Anda di halaman 1dari 1

Pewarta: Desi Purnamawati

Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Sosial memetakan 184 daerah di Tanah Air rawan
terjadi konflik sosial karena kondisi ekonomi yang tertinggal, enam di antaranya diprediksi
paling rawan pada 2014 ini.
"Sebagian besar kondisi ekonominya tertinggal dibanding daerah lain. Namun, ada juga
daerah maju tapi interaksi sosial antarkelompok sangat kaku, sehingga mudah meletup hanya
karena masalah kecil," kata Tenaga Ahli Menteri Sosial bidang Kehumasan dan Tatakelola
Pemerintahan Sapto Waluyo di Jakarta, Senin.
Sapto mengatakan, tidak semua daerah tertinggal itu rawan konflik. Ada enam daerah
diprediksi sebagai wilayah paling rawan konflik sosial pada 2014.
Daerah tersebut yaitu, Papua, Jawa Barat, Jakarta, Sumatera Utara, Sulawesi Tengah, dan
Jawa Tengah.
"Indikatornya terlihat sepanjang 2013 daerah tersebut bermunculan aneka konflik," kata
Sapto menambahkan.
Sepanjang 2013 di Papua terjadi 24 peristiwa konflik sosial, Jawa Barat (24), Jakarta (18),
Sumatera Utara (10), Sulawesi Tengah (10) dan Jawa Tengah (10).
"Di tahun politik 2014, ketegangan tentu akan meningkat. Karena itu, Kemensos
melancarkan program keserasian sosial di 50 daerah rawan dan penguatan kearifan lokal di
30 daerah," katanya.
Targetnya mencegah kemungkinan terjadinya konflik atau memperkecil dampak jika konflik
tetap terjadi.
"Memang harus ditumbuhkan tenaga pelopor perdamaian di seluruh pelosok Indonesia,
terutama dari kawula muda," kata dia

Anda mungkin juga menyukai