Anda di halaman 1dari 89

SKRIPSI

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING UNTUK


MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR
IPS TERPADU PADA SISWA KELAS VII A SMP
NEGERI 1 MODAYAG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR

Oleh:
SUSANTO MAMOTO
08 313 931

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2014

LEMBAR PERSETUJUAN
Penerapan Model Mind Mapping

Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan

Prestasi Belajar Ips Terpadu Pada Siswa Kelas VII A

Smp Negeri 1

Modayag Kabupaten Bolaang Mongondow Timur


Diterima dan disetujui oleh pembimbing skripsi untuk diajukan
kepada panitia ujian akhir gelar sarjana S-1, program studi
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Manado Di
Tondano.
Tondano,

maret 2014

MENYETUJUI
Pembimbing I
Pembimbing II

Drs. Max. Ch. Tulungen, M,AP


MSi
NIP

Dr.

J.

Manaroinsong,

NIP

MENGETAHUI
Dekan FEKON UNIMA
Pend Ekonomi

Prof. Dr. Arie. F. Kawulur. MS, DEA


NIP 19550220 198203 1 001

Ketua Program Studi

Dra. C.Korompis,M.Pd
NIP

MOTTO DAN PERSEMBAHAN


MOTTO :
"Kesempatan tidak pernah datang dengan cara yang sama
(Peter Drucker)

PERSEMBAHAN :
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
Maha Besar Tuhan
Ayah, Ibu tercinta yang aku sangat
sayangi yang selalu mendoakanku
Keluarga besar

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Maha Besar Tuhan karena
perkenananNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
Selama melakukan penelitian ini, peneliti telah banyak menerima bantuan,
petunjuk serta saran dari berbagai pihak. Dengan penuh rasa hormat peneliti
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1; Maha Besar Tuhan sebagai sumber Pengetahuan dan Kekuatan.
2; Prof. Dr. Ph. E. A. Tuerah, M.Si, DEA Selaku Rektor Universitas Negeri
Manado.
3; Prof. Dr. Arie F. Kawulur, MS, DEA Selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Manado dan juga selaku Pembimbing 1 dari peneliti
4; Prof. Dr. Hendri J. D. Timboto, M.Si Selaku Pembantu Dekan I Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Manado.
5; Drs Y. Tawas, MP Selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Manado.
6; Dr. Ventje A. Senduk, M.Si Selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Manado.
7; Dr. J. Manaroinsong, MSi Selaku Pembantu Dekan IV Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Manado yang juga selaku Pembimbing akademik 2
peneliti.
8; Dra.C.Korompis,M.Pd Selaku Ketua Program Studi Pendidkan Ekonomi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Manado
9; Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi, Staf dan Pegawai Fakultas
Ekonomi, serta seluruh staf dan Pegawai Universitas Negeri Manado.
10; Pimpinan universitas Manado Terlebih Khusus kepada seluruh karyawan
Kantor Pusat UNIMA yang telah membantu penulis dalam memperoleh datadata untuk Proses Penyelesaian Skripsi.

11; Keluaraga tercinta yang dengan ketulusan dan kesabaran hati memberikan
kasih sayang, dukungan doa, materi, tenaga dan segalanya untuk
keberhasilanku.
12; Seluruh mahasiswa Fekon dan Mahasiswa UNIMA pada umumnya yang telah
sama sama mengharumkan nama Almamater.
13; Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.
Peneliti menyadari sepenuhnya skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan masukan dari semua pihak berupa saran dan
kritik yang bisa melengkapi dan menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini
bermanfaat bagi semua pihak.
Tondano,

Maret 2014

Peneliti,

ABSTRAK
Susanto Mamoto 2014. Penerapan Model Mind mappingUntuk Meningkatkan
Kreativitas dan Prestasi Belajar IPS Terpadu Pada Siswa Kelas VII A
SMP Negeri ! Modayag Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.

Kata Kunci : Mata Pelajaran IPS Terpadu, kreativitas, prestasi belajar


dan model mind mapping
Pembelajaran IPS di SMP sangat penting bagi siswa.
diharapkan para siswa SMP dapat menguasai mata pelajaran IPS yang
sesuai dengan tujuan mempelajari mata pelajaran IPS. Cara belajar
IPS, , Saat membaca IPS usahakan mencatat poin-poin penting,
saat di kelas perhatikan penjelasan tentang materi IPS dari guru dan
rajin bertanya. Nilai ulangan harian yang diperoleh siswa kelas VII A di
SMP Negeri Modayag Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, ini
kurang memuaskan disebabkan karena siswa kurang menguasai
konsep-konsep materi yang ada pada mata pelajaran IPS Terpadu yang
telah dipelajari atau kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang
telah diajarkan. Serta tingkat kreativitas siswa dalam mencatat konsep
penting yang terdapat pada isi materi IPS Terpadu masih kurang
memuaskan, catatan siswa cenderung masih membosankan.
Berangkat dari latar belakang itulah penulis kemudian ingin
membahasnya dalam skripsi dan mengambil judul penerapan model
mind mapping untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar IPS
Terpadu pada siswa kelas VII A SMP Negeri Modayag Kabupaten
Bolaang Mongondow Timur.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah (1) untuk
mendeskripsikan perencanaan model mind mapping untuk
meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar IPS Terpadu pada siswa
kelas VII A SMP Negeri Modayag Kabupaten Bolaang Mongondow
Timur; (2) untuk mendeskripsikan pelaksanaan model mind mapping
untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar IPS Terpadu
pada siswa kelas VII A SMP Negeri Modayag Kabupaten Bolaang
Mongondow Timur; (3) untuk mendeskripsikan hasil penilaian
pembelajaran model mind mapping untuk meningkatkan kreativitas dan
prestasi IPS Terpadu belajar pada siswa kelas VII A SMP Negeri
Modayag Kabupaten Bolaang Mongondow Timur
Penelitian yang penulis lakukan ini adalah termasuk dalam
penelitian tindakan kelas (PTK). Dalam perjalanan mengumpulkan
data, peneliti menggunakan metode wawancara, observasi, tes dan
dokumentasi. Sedangkan untuk analisisnya, penulis menggunakan
teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu berupa data kualitatif dan
data kuantitatif yang penulis peroleh selama melakukan pengamatan
langsung di lapangan.
Temuan penelitian menunjukkan bahwasanya model belajar
yang penulis tawarkan dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi
belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VII A SMP Negeri Modayag
Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (1) pada perencanaan model
mengacu pada RRP yang telah dirancang, pelaksanaan model sesuai
dengan RPP yang telah dirancang secara kolaborasi bersama ibu Fitri
selaku guru IPS Terpadu kelas VII A; (2) pada pelaksanaan dapat
berjalan lancar, pelaksanaan model mind mapping merupakan
pengalaman baru bagi guru dan siswa dan mind mapping telah
memberi beberapa manfaat bagi siswa dan guru dalam belajar, manfaat
mind mappingyang diperoleh antara lain: siswa menjadi semangat
belajar, siswa mudah mengingat pelajaran dan siswa memperoleh
pengalaman menggambar dan guru lebih mudah menjelaskan materi

pelajaran pada siswa; (3) pada penilaian, dari data secara kuantitatif
perolehan skor dalam prestasi belajar dan kreativitas siswa
memperoleh nilai yang cukup tinggi.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian


Ilmu

Pengetahuan

Soaial

(IPS)

merupakan

integrasi

dari

berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi,


,
ekonomi, politik, hokum, dan budaya Mata pelajaran IPS Terpadu
bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: (1)
memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat

atau

lingkungannya; melalui pemahaman terhadap nilai- nilai sejarah dan


kebudayaan masyarakat; (2) mengetahui dan memahami konsep
dasar dan mampu menggunakan model yang diadaptasi dari ilmu-ilmu
sosial yang kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masahmasalah social;

(3) mampu menggunakan model-model dan proses

berpikir serta membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan


masalah yang berkembang di masyarkat; (4) menaruh perhatian terhadap
isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu membuat analisis
yang kritis, selanjutnya
Mampu

mengembangkan

mampu mengambil tindakan yang tepat; (5)


berbagai

potensi sehingga

mampu

membangun diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung


jawab membangun masyarakat.

Pembelajaran IPS di SMP sangat penting bagi siswa. Diharapkan


para siswa SMP dapat menguasai mata pelajaran IPS yang sesuai dengan
tujuan mempelajari mata pelajaran IPS. Cara belajar IPS, Saat
membaca IPS usahakan mencatat poin- poin penting, saat di kelas
perhatikan penjelasan tentang materi IPS dari guru dan rajin bertanya.
SMP Negeri Modayag Kabupaten Bolaang Mongondow Timur
merupakan sebuah sekolah yang digunakan siswa sebagai tempat untuk
menimba ilmu pengetahuan, tetapi sekolah ini tidak seperti sekolah
negeri yang menjadi impian setiap siswa pada umumnya. Di SMP ini
tidak ada tes untuk penerimaan siswa baru jadi setiap siswa yang ingin
masuk ke sekolah SMP ini masuk tanpa tes, hal ini menjadikan
perbedaan antara sekolah negeri lain dengan SMP Negeri I Menurut Ibu
Fitri

Selaku guru mata pelajaran IPS kelas VII A SMP Negeri 1

Modayag Kabupaten Bolaang Mongondow Timur mengatakan bahwa nilai


ulangan harian yang diperoleh siswa kurang memuaskan disebabkan
karena siswa kurang menguasai konsep-konsep materi yang ada pada
mata pelajaran IPS Terpadu yang telah dipelajari atau kurangnya
pemahaman siswa terhadap materi yang telah

diajarkan

dan

siswa

malas mencatat konsep penting yang telah dijelaskan.


Kita semua tentu sudah mengetahui bahwa adanya sekolah
wajib belajar 9 tahun, diharapkan adanya kesadaran dari para guru
SMP Negeri Modayag Kabupaten Bolaang Mongondow Timur atas
fenomena yang terjadi di atas supaya lebih meningkatkan kualitas
pendidikan

di SMP Negeri Modayag Kabupaten Bolaang Mongondow Timur


agar

memperoleh

pandangan

yang

memperoleh lulusan terbaik. Untuk

baik

dari masyarakat dan

menghasilkan

lulusan

terbaik

bagi SMP Negeri Modayag Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, dalam


proses belajar siswa harus mendapatkan bimbingan dari para guru
untuk mendapatkan model ajar atau model belajar yang dapat
mempermudah siswa untuk memahami materi yang telah diberikan. Di
sini peran guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa sangat
dibutuhkan siswa.
Melihat

dari

masalah

yang

ada

di

atas,

prestasi

mata

pelajaran IPS Terpadu kurang memuaskan untuk itu peneliti memilih


judul Penerapan Model Mind Mapping Untuk Meningkatkan
Kreativitas dan Prestasi Belajar IPS Terpadu Pada Siswa Kelas
VII A Di SMP Negeri Modayag Kabupaten Bolaang Mongondow Timur
.

B. Fokus Penelitian
1; Bagaimanakah perencanaan model mind map untuk meningkatkan
kreativitas dan prestasi belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VII A
SMP Negeri Modayag Kabupaten Bolaang Mongondow Timur?
2; Bagaimanakah pelaksanaan model mind map untuk meningkatkan
kreativitas dan prestasi belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VII A
SMP Negeri Modayag Kabupaten Bolaang Mongondow Timur?
3; Bagaimanakah hasil penilaian model mind mappinguntuk meningkatkan
kreativitas dan prestasi belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VII A
SMP Negeri Modayag Kabupaten Bolaang Mongondow Timur?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah mendeskripsikan:
1;

Perencanaan model mind mapingp untuk meningkatkan kreativitas


dan prestasi belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VII A SMP SMP
Negeri Modayag Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.

2;

Pelaksanaan model mind mappinguntuk meningkatkan kreativitas


dan prestasi belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VII A SMP Negeri
Modayag Kabupaten Bolaang Mongondow Timur

3;

Hasil

penilaian

pembelajaran

model

mind

map

untuk

meningkatkan kreativitas dan prestasi IPS Terpadu belajar pada


siswa kelas VII A SMP Negeri Modayag Kabupaten Bolaang
Mongondow Timur.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Mahasiswa
Dengan dilaksanakan PTK maka peneliti sedikit mengetahui model
pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar yang diajarkan
kepada siswa, dengan pengalaman PTK ini peneliti mendapatkan
masukan untuk peneliti pakai sewaktu menjadi seorang guru dan
peneliti dapat mengembangan model pembelajaran tersebut.
2. Bagi Sekolah
Penelitian ini berguna untuk model pembelajaran yang digunakan
oleh guru selama PBM berlangsung di dalam kelas SMP Negeri
Modayag Kabupaten Bolaang Mongondow Timur

karena

dapat

mempermudah siswa dalam memahami bidang studi IPS Terpadu


atau bidang studi lainnya.
3. Bagi Universitas
Penelitian ini adalah merupakan salah satu wujud kepedulian
terhadap kualitas pendidikan di Indonesia.
4. Bagi Masyarakat
Sebagai bahan evaluasi bagi masyarakat mengenai prestasi belajar
siswa pada bidang studi IPS Terpadu dan bidang studi lainnya.

E. Hipotesis Penelitian
Untuk mengetahui gambaran jawaban sementara dari penelitian ini
diperlukan suatu hipotesis, karena hipotesis dapat diartikan sebagai
jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi, sebagai alternative
tindakan yang dipandang paling tepat untuk memecahkan masalah yang
telah dipilih untuk diteliti melaui PTK
Jika model mind mappingditerapkan dalam pembelajaran IPS Terpadu,
maka kreativitas dan prestasi belajar siswa pada kelas VII A SMP
Negeri Modayag Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dapat
ditingkatkan.

F. Pembatasan Masalah
Untuk membatasi permasalahan yang akan dibahas dalam
penelitian ini maka peneliti memfokuskan pada masalah mind mapingp,
kreativitas dan prestasi belajar siswa, adapun definisi operasional
adalah:
1; Mind mapping merupakan sebuah catatan siswa pada mata
pelajaran IPS Terpadu. Di dalam mind mapping terdapat
simbol dan warna yang dapat merangsang ingatan
siswa sehingga siswa dapat lebih mudah mengingat materi
IPS Terpadu dengan mudah.
2; Kreativitas adalah suatu hasil karya yang telah dibuat
siswa, yang berharga bagi dirinya ataupun orang lain.
Hasil karya di sini adalah sebuah mind mapping yang
telah dibuat siswa, mind mapping yang telah dibuat siswa
ini terdapat imajinasi dan daya kreatif yang dimiliki siswa
sehingga terbentuklah mind mappingyang memiliki warna,
simbol, dan bentuk yang menarik.
3; Prestasi
merupakan

belajar
tingkat

adalah

perolehan

hasil

yang

keberhasilan siswa selama siswa

melakukan aktivitas belajar yang diukur dengan cara pre


test dan post test pada siklus I dan II.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Mata Pelajaran IPS Terpadu


1. Pengertian IPS Terpadu
Ilmu Pengetahuan Soaial (IPS) merupakan integrasi dari
berbagai cabang

ilmu-ilmu

sosial

seperti

sosiologi,

sejarah,

geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya

2. Tujuan Mata Pelajaran IPS Terpadu


Mata pelajaran IPS Terpadu bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut:
a;

Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau


lingkungannya, melalui pemahamanterhadap nilai-nilai sejarah
dan kebudayaan masyarakat;

b; Mengetahui

dan

memahami

konsep

dasar dan

mampu menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu


sosial yang kemudian dapat digunakan untuk memecahkan
masah-masalah social;
c;

Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta


membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang
berkembang di masyarkat;

d; Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah


sosial, serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya
mampu mengambil tindakan yang tepat;
e;

Mampu mengembangkan

berbagai potensi sehingga

mampu membangun diri sendiri agar survive yang


kemudian bertanggung jawab membangun masyarakat

3. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS Terpadu


Tabel 2.1
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS
Terpadu
Kelas VII, Semester I
Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Memahami lingkungan kehidupan


manusia

1.1; Mendeskripsikan keragaman bentuk muka


bumi, proses pembentukan, dan dampaknya
terhadap kehidupan.
1.2; Mendeskripsikan
kehidupan
pada
masa pra-aksara di Indonesia.

Memahami kehidupan
manusia

2.1 Mendeskripsikan interaksi sebagai proses

social

Social
2.2 Mendeskripsikan sosialisasi sebagai proses
pembentukan kepribadian
2.3 Mengidentifikasi bentuk-bentuk interaksi
social
2.4 Menguraikan proses interaksi sosial
Memahami usaha manusia memenuhi 3.1; Mendeskripsikan manusia sebagai makhluk
sosial dari ekonomi yang bermoral dalam
kehidupan
memenuhi
3.2; Ekonomi Berdasarkan motif dan prinsip
ekonomi dalam berbagai kegiatan sehari hari

Kelas VII, Semester 2


Standar Kompetensi
4 Memahami usaha manusia untuk mengenali
perkembangan lingkunganya.

Kompetensi Dasar
4.1

Menggunakan peta, atlas, dan globe


untuk mendapatkan informasi
keruangan

4.2

Membuat sketsa dan peta wilayah

yang menggambarkan objek geografi


4.3

Mendeskripsikan kondisi geografi dan


penduduk

4.4 Mendeskripsikan gejala-gejala yang terj

atmosfer dan hidrosfer, serta dampakn


5 Memahami perkembangan

5.1

terhadap kehidupan
Mendeskrisikan perkembangan

masyarakat sejak masa Hindu- Budha

masyarakat, kebudayaan dan

sampai masa kolonial Eropa.

pemerintahan pada masa Hindu- Budh


serta peninggalan- peninggalannya
5.2

Mendeskripsikan perkembangan
masyarakat, kebudayaan, dan
pemerintahan pada masa Islam di
Indonesia, serta peninggalanpeninggalanya

6 Memahami

kegiatan

ekonomi masyarakat

6.1

Mendeskripsikan pola kegiatan

ekonomi penduduk, penggunaan laha

pola permukiman berdasarkan kondis


permukaan bumi.

6.2 Mendeskrisikan kegiatan pokok eko


yang meliputi kegiatan konsumsi,

produksi, dan distribusi barang dan ja


6.3 termasuk koperasi, sebagai tempat

berlangsungnya proses produksi dalam

kaitannya dengan pelaku ekonomi pe


badan usaha

6.4 Mengungkapkan gagasan kreatif dala


tindakan ekonomi untuk mencapai
kemandirian dan

odel adalah kerangka

B. MODEL PEMBELAJARAN
1; Pengertian
Model Pembelajaran kerangka konseptual yang menggambarkan
langkah-langkah yang sistematik dalam melaksanakan proses belajar dan
mengajar untuk mencapai tujuan belajar yang diharapkan dan fungsinya adalah
sebagai pedoman perencanaan mengajar bagi guru dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran. Berikut merupakan salah satu model pembelajaran
yang efektif diterapkan pada siswa.
2. Mind Map
a. Pengertian Mind Map
Mind

map

adalah merupakkan

cara

mencatat

yang

menyenangkan, cara mudah menyerap dan mengeluarkan informasi dan


ide baruu dalam otak. Mind mapping adalah cara mencatat yang kreatif dan
efektif, cara mudah memasukkan dan mengeluarkan informasi dalam
otak, mind mapping menggunakan warna, simbol, kata, garis lengkung
dan gambar yang sesuai dengan cara kerja otak.
b. Fungsi Mind Map
1) Mempermudah dalam mengingat informasi;
2) Mempermudah memperoleh ide;
3) Belajar menjadi efektif dan efisien;
4) Menjadikan hidup lebih kreatif;
5) Dapat megatur kehidupan sehari-hari

c. Tujuh Langkah Dalam Membuat Mind Mapping


1; Siapkan kertas kosong, mulai dari bagian tengah;
2; Pada bagian tengah tulis topik utama, bias juga menggunakan
gambar atau foto;
3; Hubungkan cabang-cabang utama ke topik utama dan hubungkan
cabang-cabang utama pada ranting-ranting yang merupakan sub
topik utama;
4; Gunakan garis hubung yang melengkung;
5;

Gunakan warna;

6;

Gunakan kata kunci pada setiap garis hubung;

7; Gunakan gambar

f. Langkah-langkah Sebelum Membuat Mind Map


Langkah-langkah yang harus diperhatikan ketika akan membuat
mind map, bahan bacaan yang berasal dari buku teks. Yaitu:
1) Membaca teks secara keseluruhan
Dengan

membaca

teks secara menyeluruh

maka akan

mengetahui isi cerita. Sewaktu membaca teks beri tanda pada


kata-kata yang dianggap penting untuk mencatat di mind map;
2) Mengenali tipe teks
Sebelum membuat mind map, maka harus menemukan desain
yang cocok

untuk

masing-masing

teks

yang

spesifik.

Setelah membaca teks maka akan mengetahui desain yang


sesuai untuk mind map yang akan dibuat. Secara sederhana
sebuah teks dapat dikategorikan ke dalam tiga
kelompok:

a). Komparasi (perbandingan)


Sebuah

teks dikategorikan

komparasi

apabila

teks

tersebut terdapat perbandingan antara A dan B, antara


yang baik dan yang jelek dan sebagainya;
b) Kronologi atau rangkaian peristiwa
Teks tersebut mempunyai sebuah awal dan akhir yang jelas,
misalnya biografi, sejarah, proses dan sebagainya. Desain
ini biasanya sesuai dengan arah jarum jam;
c) Presentasi (paparan)
Apabila cerita tanpa permulaan atau akhir yang jelas,
apabila kata-kata dipaparkan tanpa urutan yang khusus,
maka bisa didesain sesuai dengan keinginan;
3) Menulis mind map
Pada saat membaca maka telah memperoleh kata-kata
penting yang telah diberi tanda, tahap ini adalah tahap
menulis kata-kata penting pada mind map. Setelah menulis
kata utama maka dihubungkan dengan garis hubung pada katakata yang menjadi cabang dari kata-kata utama.

C. Kreativitas
1; Pengertian Kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk membuat sesuatu
yang baru yang sebelumnya tidak ada.

Menurut Moreno, kreativitas

bukanlah sesuatu yang baru bagi orang lain akan tetapi yang terpenting
adalah sesuatu yang baru bagi diri sendiri.
2. Cara Mengembangkan Kreativitas Siswa
Mengembangkan kreativitas siswa meliputi segi kognitif,
afektif dan psikomotorik.
a. Pengembangan

kognitif,

antara lain dilakukan

dengan

merangsang kemampuan berpikir siswa;


b. Pengembangan afektif, dilakuakn dengan memupuk sikap dan
minat untuk melakukan aktivitas yang kreatif;
c. Pengembangan psikomotorik, dilakukan dengan menyediakan
sarana dan

prasaraana

pendidikan

yang

berguna

untuk

menndukung kemampuan siswa dalam meembuat karya yang


kreatif
3. Ciri-ciri Kepribadian Kreatif
Menurut

Munandar,

ciri-ciri

kepribadian

kreatif

sebagai berikut:
a; Mempunyai daya imajinasi yang kuat
b; Mempunyai inisiatif
c; Mempunyai minat yang luas
d; Bebas dalam berpikir (tidak kaku atau terhambat)

adalah

e; Bersifat ingin tahu


f; Selalu ingin mendapat pengalaman-pengalaman baru
g; Percaya pada diri sendiri
h; Penuh semangat
i; Berani mengambil risiko (tidak takut mengambil
risiko)
j; Berani dalam pendapat dan keyakinan (tidak raguragu dalam menyatakan pendapat meskipun mendapat
kritik dan berani mempertahankan

pendapat yang

menjadi keyakinannya)
4. Kiat Kreativitas
a. Membuat mind map
Membuat mind mappingmenggunakan pola, simbol dan
nomor. Pola dapat membantu kita mengetahui hubungan antar
informasi, simbol dapat memicu ingatan kita, nomor dapat
membantu mengingat daftar informasi, warna dapat membuat
catatan lebih menarik, sehingga dapat merangsang

proses

pemikiran kreatif.
b. Menggunakan mind map
Pada

saat

presentasi

mungkin

kita

seringkali

lupa

dengan kata-kata penting yang haruus kita sampaikan pada


para

pendengar.

membantu
spontan.

Dengan menggunakan

presentasi

kita

lebih

rileks

mind

map

akan

dan berjalan secara

D. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua
kata, yakni prestasi dan belajar. Antara kata prestasi dan
belajar mempunyai

arti

yang

berbeda.

Oleh

karena

itu,

sebelum pengertian
prestasi belajar dibicarakan ada baiknya pembahasan ini diarahkn
pada
29 Ibid

masalah pertama untuk mendapatkan pemahaman lebih jauh


mengenai makna kata prestasi dan belajar. Hal ini untuk
memudahkan mmahami lebih mendalam tentang pengertian prestasi
belajar itu sendiri.
Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan
atau diciptakan

baik

secara

individual

maupun

kelompok30

Sedangkan menurut Masud Khasan Abdul Qohar, prestasi adalah


hasil pekerjaan ataupun hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh
dari keuletan kerja31 Sementara menurut Nasrun Harahap, prestasi
adalah penilaian yang diberikan kepada
siswa dilihat dari kemampuan

siswa dalam menguasai

materi

pelajaraan yang telah dipelajari32


Belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan siswa untuk
memperoleh

ilmu

pengetahuan

dari

bahan

yang

telah

dipelajari33
Sedangkan menurut Drs. Slameto, belajar adalah suatu proses usaha
yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingakah
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman
individu

itu

sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya34

Sementara dalam perspektif kenabian, belajar adalah proses


memperoleh ilmu pengetahuan dengan kemempuan manusia yang
telah diberikan oleh Allah S.W.T yaitu dengan

menggunakan hati, inderawi, akal piker, jiwa dan alat geraknya


sehingga
30 Syaiful bahri Djamarah, Prestasi belajar dan kompetensi guru
(Surabaya: Usaha
Nasional, 1994),
hlm. 19
31 Ibid..
32 Ibid; hlm. 21
33 Ibid
34 Ibid; hlm. 22

dapat menghasilkan sesuatu35 Prestasi belajar adalah hasil yang


diperoleh dari kegiatan belajar yang dilakukan siswa36

E. Penerapan Model Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas


dan
Prestasi Belajar IPS Terpadu
Penerapan

model

mind

map

yang

sebelumnya

pernah

diterapkan berjudul penerapan model pembelajaran mind mapping(Peta


Pikiran) untuk Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran sejarah XI IPS SMAN I Talun oleh Shofiah Hattarina jurusan
teknologi pendidikaan, fakultas ilmu pendidikan UM tahun 2008.
Pada penelitian Shofiah menggunakan metode penelitian tindakan
kelas (PTK). Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
ialah tes hasil belajar siswa, angket dan catatan lapangan. Analisis
data yang digunakan deskriptif kualitatif dengan
teknik presentase yang dihitung dengan SPSS 12.0.

8
hlm.

35 Hamdani
Bakran Adzdzakiey,

Psikologi Kenabian (Yogyakarta: Beranda Publishibg),


36 Ibid; hlm. 23

Pada penerapan model pembelajaran mind mappingyang dilakukan


Shofiah, dengan penerapan mind mappingdapat meningkatkan hasil
belajar kelas XI IPS dalam mata pelajaran sejarah. Hal ini terbukti
dengan adanya peningkatan rata-rata skor siswa dari pada hasil tes
awal 33,75% meningkat menjadi
73,25% hal ini berarti peningkatan skor sekitar 39,5% pada tes siklus I.
Sedangkan pada siklus II hasil tes awal siswa adalah 36% dan pada
dan pada post tes meningkat menjadi 88,75% ini menunjukkan telah
terjadi peningkatan skor siswa sebanyk 52,75%37
Adanya penelitian terdahulu yang telah membuktikan bahwa
model
mind mappingdapat meningkatkan hasil belajar siswa mendorong
peneliti untuk melakukan penerapan model mind mappinguntuk
meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar pada siswa.
Penerapan

model

Terpadu. Contohnya,

mind
apabila

map

pada

kita

sedang

mata

pelajaran

mempelajari

IPS
materi

pelaku ekonomi di Indonesia, maka tema utamanya adalah pelaku


ekonomi di Indonesia. Dari tema utama, akan muncul tema-tema
turunan yang masih berkaitan dengan tema utama dari tema utama
pelaku ekonomi di Indonesia, maka tema-tema turunan dapat terdiri
dari: BUMN, BUMS dan koperasi.
Cari hubungan antara setiap tema dan tandai dengan garis, warna
atau simbol. Dari setiap tema turunan pertama akan muncul lagi
tema

turunan kedua,

ketiga

dan

seterusnya.

Maka

langkah

berikutnya adalah mencari


hubungan yang ada antara setiap tema turunan. Gunakan garis, warna,
panahm

atau

cabang

dan

bentuk-bentuk

simbol

lain

untuk

menggambarkan hubungan diantara tema-tema turunan tersebut. Polapola hubungan ini akan membantu kita memahami topik yang sedang
kita baca. Selain itu peta pikiran yang telah dimodifikasi dengan simbol
dan lambang yang sesuai dengan selera kita, akan jauh lebih bermakna
dan menarik dibandingkan Peta Pikiran yang "miskin warna".
Pelaku ekonomi terdiri dari BUMN, BUMS dan koperasi.
Contoh kegiatan ekonomi yang dimiliki BUMN adalah PT Dirgantara
Indonesia, PT Perusahaan Listrik Negara, PT Kereta Api Indonesia dan
PT Pos Indonesia. Contoh kegiatan ekonomi yang dimiliki BUMS adalah
PT Astra Indonesia, PT Ghobel, PT Freeport Indonesia Company.
Dari penjelasan di atas maka hasil mind mapping dengan tema utama
pelaku
ekonomi
berikut:

adalah

Gambar 2.2 Mind Map

sebagai

(Sumber: Tony Buzan, 2007: 21)

Dengan membuat mind mapping siswa bisa mengasah sikap kreatif


mereka. Dalam membuat mind mappingsiswa bisa lebih dekat dengan
materi IPS Terpadu yang

sedang

mereka

pelajari,

mereka

akan

mempunyai pemahaman lebih tentang konsep-konsep yang ada pada


materi IPS Terpadu. Mind mappingmelatih kecerdasan otak kanan dan
otak kiri. Otak kanan yang berisi penggunaan warna, bentuk dan
simbol-simbol

yang

mereka

pikirkan

dalam

membuat

mind

mappingsedangakn pada otak kiri berisi konsep-konsep materi IPS


Terpadu yang harus siswa kuasai.

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian


1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan
kualitatif ini digunakan untuk mendapatkan gambaran secara
jelas dan nyata tentang peristiwa yang tampak selama proses
pembelajaran berlangsung. Peristiwa yang dimaksud adalah proses
pelaksanaan langkah pembelajaran yang diterapkan di dalam kelas
dan tingkat kreativitas membuat mind map dan prestasi belajar
siswa

sebagai

hasil

dari penerapan model mind map.

Sebagaimana dikemukakan oleh Bogdan dan Biklen bahwa ciri-ciri


pendekatan kualitatif ada lima macam yakni: (1) menggunakan latar
alamiah, (2) bersifat deskriptif, (3) lebih mementingkan

proses

daripada hasil, (4) induktif dan (5) makna


merupakan hal yang esensial38
2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK),
yaitu penelitian yang bertujuan untuk memberikan sumbangan nyata
bagi peningkatan

profesionalisme

guru,

menyiapkan

pengetahuan, pemahaman, dan wawasan tentang perilaku guru


mengajar dan murid belajar. Dalam penelitian PTK ini peneliti
terlibat langsung di dalam kelas, peneliti sebagai pemberi arahan

penerapan metode pembelajaran dan sekaligus sebagai pengamat


aktivitas siswa dalam penerapan model mind mappingselama
pembelajaran di dalam kelas berlangsung dan pengambil data
tentang kreativitas membuat mind map dan prestasi belajar siswa.
PTK ini dilakukan secara kolaboratif partisipatoris, yaitu kerjsama
antara peneliti (pengamat) dengan guru (pelaku tidakan). Dalam
hal ini peneliti terlibat langsung dalam merencanakan

tindakan,

observasi, refleksi dan lain-lain. Sebagaimana yang dikemukakan


oleh Hord bahwa dalam kolaboratif, guru dan peneliti memeiliki
seperangkat tujuan dan perencanaan yang sama, demikian juga
halnya dalam kegiatan pengumpulan, analisis dan
refleksi

B. Kehadiran Peneliti
Dalam penelitian PTK ini kehadiran peneliti adalah mutlak,
peneliti terlibat langsung di dalam kelas, untuk penelitian yang sifatnya
kolaboratif dengan guru (sebagai pelaku tindakan) tugas peneliti sebagai
pemberi arahan penerapan model mind mappingdan sekaligus sebagai
pengamat aktivitas guru dan
siswa dalam proses pembelajaran.

C. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini, beralokasi di SMP Walisongo yang terletk di
jalan Raya Timur Pasar No. 09 Gempol Pasuruan. Dipilihnya lokasi
ini sebagai tempat penelitian karena dipandang sekolah ini sangat
antusias dalam penyelenggaraan pembelajaran IPS Terpadu melalui
model mind map.
Penelitian tindakan kelas dilakukan di kelas VII A pada mata
pelajaran IPS

Terpadu

jumlah

siswa-siswi

di

kelas

VII

sebanyak 32 siswa. Kemampuan siswa kelas VII A masih variatif dan


kondisi siswa masih dalam masa transisi, baru beranjak dari sekolah SD
menuju SMP jadi sifat semasa masih di SD masih terbawa di bangku
SMP.

D. Data dan Sumber Data


Data dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data kualitatif
dan data kuantitaatif. Data kualitatif keaktifan siswa selama proses
pembelajaran berlangsung. Data kuantitatif yaitu hasil nilai pre test,
hasil nilai post test pada siklus 1, hasil nilai post test pada siklus II dan
hasil skor penilaian kreativitas siswa membuat mind mappingpada
siklus 1 dan siklus II. Sedangkan sumber data pada penelitian ini adalah
siswa, guru, dan peneliti.

E. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penilitian
tindakan kelas adalah :
1. Metode Wawancara
Melalui

percakapan

dengan

siswa

diakhir

pembelajaran

mengenai penerapan model mind mappingpada mata pelajaran IPS


Terpadu.
Adapun

jenis

interview

yang

digunakan

oleh

peneliti

adalah interview terkendali, dimana interview mempertanyakan halhal yang dibutuhkan kepada siswa dan guru yang sedang diinterview
dengan pertanyaan-pertanyaan terencana.
2. Metode Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara
mengamati

tingkah

laku

seseorang/sekelompok

orang

dalam

melakukan suatu pekerjaan.


Metode observasi digunakan untuk mengetahui data secara
langsung pada lokasi penelitan, dengan metode ini maka peneliti
bisa mendapatkan data langsung dengan melihat aktifitas guru dan
siswa selama diterapkan mind mappingpada proses pembelajaran
berlangsung di dalam kelas.

Pada observasi ini peneliti menggunakan jenis observasi


partisipatif dan juga observasi aktivitas kelas. Pada observasi
partisipatif,

yaitu peneliti terjun langsung secara parsipatif dan

aktif dalam kegiatan subyek yang diteliti yang menjadi pengarah


acara agar sebuah peristiwa terarah sesuai dengan skenario peneliti
sekaligus menjadi fasilitator yang mengarahkan siswa yang diteliti
untuk

melaksanakan

sedangkan

pada

tindakan

observasi

yang mengarah

aktivitas

kelas,

pada

yaitu

data

peneliti

memperhatikan tingkah laku siswa secara langsung selama PBM


berlangsung
.
3. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal
yang berupa

catatan,

transkrip,

buku,

surat

kabar,

majalah,

prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya42


Metode dokumentasi yaitu mengumpulkan data penelitian yang
ada
kaitanya dengan permasalahan dalam penelitian tindakan kelas.
Metode dokumentasi ini peneliti gunakan untuk memperoleh data
tentang,

visi misi sekolah, data siswa dan lokasi serta data yang

berkenaan dengan hasil kreativitas

membuat

mind

map

dan

prestasi belajar siswa yang terlihat pada hasil pre test dan post test.

4. Pengukuran Test Prestasi Belajar


Tes prestasi untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
memahami materi yang disampaikan dan untuk mengetahui ada
tidaknya peningkatan kreativitas
prestasi

belajar

siswa

membuat

mind

map

dan

setelah penerapan metode mind

mappingpada mata pelajaran IPS Terpadu. Data yang diperoleh oleh


peneliti untuk mengukur peningkatan kreativitas membuat mind map
dan

prestasi

belajar

siswa

evaluasi pre test dengan post test.

dengan

membandingkan

hasil

F. Analisis data
Data yang diperoleh dari tindakan yang dilakukan dianalisis untuk
memastikan bahwa dengan menerapkan model mind mappingdapat
meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar siswa. Data yang bersifat
kualitatif yang terdiri dari hasil observasi dan dokumentasi dianalisis
secara kualitatif. Menurut FX Soedarsono mengatakan: jika yang
dikumpulkan berupa data kualitatif, maka analisis dilakukan secara
kualitatif

pula.

menyederhanakan,

Proses

tersebut

mengklasifikasi,

dilakukan

melalui tahap:

memfokuskan,

mengorganisasi

(mengaitkan gejala) secara sistematis dan logis, serta membuat


abstraksi atas kesimpulan makna hasil analisis.
Menurut Milles dan Hubberman, teknik analisis data terdiri
dari

tiga tahap

pokok,

yaitu

reduksi

data,

penarikan kesimpulan. Reduksi data merupakan


data

yang relevan,

paparan

data

dan

proses pemilihan

penting, bermakna, dan data yang tidak berguna

untuk menjelaskan tentang apa yang menjadi sasaran analisis. Langkah


yang dilakukan adalah menyederhanakan dengan membuat jalan fokus,
klasifikasi dan abstraksi data kasar menjadi data
yang bermakna untuk dianalisis

Data yang telah direduksi selanjutnya disajikan dengan cara


mendeskripsikan dalam bentuk paparan data yang memungkinkan
untuk ditarik kesimpulan. Akhir dari kegiatan analisis adalah penarikan
kesimpulan. Kesimpulan

merupakan

intisari

dari

analisis

yang

memberikan pernyataan tentang dampak dari penelitian tindakan kelas.


Sedangkan data yang dikumpulkan berupa angka atau data
kuantitatif, cukup dengan menggunakan

analisis deskriptif dan

sajian visual. Sajian tersebut untuk menggambarkan bahwa dengan


tindakan yang dilakukan dapat menimbulkan

adanya

perbaikan,

peningkatan, dan atau perubahan ke arah


yang lebih baik jika dibandingkan dengan keadaan sebelumnya
Untuk mengetahui perubahan hasil tindakan, jenis data yang
bersifat kuntitatif yang didapatkan dari hasil evaluasi dianalisis
menggunakan rumus:
P=
rate

Post

Base
rate

100%

Base rate
Keterangan:
P

= Presentase Peningkatan

Post rate

= Nilai rata-rata sesudah tindakan

Base rate

= Nilai rata-rata sebelum tindakan

G. Rencana Tindakan
Konsep pokok penelitian tindakan Kurt Lewin terdiri dari empat
komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.
Hubungan keempat komponen tersebut dipandang sebagai satu siklus
Menurut Suharsimi Arikunto, dkk model Penelitian Tindakan Kelas
(Classroom Action Research) atau PTK, desain dapat digambarkan
sebagai berikut

PERENCANAA
N

REFLEKS
I

SIKLUS
I

PELAKSANAAN

PENGAMATA
N
PERENCANAA
N
REFLEKS
I

SIKLUS
II

PELAKSANAAN

PENGAMATA
N

PERENCANAA
N

REFLEKS
I

SIKLUS
III

PELAKSANAAN

PENGAMATA
N

LAPORAN PENELITIAN

Gambar 3.1 Tahapan dalam siklus penelitian tindakan kelas


(Sumber: Arikunto, 2007: 236)

1. Perencanaan Tindakan
Pada tahap perencanaan peneliti menyusun pelaksanaanpembelajaran
(RPP) bersama dengan guru IPS Terpadu kelas VII A. RPP ini yang akan
menjadi pedoman selama penerapan model mind mappingberlangsung di dalam
kelas. RPP dibuat untuk dua siklus penelitian selama empat kali pertemuan;
dengan perincian siklus pertama tiga pertemuan dan siklus kedua terdiri atas dua
kali pertemuan. Setiap kali pertemuan berlangsung selama 40 menit. Secara
rinci pembelajaran IPS Terpadu melalui model mind map adalah sebagai
berikut:
a;

Guru menjelaskan kompetensi dasar yang akan dicapai atau dikuasai


siswa;

b; Guru menjelaskan materi pelajaran IPS Terpadu sesuai dengan KD


dengan menggunakan mind map;
c;

Guru memberikan tugas individu kepada siswa untuk membuat mind


mappingsesuai dengan KD yang telah ditentukan;

d;
e;

Secara individu siswa membuat mind map;


Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil mind map di
depan kelas;

f;

Pada awal dan akhir sesi, guru melakukan evaluasi dan memberikan
penjelasan atas pembelajaran yang dilakukan.

2. Implementasi
Pada tahap ini peneliti bertindak sebagai pengamat kegiatan
pembelajaran. Tahap implementasi ini merupakan pelaksanaan dari

perencanaan yang telah dibuat oleh peneliti bersama dengan guru IPS
Terpadu.
3. Pengamatan
Ketika proses pembelajaran terjadi bersamaan waktunya dengan
implementasi

tindakan. Peneliti melakukan pengambilan

data

berupa hasil pengamatan aktivitas siswa, hasil mind mappingdan


prestasi siswa.
4. Refleksi
Pada tahap ini kegiatan difokuskan pada upaya untuk
menganalisis dan menyimpulkan sejauh mana keberhasilan dan
hambatan

yang

terjadi

mappingberlangsung.

selama

penerapan

model

mind

Setelah peneliti mendapatkan data yang

dibutuhkan maka peneliti dapat mengambil kesimpulan apakah


pembelajaran IPS Terpadu melalui model mind mappinguntuk
meningkatkan kreativitas dan prestasi pada siswa kelas VII A SMP
Walisongo Gempol di Pasuruan dapat berhasil sesuai dengan
harapkan peneliti selanjutnya peneliti menentukan rencana apa yang
sesuai

dengan

kebutuhan

belajar

siswa

pada

pembelajaran

selanjutnya.

H. Indikator
Kinerja
Adapun indikator kinerja yang digunakan untuk menentukan
keberhasilan pelaksanaan pembelajaran IPS Terpadu melalui model

mind mappingada dua kriteria:


1;

Indikator

kualitatif

berupa

keaktifan

siswa

mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan model mind map


2; Indikator kuantitatif berupa:
Hasil kreativitas siswa membuat mind mappingpada saat pre test,
siklus I dan siklus II
Maksud dari kreativitas siswa membuat mind mappingdi sini
adalah kreativitas siswa dalam meletakkan atau merangkai
konsep-konsep yang sesuai dengan materi IPS Terpadu yang
dipelajarinya dengan dihiasi menggunakan garis penghubung,
simbol, gambar dan warna yang yang dipilih siswa di atas kertas
kosong.
3. Perbandingan antara hasil nilai prestasi belajar siswa yang
diperoleh siswa antara lain:
a. Hasil nilai siswa pada pre test
b. Hasil nilai siswa pada post test siklus I
c. Hasil nilai siswa pada post tes siklus II

Hasil nilai siswa sesuai dengan ketentuan standard KKM (kreteria


ketuntasan minimal) Mata pelajaran IPS terpadu adalah 75.

BAB IV
HASIL
PENELITIAN

B. Penyajian dan Analisis Data


Sebelum sampai pada proses analisis data maka perlu adanya
penyajian data. Penyajian data yang dimaksudkan untuk memapaparkan
atau menyajikan data yang diperoleh penulis dari hasil penelitian
kemudian dianalisis untuk memperoleh gambaran yang jelas dengan
tujuan penulisan skripsi ini.
Sedangkan data dibawah ini adalah data yang diperoleh dari
hasil observasi kepada guru dan siswa yang didukung oleh data
pendukung berupa hasil observasi, dokumentasi dan pengukuran test
hasil belajar.

1. Paparan Data Sebelum


Tindakan a. Permohonan Ijin
Penelitian
Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengadakan
pertemuan pada hari selasa tanggal 24 April 2010 dengan Bapak
H. Hidayat, M.Pd selaku kepala sekolah dan dengan Ibu Vivi
Rianti, S.Pd selaku guru IPS Terpadu SMP Walisongo Gempol.
Dalam pertemuan itu peneliti menyampaikan tujuan untuk
melaksanakan penelitian di sekolah tersebut. Bapak H. Hidayat,
M.Pd dan Ibu Vivi Rianti, S.Pd memberikan izin pelaksanaan
penelitian.

Kemudian

peneliti

dan Ibu Vivi Rianti, S.Pd

berdiskusi mengenai rencana penelitian yang akan dilaksanakan,


dan disepakati bahwa kelas VII A yang dijadikan sumber
data penelitian. Dengan pertimbangan bahwa kelas VII A
antusias dalam peneraparan model Mind map selama proses
pembelajarn berlangsung di dalam kelas.
b. Observasi
Sebelum melaksanakan penerapan model mind map, peneliti
melakukan observasi yang bertujuan untuk mengetahui keaktifan
guru dan siswa serta kemampuan siswa dalam mencatat dan
tes prestasi belajar yang dapat diperoleh dari hasil pre test dan
post test pada siklus I dan siklus II. Observasi ini dilaksanakan

pada tanggal 31 April 2010, membahas

materi tentang

sifat fisis atmosfer (2x40 menit dengan 1 kali pertemuan).


Pelaksanaan sesuai dengan RPP yang telah dibuat oleh guru
dan peneliti (RPP di lampiran)
Selama kegiatan pembelajaran, peneliti bertindak sebagai
pengamat guru dan siswa yang mencatat lembar pengamatan pada
pedoman observasi.

Hasil pengamatan

guru dan siswa

pada
pertemuan observasi
Pertemuan observasi masuk kelas dengan tepat waktu
pada pukul

08.20

WIB.

Sebelum

KBM

dimulai

guru

memperkenalkan peneliti kepada para siswa kelas VII A dan


menjelaskan kepada siswa tentang maksud kedatangan peneliti di
kelas VII A.
Pada

kegiatan

awal,

guru

mengabsen

siswa

dan

memberitahukan kepada siswa tentang kompetensi dasar dan


indikator yang akan dipelajari.
Kegiatan inti, pada pukul 08.30 WIB guru menjelaskan
materi tentang sifat fisis atmosfer pada siswa berlangsung 30
menit.

Guru menuliskan tema sifat fisis atmosfer kemudian guru


memanggil satu- persatu siswa untuk menjelaskan pengertian,
unsur-unsur penyusun gas atmosfer
dalam

kehidupan

yang

ada

dan

peranan

atmosfer

di permukaan bumi. Guru

berkata: ayo Eko ngantuk yo?, ayo maju tulis unsur-unsur


penyusun gas atmosfer itu terdiri dari apa saja?. Eko maju
dan menulis gas penyusun atmosfer di papan tulis. Guru
bertanya: yang pendiam siapa ya?. Siswa menjawab: ayu bu.
Guru berkata: ya ayu maju. Dan selanjutnya guru memberikan
kesempatan kepada siswa yang berani maju tanpa ditunjuk
oleh

guru

untuk menyebutkan

peranan

atmosfer

dalam

kehidupan yang ada di permukaan bumi.


Kegiatan

selanjutnya

guru

memberikan

kesempatan

kepada siswa yang ingin bertanya tentang materi yang kurang


siswa pahami. Ada dua siswa yang bertanya dan guru menjawab
pertanyaan siswa tersebut. Pada pertemuan ini aktivitas siswa
dalam bertanya masih sedikit sehingga guru yang memberikan
beberapa pertanyaan kepada siswa yang terlihat ngantuk, ngobrol
sendiri dan melamun. Selanjutnya siswa mencatat materi yang
ada di papan tulis.

Kegiatan akhir, Pada pukul 09.10 WIB melaksanakan pre


test tentang sifat fisis atmosfer yang telah dipelajari pada
pertemuan kali ini. Guru berkata: ibu ingin tau kemampuan
kalian setelah ibu jelaskan materi, Ayo semua tempat duduk
diberi jarak, semua buku IPS Terpadu diletakkan di atas meja
ibu Vivi, awas kalau sampai ibu tau ada yang nyontek nanti ibu
kasih hukuman. Guru bertanya: sudah siap anak-anak?.
Beberapa siswa menjawab: bu jangan sulit-sulit ya, ya sudah
ayo dimulai bu. Guru berkata: ibu bagikan soal beserta
lembar jawabnya yang sudah disipkan oleh bu Meca, ada lima
soal, waktu hanya 15 menit okey?. Siswa menjawab: okey
bu. Setelah waktu pre test yang ditentukan habis siswa
mengumpulkan lembar jawab pre test tepat waktu.
Pada pukul 09.25 WIB guru menjelaskan cara membuat dan
kegunaan mind map pada pembelajaran IPS Terpadu. Guru
berkata tugas untuk pertemuan minggu depan yaitu membuat
sebuah mind map, temanya adalah cuaca dan iklim, untuk
presentasi pada pertemuan minggu depan dibentuk 4 kelompok,
setiap satu kelompok terdiri dari 8 orang, ketua kelas nanti
tolong dibentuk kelompok kalau sudah selesai setelah istirahat
serahkan data kelompoknya di kantor ibu ya.

Untuk penjelasan mind mappinglebih lanjut akan dijelaskan


oleh bu Meca, silahkan bu Meca. Pada akhir sesi guru
memberikan kesempatan kepada peneliti untuk memberikan
penjelasan

kepada siswa karena guru belum terlalu faham

dengan cara penggunaan mind map, mind mappingmerupakan hal


baru bagi guru. Peneliti menjelaskan kepada siswa tentang cara
awal membuat mind map.
Adik-adik masih ingat tugas dari bu guru
untuk membuat mind mappingdengan tema cuaca
dan iklim, untuk peralatanya akan ibu sediakan
untuk kalian antara lain pewarna, buku gambar,
penggaris dan lem. Kalian cari gambar-gambar yang
sesuai untuk tema cuaca dan iklim ya bisa dicari di
majalah, koran, dan internet atau kalau tidak
digambar sendiri aja, okey?
siswa menjawab: okey
bu.
Pada pertemuan ini peneliti dan guru IPS Terpadu
bermaksud untuk memperkenalkan kepada siswa tentang manfaat
menggunakan mind map, siswa akan lebih mudah memahami
materi yang akan diajarkan karena mereka akan memiliki sebuah
konsep.
PreTest
Sebelum tindakan dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti
mengadakan pre test. Pre test dilaksanakan
tanggal 31

pada hari Senin

April 2010 untuk mengetahui pengetahuan awal siswa dan


kesiapan dalam belajar serta kreativitas siswa dalam mencatat.
Hasil Pre Test
Pada pelaksanaan pre test, siswa terlihat kurang antusias
karena kurang adanya persiapan dalam mempelajari materi yang
ada pada pertemuan ini. Rata-rata pemahaman siswa terhadap
konsep materi IPS Terpadu masih kurang. Kreativitas siswa dalam
mencatat kata-kata penting tentang materi IPS Terpadu juga
masih kurang, siswa terlihat masih malas untuk mencatat. Hasil
kreativitas mencatat dan prestasi belajar siswa kurang maksimal.
Dari hasil evaluasi pada saat pre test, didapatkan rata-rata kelas
pada tes tulis sebesar 46,40 dan rata-rata kelas pada kreativitas
mencatat sebesar 26,25.

2. Paparan Data Setelah Tindakan Dan Temuan


Penelitian a. Paparan Data Siklus I
1) Perencanaan Tindakan
Pada perencanaan tindakan I, sebelum penelitian dilakukan
pada titik yang sebenarnya, penelitian ini memiliki rencana untuk
memperbaiki

efektifitas dan efisiensi kinerja proses belajar

mengajar di dalam kelas, yang siswanya memiliki kemampuan


yang hiterogen dengan latar belakang akademik yang berbeda.

Pertama-tama peneliti menyiapkan bahan dan materi untuk


membuat mind mapping sebagai aplikasi dari model mind mapping
untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar siswa kelas
VII A SMP Walisongo Gempol terhadap mata pelajaran IPS
Terpadu diambil dari materi pelajaran sesuai dengan sub pokok
bahasan dalam buku IPS Terpadu.
Siklus ini terdiri dari dua kali pertemuan yang membahas materi
tentang atmosfer (4x40 menit dengan 2 kali pertemuan). Sebelum
pembelajaran dilaksanakan penelitian ini dimulai dari beberapa
tahapan persiapan, yaitu:
a;

Penerapan model mind mappingdisusun dan diwujudkan dalam


bentuk RPP (di lampiran). RPP disusun secara kolaboratif
antara peneliti dan guru IPS Terpadu kelas VII A. RPP yang
dibuat

memuat:

standar

kompetensi,

kompetensi

dasar

indikator hasil belajar, tujuan pembelajaran yang akan dicapai,


langkah-langkah pembelajaran dalam penerapan mind map
serta rubrik penilaian yang digunakan untuk menentukan
indikator keberhasilan pembelajaran. Aspek yang dinilai pada
hasil diarahkan pada ketepatan siswa meletakkan konsep dan
tanda hubung yang tepat. RPP dikembangkan berdasarkan
silabus yang telah dikembangkan oleh peneliti dan guru IPS
Terpadu kelas VII A.

b) Peneliti dan guru IPS Terpadu kelas VII A bekerjasama


membuat soal pre test dan post test.
c) Membagi siswa yang berjumlah 32 siswa menjadi 4 kelompok
yang masing-masing kelompok beranggotakan 8 orang dalam
presentasi

hasil

mind

map

tentang

materi

yang

telah

ditentukan.
2) Pelaksanaan Tindakan
Setelah dipersiapkan rencana pembelajaran maka proses
pembelajaran

akan

dilaksanakan

sesuai

dengan

rencana

pembelajaran yang telah ditetapkan.


Penelitian ini dilaksanakan tanggal 3 dan 10 Mei 2010. Pada
pertemuan pertama peneliti terlebih dahulu melakukan pre-test.
Pada siklus pertama diadakan tiga kali pertemuan. Adapun
pembelajaran dilaksanakan dalam waktu 4x45 menit.
Pada pertemuan ini materi yang disampaikan adalah tentang
atmosfer. Proses belajar mengajar ini meliputi beberapa tahap
dengan skenario yang telah ditetapkan dalam pembelajaran (RPP di
lampiran).
Selama kegiatan pembelajaran, peneliti bertindak sebagai
pengamat guru dan siswa yang mencatat lembar pengamatan pada
pedoman observasi. Hasil pengamatan guru dan siswa pada

Pertemuan I
Pada pertemuan ini siswa mendapatkan pengalaman
langsung dan dapat merasakan secara langsung manfaat yang
diperoleh dengan menggunakan mind mappingdalam menguasai
konsep-konsep IPS Terpadu.
Kegiatan awal, pada pertemuan kedua siklus pertama masuk
kelas dengan tepat waktu pada pukul 08.20 WIB. Pada kegiatan
awal guru menyampaikan tugas yang harus siswa selesaikan pada
pertemuan ini yaitu masing-masing individu membuat mind
mappingdengan tema cuaca dan iklim, hasil mind mappingyang
paling bagus dipilih
dipresentasikan

oleh

masing-masing

kelompok

untuk

di depan papan tulis. Waktu mengerjakan mind

mappingdibatasi selama 20 menit.


Kegiatan

inti, semua siswa berkumpul

sesuai dengan

kelompok masing-masing untuk menyesuaikan konsep yang akan


mereka tulis, konsep yang ditulis untuk satu kelompok sama akan
tetapi bentuk mind map masing-masing individu berbeda. Jam
08.35 dimulai semua siswa mulai membuat mind map hingga
sampai jam 09.00 berarti terlambat sekitar 5 menit karena sebagian
siswa belum selesai mewarnai. Ketika waktu siswa membuat mind
mappingsiswa terlihat sangat konsentarasi mengerjakan mind
mappingada sebagian siswa yang terlihat kebingungan dengan
bentuk
mind

dan warna yang harus mereka gunakan dalam membuat


mappingtersebut.

Setelah

selesai

mengerjakan

mind

mappingmasing-masing kelompok memilih hasil mind mappingyang


terbaik.
Kegiatan selanjutnya adalah presentasi hasil mind map.
Dalam

kegiatan

ini

yang

mempresentasikan

hasil

mind

mappingadalah satu orang secara bergantian dengan anggota


kelompoknya. Selanjutnya setelah presentasi, kelompok lain diminta
untuk menanggapi, tanggapan dilakukan oleh anggota kelompok
presentasi secara bergantian. Waktu presentasi dan tanya jawab
dibatasi maksimal 15 menit. Pada sesi presentasi pertama guru
mempersilahkan

kepada

kelompok

yang

siap

untuk

memprentasikan hasil mind mapnya akan tetapi tidak ada yang


berani maju dengan alasan takut salah. Kemudian guru menunjuk
kelompok yang dilihat sudah cukup siap untuk memulai presentasi.
Pada akhir sesi presentasi guru memberi pertanyaan kepada
kelompok yang maju untuk mengetahui seberapa besar pemahaman
siswa terhadap materi dengan menggunakan mind map dan
memberi beberapa perbaikan pada mind mappingyang mereka buat

3) Pengamatan Tindakan
Hasil pengamatan dalam tahap ini menunjukkanm bahwa
kelas menjadi lebih berwarna, hal ini ditunjukkan oleh suasana
presentasi dari masing-masing kelompok dan tanggapan dari
kelompok lain. Hal yang terlihat adalah adanya siswa yang malumalu pada saat maju ke depan. Kondisi demikian dapat dipaparkan
sebagai berikut:

Saat guru mempersilahkan setiap kelompok untuk


presentaasi, tidak ada siswa yang berani untuk memulai
presentasi sampai pada akhirnya bu guru menunjuk
kelompok Rifai (siswa yang tampak memperoleh
peringkat satu di kelasnya) yang memulai presentasi,
Rifai memulai presentasi dengan cukup baik, anggota
kelompok Rifai terlihat malu-malu dalam presentasi.
Akan tetapi kelompok Rifai dapat menjawab semua
pertanyaan dari teman-teman ataupun dari guru dengan
baik.
Pada sesi berikutnya, kejadian yang terlihat adalah siswa
mulai berani bertanya dan menanggapi hasil mind mappingkelompok
yang maju. Komentar kelompok lain yang muncul seperti:
Cuaca dan iklim tu kan meliputi unsur-unsur yang
mempengaruhi cuaca dan iklim, pembagian wilayah
iklim, dampak perbedaan cuaca dan iklim dan
klasifikasi cuaca dan iklim tapi Punya kalian kok
tidak ada kualifikasi cuaca dan iklim?. Terus
seharusnya masing-masing garis hubung dikasih
nomer atau tanda lain biar gampang bedainnya gitu.
Setelah

kelompok

pertama

selesai

presentasi

maka

dilanjutkan kelompok yang kedua. Kegiatan presentasi berjalan


lancar dan tidak ada kegiatan yang berbeda jauh dari kelompok
pertama.
Sampai dengan batas waktu pembelajaran berakhir pada
tahap ini, hanya dua kelompok yang sudah maju mempresentasikan
hasil mind map mereka, sementara dua kelompok lain diminta
untuk mempresentasikan pada pertemuan minggu berikutnya. Guru
juga menjelaskan bahwa pada pertemuan minggu depan akan
dilaksanakan post test yang pertama.

Pertemuan II

Kegiatan

awal,

pada

pertemuan

kedua

ini

siswa

masuk kelas jam 08.20 WIB, guru memulai mengabsen. Setelah


selesai mengabsen

guru

meminta

siswa

yang

belum

mempresentasikan untuk mempresentasikan hasil mind map di


depan papan tulis. Seperti pertemuan minggu sebelumnya kegiatan
presentasi berjalan lancar dan tidak ada kegiatan aktivitas berbeda
dengan presentasi kelompok sebelumnya.
Kegaiatn inti, kegiatan presentasi dua kelompok sudah
berakhir pada pukul 09.05 WIB, tidak ada perbedaan dengan
kelompok-kelompok sebelumnya.
Kegiatan akhir, selanjutnya guru menjelaskan materi yang
telah diprentasikan siswa agar siswa lebih faham lagi. Pada sesi
berikutnya adalah post test yang dikerjakan secara individu. Waktu
post test dibatasi 15 menit. Guru berkata: ayo tempat duduk kasih
jarak, tidak boleh nyontek. Setelah waktu post test yang
ditentukan habis siswa mengumpulkan lembar jawab post test tepat
waktu. Suasana post test sangat tenang dan roman wajah siswa dan
guru terlihat berseri-seri.

Sebelum pertemuan diakhiri, guru memberi PR (pekerjaan


rumah) kepada siswa yakni, mempelajari materi tentang perairan
laut untuk persiapan membuat mind mappingpada pertemuan minggu
depan.
Hasil rekapan wawancara beberapa siswa kelas VII SMP
Walisongo Gempol di Pasuruan adalah sebagai berikut, terhadap
pertanyaan apakah Anda senang dan telah memperoleh manfaat
dari penerapan model mind mappingselama pembelajaran IPS
Terpadu

berlangsung

tiga

minggu

kemarin?.

Siswa

mengungkapkan: senang mbak, saya dapat pengalaman baru dalam


membuat mind map. Siswa B mengungkapkan: senang, saya jadi
lebih mudah belajar IPS Terpadu. Siswa C mengungkapkan:
senang banget mbak, saya jadi semangat belajar.
Hasil rekapan wawancara dengan Ibu Vivi Rianti adalah
sebagai berikut, terhadap pertanyaan apakah ibu senang dan telah
memperoleh manfaat dari penerapan model mind mappingselama
pembelajaran IPS Terpadu berlangsung tiga minggu kemarin?. Ibu
Vivi

mengungkapkan:

senang

mbak,

mind

map

adalah

pengalaman baru buat saya dan mind mappingmemberi kemudahan


kepada saya dalam menjelaskan materi kepada siswa.

Penilaian
Berdasarkan pengamatan, post test berjalan lancar. Setelah
dilakukan

koreksi skor tiap-tiap

siswa adalah sebagaimana

disajikan dalam tabel berikut

Tabel
4.8
Skor Penilaian Prestasi Belajar Pada Post Test
Siklus I
No.

Interval Skor
95100
9094
8589
8084
750074

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Frekuensi
4
5
9
7
6
32

Berdasar hasil skor tes tersebut dapat dikatakan bahwa


penerapan model mind map ini terbukti dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa terhadap materi IPS Terpadu yang telah
dipelajari. Karena terlihat adanya peningkatan skor dari pre test
yang semula nilai rata-rata kelas dari pre test sebesar 46.40
meningkat menjadi 78.43 atau sekitar 69,03%.
Berdasarkan tabel di atas dapat dikatakan bahwa tingkat
keberhasilan

kelas adalah

32 siswa,

yang dinyatakan

lulus

sebanyak 26 siswa. Sedangkan yang gagal sebanyak 6 siswa karena


skor tesnya kurang dari 75, sesuai dengan KKM (kreteria
ketuntasan minimum) yang telah ditentukan oleh pengajar IPS
Terpadu SMP Walisongo Gempol di Pasuruan.

Status
Lulu
s
Lulu
s
Lulu
s
Lulu
s lulu
Tidak

Berdasarkan pengamatan, tes kreativitas membuat mind


mappingberjalan lancar. Setelah dilakukan koreksi skor tiaptiap siswa adalah sebagaimana disajikan dalam tabel berikut

Tabel 4.9 Skor Penilaian Mind mappingPada Siklus I


No.

Interval Skor
90100
8089
7079
6069
5059
0049

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Frekuensi
29
3
32

Berdasarkan tabel di atas penerapan model mind mappingini


terbukti dapat meningkatkan kreativitas siswa membuat mind
mappingpada materi IPS Terpadu yang telah dipelajari. Karena
terlihat adanya peningkatan skor dari pre test yang semula nilai ratarata kelas dari pre test sebesar 26,25 meningkat menjadi 58,12 atau
sekitar 121,40 %.
4) Refleksi Pelaksanaan Tindakan
Pada kegiatan siklus pertama, menunjukkan bahwa tidak ada
permasalahan dalam perumusan perencanaan tindakan (RPP).
Jadual jam pertemuan telah sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan
pembelajaran

sedangkan

menunjukkan

bahwa

(1)

pada

tahap

pemberian

pelaksanaan
tugas

tindakan

membuat

mind

mappingternyata membutuhkan waktu yang cukup lama karena


siswa masih belum terbiasa membuat mind mappingdan siswa
masih menyesuikan diri dalam membuat mind mapping

Kriteria
Cukup
sekaliKurang

(2) mempresentasikan

hasil mind mappingdapat melatih

siswa untuk berani mengemukakan pendapat di depan orang-orang,


siswa masih terlihat malu-malu dan kurang percaya diri karena
mereka belum terbiasa mempresentasikan hasil mind mapping (3)
pembelajaran

dengan

menggunakan

mind

mappingdapat

memberikan pengalaman baru bagi para guru dan siswa


penerapan

model

mind

map

terbukti

dapat

(5)

meningkatkan

kreativitas dan prestasi belajar siswa.


b. Temuan Penelitian Siklus I
1) Proses perencanaan berjalan lancar, sesuai dengan rencana yang
telah dibuat secara kolaborasi antara guru dan siswa yang termuat
dalam RPP. RPP dibuat berdasarkan pada silabus yang telah
dibuat.
2) Proses pelaksanaan berjalan lancar, sesuai dengan RPP yang telah
dibuat; (1) pelaksanaan model mind map menjadikan suasana
kelas lebih berwarna; (2) presentasi mind mappingdapat melatih
siswa untuk berani mengemukakan pendapat di depan orangorang; (3) mind mappingmerupakan pengalaman baru bagi siswa
dan guru; (4) mind mappingtelah memberikan manfaat bagi siswa
dan guru yaitu mempermudah siswa dalam belajar IPS Terpadu,
membuat siswa menjadi semangat dalam belajar dan mempermudah
guru dalam menjelaskan materi pelajaran pada siswa.

3) Proses

penilaian,

mind

map

terbukti

dapat

meningkatkan

kreativitas dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS


Terpadu, dari data kuantitatif yang peneliti peroleh, tingkat
kreativitas membuat mind mappingpada siklus I meningkat dari
hasil kreativitas pada saat yang semula nilai rata-rata kelas dari pre
test sebesar 26,25 meningkat menjadi 58,12 atau sekitar 121,40%
sedangkan pada prestasi belajar siswa meningkat dari hasil pre
test yang semula nilai rata-rata kelas dari pre test sebesar 46.40
meningkat menjadi 78.43 atau sekitar 69,03%, hasil post test
siklus I dari 32 siswa yang dinyatakan lulus sebanyak 25 siswa
dan 7 siswa dinyatakan tidak lulus karena nilai yang diperoleh
kurang dari dari KKM (kreteria ketuntasan minimum) sebesar 75.
c. Paparan Data Siklus II
1) Perencanaan Tindakan
Pada rencana tindakan siklus II peneliti tetap menerapkan model mind
mappingpada mata pelajaran IPS terpadu, dengan model pembelajaran
ini diharapkan dapat lebih membantu untuk meningkatkan kreativitas dan
prestasi belajar siswa. Menindaklanjuti hasil analisis dan refleksi pada
siklus I, maka peneliti berupaya untuk melakukan perbaikan pada proses
pembelajaran,
mappingsehingga

yaitu

siswa

diharapkan

dibiasakan

dengan

model

dapat lebih mudah memahami

mind
dan

menguasai materi. Siklus ini terdiri dari dua kali pertemuan yang
membahas materi tentang perairan laut (4x40 menit dengan 2 kali

pertemuan). Sebelum pembelajaran dilaksanakan penelitian ini dimulai


dari beberapa tahapan persiapan, yaitu:
a; Penerapan model mind mappingdisusun dan diwujudkan dalam
bentuk RPP (di lampiran). RPP disusun secara kolaboratif
antara peneliti dan guru IPS Terpadu kelas VII A. RPP yang dibuat
memuat: standar kompetensi, kompetensi dasar indikator hasil
belajar, tujuan pembelajaran yang akan dicapai, langkah-langkah
pembelajaran dalam penerapan mind map serta rubrik penilaian
yang

digunakan

untuk

menentukan

indikator

keberhasilan

pembelajaran. Aspek yang dinilai pada hasil diarahkan pada


ketepatan siswa meletakkan konsep dan tanda hubung yang tepat.
RPP dikembangkan berdasarkan silabus yang telah dikembangkan
oleh peneliti dan guru IPS Terpadu kelas VII A.
b; Peneliti dan guru IPS Terpadu kelas VII A bekerjasama
membuat soal pre test dan post test.
c; Membagi siswa yang berjumlah 32 siswa menjadi 4 kelompok
yang masing-masing kelompok beranggotakan 8 orang dalam
presentasi hasil mind map tentang materi yang telah ditentukan.
2) Pelaksanaan Tindakan
Setelah
pembelajaran

dipersiapkan
akan

rencana

dilaksanakan

pembelajaran yang telah ditetapkan.

pembelajaran
sesuai

maka

dengan

proses
rencana

Penelitian ini dilaksanakan tanggal 17 dan 24 Mei 2010.


Pada siklus kedua diadakan dua kali pertemuan. Adapun pembelajaran
dilaksanakan dalam waktu 4x40 menit. Pada pertemuan ini materi
yang disampaikan adalah tentang perairan laut. Proses belajar
mengajar ini meliputi beberapa tahap dengan skenario yang telah
ditetapkan dalam pembelajaran (RPP di lampiran). Selama kegiatan
pembelajaran, peneliti bertindak sebagai pengamat guru dan siswa
yang mencatat lembar pengamatan pada pedoman observasi. Hasil
pengamatan guru dan siswa pada
Pertemuan III
Pada pertemuan ini siswa mendapatkan pengalamanlangsung
dan dapat merasakan secara langsung manfaat yang diperoleh dengan
menggunakan mind mappingdalam menguasai konsep-konsep IPS
Terpadu.
Kegiatan awal, pada pertemuan kedua siklus pertama masuk
kelas dengan tepat waktu pada pukul 08.20 WIB. Pada kegiatan
awal guru menyampaikan tugas yang harus siswa selesaikan pada
pertemuan

ini

yaitu

masing-masing

individu

membuat

mind

mappingdengan tema perairan laut, hasil mind map yang paling


bagus dipilih oleh masing-masing kelompok untuk dipresentasikan
di depan papan tulis. Waktu mengerjakan mind mappingdibatasi
selama 20 menit.

Kegiatan

inti, semua siswa berkumpul

sesuai dengan

kelompok masing-masing untuk menyesuaikan konsep yang akan


mereka tulis, konsep yang ditulis untuk satu kelompok sama akan tetapi
bentuk mind map masing-masing individu berbeda. Jam 08.35
dimulai semua siswa mulai membuat mind map hingga sampai
jam 08.55 berarti tepat waktu, siswa sudah mulai terbiasa membuat
mind map, ketika waktu siswa membuat mind mappingsiswa terlihat
cukup antusias mengerjakan mind map. Setelah selesai mengerjakan
mind

map

masing-masing

mappingyang terbaik.

kelompok

memilih

hasil mind

Kegiatan selanjutnya adalah presentasi hasil mind map. Dalam


kegiatan ini yang mempresentasikan hasil mind mappingadalah satu
orang secara bergantian dengan anggota kelompoknya. Selanjutnya
setelah

presentasi,

tanggapan

kelompok

dilakukan

oleh

lain diminta

anggota

untuk menanggapi,

kelompok presentasi secara

bergantian. Waktu presentasi dan tanya jawab dibatasi maksimal 15


menit. Pada sesi presentasi pertama guru mempersilahkan

kepada

kelompok yang siap untuk memprentasikan hasil mind mapnya siswasiswa membuat kesepakatan

pertama

kali

yang

maju

dimulai

dari kelompok pertama. Kemudian kelompok pertama maju dan


mempresentasikan

hasil

mind

map

mereka.

Pada

akhir

sesi

presentasi guru memberi pertanyaan kepada kelompok yang maju


untuk mengetahui

seberapa

besar pemahaman

siswa terhadap

materi dengan menggunakan mind mappingdan memberi beberapa


perbaikan pada mind mappingyang mereka buat
3) Pengamatan Tindakan
Hasil

pengamatan

dalam

tahap

ini menunjukkan bahwa

kelas menjadi lebih berwarna, hal ini ditunjukkan oleh suasana


presentasi

dari

masing-masing

kelompok

dan

tanggapan

dari

kelopmpok lain. Hal yang terlihat adalah adanya siswa yang


nampak tidak malu-malu lagi dan kepercayaan diri siswa sudah
mulai nampak dalam mempresentasikan hasil mind mappingpada saat
maju ke depan.

Kondisi

demikian

dapat dipaparkan

sebagai

berikut: Saat guru mempersilahkan setiap kelompok untuk presentaasi,


sesuai dengan kesepakatan yang dibuat kelas, kelompok 1 yang maju

pertama kali untuk mempresentasikan

hasil mind mapnya anggota

kelompok 1 sudah tidak nampak malu-malu lagi dalam presentasi.


kelompok 1 ini dapat menjawab semua pertanyaan dari teman-teman
ataupun dari guru dengan baik.

Pada sesi berikutnya, kejadian yang terlihat adalah siswa


mulai berani bertanya dan menanggapi hasil mind mappingkelompok
yang maju. Komentar kelompok lain yang muncul seperti: Mind
mappingyang kalian buat itukan ada klasifikasi air laut, gerakan air
laut dan manfaat air laut coba kalian jelaskan manfaat air laut bagi
kehidupan manusia.Setelah kelompok pertama selesai presentasi
maka dilanjutkan kelompok yang kedua. Kegiatan presentasi berjalan
lancar dan tidak ada kegiatan yang berbeda jauh dari kelompok
pertama.
Sampai dengan batas waktu pembelajaran berakhir pada
tahap ini, hanya dua kelompok yang sudah maju mempresentasikan
hasil mind map mereka, sementara dua kelompok lain diminta
untuk mempresentasikan pada pertemuan minggu berikutnya. Guru
juga menjelaskan bahwa pada pertemuan minggu depan akan
dilaksanakan post test yang kedua.
Pertemuan IV
Kegiatan awal, Pada pertemuan keempat ini siswa masuk kelas jam
08.20 WIB guru memulai mengabsen. Setelah selesai mengabsen guru
meminta

siswa

yang

belum

mempresentasikan untuk

mempresentasikan hasil mind map di depan papan tulis. Seperti


pertemuan minggu sebelumnya kegiatan presentasi berjalan lancar dan
tidak ada kegiatan berbeda dengan presentasi kelompok sebelumnya.
Kegiatan inti, kegiatan presentasi dua kelompok sudah berakhir pada
pukul 09.05 WIB, tidak ada perbedaan dengan kelompok-kelompok
sebelumnya.

Kegiatan akhir, selanjutnya guru menjelaskan materi yang


telah diprentasikan

siswa agar siswa lebih faham lagi. Pada

seberikutnya adalah post test yang dikerjakan secara individu. Waktu


post test dibatasi 15 menit. Guru berkata: ayo tempat duduk kasih
jarak,

tidak

boleh

nyontek.

Setelah

waktu

post

test

yang

ditentukan habis siswa mengumpulkan lembar jawab post test tepat


waktu. Suasana post test sangat tenang dan roman wajah siswa dan
guru terlihat berseri-seri.
Hasil rekapan wawancara pada beberapa siswa kelas VII A
SMP Gempol di Pasuruan adalah sebagai berikut, terhadap pertanyaan
apakah Anda senang dan telah memperoleh manfaat dari penerapan
model mind mappingselama pembelajaran IPS Terpadu berlangsung
saat ini?. Siswa D mengungkapkan: seneng banget mbak, manfaatnya
untuk menambah pengetahuan sekaligus belajar dan menggambar.
Siswa E mengungkapkan: aku seneng banget, manfaatnya aku jadi
ada pengetahuan. Siswa F mengungkapkan: seneng banget mbak,
langsung hafal sama pelajarannya karena gambarnya bisa dilihat dan
dipelajari terus.
Hasil rekapan wawancara dengan Ibu Vivi Rianti adalah
sebagai berikut, terhadap pertanyaan apakah Ibu senang dan telah
memperoleh manfaat dari penerapan model mind mappingselama
pembelajaran

IPS

mengungkapkan:

Terpadu

berlangsung

saat

ini?.

Ibu

Vivi

senang mbak, karena sebelum saya ajarkan

siswa sudah belajar terlebih dahulu jadi sewaktu saya ajarkan siswa
sedikit tau tentang materi.

Penilaian
Berdasarkan pengamatan, post test berjalan lancar. Setelah
dilakukan koreksi skor tiap-tiap siswa adalah sebagaimana disajikan
dalam tabel berikut,
Tabel
4.10
Skor Penilaian Prestasi Belajar Pada Post Test
Siklus II
No.

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Interval Skor
95100
9094
8589
8084
7579
0074

Frekuensi
24
7
1
32

Berdasar hasil skor tes tersebut dapat dikatakan bahwa penerapan


model mind mappingini terbukti efektif untuk meningkatkan prestasi
belajar siswa terhadap materi IPS Terpadu yang telah dipelajari.
Karena terlihat adanya peningkatan skor yang semula nilai rata-rata
kelas dari pre test sebesar 46,40 meningkat menjadi 95,94 atau
sekitar 106,76 %.
Berdasarkan tabel di atas dapat dikatakan bahwa tingkat
keberhasilan kelas adalah 32 siswa, yang dinyatakan lulus sebanyak
32 siswa. Sedangkan yang gagal tidak ada karena skor tesnya lebih dari
75, sesuai dengan KKM (kreteria ketuntasan minimum) yang telah
ditentukan oleh pengajar IPS Terpadu SMP Walisongo Gempol di
Pasuruan.

Status
Lulu
s
Lulu
s
Lulu
s-

Berdasarkan

pengamatan,

tes kreativitas

membuat mind

mappingberjalan lancar. Setelah dilakukan koreksi skor tiap-tiap


siswa adalah sebagaimana disajikan dalam tabel berikut,
Tabel
4.11
Skor Penilaian Mind mappingPada
Siklus II
No.

Interval Skor
90100
8089
7079
6069
5059
0049

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Frekuensi
29
3
32

Berdasarkan tabel di atas penerapan model mind mappingini


terbukti dapat meningkatkan kreativitas membuat mind mappingpada
materi IPS Terpadu yang telah dipelajari. Karena terlihat adanya
peningkatan skor yang semula nilai rata-rata kelas dari pre test sebesar
26,25 meningkat menjadi 78,12 atau sekitar 197,6 %.

4) Refleksi Tindakan
Pada kegiatan siklus pertama, menunjukkan bahwa tidak ada
permasalahan

dalam

perumusan

perencanaan

tindakan

(RPP).

Jadual jam pertemuan telah sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan


pembelajaran

sedangkan

menunjukkan bahwa:

pada

tahap

pelaksanaan

tindakan

Kriteria
Baik sekal
Cukup
baik-

(1) waktu yang dibutuhkan siswa dalam mengerjakan mind map


sudah sesuai dengan waktu yang ditentukan karena siswa sudah
mulai

terbiasa

membuat

mind mappingdan siswa sudah bisa

menyesuikan diri dalam membuat mind map


(2) mempresentasikan hasil mind mappingdapat melatih siswa
untuk berani mengemukakan pendapat di depan orang-orang, siswa
sudah mulai Nampak tidak malu-malu

lagi dan sudah nampak

percaya diri karena mereka sudah mulai terbiasa mempresentasikan


hasil mind mapping
(3) pembelajaran dengan menggunakan mind mappingdapat
memberikan pengalaman baru bagi para guru dan siswa (5) penerapan
model

mind

map

terbukti

dapat

meningkatkan kreativitas dan

prestasi belajar siswa.


d. Temuan Penelitian Siklus II
1) Proses perencanaan berjalan lancar, sesuai dengan rencana yang
telah dibuat secara kolaborasi antara guru dan siswa yang termuat
dalam RPP. RPP dibuat berdasarkan pada silabus yang telah
dibuat.
2) Proses pelaksanaan berjalan lancar, sesuai dengan RPP yang telah
dibuat; (1) pelaksanaan model mind mappingmenjadikan suasana
kelas lebih berwarna; (2) roman wajah siswa dan guru nampak
berseri- seri; (3) mind mappingtelah memberikan manfaat bagi
siswa dan guru yaitu siswa mudah mengingat pelajaran, siswa
memperoleh pengalaman menggambar dan mempermudah guru

dalam menjelaskan materi pelajaran pada siswa.


Proses penilaian, mind mappingterbukti dapat meningkatkan
kreativitas dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS
Terpadu, dari data kuantitatif yang peneliti peroleh, tingkat
kreativitas membuat mind mappingpada siklus II meningkat dari
hasil kreativitas pada saat yang semula nilai rata-rata kelas dari pre
test sebesar 26,25 meningkat menjadi 78,12 atau sekitar 197,6%
sedangkan pada prestasi belajar siswa meningkat dari hasil pre test
yang semula nilai rata-rata kelas dari pre test sebesar 46,40
meningkat menjadi 95,94 atau sekitar 106,76%. Hasil post test
siklus II dari 32 siswa yang dinyatakan lulus semua karena nilai
yang diperoleh lebih dari KKM (kreteria ketuntasan minimum)
sebesar 75.

BAB V
PEMBAHASAN

Penelitian

tindakan

kelas

yang

dilakukan

peneliti

yaitu

menggunakan model mind map sebagai upaya untuk meningkatkan


kreativitas

dan

prestasi belajar siswa. Pelaksanaan penelitian tindakan

kelas ini yaitu setiap hari senin jam pelajaran ke III dan IV (08.20-09.40)
selama 4 kali pertemuan yang dimulai pada tanggal 03 Mei 2010 sampai 24
Mei 2010.
Adapun yang menjadi obyek penelitian adalah siswa kelas VII A SMP
Walisongo Gempol. Pada pelaksanaan proses belajar mengajar yang
dilakukan peneliti selama 4 kali pertemuan, menggunakan model yang
sama yaitu penerapan model mind map. Dalam rangka peningkatan
kreativitas dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu.
Berdasarkan hasil pengamatan, wawancara, dan hasil tes atas
penerapan model mind mappingpada mata pelajaran
sebagaimana

dijabarkan

IPS Terpadu,

di atas telah menunjukkan bukti-bukti bahwa

hiptesis yang dirumuskan di bab pendahuluan yang berbunyi, bahwa Jika


model mind mappingditerapkan dalam pembelajaran IPS Terpadu, maka
kreativitas dan prestasi belajar siswa pada kelas VII A SMP Walisongo
Gempol di Pasuruan dapat ditingkatkan telah terbukti.

A. Perencanaan Model Mind Map untuk Meningkatkan Kreativitas


dan
Prestasi Belajar IPS Terpadu pada Siklus I dan II
1. Perencanaan Model Mind mappingUntuk Meningkatkan Kreativitas
dan
Prestasi Belajar IPS Terpadu Pada
Siklus I
Penerapan model mind mappingdisusun dan diwujudkan
dalam bentuk RPP. RPP disusun secara kolaboratif antara peneliti
dan guru IPS Terpadu kelas VII A. RPP yang dibuat memuat:
standar kompetensi, kompetensi dasar

indikator

tujuan

dicapai, langkah-langkah

pembelajaran

yang

akan

hasil

belajar,

pembelajaran dalam penerapan mind mappingserta rubrik penilaian


yang

digunakan

untuk

menentukan

indikator

keberhasilan

pembelajaran. Aspek yang dinilai pada hasil diarahkan pada


ketepatan siswa meletakkan konsep dan tanda hubung yang tepat.
RPP dikembangkan berdasarkan silabus yang telah dikembangkan
oleh peneliti dan guru IPS Terpadu

kelas VII A. Pada

perencanaan RPP ini berjalan sesuai dengan yang direncanakan.


Tujuan membuat RPP ini agar dapat mengetahui materi yang harus
dikuasai siswa dan untuk mentukan topik apa yang akan dibahas
pada penerapan model mind mappingyang akan dilaksanakan.
Sebelum membuat mind mappingmaka diperlukan pertama kali
adalah kata kunci utama yang akan dibahas sehingga membentuk
sebuah mind map yang didalamnya terdapat kata-kata cabang dari

kata utama, seperti yang telah diungkapkan oleh Tony Buzan


bahwa jika akan membuat mind mappingmaka ditulis dan digambar
kata kunci utama dalam membuat
menghubungkan
kunci utama

kata-kata

mind

map

dan

kemudian

yang merupakan cabang dari kata

dan didukung pula oleh Ingemar Svantesson yang

mengatakan bahwa dalam membuat mind mappingharus mempunyai


kata kunci utama kemudian dihubungkan dengan garis hubung pada
kata-kata yang merupakan cabang dari kata kunci utama
2. Perencanaan Model Mind mappingUntuk Meningkatkan Kreativitas
Dan
Prestasi Belajar IPS Terpadu Pada
Siklus II
Penerapan model mind mappingdisusun dan diwujudkan
dalam bentuk RPP. RPP disusun secara kolaboratif antara peneliti
dan guru IPS Terpadu kelas VII A. RPP yang dibuat memuat: standar
kompetensi, kompetensi dasar indikator hasil belajar, tujuan
pembelajaran yang akan dicapai, langkah-langkah pembelajaran
dalam penerapan mind mappingserta rubrik penilaian yang digunakan
untuk menentukan indikator keberhasilan pembelajaran. Aspek yang
dinilai pada hasil diarahkan pada ketepatan siswa meletakkan
konsep

dan

tanda

hubung

yang

tepat.

RPP dikembangkan

berdasarkan silabus yang telah dikembangkan oleh peneliti dan guru


IPS Terpadu kelas VII A. Pada perencanaan RPP ini berjalan
sesuai dengan yang direncanakan. Tujuan membuat RPP ini agar
dapat mengetahui materi yang harus dikuasai siswa dan untuk
menentukan topik apa yang akan dibahas pada penerapan model

mind

map

yang

akan dilaksanakan. Sebelum membuat mind

mappingmaka diperlukan pertama kali

adalah kata kunci utama yang akan dibahas sehingga membentuk


sebuah mind mappingyang didalamnya terdapat kata-kata cabang dari
kata utama, seperti yang telah diungkapkan oleh Tony Buzan
bahwa jika akan membuat mind mappingmaka ditulis dan digambar
kata kunci utama dalam membuat

mind

map

dan

kemudian

menghubungkan kata-kata yang


merupakan cabang dari kata kunci utama52
pula oleh

dan didukung

Ingemar Svantesson yang mengatakan bahwa dalam membuat mind


mappingharus mempunyai kata kunci utama kemudian dihubungkan
dengan garis hubung pada kata-kata yang merupakan cabang dari
kata kunci utama

B. Pelaksanaan Model Mind Map untuk Meningkatkan Kreativitas


dan
Prestasi Belajar IPS Terpadu pada Siklus I dan II
1. Pelaksanaan Model Mind mappingUntuk Meningkatkan Kreativitas
dan
Prestasi Belajar IPS Terpadu pada
Siklus I
Penerapan model mind mappingdalam pelaksanaan di kelas
yaitu siswa dibentuk kelompok untuk mempresentasikan hasil mind
mappingyang telah dibuat siswa secara individu, hal ini bertujuan
untuk melatih mental siswa dalam mengemukakan pendapatnya di

depan orang-orang dan untuk mengetahui

seberapa

besar

pemahaman siswa menggunakan mind map sesuai dengan mind


mappingyang telah mereka buat.

Pelaksanaan mind mappingdapat berjalan lancar. Berdasarkan


hasil wawancara dan pengamatan peneliti, pelaksanaan mind
mappingmemberikan pengalaman

baru

bagi

guru

dan

siswa,

suasana kelas menjadi lebih berwarna, siswa menjadi semangat


dalam

belajar,

siswa

lebih

mudah belajar

IPS

Terpadu,

keberanian siswa mengemukakan pendapat dihadapan orang-orang.


Bukti-bukti

ini

sesungguhnya

map

yang

Buzan

mempermudah

menyerap informasi dan memudahkan kita

mengingat informasi dengan lebih baik

mind

apa

diungkapkan Tony
kita

bahwa

mendukung

dapat

54

dan didukung oleh Ingemar Svantesson yang mengatakan bahwa


mind
map dapat meningkatkan daya ingat dan menyenangkan55
2. Pelaksanaan Model Mind mappinguntuk Meningkatkan Kreativitas
dan
Prestasi Belajar IPS Terpadu pada Siklus II
Penerapan model mind mappingdalam pelaksanaan di kelas
yaitu siswa dibentuk kelompok untuk mempresentasikan hasil mind
mappingyang telah dibuat siswa secara individu, hal ini bertujuan
untuk melatih mental siswa dalam mengemukakan pendapatnya di
depan orang-orang dan untuk mengetahui

seberapa

besar

pemahaman siswa menggunakan mind map sesuai dengan mind

mappingyang telah mereka buat. Pelaksanaan

mind

map

dapat

berjalan lancar. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan


peneliti pelaksanaan

mind mappingmenjadikan

suasana kelas

menjadi lebih berwarna, mempermudah siswa menyerap informasi


dan

belajar

menggambar,

siswa

lebih

ingat

materi

ketika

melaksanakan ulangan, keberanian siswa mengemukakan pendapat


dihadapan orang-orang.
Bukti-bukti

ini

sesungguhnya

mendukung
mind

map

yang

diungkapkan Tony

Buzan

mempermudah

menyerap informasi dan memudahkan kita

kita

bahwa

apa

dapat

mengingat informasi dengan lebih baik dan didukung oleh Ingemar


Svantesson

yang

mengatakan

bahwa

mind map dapat

meningkatkan daya ingat dan menyenangkan

C. Penilaian Model Mind mappinguntuk Meningkatkan Kreativitas dan


Prestasi
Belajar IPS Terpadu pada Siklus I dan II
1. Penilaian Model Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas
Dan
Prestasi Belajar IPS Terpadu pada
Siklus I
Pada penilaian diperoleh bukti secara kuantitatif bahwa
berdasarkan hasil post test untuk mengetahui peningkatan prestasi
belajar siswa diperoleh hasil yang cukup tinggi dan tingkat
kreaativitas siswa membuat mind mappingmengalami peningkatan.
Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat dikatakan bahwa tingkat

keberhasilan

kelas adalah 32 siswa,

yang dinyatakan

lulus

sebanyak 26
siswa sedangkan yang gagal sebanyak 6 siswa karena skor tesnya
kurang dari 75, sesuai dengan KKM (kreteria ketuntasan minimum)
yang telah ditentukan
oleh
pengajar
IPS Terpadu
SMP
Walisongo Gempol di Pasuruan sedangkan pada siklus.
Berdasarkan hasil observasi pada tabel 4.10 yang telah
dilaksanakan pada siklus I terdapat cukup peningkatan kreativitas
siswa membuat mind mappingyang semula nilai rata-rata kelas dari
pre test sebesar
26,25 meningkat menjadi 58,12 atau sekitar 121,40%.Sedangkan
pada siklus II, 25 meningkat menjadi 78,12 atau sekitar 197,6%.
Bukti-bukti

ini sesungguhnya

mendukung

apa yang

diungkapkan oleh teori Tony Buzan yang mengatakan bahwa


mind

map

merupakan suatu model yang berguna

untuk

memaksimalkan kreativitas manusia58,


sangat
memudahkan
sedangkan teori

manusia

mengingat

informasi59

Ingemar Svantesson yang mengatakan bahwa mind mappingakan


membantu siswa untuk mengembangkan kreativitas juga kemampuan
analisis dan logika60
2. Penilaian Model Mind Map untuk Meningkatkan Kreativitas
dan
Prestasi Belajar IPS Terpadu pada
Siklus II
Pada penilaian diperoleh bukti secara kuantitatif bahwa
berdasarkan hasil post test untuk mengetahui peningkatan prestasi
belajar

siswa diperoleh hasil yang cukup tinggi dan tingkat kreaativitas


siswa membuat mind mappingmmengalami peningkatan.
Berdasarkan tabel 4.10 di atas dapat dikatakan bahwa tingkat
keberhasilan kelas adalah 32 siswa, yang dinyatakan lulus semua
karena nilai

yang

diperoleh

lebih

dari

75,

sesuai

dengan

KKM (kreteria ketuntasan minimum) yang telah ditentukan oleh


pengajar IPS Terpadu SMP Walisongo Gempol di Berdasarkan hasil
observasi yang telah dilaksanakan

pada

siklus

II terdapat

peningkatan prestasi belajar siswa yang semula nilai rata-rata kelas


dari pre test sebesar 46,40 meningkat menjadi 78,43 atau sekitar
69,03% sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 95,94 atau
sekitar 106,76%.
Berdasarkan hasil observasi pada tabel 4.11 di atas telah
terdapat cukup peningkatan kreativitas siswa membuat mind
mappingyang semula nilai rata-rata kelas dari pre test sebesar 26,25
meningkat menjadi 58,12 atau sekitar 121,40%. Sedangkan pada
siklus II, 25 meningkat menjadi 78,12 atau sekitar 197,6%.
Bukti-bukti ini sesungguhnya mendukung apa yang diungkapkan oleh
teori Tony Buzan yang mengatakan bahwa mind mappingmerupakan suatu
model yang berguna untuk memaksimalkan kreativitas manusia

61

, sangat

memudahkan manusia
mengingat informasi62
mengatakan

sedangkan teori Ingemar Svantesson yang

bahwa mind mappingakan membantu siswa untuk mengembangkan kreativitas juga


kemampuan analisis dan logika

BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari paparan data di depan dapat diketahui bahwa penerapan
model mind mappingdapat meningkatkan

kreativitas

dan prestasi

belajar belajar siswa IPS Terpadu pada siswa kelas VII A SMP
Walisongo Gempol di Pasuruan. Hal ini dapat diketahui dengan
adanya peningkatan nilai hasil kreativitas dan prestasi
Terpadu

yang

diperoleh.

Selanjutnya

dapat

belajar

IPS

diambil ringkasan

penjelasan di depan, sebagai berikut:


1.

Proses perencanaan model mind mappinguntuk meningkatkan


kreativitas dan prestasi belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VII A
SMP Walisongo Gempol di Pasuruan diawali dengan kegiatan
menjabarkan

kompetensi dasar yang telah ada dalam silabus ke

dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). RPP yang dibuat


mengacu pada model mind map, sehingga komponen lain seperti
sumber belajar dan format penilaian disesuaikan dengan model mind
map.
2.

Proses pelaksanaan model mind mappinguntuk meningkatkan


kreativitas dan prestasi belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VII A
SMP Walisongo Gempol di Pasuruan dapat berjalan dengan lancar
sebagaimana yang telah direncanakan. Penerapan model mind
mappingtelah memberikan pengalaman baru bagi siswa maupun
guru dan memberikan beberapa manfaat bagi guru dan siswa.

3.

Proses

penilaian

model

mind mappinguntuk meningkatkan

kreativitas dan prestasi belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VII A
SMP Walisongo
Gempol di Pasuruan menunjukkan hasil yang baik. Dilihat dari data
kuantitatif yang diperoleh menunjukkan hasil perolehan skor yang
cukup tinggi.

B. Saran
Selaku penulis sekaligus pengamat dalam hal ini ada beberapa
saran yang bisa kami berikan demi kemajuan dan perkembangan serta
meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar siswa, yaitu:
1. Agar guru memperhatikan tujuan dari materi IPS Terpadu, sehingga
dapat menentukan skenario yang harus dijalankan di depan kelas
untuk menyesuaikan model mind mappingdan memperhitungkan
waktu sebelum menerapkan model tersebut.
2. Perlu adanya kepercayaan dan penghargaan guru kepada siswa
bahwa siswa tersebut mampu untuk membuat sebuah kreativitas
membuat mind mappingyang sesuai dengan daya imajinasi yang
siswa miliki sesuai dengan tema yang ditentukan.
3. Agar guru membiasakan memberi tugas rumah kepada siswa
untuk membuat mind mappingdengan tujuan mereka sudah membaca
dan memahami terlebih

dahulu

materi

diterangkan oleh guru di dalam kelas.

IPS Terpadu

sebelum

84

DAFTAR
PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2007. Penelitian Tindakan kelas. Jakarta: Bumi


Aksara
Bahri, Djamarah Saiful. 1994. Prestasi Belajar dan kompetensi Guru.
Surabaya: Usaha Nasional
Bakran, Adz-Dzakiey Hamdani. 2007. Psikologi Kenabian. Yogyakarta:
Beranda
Publishibg
Buzan, Tony. 2004. Mind mappingUntuk Meningkatkan Kreativitas.
Jakarta: Gramedia
Buzan, Tony. 2007. Buku Pintar Mind mappingUntuk Anak. Jakarta: Gramedia
Dwi, Suim Fitri Aridina. 2008. Penerapan Model Mind Mapping Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Pada Siswa Kelas XI
SMA Darul
Ulum Agung Malang): Fakultas Ekonomi UM
Hattarina, Shofiah. 2008. Penerapan Model Pembelajaran Mind
mappingUntuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Sejarah Kelas XI IPS SMAN I Talun. Skripsi.
Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan UM
Matthew, B Miles dan A, Michael Huberman. 2001. Analisis Data
Kualitatif.
Jakarta: Universitas Indonesia
Mulyasa, E. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Rosda
Ningsih, Khoiriyah. Penerapan Metode Mind mapping Secara Kreatif
Dalam Pendekatan Pembelajaran Cooperative Learning Sebagai
Upaya Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Secara Kognitif
Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Di SMP Negeri 20
Malang: Fakultas Ekonomi UM
Nurdin, Muh, dkk. 2008. IPS Untuk SMP/MTS Kelas VII. Jakarta Pusat:
Kharisma Sagala, Saiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung:
Alpabeta. Sanjaya, Wina. 2006. Pembelajaran Dalam Implementasi

Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Seri

Perundangan. 2007. Panduan


Yogyakarta: Pustaka Yustisia

Penyusunan

KTSP

Lengkap.
85

Setiawan, Cony. 1987. Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah


Menengah.
Jakarta: Gramedia
Slameto. 1991. Belajar Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka
Cipta
Soedarsono, FX. 2001. Aplikasi Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Departemen
Pendidikan Nasional
Svantesson, Ingemar. 2004. Learning Maps and Memori Skills.
Jakarta: Gramedia
Uno, B. Hamzah. 2007. Model Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Yamin, Martini. 2008. Desain Pembelajaran Berbasisi Tingkat Satuan
Pendidikan. Jakarta: Graung Press
Wahidmurni dan Nur Ali. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Malang: UM Press
Zainuddin, M. Muhammad Walid. 2010. Pedoman Penulisan Skripsi.
Malang: Fakultas Tarbiyah UIN

Anda mungkin juga menyukai