Tugas Kelompok Softskill
Tugas Kelompok Softskill
TUGAS SOFTSKILL
STUDI KASUS PERUSAHAAN ENRON
KELOMPOK 3:
HENDY WIRA SANJAYA
(28211422)
HERLIANNA LOBAY
(23211343)
HERTI DIANA
(23211355)
HILDA NURINA
(23211381)
IMAM RASSUNDA
(23211527)
IRENE AULIA HERMANTO(23211676)
INAYAH HANDI
(23211555)
KARISMA TEDJO
(23211906)
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014/2015
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ...........................................................................................................................
1.
Skandal Kasus Perusahaan Enron ............................................................................
2.
Kronologi Kasus Perusahaan Enron ........................................................................
3.
Permasalahan Audit ..................................................................................................
KESIMPULAN ........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
19
13
14
16
18
LATAR BELAKANG
Seiring dengan meningkatnya perekonomian yang saat ini mengarah pada globalisasi,
maka kebutuhan akan laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan pun semakin
meningkat. Pengaruh globalisasi juga membawa dampak negatif pada jasa audit, pelaku
profesi
auditor
independen
atau
akuntan
publik
dituntut
untuk
menunjukan
profesionalismenya. Akuntan atau auditor harus dapat memberikan jasa kualitas terbaik
dengan bertanggung jawab dan menjaga kepercayaan masyarakat.
Dalam menghadapi tantangan di masa mendatang, para professional diharuskan
memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam suatu profesi, selain itu untuk menjalankan
suatu profesi sangatlah penting adanya etika profesi. Di dalam kode etik terdapat muatanmuatan etika, yang dalam bahasa yunani terdiri dari dua kata yaitu ethos yang berarti
kebiasaan atau adat, dan ethikos yang berarti perasaan batin atau kecenderungan batin yang
mendorong manusia dalam bertingkah laku. Etika profesi meliputi suatu standar dari sikap
para anggota profesi yang dirancang agar sedapat mungkin terlihat praktis dan realitis, namun
tetap idealistis. Setiap akuntan harus mematuhi etika profesi mereka agar tidak menyimpangi
aturan dalam menyelesaikan laporan keuangan kliennya.
Dengan adanya kode etik profesi, akuntan diharapkan berperilaku secara benar dan
tidak melakukan perbuatan yang melanggar aturan. Meski begitu terkadang pelanggaran tetap
saja terjadi. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman dan pengetahuan dalam menerapkan
etika secara memadai. Oleh karena itu diperlukan adanya landasan pada standar moral dan
etika tertentu. Untuk mendukung profesionalisme akuntan, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI),
sejak tahun 1975 telah mengesahkan Kode Etik Akuntan Indonesia yang telah mengalami
revisi pada tahun 1986, tahun 1994 dan terakhir pada tahun 1998. Dalam Mukadimah Kode
Etik Akuntan Indonesia tahun 1998 ditekankan pentingnya prinsip etika bagi akuntan.
Denganmenjadianggota,seorangakuntanmempunyaikewajibanuntukmenjagadisiplindan
memenuhisegalahukumdanperaturanyangtelahdisyaratkan.
LANDASAN TEORI
1.
PengertianEtika
Menurut bahasa Yunani Kuno, etika berasal dari kata ethikos yang berarti timbul dari
kebiasaan. Etika adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang
menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan
konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Karena itulah etika merupakan
suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia.
Menurut Martin [1993], etika didefinisikan sebagai the discipline which can act as
the performance index or reference for our control system. Etika disebut juga filsafat moral.
Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana manusia
harus bertindak.
1.2
Egoisme
Istilah "egoisme" berasal dari bahasa Yunani yakni ego yang berarti "Diri" atau
"Saya", dan -isme, yang digunakan untuk menunjukkan filsafat. Dengan demikian, istilah ini
etimologis berhubungan sangat erat dengan egoisme.Jadi dalam hal ini egoisme adalah
motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan pandangan yang hanya menguntungkan
diri sendiri atau yang berarti menempatkan diri di tengah satu tujuan serta tidak peduli
dengan penderitaan orang lain, termasuk yang dicintainya atau yang dianggap sebagai teman
dekat. Istilah lainnya yang sangat dikenal yaitu egois.
2.
2.1
mengenai
kualitas
hidup
semua
orang
menegaskan
kewajiban
untuk
melindungi hak asasi manusia termasuk ancaman terhadap kesehatan dan keselamatan.
b. Hindari menyakiti orang lain.
Harm
berarti
konsekuensi
cedera,
seperti
hilangnya
informasi
yang
tidak
diinginkan, kehilangan harta benda, kerusakan harta benda, atau dampak lingkungan yang
tidak diinginkan.
c.
f.
Setiap anggota harus, menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan
jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa
persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk
mengungkapkannya.
7) Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan
menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
8) Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan
standar proesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota
mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan
tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.
3.
mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan ekonomi, dengan tujuan
menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut, serta penyampaian hasilnya
kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
3.1
Audit membutuhkan pengabdian yang besar pada masyarakat dan komitmen moral yang
tinggi.
Masyarakat menuntut untuk memperoleh jasa para auditor publik dengan standar kualitas
Audit membutuhkan pengabdian yang besar pada masyarakat dan komitmen moral yang
tinggi.
Masyarakat menuntut untuk memperoleh jasa para auditor publik dengan standar kualitas
Standar etika diperlukan bagi profesi audit karena auditor memiliki posisi sebagai orang
kepercayaan dan menghadapi kemungkinan benturan-benturan kepentingan.
4.
etik profesi dengan nama kode etik Ikatan Akuntan Indonesia yang merupakan tatanan etika
dan prinsip moral yang memberikan pedoman kepada akuntan untuk berhubungan dengan
klien, sesama anggota profesi dan juga dengan masyarakat. Selain itu dengan kode etik
akuntan juga merupakan alat atau sarana untuk klien, pemakai laporan keuangan atau
masyarakat pada umumnya, tentang kualitas atau mutu jasa yang diberikannya karena melalui
serangkaian pertimbangan etika sebagaimana yang diatur dalam kode etik profesi.
Ada lima aturan etika yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan IndonesiaKompartemen Akuntan Publik (IAI-KAP). Lima aturan etika itu adalah:
1. Independensi, Integritas, dan Obyektivitas
a.
Independensi
Dalam menjalankan tugasnya anggota KAP harus selalu mempertahankan sikap mental
independen di dalam memberikan jasa profesional sebagaimana diatur dalam Standar
Profesional Akuntan Publik yang ditetapkan oleh IAI. Sikap mental independen tersebut
harus meliputi independen dalam fakta (in facts) maupun dalam penampilan (in appearance).
Kompetensi Profesional
Anggota KAP hanya boleh melakukan pemberian jasa profesional yang secara layak
(reasonable) diharapkan dapat diselesaikan dengan kompetensi profesional.
Anggota KAP wajib melakukan pemberian jasa profesional dengan kecermatan dan
keseksamaan profesional.
c.
Menyatakan pendapat atau memberikan penegasan bahwa laporan keuangan atau data
keuangan lain suatu entitas disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
b. Menyatakan bahwa ia tidak menemukan perlunya modifikasi material yang harus dilakukan
terhadap laporan atau data tersebut agar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku,
apabila laporan tersebut memuat penyimpangan yang berdampak material terhadap laporan
atau data secara keseluruhan dari prinsip-prinsip akuntansi yang ditetapkan oleh badan
pengatur standar yang ditetapkan IAI.
3. Tanggung jawab kepada klien
A. Informasi Klien yang Rahasia
Anggota KAP tidak diperkenankan mengungkapkan informasi klien yang rahasia,
tanpa persetujuan dari klien. Ketentuan ini tidak dimaksudkan untuk:
a.
aturan etika
Mempengaruhi kewajiban anggota KAP dengan cara apapun untuk mematuhi peraturan
perundang-undangan yang berlaku seperti panggilan resmi penyidikan pejabat pengusut atau
melarang kepatuhan anggota KAP terhadap ketentuan peraturan yang berlaku.
c.
melarang review praktik profesional (review mutu) seorang Anggota sesuai dengan
kewenangan IAI.
d.
menghalangi Anggota dari pengajuan pengaduan keluhan atau pemberian komentar atas
penyidikan yang dilakukan oleh badan yang dibentuk IAI-KAP dalam rangka penegakan
disiplin Anggota.
Komisi
Anggota
KAP tidak
diperkenankan
untuk
memberikan/menerima
komisi
apabila
dokumen yang menetapkan akuntabilitas untuk penerimaan kas dan penyelesaian deposito
bank, ringkasan kas harian dan akurat slip setoran, membutuhkan entri jurnal harian yang
posting jumlah yang diterima ke rekening pelanggan dan pemisahan sesuai tugas. Ini adalah
prosedur pertama dalam audit penerimaan kas dan saldo kas.
Lapping adalah suatu ketidakberesan yang dilakukan dengan sengaja untuk
menyalahgunakan penerimaan kas untuk sementara waktu atau secara permanen. Lapping
dapat dilakukan kalau seseorang memiliki wewenang menerima kas dan menyelenggarakan
buku piutang. Auditor harus menilai kemungkinan terjadinya lapping dengan memperoleh
pemahaman tentang pemisahan tugas dalam penerimaan dan pencatatan penagihan dari
pelanggan.
1. Tanda-tanda Lapping
bank
ke
bank
lain
dan
pembukuan
transfer
yang
Sejarah Perusahaan
Enron Corporation adalah sebuah perusahaan energi Amerika yang berbasis di
Houston, Texas, Amerika Serikat. Enron jejak akarnya adalah Perusahaan Gas Alam
Utara, yang dibentuk pada tahun 1932, di Omaha, Nebraska. Enron merupakan perusahaan
dari penggabungan antara InterNorth (penyalur gas alam melalui pipa) dengan Houston
Natural Gas. Kedua perusahaan ini bergabung pada tahun 1985 oleh oleh Kenneth Lay. Pada
tahun 1997 Enron membeli perusahaan pembangkit listrik Portland General Electric Corp
senilai $ 2 milyar. Sebelum tahun 1997 berakhir, manajemen mengubah perusahaan tersebut
menjadi Enron Capital and Trade Resources yang menjadi perusahaan Amerika terbesar
yang memperjualbelikan gas alam serta listrik.
Enron memiliki cakupan bisnis yang luas, di antaranya adalah listrik, gas alam, pulp,
kertas, komunikasi, dll. Tidak cukup dengan prestasi tersebut, Enron membentuk pula Enron
Online (EOL) pada bulan oktober 1999. EOL merupakan unit usaha Enron yang secara
online memasarkan produk energi secara elektronik lewat website. Dalam sekejap, EOL
berhasil melaksanakan transaksi senilai $ 335 milyar pada tahun 2000. Pada Januari 2000,
Enron mengumumkan sebuah rencana besar yang amat ambisius untuk membangun jaringan
elektronik broadbrand yang berkecepatan tinggi (high speed broadbrand) dengan kapasitas
jaringan penjualan brandwidth untuk melakukan penjualan gas serta listrik. Enron membiayai
ratusan juta dollar guna melaksanakan program ini, walaupun keuntungannya belum nampak,
namun harga saham Enron di Wall Street melonjak menjadi $ 40, bahkan meningkat menjadi
$ 90,56, sehingga Enron dinyatakan oleh majalah Fortune maupun media lain sebagai
Perusahaan Amerika yang Paling Inovatif di dunia.
Pada tanggal 2 Desember 2001, dunia perekonomian dikejutkan dengan berita yang
berasal dari kota minyak Houston di Texas, Amerika. Enron, perusahaan ketujuh terbesar di
Amerika, perusahaan energi perdagangan terbesar di dunia menyatakan dirinya bangkrut.
telah terjadi sebuah kolusi tingkat tinggi antara manajemen Enron, analis keuangan, para
penasihat hukum, dan auditornya. Belakangan diketahui bahwa auditor Enron, Arthur
Andersen kantor Hudson, telah ikut membantu proses rekayasa keuangan tingkat tinggi itu.
Komplikasi skandal ini bertambah karena belakangan diketahui banyak sekali pejabat
tinggi gedung putih dan politisi di Senat Amerika Serikat yang pernah menerima kucuran
dana politik dari perusahaan ini. 70% senator, baik dari Partai Repubik maupun Partai
Demokrat, pernah menerima dana politik. Dalam komite yang membidangi energi, 19 dari 23
anggotanya juga termasuk yang menerima sumbangan dari perusahaan itu.
Sementara itu, tercatat 35 pejabat penting pemerintahan George W.Bush merupakan
pemegang saham Enron, yang telah lama merupakan perusahaa publik. Dalam daftar
perusahaan penyumbang dana politik, Enron tercatat menempati peringkat ke-36, dan
penyumbang peringkat ke-12 dalam penggalangan dana kampanye Bush. Akibat pertalian
semacam itu, banyak orang curiga pemerintahan Bush dan para politisi telah dan akan
memberikan perlakuan istimewa, baik dalam bisnis Enron selama ini maupun dalam proses
penyelamatan perusahaan itu.
2.
sumber yang berkaitan dengan hancurnya Enron (debacle), dapat dijelaskan sebagai berikut:
Board of Director (dewan direktur, direktur eksekutif dan direktur non eksekutif)
membiarkan kegitan-kegitan bisnis tertentu mengandung unsur konflik kepentingan dan
mengijinkan terjadinya transaksi-transaksi berdasarkan informasi yang hanya bisa di akses
oleh Pihak dalam perusahaan (insider trading), termasuk praktek akuntansi dan bisnis tidak
sehat sebelum hal tersebut terungkap kepada publik.
Mantan Chief Audit Executif Enron (Kepala internal audit) semula adalah partner
KAP Andersen yang di tunjuk sebagai akuntan publik perusahaan. Direktur keuangan Enron
berasal dari KAP Andersen. Sebagian besar Staf akunting Enron berasal dari KAP Andersen.
Salah seorang eksekutif Enron di laporkan telah mempertanyakan praktek akunting
perusahaan yang dinilai tidak sehat dan mengungkapkan kekhawatiran berkaitan dengan hal
tersebut kepada CEO dan partner KAP Andersen pada pertengahan 2001. CEO Enron
menugaskan penasehat hukum perusahaan untuk melakukan investigasi atas kekhawatiran
tersebut
tetapi
tidak
memperkenankan
penasehat
hukum
untuk
mempertanyakan
penasehat hukum tersebut menyimpulkan bahwa tidak ada hal-hal yang serius yang perlu
diperhatikan.
Pada tanggal 16 Oktober 2001, Enron menerbitkan laporan keuangan triwulan ketiga.
Dalam laporan itu disebutkan bahwa laba bersih Enron telah meningkat menjadi $393 juta,
naik $100 juta dibandingkan periode sebelumnya. CEO Enron, Kenneth Lay, menyebutkan
bahwa Enron secara berkesinambungan memberikan prospek yang sangat baik. Ia juga tidak
menjelaskan secara rinci tentang pembebanan biaya akuntansi khusus (special accounting
charge/expense) sebesar $1 miliar yang sesungguhnya menyebabkan hasil aktual pada
periode tersebut menjadi rugi $644 juta. Para analis dan reporter kemudian mencari tahu lebih
jauh mengenai beban $1 miliar tersebut, dan ternyata berasal dari transaksi yang dilakukan
oleh perusahaan-perusahaan yang didirikan oleh CFO Enron.
Pada tanggal 2 Desember 2001 Enron mendaftarkan kebangkrutan perusahaan ke
pengadilan dan memecat 5000 pegawai. Pada saat itu terungkap bahwa terdapat hutang
perusahaan yang tidak di laporkan senilai lebih dari satu milyar dolar. Dengan pengungkapan
ini nilai investasi dan laba yang di tahan (retained earning) berkurang dalam jumlah yang
sama.
Enron dan KAP Andersen dituduh telah melakukan kriminal dalam bentuk
penghancuran dokumen yang berkaitan dengan investigasi atas kebangkrutan Enron
(penghambatan terhadap proses peradilan. KAP Andersen diberhentikan sebagai auditor
enron pada pertengahan juni 2002. Tanggal 14 Maret 2002 departemen kehakiman Amerika
memvonis KAP Andersen bersalah atas tuduhan melakukan penghambatan dalam proses
peradilan karena telah menghancurkan dokumen-dokumen yang sedang di selidiki. KAP
Andersen terus menerima konsekwensi negatif dari kasus Enron berupa kehilangan klien,
pembelotan afiliasi yang bergabung dengan KAP yang lain dan pengungkapan yang
meningkat mengenai keterlibatan pegawai KAP Andersen dalam kasus Enron.
3.
Permasalahan Audit
Auditor independen bertanggung jawab memberikan assurance services. Sementara
menjadi pendapat akuntan publik, mengandung makna bahwa informasi keuangan yang telah
diauditnya layak dipercaya, tidak mengandung keragu-raguan. Karena itu, dalam
menjalankan audit, akuntan wajib mendeteksi kemungkinan kecurangan dan kekeliruan yang
material.
Penyimpangan (irregularities) dan kecurangan (fraud) akan dianggap sebagai
kelaziman. Kegagalan untuk bersikap obyektif dan independensi sama artinya dengan
hilangnya eksistensi profesi. Membenarkan, bahkan menutupi, perilaku manajemen yang
manipulatif jelas-jelas merupakan pengkhianatan terhadap tugas suci profesi akuntan
publik. Karena itu, sangat wajar jika, dalam kasus Enron, auditor paling dipersalahkan karena
telah gagal melindungi kepentingan publik-sang pemberi otoritas.
Adanya penyesatan informasi. Dalam kasus Enron misalnya, pihak manajemen Enron
maupun Arthur Andersen mengetahui tentang praktek akuntansi dan bisnis yang tidak sehat.
Tetapi demi mempertahankan kepercayaan dari investor dan publik kedua belah pihak
merekayasa laporan keuangan mulai dari tahun 1985 sampai dengan Enron menjadi hancur
berantakan.
Arthur Andersen, merupakan kantor akuntan publik tidak hanya melakukan
manipulasi laporan keuangan, Andersen juga telah melakukan tindakan yang tidak etis, dalam
kasus Enron adalah dengan menghancurkan dokumen-dokumen penting yang berkaitan
dengan kasus Enron. Arthur Andersen memusnahkan dokumen pada periode sejak kasus
Enron mulai mencuat ke permukaan, sampai dengan munculnya panggilan pengadilan.
Walaupun penghancuran dokumen tersebut sesuai kebijakan internal Andersen, tetapi kasus
ini dianggap melanggar hukum dan menyebabkan kredibilitas Arthur Andersen hancur. Disini
Andersen telah ingkar dari sikap profesionallisme sebagai akuntan independen dengan
melakukan tindakan menerbitkan laporan audit yang salah dan meyesatkan.
KESIMPULAN
Dari kasus ini Auditor melanggar kode etik Tanggung Jawab Profesi, karena auditor
telah memanipulasi laporan keuangan untuk menunjukkan seolah-olah kinerja perusahaan
baik. Hal ini terjadi akibat keegoisan satu pihak terhadap pihak lain. Hal ini buah dari sebuah
ketidakjujuran, kebohongan atau dari praktik bisnis yang tidak etis yang berakibat hutang dan
sebuah kehancuran yang menyisakan penderitaan bagi banyak pihak disamping proses
peradilan dan tuntutan hukum
Selain itu Auditor melanggar kode etik sikap profesionalismenya sebagai akuntan
independen, karena menghancurkan dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan kasus
Enron dan menerbitkan laporan audit yang salah dan meyesatkan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Syukry dan Abdul Halim. 2002. Pengintegrasian Etika dalam Pendidikan dan Riset
Akuntansi
.
Kompak,
STIE
YO.
Sukrisno Agoes. 1996. Penegakkan Kode Etik Akuntan Indonesia. Makalah dalam Konvensi
Nasional Akuntansi III. IAI.
http://id.wikipedia.org/wiki/Etika
http://anastasiamonita.blogspot.com/2012/10/pengertian-etika-menurut-paraahli.html#!/2012/10/pengertian-etika-menurut-para-ahli.html
http://kinantiarin.wordpress.com/etika-profesi-akuntan/
http://enomutzz.wordpress.com/2012/01/27/etika-dalam-auditing/
http://annaluchu.blogspot.com/2012/10/basis-teori-etika.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Egoisme
http://albantantie.blogspot.com/2013/10/kode-etik-profesi-akuntansi.html
http://xsaelicia.blogspot.com/2012/11/etika-dalam-kantor-akuntan-publik.html
QUESTION
1. Menurut kelompok kalian, kasus perusahaan Enron termasuk dalam kasus Lapping atau
Kitting? Dan berikan contoh kasus Lapping dan Kitting?
Jawab :
1. Menurut kelompok kami, kasus perusahaan Enron termasuk dalam kasus Lapping. Karena
Lapping adalah penipuan yang dilakukan dengan tujuan menyamarkan penyalahgunaan dana,
pada umumnya dana yang dibayarkan klien/nasabah perusahaan terkait. Penyamaran
dilakukan dengan menutup kekurangan dana pada account nasabah pertama dengan
menggunakan dana dari nasabah lain yang melakukan pembayaran tepat setelah nasabah
pertama. Sedangkan Kitting adalah tindak penipuan yang dilakukan
dengan tujuan
menyamarkan penyalahgunaan dana, bila pada rekening bank dari satu bagian/devisi dari
kelompok perusahaan yang sama, terjadi penarikan cek pada tanggal jatuh tempo milik
bagian lain dari perusahaan tetapi dicatat dalam buku besar bagian pertama sebgaia
pengeluaran yang terjadi setelah tanggal jatuh tempo.
Contoh Kasus Lapping :
Pada perusahaan Enron terdapat piutang dari pihak A, pihak B, pihak C. Pelunasan dari pihak
A ditunda pencatatannya sampai terjadi pelunasan dari pihak B. Baru kemudian piutang
piutang pihak A dicatat di rekening perusahaan. Begitu seterusnya sampai terbongkar
penipuan tersebut
Contoh Kasus Kitting :
Koorporasi A memiliki 2 anak perusahaan B&C. penarikan cek dilakukan atas rekening C,
tetapi tercatat sebagai pengeluaran di buku besar rekening B. jadi dalam koorporasi A tersebut
perputaran dana seolah-olah seimbang karena kedua anak perusahaan saling menutupi.