Anda di halaman 1dari 42

Teknologi Implementasi: CMOS dan Tinjauan Praktikal

Eko Didik Widianto (didik@undip.ac.id)


Sistem Komputer - Universitas Diponegoro

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id)

TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip 1 / 42

Review Kuliah
Sebelumnya dibahas sintesis dan analisis rangkaian logika. Rangkaian logika
tersusun atas gerbang-gerbang logika untuk menyatakan suatu fungsi
Selanjutnya adalah mempelajari implementasi gerbang-gerbang logika
menggunakan teknologi CMOS serta abstraksi sistem terhadap underlying
hardwarenya
Bagaimana transistor beroperasi dan membentuk saklar sederhana
Asumsi dan disiplin dalam abstraksi sistem digital
Tinjauan praktikal implementasi sistem

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id)

TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip 2 / 42

Bahasan
Teknologi CMOS
Level Tegangan Logika
Saklar Transistor
Transistor NMOS
Transistor PMOS
Implementasi Rangkaian
Gerbang Logika CMOS
Tinjauan Fisik: Asumsi dan Disiplin
Abstraksi Digital
Level Logika
Level Beban Statis
Beban Kapasitif
Konduktor Sempurna
Delay Propagasi
Sumber Daya
Buffer dan Transmission Gate
Buffer
Tri-state
Transmission Gate
Implementasi CMOS

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id)

TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip 3 / 42

Teknologi CMOS

Level Tegangan Logika


Saklar Transistor
Transistor NMOS
Transistor PMOS
Implementasi Rangkaian
Gerbang Logika CMOS
Tinjauan Fisik: Asumsi dan
Disiplin
Buffer dan Transmission
Gate

Teknologi CMOS

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id)

TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip 4 / 42

Nilai Logika sebagai Level Tegangan


Teknologi CMOS

Level Tegangan Logika


Saklar Transistor
Transistor NMOS
Transistor PMOS
Implementasi Rangkaian
Gerbang Logika CMOS
Tinjauan Fisik: Asumsi dan
Disiplin
Buffer dan Transmission
Gate

Variabel biner akan dinyatakan sebagai sinyal di rangkaian elektronik


Nilai variabel merepresentasikan level tegangan (*) atau arus
Membedakan nilai logika berdasarkan tegangan threshold
Sistem logika positif
Level tegangan di atas threshold logika 1 (high, H)
Level tegangan di bawah threshold logika 0 (low, L)

Sistem logika negatif sebaliknya

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id)

TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip 5 / 42

Nilai Logika sebagai Level Tegangan


Teknologi CMOS

Level Tegangan Logika


Saklar Transistor
Transistor NMOS
Transistor PMOS
Implementasi Rangkaian
Gerbang Logika CMOS
Tinjauan Fisik: Asumsi dan
Disiplin
Buffer dan Transmission
Gate

Vss merupakan tegangan minimum yang


ada di sistem. Bisa bernilai negatif. Akan
digunakan Vss = 0V
VDD adalah tegangan suplai. Nilai
tegangan: +5V, +3.3V atau 1.2V. Akan
digunakan VDD = 5V
Sistem Logika Positif

Level tegangan untuk V0,max (threshold maksimal) dan V1,min


(threshold minimal) tergantung dari teknologi implementasi
Level tegangan Vss - V0,max logika 0 (low, L)
Level tegangan V1,min - VDD logika 1 (high, H)

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id)

TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip 6 / 42

Saklar Transistor
Teknologi CMOS

Level Tegangan Logika


Saklar Transistor
Transistor NMOS
Transistor PMOS
Implementasi Rangkaian
Gerbang Logika CMOS
Tinjauan Fisik: Asumsi dan
Disiplin
Buffer dan Transmission
Gate

Rangkaian logika dibangun dengan transistor


Asumsi sebuah transistor beroperasi seperti saklar sederhana yang
dikontrol oleh sinyal logika x
TIpe transistor untuk mengimplementasikan saklar sederhana yang
sering digunakan adalah MOSFET (Metal Oxide Semiconductor
Field Effect Transistor )
2 tipe MOSFET:
N-channel (NMOS)
P-channel (PMOS)
Sebelumnya, rangkaian hanya menggunakan salah satu transistor
NMOS atau PMOS saja, bukan keduanya
Rangkaian sekarang menggunakan CMOS (Complementary MOS)
yang tersusun atas NMOS dan PMOS

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id)

TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip 7 / 42

Transistor NMOS sebagai Switch


Teknologi CMOS

Level Tegangan Logika


Saklar Transistor
Transistor NMOS
Transistor PMOS
Implementasi Rangkaian
Gerbang Logika CMOS

Transistor NMOS

Simbol NMOS

Tinjauan Fisik: Asumsi dan


Disiplin

Buffer dan Transmission


Gate

Model saklar NMOS:

Fungsi saklar:

x low (x = 0) saklar terbuka


x high (x = 1) saklar
tersambung

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id)

TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip 8 / 42

Operasi NMOS sebagai Saklar


Teknologi CMOS

Level Tegangan Logika


Saklar Transistor
Transistor NMOS
Transistor PMOS
Implementasi Rangkaian
Gerbang Logika CMOS
Tinjauan Fisik: Asumsi dan
Disiplin
Buffer dan Transmission
Gate

Transistor beroperasi dengan


mengontrol tegangan VG di
terminal Gate (G)
Jika VG low, tidak ada koneksi
antara terminal Source (S) dan
Drain (D). Transistor mati (off)
Jika VG high, transistor hidup
(on). Seolah seperti saklar
tertutup antara terminal
Source (S) dan Drain (D)

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id)

TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip 9 / 42

Transistor PMOS sebagai Switch


Teknologi CMOS

Level Tegangan Logika


Saklar Transistor
Transistor NMOS
Transistor PMOS
Implementasi Rangkaian
Gerbang Logika CMOS

Transistor PMOS

Simbol PMOS

Model saklar NMOS:

Fungsi saklar:

Tinjauan Fisik: Asumsi dan


Disiplin
Buffer dan Transmission
Gate

x low (x = 0) saklar tersambung


x high (x = 1) saklar
terputus

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id)

TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip 10 / 42

Operasi PMOS sebagai Saklar


Teknologi CMOS

Level Tegangan Logika


Saklar Transistor
Transistor NMOS
Transistor PMOS
Implementasi Rangkaian
Gerbang Logika CMOS
Tinjauan Fisik: Asumsi dan
Disiplin
Buffer dan Transmission
Gate

Transistor beroperasi dengan


mengontrol tegangan VG di
terminal Gate (G)
Jika VG low, tidak ada koneksi
antara terminal Source (S) dan
Drain (D). Transistor mati (off)
Jika VG high, transistor hidup
(on). Seolah seperti saklar
tertutup antara terminal
Source (S) dan Drain (D)

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id)

TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip 11 / 42

NMOS dan PMOS dalam Rangkaian Logika


Teknologi CMOS

Level Tegangan Logika


Saklar Transistor
Transistor NMOS
Transistor PMOS
Implementasi Rangkaian
Gerbang Logika CMOS
Tinjauan Fisik: Asumsi dan
Disiplin
Buffer dan Transmission
Gate

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id)

TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip 12 / 42

NMOS dan PMOS dalam Rangkaian Logika


Teknologi CMOS

Level Tegangan Logika


Saklar Transistor
Transistor NMOS
Transistor PMOS
Implementasi Rangkaian
Gerbang Logika CMOS
Tinjauan Fisik: Asumsi dan
Disiplin
Buffer dan Transmission
Gate

Saat transistor NMOS on, maka terminal drainnya pulled-down ke Gnd


Saat transistor PMOS on, maka terminal drainnya pulled-up ke VDD
Disebabkan cara operasi transistor:
Transistor NMOS tidak dapat digunakan untuk mendorong
terminal drainnya secara penuh ke VDD
Transistor PMOS tidak dapat digunakan untuk mendorong
terminal drainnya secara penuh ke GND
Sehingga Dibentuk CMOS, transistor NMOS dan PMOS dipasangkan

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id)

TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip 13 / 42

Gerbang Logika CMOS


Teknologi CMOS

Level Tegangan Logika


Saklar Transistor
Transistor NMOS
Transistor PMOS
Implementasi Rangkaian
Gerbang Logika CMOS
Tinjauan Fisik: Asumsi dan
Disiplin
Buffer dan Transmission
Gate

Gerbang CMOS: pasangan NMOS dan PMOS


transistor NMOS membentuk pull-down network (PDN)
transistor PMOS membentuk pull-up network (PUN)
Fungsi yang direalisasikan dengan PDN dan PUN adalah saling
berkomplemen satu dengan yang lain
PDN dan PUN mempunyai jumlah transistor yang sama
Disusun sehingga kedua jaringan adalah dual satu sama lain
Dimana PDN mempunyai transistor NMOS secara seri, maka
PUN mempunyai PMOS secara paralel dan sebaliknya

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id)

TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip 14 / 42

Gerbang Logika CMOS


Teknologi CMOS

Level Tegangan Logika


Saklar Transistor
Transistor NMOS
Transistor PMOS
Implementasi Rangkaian
Gerbang Logika CMOS
Tinjauan Fisik: Asumsi dan
Disiplin
Buffer dan Transmission
Gate

Untuk semua valuasi sinyal


masukan:
PDN menarik Vf ke
Gnd (pull-down);
atau
PUN menarik Vf ke
VDD (pull-up)

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id)

TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip 15 / 42

Gerbang NOT CMOS


Teknologi CMOS

Level Tegangan Logika


Saklar Transistor
Transistor NMOS
Transistor PMOS
Implementasi Rangkaian
Gerbang Logika CMOS

Diimplementasikan dengan 2 transistor

Tinjauan Fisik: Asumsi dan


Disiplin
Buffer dan Transmission
Gate

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id)

TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip 16 / 42

Gerbang NAND CMOS


Teknologi CMOS

Level Tegangan Logika


Saklar Transistor
Transistor NMOS
Transistor PMOS
Implementasi Rangkaian
Gerbang Logika CMOS

Diimplementasikan dengan 4 transistor

Tinjauan Fisik: Asumsi dan


Disiplin
Buffer dan Transmission
Gate

x1

x2

T1

T2

T3

T4

On

On

Off

Off

f
1

On

Off

Off

On
1

Off

On

On

Off
1

Off

Off

On

On
0

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id)

TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip 17 / 42

Gerbang NOR CMOS


Teknologi CMOS

Level Tegangan Logika


Saklar Transistor
Transistor NMOS
Transistor PMOS
Implementasi Rangkaian
Gerbang Logika CMOS

Diimplementasikan dengan 4 transistor

Tinjauan Fisik: Asumsi dan


Disiplin
Buffer dan Transmission
Gate

x1

x2

T1

T2

T3

T4

On

On

Off

Off

f
1

On

Off

Off

On
0

Off

On

On

Off
0

Off

Off

On

On
0

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id)

TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip 18 / 42

Gerbang AND CMOS


Teknologi CMOS

Level Tegangan Logika


Saklar Transistor
Transistor NMOS
Transistor PMOS
Implementasi Rangkaian
Gerbang Logika CMOS

Diimplementasikan dengan 6 transistor

x1 x2

f
T1 T2 T3 T4 T5

T6

Tinjauan Fisik: Asumsi dan


Disiplin
Buffer dan Transmission
Gate

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id)

On

On

Off

Off

Off

On

On

Off

Off

On

Off

On

Off

On

On

Off

Off

On

Off

Off

On

On

On

Off

TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip 19 / 42

Gerbang OR CMOS
Teknologi CMOS

Level Tegangan Logika


Saklar Transistor
Transistor NMOS
Transistor PMOS
Implementasi Rangkaian
Gerbang Logika CMOS

Diimplementasikan dengan 6 transistor

x1 x2

f
T1 T2 T3 T4 T5

T6

Tinjauan Fisik: Asumsi dan


Disiplin
Buffer dan Transmission
Gate

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id)

On

On

Off

Off

Off

On

On

Off

Off

On

On

Off

Off

On

On

Off

On

Off

Off

Off

On

On

On

Off

TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip 20 / 42

Teknologi CMOS
Tinjauan Fisik: Asumsi dan
Disiplin

Abstraksi Digital
Level Logika
Level Beban Statis
Beban Kapasitif
Konduktor Sempurna
Delay Propagasi
Sumber Daya
Buffer dan Transmission
Gate

Tinjauan Fisik: Asumsi dan


Disiplin

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id)

TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip 21 / 42

Sistem Kompleks -> Abstraksi


Teknologi CMOS
Tinjauan Fisik: Asumsi dan
Disiplin

Abstraksi Digital
Level Logika
Level Beban Statis
Beban Kapasitif
Konduktor Sempurna
Delay Propagasi
Sumber Daya
Buffer dan Transmission
Gate

Bagaimana sebuah IC kompleks dapat didesain?


tersusun atas jutaan (milyaran) transistor
melakukan fungsi kompleks
Solusinya adalah dengan abstraksi
mengidentifikasikan aspek yang penting untuk dikerjakan
menyembunyikan detail dari aspek yang lain
Abstraksi digital:
membuat asumsi
mengikuti disiplin yang membuat asumsi valid sehingga detail
dapat disembunyikan, fokus dengan yang penting
Setidaknya terdapat 5 asumsi dan disiplin dalam abstraksi digital

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id)

TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip 22 / 42

Asumsi #1: Level Logika


Teknologi CMOS
Tinjauan Fisik: Asumsi dan
Disiplin

Abstraksi Digital
Level Logika
Level Beban Statis
Beban Kapasitif
Konduktor Sempurna
Delay Propagasi
Sumber Daya

Asumsi: Semua sinyal mempunyai tegangan low dan high yang


memadai (level logika) untuk merepresentasikan nilai diskrit 0 dan 1
(positive-logic)
Saat ini, level logika TTL menjadi level standar untuk IC logika

Tegangan supplai: 5V, 3.3V, 1.8V dan 1.2V

Buffer dan Transmission


Gate

Menggunakan tegangan threshold untuk membedakan nilai 0 dan 1

Akan problem sensitivitas


saat ada variasi threshold
(misalnya di penerima)

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id)

TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip 23 / 42

Margin Noise
Teknologi CMOS
Tinjauan Fisik: Asumsi dan
Disiplin

Abstraksi Digital
Level Logika
Level Beban Statis
Beban Kapasitif
Konduktor Sempurna
Delay Propagasi
Sumber Daya

Menggunakan 2 threshold:

threshold tinggi dan threshold


rendah. Ada zona unspecified

rentan dengan noise, interferensi,


rugi-rugi parasitic saat transmisi

Buffer dan Transmission


Gate

Solusi: menambah threshold output

VOL < VIL dan VOH > VOL

Disiplin: komponen mematuhi spesifikasi


noise margin yang mencukupi untuk
mengantisipasi noise, sehingga level
tegangan tidak terganggu

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id)

TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip 24 / 42

Asumsi #2: Level Beban Statis


Teknologi CMOS
Tinjauan Fisik: Asumsi dan
Disiplin

Abstraksi Digital
Level Logika
Level Beban Statis
Beban Kapasitif
Konduktor Sempurna
Delay Propagasi
Sumber Daya

Asumsi: Arus untuk mensuplai komponen mencukupi tanpa mengganggu level logika

Static load: arus yang mengalir saat beban dihubungkan ke output rangkaian

Buffer dan Transmission


Gate

Ditentukan oleh rangkaian internal di komponen (resistansi output seri)

Static berarti hanya melihat beban saat nilai sinyal tidak berubah
Masukan high: komponen input mensuplai (source) arus ke beban
Masukan low: komponen menerima (sink) arus dari beban

Disiplin: rangkaian tidak overload, membatasi fanout untuk memenuhi konstrain


beban statis

Manufaktur menyediakan karakteristik load statis (IOH , IOL , IIH dan IIL )
Desainer memastikan fanout (jumlah input yang dapat didrive oleh suatu
output) tidak mempengaruhi level logika

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id)

TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip 25 / 42

Karakteristik beban statis


Teknologi CMOS
Tinjauan Fisik: Asumsi dan
Disiplin

Diberikan:

Arus input: komponen sbg load


Arus output: komponen sbg
driver

Abstraksi Digital
Level Logika
Level Beban Statis
Beban Kapasitif
Konduktor Sempurna
Delay Propagasi
Sumber Daya

Nilai arus: negatif (arus keluar


dari terminal), positif (arus
masuk ke terminal)

Buffer dan Transmission


Gate

Tiap keluaran terminal dapat source/sink arus 24mA dan beban masukan 5A,
sehingga dapat mendrive 24mA/5A = 4800 masukan

Namun, untuk logika high tegangan keluaran turun 2.2V dan untuk logika low
tegangan naik menjadi 0.55V

Noise margin hanya menjadi 0.2V untuk logika high dan 0.25V untuk logika low
Agar noise margin tetap 0.4V, arus keluaran dibatasi 12mA, sehingga fanout
maksimal 2400 masukan

Tapi, beban statis bukan satu-satunya faktor yang menentukan fanout

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id)

TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip 26 / 42

Asumsi #3: Beban Kapasitif dan Delay Propagasi


Teknologi CMOS
Tinjauan Fisik: Asumsi dan
Disiplin

Asumsi: Perubahan level sinyal terjadi secara seketika

Abstraksi Digital
Level Logika
Level Beban Statis
Beban Kapasitif
Konduktor Sempurna
Delay Propagasi
Sumber Daya

Buffer dan Transmission


Gate

Real: transisi level sinyal tidak seketika

rise-time (tr ): lamanya waktu sinyal


tegangan naik dari level rendah ke tinggi

fall-time (tf ): lamanya waktu sinyal


tegangan turun dari level tinggi ke
rendah

Di tiap komponen: resistansi seri (rs ),


kapasitansi masukan (Cin )

Saat output dihubungkan dengan beberapa beban masukan secara paralel, Cin =
total Cin semua masukan. Transisi jadi lebih lambat (landai)

Disiplin: Minimalkan fanout untuk mengurangi beban kapasitif, sehingga memenuhi


konstrain delay propagasi

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id)

TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip 27 / 42

Asumsi #3: Delay Propagasi


Teknologi CMOS
Tinjauan Fisik: Asumsi dan
Disiplin

Abstraksi Digital
Level Logika
Level Beban Statis
Beban Kapasitif
Konduktor Sempurna
Delay Propagasi
Sumber Daya
Buffer dan Transmission
Gate

Selain itu, delay propagasi komponen (tpd ): lamanya waktu dari perubahan input
sampai outputnya berubah

Misalnya: Cin tipikal dari komponen IC logika adalah 5pF. Suatu komponen
(misalnya gerbang AND) mempunyai delay propagasi maksimum, tpd 4.3ns yang
diukur saat kapasitansi load CL 50pF. Berapa fanout gerbang AND yang dapat
digunakan tanpa menyebabkan delay propagasi yang melebihi nilai maksimum

Maksimum fanout = CL /Cin = 50pF/5pF = 10


Nilai sebenarnya akan lebih kecil karena terdapat kapasitansi stray antara
keluaran dan masukan

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id)

TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip 28 / 42

Asumsi #4: Wire adalah Konduktor Sempurna


Teknologi CMOS
Tinjauan Fisik: Asumsi dan
Disiplin

Abstraksi Digital
Level Logika
Level Beban Statis
Beban Kapasitif
Konduktor Sempurna
Delay Propagasi
Sumber Daya
Buffer dan Transmission
Gate

Asumsi: Perubahan nilai di keluaran akan langsung dapat dilihat


seketika oleh masukan komponen yang terhubung ke keluaran
tersebut
Wire adalah konduktor sempurna yang dapat
mempropagasikan sinyal tanpa delay
Wire adalah jalur transmisi
Untuk jalur pendek, asumsi dapat diterima
Jalur panjang, disiplin perlu diperhatikan. Misalnya saat
mendesain rangkaian kecepatan tinggi
Terdapat kapasitansi dan induktansi parasitik yang tidak
dapat diabaikan

Disiplin: menjaga delay propagasi sinyal masih memenuhi konstrain


kecepatan data

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id)

TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip 29 / 42

Asumsi #5: Flip-flip (Sekuensial)


Teknologi CMOS
Tinjauan Fisik: Asumsi dan
Disiplin

Abstraksi Digital
Level Logika
Level Beban Statis
Beban Kapasitif
Konduktor Sempurna
Delay Propagasi
Sumber Daya

Asumsi: Di rangkaian sekuensial, sebuah flip-flop menyimpan nilai masukannya


seketika saat transisi masukan clock dari 0 ke 1 (transisi naik). Selain itu, nilai yang
tersimpan akan terlihat di keluarannya seketika itu juga

Flip-flop membutuhkan nilai yang akan disimpan


harus ada di jalur masukan dalam interval waktu
sebelum transisi clock naik. Disebut setup time

Dan nilainya harus tidak berubah antara interval

Buffer dan Transmission


Gate

tersebut sampai suatu interval setelah transisi clock


naik. Disebut hold time

Nilai yang tersimpan tidak langsung tampak di keluaran, namun ada delay. Disebut
clock-to-output delay

Disiplin: rangkaian harus memenuhi konstrain berikut

Perubahan data masukan harus tidak terjadi dalam interval th


Keluaran data dari satu sisi clock harus sampai di masukan flip-flop
selanjutnya sebelum interval setup time di clock berikutnya

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id)

TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip 30 / 42

Sumber Daya
Teknologi CMOS
Tinjauan Fisik: Asumsi dan
Disiplin

Abstraksi Digital
Level Logika
Level Beban Statis
Beban Kapasitif
Konduktor Sempurna
Delay Propagasi
Sumber Daya
Buffer dan Transmission
Gate

Dua sumber konsumsi daya di rangkaian digital


daya static: disebabkan karena arus bocor (leakage current)
antar dua terminal atau terminal dengan ground

Terjadi secara kontinyu, tidak dipengaruhi oleh operasi


rangkaian

daya dinamik: disebabkan karena adanya charging dan


discharging di kapasitansi beban saat ada transisi level
tegangan logika di keluaran (naik/turun)

Dipengaruhi oleh frekuensi perubahan level sinyal

Upaya mengontrol konsumsi daya:


daya statik: memilih komponen dengan konsumsi daya statik
rendah
daya dinamik: mengurangi frekuensi transisi sinyal
@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id)

TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip 31 / 42

Teknologi CMOS
Tinjauan Fisik: Asumsi dan
Disiplin
Buffer dan Transmission
Gate

Buffer
Tri-state
Transmission Gate
Implementasi CMOS

Buffer dan Transmission Gate

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id)

TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip 32 / 42

Buffer
Teknologi CMOS
Tinjauan Fisik: Asumsi dan
Disiplin
Buffer dan Transmission
Gate

Buffer sering digunakan di rangkaian yang mempunyai load (beban) kapasitif besar
Dapat dibuat dengan kemampuan kapasitas driving yang berbeda

Buffer
Tri-state
Transmission Gate
Implementasi CMOS

Tergantung ukuran transistor yang digunakan


Semakin besar transistor kemampuan menangani arus yang lebih banyak
Umumnya digunakan untuk mengontrol LED (light emitting diode)

Buffer mempunyai fan-out yang lebih besar daripada gerbang logika lainnya

Buffer non-inverting

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id)

Buffer inverting

TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip 33 / 42

Buffer (Gerbang) Tri-State


Teknologi CMOS
Tinjauan Fisik: Asumsi dan
Disiplin

Gerbang (Buffer) Tri-state mempunyai:

Buffer dan Transmission


Gate

satu input (x)

Buffer
Tri-state
Transmission Gate
Implementasi CMOS

satu output (f )
satu masukan kontrol (e)
Saat e = 1, buffer melalukan nilai x ke f. Jika e = 0, masukan buffer
terputus dari keluaran f

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id)

TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip 34 / 42

Buffer (Gerbang) Tri-State


Teknologi CMOS
Tinjauan Fisik: Asumsi dan
Disiplin
Buffer dan Transmission
Gate

Buffer
Tri-state
Transmission Gate
Implementasi CMOS

Untuk baris dimana e=0,


keluaran dinyatakan dengan
nilai Z
Nilai Z disebut kondisi
high-impedance

Nama tri-state berasal dari 2


keadaan normal (0 dan 1) dan
Z sebagai keadaan ketiga
(tidak mempunyai keluaran)

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id)

TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip 35 / 42

Tipe Buffer Tri-state


Teknologi CMOS
Tinjauan Fisik: Asumsi dan
Disiplin

4 konfigurasi buffer tri-state: tipe output dan sinyal kontrol

Buffer dan Transmission


Gate

Buffer
Tri-state
Transmission Gate
Implementasi CMOS

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id)

TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip 36 / 42

Aplikasi Buffer
Teknologi CMOS
Tinjauan Fisik: Asumsi dan
Disiplin
Buffer dan Transmission
Gate

Buffer
Tri-state
Transmission Gate
Implementasi CMOS

Kedua output gerbang tristate dihubungkan


Ini dimungkinkan, karena salah satu keluaran gerbang tri-state
akan Z (high-impedance)
Fungsi: multiplekser 2-masukan

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id)

TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip 37 / 42

Transmission Gate
Teknologi CMOS
Tinjauan Fisik: Asumsi dan
Disiplin

Transmission gate (TG) berfungsi seperti saklar, menghubungkan


input (x) ke output (f )

Buffer dan Transmission


Gate

Buffer
Tri-state
Transmission Gate
Implementasi CMOS

Umumnya digunakan untuk mengimplementasikan gerbang


XOR dan rangkaian multiplekser

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id)

TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip 38 / 42

Buffer non-inverting CMOS


Teknologi CMOS
Tinjauan Fisik: Asumsi dan
Disiplin

Menggunakan 4 transistor

Buffer dan Transmission


Gate

Buffer
Tri-state
Transmission Gate
Implementasi CMOS

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id)

TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip 39 / 42

Transmission Gate CMOS


Teknologi CMOS
Tinjauan Fisik: Asumsi dan
Disiplin

Menggunakan 2 transistor

Buffer dan Transmission


Gate

Buffer
Tri-state
Transmission Gate
Implementasi CMOS

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id)

TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip 40 / 42

Buffer Tri-state CMOS


Teknologi CMOS
Tinjauan Fisik: Asumsi dan
Disiplin

Menggunakan 8 transistor

Buffer dan Transmission


Gate

Buffer
Tri-state
Transmission Gate
Implementasi CMOS

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id)

TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip 41 / 42

Multiplekser dan XOR dengan TG


Teknologi CMOS
Tinjauan Fisik: Asumsi dan
Disiplin
Buffer dan Transmission
Gate

Buffer
Tri-state
Transmission Gate
Implementasi CMOS

Hitung jumlah transistor yang diperlukan

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id)

TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip 42 / 42

Anda mungkin juga menyukai