Anda di halaman 1dari 4

Amoksilini di buku

Obat ini tersedia di pasaran dalam bentuk Kapsul : 250 dan 500 mg. Tablet : 500
mg. Sirop kering : 125mg/5ml dan 250mg/5ml. Vial untuk injeksi : 1000mg dan
500mg.
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) atau biasa juga disebut dengan HPLC (High
Performance Liquid Chromatography) merupakan teknik pemisahan untuk analisis
dan pemurnian senyawa tertentu. Kegunaan umum KCKT adalah untuk pemisahan
sejumlah senyawa organik, anorganik, maupun senyawa biologis; analisis
ketidakmurnian (impurities); analisis senyawasenyawa tidak mudah menguap
(non-volatil); penentuan molekulmolekul netral, ionik, maupun zwitter ion; isolasi
dan pemurnian senyawa; pemisahan senyawasenyawa yang strukturnya hampir
sama; pemisahan senyawasenyawa dalam jumlah sekelumit (trace elements),
dalam jumlah banyak dan dalam skala proses industri. KCKT merupakan metode
yang tidak dekstruktif (merusak) dan dapat digunakan baik untuk analisis kualitatif
maupun kuantitatif.
KCKT paling sering digunakan untuk menetapkan kadar senyawasenyawa tertentu
seperti asamasam amino, asamasam nukleat, dan protein protein dalam cairan
fisiologis; menentukan kadar senyawasenyawa aktif obat, produk hasil samping
proses sintesis, atau produkproduk degradasi dalam sediaan farmasi; memonitor
sampelsampel yang berasal dari lingkungan; memurnikan senyawa dalam suatu
campuran; memisahkan polimer dan menentukan distribusi berat molekulnya dalam
suatu campuran; kontrol kualitas; dan mengikuti jalannya reaksi sintetis.
Fase gerak atau eluen merupakan komponen penting dalam HPLC yang biasanya
terdiri atas campuran pelarut yang dapat bercampur yang secara keseluruhan
berperan dalam daya elusi dan resolusi. Daya elusi dan resolusi ini ditentukan oleh
polaritas keseluruhan pelarut, polaritas fase diam, dan sifat komponenkomponen
sampel. Elusi dapat dilakukan dengan cara isokratik (komposisi fase gerak tetap
selama elusi) atau dengan cara bergradien (komposisi fase gerak berubahubah
selama elusi) (Rohman, 2007).
High Performance Liquid Chromatography (HPLC) adalah kromatografi dengan zat
cair sebagai fasa gerak dan fasa diam. Dalam kromatografi cair (HPLC) kedudukan
gas diganti oleh zat cair yang bertekanan tinggi (Hendayana, S, 1994:251). Fasa
gerak dalam HPLC adalah berupa zat cair dan disebut juga eluen atau pelarut.
Dalam kromatografi gas, fasa gerak hanya sebagai pembawa solut melewati kolom
menuju detektor. Sebaliknya, dalam HPLC, fasa gerak selain berfungsi membawa
komponen-komponen campuran menuju detektor, fasa gerak dapat berinteraksi
dengan solut-solut. Oleh karena itu, fasa gerak dalam HPLC merupakan salah satu
faktor penentu keberhasilan proses pemisahan.
Berdasarkan kepolaran fasa diam dan fasa gerak, HPLC dikelompokkan atas HPLC
fasa normal dan fasa terbalik. HPLC dengan kombinasi fasa diam polar dan fasa

gerak non polar disebut HPLC fasa normal. HPLC fasa normal tidak dapat diterapkan
pada cuplikan yang bersifat polar. Untuk memisahkan cuplikan yang bersifat polar
maka kombinasi fasa gerak dan fasa diam harus dibalik, yaitu fasa diam non polar
dikenal dengan istilah HPLC fasa terbalik. (Hendayana, S, 2006:83-85)
Dalam HPLC, zat cair digunakan sebagai fasa gerak. Sebagai akibat penggunaaan
fasa gerak zat cair maka sangat sukar zat cair mengalir dalam kolom yang
dipadatkan dengan serbuk halus. Oleh karena itu, agar zat cair dapat melewati
kolom secara cepat maka dibutuhkan bantuan pompa bertekanan tinggi.
Prinsip kerja HPLC adalah sebagai berikut: dengan bantuan pompa fasa gerak cair
dialirkan melalui kolom ke detektor. Cuplikan dimasukkan ke dalam aliran fasa
gerak dengan cara penyuntikan. Di dalam kolom terjadi pemisahan komponenkomponen campuran. Karena perbedaan kekuatan interaksi antara solut-solut
terhadap fasa diam. Solut-solut yang kurang kuat interaksinya dengan fasa diam
akan keluar dari kolom lebih dulu. Sebaliknya, solut-solut yang kuat berinteraksi
dengan fasa diam maka solut tersebut akan keluar dari kolom lebih lama. Setiap
komponen campuran yang keluar kolom dideteksi dengan oleh detektor kemudian
direkam dalam bentuk kromatogram. Kromatogram HPLC serupa dengan
kromatogram kromatografi gas. Seperti pada kromatografi gas, jumlah peak
menyatakan jumlah komponen sedangkan luas peak menyatakan konsentrasi
komponen dalam campuran. (Hendayana, S, 2006:83-85)
Instrumentasi kromatografi cairan kinerja tinggi atau HPLC adalah sebagai berikut:
1.

Fasa gerak

Fasa gerak dalam HPLC berupa zat cair dan disebut juga eluen atau pelarut. Selain
berfungsi membawa komponen-komponen campuran menuju detektor, fasa gerak
dapat berinteraksi dengan solut-solut.
Berdasarkan kepolaran fasa diam dan fasa gerak, HPLC dikelompokkan atas HPLC
fasa normal dan HPLC fasa terbalik. HPLC fasa normal memiliki fasa diam polar dan
fasa gerak non-polar. Sedangkan HPLC fasa terbalik mengkombinasikan fasa diam
non-polar dan fasa gerak polar.
2.

Pompa (pump)

Pompa dalam HPLC dapat dianalogikan dengan jantung pada manusia yang
berfungsi untuk mengalirkan fasa gerak cair melalui kolom yang berisi serbuk halus.
Pompa yang dapat digunakan dalam HPLC harus memenuhi persyaratan yaitu
menghasilkan tekanan sampai 600 psi (pons/ins2), keluaran bebas pulsa, kecepatan
alir berkisar antara 0,1-10 mL/menit, bahan tahan korosi,dan dapat mengalirkan
fasa gerak dengan reprodusibilitas yang tinggi.
3.

Pemasukan cuplikan

Sampel yang dapat diamati dengan HPLC memiliki beberapa persyaratan yaitu
senyawa-senyawa ionik, senyawa-senyawa yang tak stabil (yang jika diuapkan akan
mengalami peruraian), dan senyawa-senyawa dengan massa molekul yang besar.
Cuplikan yang dimasukkan harus sekecil mungkin, beberapa puluh L. Selain itu,
perlu diusahakan tekanan tidak menurun ketika memasukkan cuplikan ke dalam
aliran fasa gerak. Beberapa teknik pemasukkan cuplikan ke dalam sistem HPLC
yaitu injeksi syringe, injeksi stop flow, dan kran cupikan
4.

Kolom

Kolom merupakan tempat berlangsungnya pemisahan komponen campuran. Kolom


HPLC biasanya terbuat dari stainless steel walaupun ada juga yang terbuat dari
geals berdinding tebal. Kolom utama berisi fasa diam, tempat terjaidnya pemisahan
campuran menjadi komponen-komponennya. Bergantung keperluannya, kolom
utama dapat digunakan untuk analisis atau preparasi.
5.

Detektor

Alat ini mendeteksi komponen-komponen yang meninggalkan kolom. Detektor HPLC


dikelompokkan ke dalam tiga jenis yaitu detektor umum memberi respon terhadap
fasa gerak yang dimodulasi dengan adanya solut, detektor spesifik memberi
rewspon terhadap beberapa sifa solut yang tidak dimiliki oleh fasa gerak. Terakhir,
detektor yang bersifat umum terhadap solut, setelah fasa gerak
dihilangkan dengan penguapan. Ada beberapa contoh detektor HPLC, diantaranya
detektor UV, detektor elektrokimia, dan detektor fluorometrik
6.

Recorder (komputer dan Printer)

Hasil percobaan akan dicetak dalam bentuk kromatogram yang terlihat oleh
komputer. Kromatogram HPLC yang didapat berguna untuk analisis kualitatif dan
kuantitatif. Luas peak menyatakan konsentrasi komponen dalam campuran dan
jumlah peak menyatakan jumlah komponen. Analisis kualitatif dapat dilakuakan
dengan cara membandingkan waktu retensi (Tr) analit/sampel dengan waktu retensi
standar. Sedangkan analisis kuantitatif dapat dilakukan dengan didasarkan pada
luas area peak atau tinggi peak dengan metode standar kalibrasi.
HPLC lebih bermanfaat untuk isolasi zat tidak mudah menguap, demikian juga zat
yang secara termal tidak stabil. kelebihan HPLC antara lain:
a.

Mampu memisahkan molekul-molekul dari suatu campuran

b.

Mudah melaksanakannya

c.

Kecepatan analisis dan kepekaan yang tinggi

d.

Dapat dihindari terjadinya dekomposisi atau kerusakan bahan yang dianalisis

e.

Resolusi yang baik

f.

Dapat digunakan macam-macam detektor

g.

Kolom dapat digunakan kembali

Anda mungkin juga menyukai