikonsumsi sebesar 0,25
g, kelompok 6 mempunyai rata rata
penurunan jumlah pakan yang dikonsumsi
sebesar 0,635 g.
9.5
Kelompok 1 9
Kelompok 2
8.5
Kelompok
Lingkar Perut
(cm) 3
8
Kelompok 4
Kelompok 57.5
Kelompok 6
Hari ke -
Berat Badan
Kebebasan
(JK)
(db)
Perlakuan ( A )
5
36,46
Galat ( d )
30
7,15
Total ( t )
35
(MK)
7,29
0,23
Lingkar Perut
F
F Tabel (JK)
Hitung
30,56 2.53 0,530
0,069
Jumlah Makanan
F
F Tabel (JK)
Hitung
0,10 46,09
2,53 44,25
0,002
1,830
(MK)
(MK)
0,48
0,061
F
F Tabel
Hitung
7,95
2,53
Keterangan :
F signifikan pada taraf = 0,05
H0 : Pemberiaan ekstrak buah terong belanda tidak berpengaruh terhadap penurunan jumlah makanan mencit putih
betina
HI
: Pemberiaan ekstrak buah terong belanda berpengaruh terhadap penurunan jumlah makanan putih betina
Bila F Hitung F Tabel (0,05) maka HI di terima
Bila F Hitung FTabel (0,05) maka H0 di tolak
Kelompok
Jumlah Makanan
Rata-rata
Penurunan
(g)
Nilai
LSD
Rata-rata
Penurunan
(g)
Nilai
0,5759
-0.087
Lingkar Perut
Nilai
LSD
Notasi
LSD
Rata-rata
Penurunan
(Cm)
0.2912
-0.153
0.05657
Kelompok 1
-1.57
Kelompok 2
1.27
0.613
0.203
Kelompok 3
0.63
0.61
0.123
Kelompok 4
0.83
0.42
0.107
Kelompok 5
1.17
0.25
0.15
Kelompok 6
1.35
0.635
0.203
Keterangan :
Kelompok 1 : CMC Na 0,2%; Kelompok 2: Orlistat 120 mg/70kgBB Manusia; Kelompok 3 : Ext dosis 75mg/kgBB; Kelompok 4:
Ext dosis 125 mg/kgBB; Kelompok 5 : Ext dosis 175 mg/kgBB; Kelompok 6 : Ext dosis 225 mg/kgBB
Bila terdapat perbedaan notasi ( A, B, C) antara satu perlakuan artinya terdapat berbeda nyata antara kelompok perlakuan
Taebe,
Burhanuddin.
2011.
Uji
Efek
Hipokolesterolemik Sari Buah Terong
Belanda (Cyphomandra betacea Sendt.)
Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus).
Farmasi. UNHAS. Makasar.