Anda di halaman 1dari 5

Persalinan Abdominal

Jean E. Dwinnell, MD., dan Marshall R. Gottesfeld, MD.


1. Apa itu seksio sesaria?
Persalinan janin melalui operasi perut (laparotomy) yang membutuhkan insisi
menembus dinding uterus (hysterotomi).
2. Bagaimana asal-usul istilah sesar (caesarian)?
Bebrapa percaya bahwa istilah sesar lebih baik digambarkan sebagai persalinan
setelah kematian dan sebenarnya istilah itu sudah seharusnya diganti. Tetapi, terdapat
tiga asal-usul yang dianut: (1) menurut legenda, Julius Caesar dilahirkan dengan cara
ini. Tetapi, tahun 100 SM operasi ini akan berakibat fatal, dan ibu dari Julius Caesar
masih hidup beberapa tahun setelah dia lahir. (2) istilah ini berasal dari hukum
romawi, ketika Romawi diperintah oleh Numa Pompilius (8 abad SM). Hukum ini
memutuskan bahwa operasi dilakukan pada wanita hamil yang meninggal saat
melahirkan; sebab itu dikenal istilah Lex caesarea. (3) penjelasan lain berdasarkan
bahasa latin caedere, yang artinya memotong; persalinan perabdominal disebut
sebagai partus caesareus.
3. Apa indikasi dari operasi sesar?
Ada sedikit indikasi absolut untuk seksio sesaria; beberapa yang merupakan indikasi
relatif, tergantung kemampuan dan penilaian dari dokter spesialis kebidanan.
Janin: presentasi bukan puncak kepala yang tetap terjadi setelah versi kepala luar,
seperti posisi lintang atau presentasi kaki.
Presentasi muka
Kehamilan multiple tiga atau lebih, kembar dengan presentasi letak bukan
puncak kepala
Bayi besar berat diatas 4500 gram
Abnormalitas fetal spina bifida, hidrosepalus
Gawat janin , yang artinya bradikardia janin yang lama, penurunan variabilitas
denyut jantung janin, deselerasi lambat yang berulang, perubahan yang
berat, pH darah kepala janin <7.20
Placental: previa, vasa previa, ruptur yang mengarah ke gawat janin

Uterus : seksio sesaria klasik, operasi uterus sebelumnya (cth: myomectomy0 dimana
ruang endometrium dimasuki.
Vaginal : komplikasi dari laserasi derajat 4, operasi rekontruksi vagina, kondiloma
yang menyumbat jalan lahir.
Pelvis

: tumor pelvis yang menghambat (myoma uteri, ginjal pelvis, neurofibroma),


struktur tulang yang mengerut

Maternal : preeklampsi yang memburuk pada persalinan yang lama dapat berakibat
buruk pada ibu, herpes simplek simptomatik, kanker serviks
Kehamilan abnormal : berhentinya dilatasi pada fase aktif, kala II yang memanjang
4. Jenis sayatan perut apa yang paling sering digunakan di Amerika Serikat?
Insisi pfanensteil
5. Bagaimana seksio sesaria dilakukan?
1) Dibuat insisi horizontal pada kulit dan jaringan subkutis lapis demi lapis melewati
fascia, kira-kira 3-5 cm diatas sympisis pubis.
2) Fascia terdiri dari aponeurosis dari otot oblique ekstrena dan interna dan
aponeurosis dari otot transversa abdominis. Lapisan ini di insisi secara transversa,
membuka otot rektus.
3) Otot rektus dipotong lepas dari fascia superior dan inferior dan dibagi pada garis
tengah.
4) Peritoneum dimasuki, uterus di eksplorasi.
5) Plica vesicouterine yang terdapat diatas uterus di insisi, dan kandung kencing
dilepaskan dari segmen bawah rahim.
6) Uterus dimasuki dengan insisi transversa, dan janin dilahirkan.
6. Insisi tipe apakah yang biasa digunakan pada kebanyakan pasien obese?
Insisi transversa dapat dilakukan di atas pannikulus, atau insisi supraumbilikal juga
dapat dipakai
7. Insisi uteri tipe apa yang digunakan pada operasi sesar? Kenapa?
1) Insisi yang paling sering digunakan adalah insisi transversa pada segmen bawah
uterus (kerr). Insisi tipe ini memiliki kemungkinan ruptur lebih kecil pada
kehamilan selanjutnya.

2) Insisi klasik adalah insisi vertikal ke dalam bagian uterus yang berkontraksi. Ini
digunakan untuk janin yang sangat premature. Insisi ini mempunyai resiko lebih
besar dan biasanya disarankan untuk rencana seksio sesaria pada kehamilan
selanjutnya.
3) Insisi vertical bawah pada uterus dapat dilakukan; sama dengan di atas tetapi
dilakukan pada segmen bawah rahim. Kehamilan selanjutnya dapat dicoba untuk
melakukan persalinan normal.
8. Berapa angka rata-rata persalinan perabdominal di Amerika Serikat?
22,6% (1992)
9. Apa komplikasi paling sering dari seksio sesaria?
Endometritis. Insidensi bervariasi antara 5-85% (rata-rata 35%). Endometritis lebih
sering terjadi pada pasien dengan persalinan yang lama, kebanyakan pemeriksaan
vaginal, dan ruptur membran yang lama.
10. Apa pedoman American College of Obstetric and Gynecology untuk berapa lama
seksio sesar emergensi dilakukan?
30 menit
11. Komplikasi apa yang harus diberitahu pada wanita yang akan menjalani seksio sesar?
Perdarahan
Infeksi
Trauma pada organ dalam, termasuk uterus, ovarium, tuba fallopi, usus, ureter, dan
pembuluh darah
Cedera pada bayi
Kemungkinan untuk memerlukan transfusi darah
12. Apa resiko yang dihadapi wanita yang di seksio karena placenta previa? Apa
pengaruh hal tersebut bila terdapat riwayat persalinan perabdominam sebelumnya?
Perdarahan adalah resiko untuk

wanita dengan plasenta previa karena tingginya

insedensi untuk implantasi abnormal dari plasenta, termasuk plasenta akreta. Dengan
riwayat sebelumnya pernah mengalami banyak seksio sesaria, terdapat 67% resiko
plasenta akreta pada pasien dengan plasenta previa.

13. Apakah myoma harus diangkat saat operasi seksio sesaria?


Myomektomi elektif tidak boleh dilakukan selama operasi sesar. Jika ternyata myoma
ter-insisi saat masuk ke cavum uteri, mungkin lebih baik untuk mengangkat myoma
untuk menutup insisi uterus.
14. Bagaimana massa adneksa yang tak diprediksi dapat diketahui saat operasi seksio?
Bila ada massa mencurigakan >2 cm maka harus di angkat.
15. Seorang wanita akan menjalani operasi seksio keempat dan ingin melakukan
sterilisasi permanen. Ia memiliki riwayat dan bukti klinis mengidap myoma uteri. Ia
meminta dilakukan histerektomi saat operasi seksio. Bagaimana tanggapan anda?
Bey dan teman-teman melakukan studi retrospektif dari 82 operasi elektif seksio
sesari dengan histerektomi dan 102 operasi seksio dengan ligasi tuba. Mereka
menemukan kehilangan jumlah darah yang banyak dan waktu operasi yang bertambah
lama pada pasien histeretomi tetapi terjadi penigkatan kasus demam pada pasien
dengan ligasi tuba. Transfusi darah, yang berarti rawat inap, dan komplikasi
perioperatif tidak secara signifikan menunjukan perbedaan pada dua grup ini. Tetapi,
resiko dari komplikasi jangka lama seperti fistula vagina tidak dinilai.
16. Anestesi tipe apa yang dapat digunakan pada seksio sesaria?
Anestesi dapat dilakukan umum atau regional (cth: spinal atau epidural). Pada seksio
operasi emergensi, anestesi umum diperlukan karena diperlukan banyak waktu untuk
melakukan anestesi epidural. Resiko tindakan berhubungan dengan aspirasi isi
lambung karena pasien tidak dipuasakan. Wanita hamil dengan kehilangan banyak
tonus dari sfingter kardia lambung, meningkatkan kemungkinan dari refluks lambung.
17. Bagaimana kemungkinan untuk dilakukan persalinan pervaginam setelah sesar
(VBAC) setelah seksio dengan insisi transversa rendah?
Kemungkinannya adalah 60-80%, tergantung dari indikasi dilakukan seksio
sebelumnya.
18. Berapa rata kehilangan darah saat operasi seksio sesaria berlangsung?
1000 ml

19. Berapa angka kematian ibu pada seksio sesaria?


Angka kematian ibu pada seksio sesaria dicatat 4 kali lebih banyak daripada
persalinan pervaginam (kira-kira 40/100.000 kelahiran vs 9/100.000 kelahiran). Jika
operasi seksio berulang elektif, angka kematiannya berkisar 2 kali daripada persalinan
pervaginam.
20. Jika histerektomi emergensi perlu dilakukan saat seksio sesaria (histerektomi
puerpural), berapakah angka morbiditas dan mortalitas?
Angka kematian ibu adalah 0,7%, dengan 3% mengalami cedera pada kandung
kencing dan 1% membutuhkan eksplorasi untuk mencari sumber perdarahan.
Bibliografi
1. Flamm BL, Quilligan EJ: Caesarian section: Guidelines for Appropriate Utilization.
New York, Springer-verlag, 1995.
2. Hankins GD, Clark SL, Cunningham FG, et al (eds): Operative Obstetrics, Norwalk,
CT, Appleton & Lange, 1995.
3. Katz VL, Wells SR, Kuller JA, et al: Caesarean Delivery: A Reconsideration of
Terminology. Obstet Gynecol 86(1):152-153, 1995
4. Litta P, et al: Risk Factors for Complicating Infection after Caesarean Section. Clin
Exp Obstet Gynecol 22:71-75, 1995.
5. Naef RW, Ray MA, Chauhan SP, et al: Trial of Labor after Caesarean delivery with a
lower-segment, vertical uterine incision: Is it safe? AmJ Obstet Gynecol 172: 1661673, 1995.
6. Paul RH, Miller DA: Caesarean birth: How to reduce the rate. Am J Obstet Gynecol
172:1903-1907, 1995.
7. Plauche WC: Caesarean Section. Obstet Gynecol Clin North Am 15(4): 591-795,
1998.
8. Seidman DS, Paz I, Nadu A, et al: Are multiple caesarean section safe? Eur J Obstet
Gynecol Reprod Biol 57(1):7-12, 1994.

Anda mungkin juga menyukai