Anda di halaman 1dari 19

MAYORITAS PENGHUNI SURGA?

Dalam satu kondisi, mayoritas penghuni surga adalah wanita. Yaitu, jika kita
mengumpulkan semua wanita mukmin di muka bumi ini bersama dengan
para bidadari surga. Atau yang kita maksud hanya bidadari surga saja.
Hal ini berdasarkan hadits riwayat Bukhari Muslim bahwa Muhammad bin
Sirin berkata, Mereka saling membanggakan diri atau saling bertukar
pikiran tentang laki-laki atau perempuan yang berjumlah paling banyak
menghuni surga. Lalu Abu Hurairah berkata, Bukankah Abu Qasim telah
bersabda dalam Shahih Muslim : VIII/145 :
Yang artinya :
Sesungguhnya wajah golongan pertama yang masuk surge laksana
bulan purnama, dan wajah golongan yang masuk setelahnya ibarat
sinar bintang yang berkilauan di langit. Masing-masing mereka
mendapatkan dua orang istri yang sumsum tulang betisnya terlihat
dari balik dagingnya.
Di surga tidak ada yang membujang. Jika istri-istri yang dimaksud itu
dari kaum wanita, maka kaum wanita di dunia ini lebih banyak daripada lakilaki. Tetapi bila yang dimaksud adalah para bidadari surga, maka keberadaan
mereka di dunia tidak harus lebih banyak dari laki-laki.
Pada dasarnya, istri-istri itu adalah bidadari surga. Hal ini berdasarkan
hadits Imam Ahmad yang meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Nabi
bersabda dalam Musnad Ahmad : II/345 :
Yang artinya :

Bagi seorang lelaki ahli surga, dua orang istri dari kalangan bidadari.
Setiap bidadari memakai tujuh puluh lapis pakaian, sumsum tulang
betisnya terlihat dari balik pakaiannya.
Maksudnya, semua yang ada pada diri bidadari itu terlihat, sampaisampai sumsum yang ada di dalam tulang betispun terlihat.
Dengan demikian, kaum wanita menjadi mayoritas penghuni surga jika
dijadikan satu dengan para bidadari surga. Tetapi jika kaum wanita saja,
maka mereka menjadi minoritas penduduk surga dan mayoritas penghuni
neraka. (Silakan merujuk ke kitab Nisau Ahlin Nar karya penulis).
Hendaklah wanita mukhminah berbahagia, karena ketika di surga dia
lebih baik dan lebih cantik daripada bidadari. Dia adalah ratu yang punya
wewenang untuk memerintah dan melarang. Sedangkan para bidadari
adalah para pelayan yang taat kepadanya. Kedudukan wanita mukhminah di
surga tidaklah sama dengan bidadari yang diciptakan khusus untuk
menghuni surga tanpa harus bekerja keras, beribadah, dikenai Itaklif
(pembebanan kewajiban), dan musibah atau ujian yang harus dihadapi.

WANITA YANG DIJANJIKAN SURGA

Wahai saudariku, sebagai permulaan kita akan menyaksikan potret teladan


yang terdapat pada diri wanita-wanita mukhminah yang telah dijanjikan
surga oleh Rasulullah. Sehingga Anda bisa meneladani mereka, mengikuti
jejak mereka, dan menapaki jalan yang telah mereka lalui.
1. Sarah, Istri Ibrahim
Dia adalah seorang istri nabi dan rasul, ibu seorang nabi, nenek
seorang nabi, dan buyut seorang nabi. Dialah tempat berakhirnya
nasab puluhan nabi dan madu dari ibu seorang nabi (Hajar).
Bergembiralah Anda wahai wanita mukhminah, dengan surga yang
luas. Kecantikan Sarah adalah separuh dari kecantikan Hawa
kecantikan yang alami. Sarah adalah istri seorang nabi dan rasul. Dia
adalah istri salah satu dari rasul ulul azmi, makhluk terbaik kedua
secara mutlak, ayah dari para nabi, dan kekasih Allah. Dialah Ibrahim.
Dialah ibu seorang nabi, yaitu Ishaq
Nenek seorang nabi, yaitu Yaqub
Buyut seorang nabi, yaitu Yusuf
Madu dari ibu seorang nabi, yaitu Hajar ibu Ismail
2. Aisyah binti Muzahim, Istri Firaun
Aisyah binti Muzahim adalah istri teladan bagi istri-istri Rasulullah dan
seorang wanita yang paling utama di surga. Dia juga suri teladan bagi
wanita-wanita mukhminah. Namanya selalu disebut hingga hari
kiamat. Dia telah mengguncangkan singgasana kekafiran, serta
menghancurkan istana kemusyrikan dan penyembahan berhala.
Kedudukannya sepadan dengan ibu kaum wanita Bani Israil, Maryam.
Keimanannya sangat kuat, hubungannya dengan Allah sangat erat,
pemahamannya tentang Islam sangat dalam, perkataannya sangat
ramah, ucapannya selalu tepat dan akurat, serta permohonannya
sangat lembut.
Dialah teladan agung dalam menaati Allah dari semua godaan dan
rintangan ini. Oleh sebab itu, dia layak diabadikan dalam Al-Quran

yang kekal, yang kalimatnya selalu dilantunkan di seluruh penjuru


alam semesta, dan diturunkan melali perantara malaikat Jibril.
3. Maryam, Ibu Isa
Maryam adalah ibu dari kaum wanita Bani Israil. Bahkan ada yang
berpendapat bahwa dia adalah ibu dari seluruh kaum wanita di jagat
raya. Namanya berulang kali disebutkan di dalam Al-Quran. Dialah
satu-satunya wanita yang melahirkan anak tanpa ayah. Dia dalah ibu
dari kaum wanita Bani Israil di surga.
Maryam hidup di lingkungan keluarga muslim, di rumah seorang
muslim, dan di tengah masyarakat muslim. Ayahnya adalah Imran,
syaikh Bani Israil. Sedangkan ibunya adalah Hannah binti Faqud bin
Qanbal. Hannah telah mengajarkan kepada kita pelajaran yang sangat
berharga dalam mendidik anak. Sang suami juga membantunya dalam
menyiapkan pendidikan yang agung ini meskipun dia meninggal dunia
ketika Hannah sedang hamil.
Maryam mendedikasikan seluruh hidupnya untuk beribadah orangorang menjulukinya Maryam Al-Batul (orang yang meninggalkan hidup
duniawi untuk beribadah kepada Allah). Bahkan kelezatan ibadah telah
membuatnya lupa menikah. Orang-orang juga menjulukinya Maryan
Al-Adzra (perawan). Dengan demikian, dia disebut Maryam Al-Adzra
Al-Batul.
4. Fatimah binti Muhammad, Pemimpin Wanita Penghuni Surga
Suatu ketika, malaikat dating kepada Rasulullah dan berkata, Fatimah
adalah pemimpin seluruh wanita penghuni surga. HR Hakim.
Fatimah adalah pemimpin seluruh wanita penghuni surga, kecuali
Maryam binti Imram. Hadits shahih diriwayatkan oleh Ahmad, Abu
Yala, Ibnu Hibban, Hakim, Thabrani, dan Hakim dari Abu Said.
Wanita terbaik penghuni surga adalah Khadijah binti Khuwailid,
Fatimah binti Muhammad, Maryam binti Imran, dan Aisyah binti
Muzahim istri Firaun. Hadits shahih diriwayatkan oleh Ahmad,
Thabrani, Hakim, Thahawi, dan Dhiya, dari Ibnu Abbas.
Fatimah tumbuh dan berkembang di rumah seorang pemimpin anak
Adam. Dia telah lulus dari sekolahnya, terdidik dalam pengawasannya,
diasuh di bawah perlindungannya, dan putri seorang ayah yang sangat

menyayanginya. Bahkan beliau akan memerangi siapa saja yang


melawan putrinya dan menyelamatkan orang yang berdamai dengan
putrinya.
5. Ummul Mukhminin, Khadijah binti Khuwailid
Allah tidak memberiku pengganti yang lebih baik dari Khadijah. Dia
beriman kepadaku ketika orang-orang mengingkariku, dia percaya
kepadaku ketika orang-orang menganggapku dusta, dia memberikan
hartanya

kepadaku ketika

orang-orang mengekangnya, dan dia

memberiku anak.
Orang yang mengucapkan ungkapan di atas adalah Muhammad yang
ditujukan kepada Ummul Mukhminin Khadijah binti Khiwailid. Kisah
Khadijah dan surga diawali sejak dia masuk Islam di depan suaminya,
Muhammad. Dia sangat beruntung karena tercatat sebagai wanita
pertama yang masuk Islam.
Khadijah menolong orang yang teraniaya dan memberi makan orang
yang kelaparan dengan pertolongsn dan makanan yang sangat
banyak. Rumahnya menjadi tempat berlindung bagi orang yang takut
dan menderita. Di sana, ada makanan bagi orang yang lapar dan
tempat bagi orang yang terusir. Hatinya selalu terbuka untuk berjihad.
Semakin berat perjuangan yang dia emban, semakin bertambahlah
kesenangan dan kegembiraannya. Allah memberkati perjuangannya.
6. Aisyah, Guru Kaum Wanita
Pada pembahasan berikut ini, kita akan membahas sederet keutamaan
dan kebaikan yang disematkan kepada Aisyah. Aisyah berkata,
Sungguh aku telah dianugerahi Sembilan hal yang tidak pernah
diberikan kepada wanita mana pun selain Maryam binti Imran :
1. Jibril pernah turun menjumpai Rasulullah guna memperlihatkan
rupaku dan memerintahkan beliau agar menikahiku.
2. Rasulullah menikahiku ketika aku masih gadis. Tak seorang pun
dari istri-istri Rasulullah yang beliau nikahi ketika masih gadis
3.
4.
5.
6.

selain aku.
Ketika beliau wafat, kepalanya berada di atas pangkuanku.
Jasad beliau dimakamkan di rumahku.
Para malaikat mengelilingi rumahku.
Aku anak khalifah yang juga sahabat karib beliau.

7. Sebuah ayat Al-Quran (dalam surat At-Taubah) diturunkan untuk


membeberkan kesucianku sebagai seorang wanita.
8. Telah diciptakan untukku tempat yang baik di sisi Allah.
9. Aku dijanjikan akan diberi ampunan dan kelapangan rezeki.
Dalam Syiar Alamin Nubala : II/241.
Jika Anda bertanya tentang keilmuannya, maka sesungguhnya Aisyah
adalah guru kaum muslimah, bahkan guru seluruh wanita di jagat raya.
Dia hafal ratusan syair, mengetahui secara mendalam bahasa Arab,
dan para rawi meriwayatkan 2210 hadits darinya. Dia adalah shahabat
yang paling banyak meriwayatkan hadits setelah Abu Hurairah,
Abdullah bin Umar, dan Anas. (Lihat Talqih Fuhumi Ahlil Atsar karya
Ibnul Jauzi (363) dan Jawamius Sirah karya Ibnu Hazm : (276).
7. Hafshah binti Umar
Hafshah dibesarkan di rumah Al-Faruq, Umar. Dia adalah sosok wanita
yang beriman, taat, jujur, sabar, khusyuk, gemar berbuat baik, rajin
berpuasa, berdzikir, bertobat, dan berjihad. Setelah masuk Islam, dia
berhijrah dan menikah dengan Khunais bin Hudzafah As-Sahmi.
Hafshah hijrah ke Madinah bersama suaminya dan setelah hijrah
suaminya

meninggal

dunia.

Setelah

perang

Badar,

Rasulullah

menikahinya.
Umar selaku wali dalam pernikahannya bertutur, Hafshah binti Umar
ialah janda dari Khunais bin Hudzafah As-Sahmi, seorang shahabat
Rasulullah yang ikut serta dalam perang Badar. Khunais meninggal
dunia di Madinah.
Nabi Muhammad SAW menikah dengan Hafshah pada tahun ketiga dari
hijrah. Beliau dan Hafshah hidup dalam kebaikan dan keberkahan.
Hafsah

adalah

seorang

istri

yang

taat

kepada

suami,

selalu

memuliakan, bersenda gurau, dan bercanda ria dengannya. Bahkan


Rasulullah kadang terlalu lama tinggal bersamanya. Hal ini membuat
istri-istrinya yang lain cemburu.
8. Al-Ghumaisha binti Malhan

Tokoh yang kita bicarakan kali ini adalah bibinya Rasulullah. Dialah
wanita pertama di dunia yang menjadikan Islam sebagai maharnya. AlGhumaisha adala salah satu wanita penghuni surga. Ia telah mendidik
para pahlawan dan melahirkan para penghafal Al-Quran. Dialah
wanita yang pernah berdebat dengan kaum kafir dan menundukan
orang-orang musyrik.
Allah menganugerahinya sepuluh putra yang hafal Al-Quran. Putranya,
Anas bin Malik adalah pembantu Rasulullah. Selain itu, putranya juga
hafal 2286 hadits. Dialah wanita mukhminah yang dijanjikan masuk
surga.
Selain itu, ia adalah wanita yang memiliki kedudukan yang tidak ada
tandingannya di dunia. Ketika anak pertamanya meninggal dunia dan
suaminya sibuk dengan pekerjaan, maka ia mempersiapkan segalanya
sendirian. Ketika suaminya pulang dari tempat krja, maka ia memakai
pakaian terbaiknya lalu menghabiskan malam yang indah bersamanya.
Dia adalah wanita keturunan Nabi Ayyub AS dan teladan yang baik
dalam hal kesabaran.
9. Ummu Aiman
Rasulullah bersabda, Barang siapa ingin menikah dengan wanita ahli
surga, maka nikahilah Ummu Aiman. Dalam Thabaqat Ibnu Sadin :
VIII/179.
Tokoh yang akan menghiasi lembar-lembar berikut ini adalah wanita
yang mengasuh Rasulullah, setelah ibu kandungnya. Dia adalah wanita
yang

dimerdekakan

oleh

Rasulullah

sekaligus

wanita

yang

mengasuhnya. Dia termasuk wanita yang memeluk Islam pada


permulaan datangnya Islam.
Ummu Aiman telah ikut serta dalam berhijrah sebanyak dua kali, yaitu
ke Habsyah dan Madinah. Wanita yang termasuk dalam keluarga Nabi
ini bersuamikan kekasih Rasulullah. Dia adalah seorang pahlawan
wanita yang pemberani dan seorang pendidik.
Nama Ummu Aiman adalah Barakah. Barakah tinggal di rumah Nabi
dengan

taat.

Dia

membantu

dan

mengasuh

Rasulullah

serta

menunaikan tugas-tugasnya. Dialah yang membuat Rasulullah lupa

akan kondisinya yang yatim dan tidak mempunyai seorag ibu. Dia
mengasih pemimpin semesta alam ini sehingga Allah membuatnya
tumbuh berkembang dengan baik dan mendaulatnya sebagai Nabi dan
Rasul.
10.
Nusaibah binti Kaab Al-Anshariyah
Tokoh kita pada pembahasan kali ini adalah Nusaibah binti Kaab. Dia
adalah wanita pertama yang berperang dalam Islam. Dia menyaksikan
malam Aqabah, ikut serta pada perang Uhud, Hudaibiyah, Hunain, dan
Yamamah. Wanita yang perkasa ini berjuang dan melakukan banyak
pekerjaan sehingga tangannya terputus saat berjihad. Dalam Sair
Alamin Nubala : 11/278 dan Ibnu Sadin : VIII/303).
Nusaibah adalah seorang wanita terhormat dari Bani Khazraj penduduk
Yatsrib. Pada saat itu, mereka belum disebut kaum Anshar, Rasulullah
pun belum berhijrah kepada mereka. Tetapi, sabda beliau telah
mengorbankan semangat bangsa Arab. Al-Quran telah tersebar dan
dibaca di kalangan mereka, sebagaimana halnya syair-syair yang
disenandungkan.
Nusaibah mendidik kedua putranya, Abdullah dan Habis, dengan baik.
Dia tanamkan iman dalam hati mereka, keberanian dalam dada
mereka, dan kekuatan dalam tangga mereka. Rasulullah mengetahui
betul keutamaan dan kemampuan meraka.
Sejarah mungkin telah melupakan Nusaibah dan hari-harinya. Tetapi,
sejarah menyebutkan bahwa dermaga tempat berlabuhnya yang
terakhir adalah surga dan kebaikannya akan selalu dikenang sepanjang
masa.
11.
Wanita Ahli Surga
Kali ini kita bersama seorang shahabat wanita yang mulia, sabar, dan
selalu mawas diri. Dia selalu memakai jilbab sebagai tanda kesucian.
Dia tidak rela aurat dan tubuhnya tersingkap meski hanya sedikit,
padahal ia menderita penyakit epilepsy.
Pahlawan yang satu ini layak menjadi teladan bagi kaum wanita masa
kini yang suka mengumbar kemolekan tubuh dan memamerkan aurat.
Mereka berusaha tampil cantik dengan segala macam cara, seperti

mengubah ciptaan Allah dengan menipiskan alis mata, memerahkan


pipi, dan memakai parfum. Mereka akan mendapat laknat dari Rabb
pemilik langit dan bumi.
Dia hanya seorang wanita berkulit hitam. Bisa saja ia berkata,
Siapakah yang akan melihat wanita hitam sepertiku. Aku berada di
tengah-tengah komunitas masyarakat yang suci, lingkungan yang baik,
serta pemerintahan yang bertakwa dan beriman. Aku berteman
dengan para wanita yang bertobat, beribadah, dan suci. tetapi, itulah
keimanan yang dalam.

SIAPAKAH YANG LEBIH BAIK ANTARA BIDADARI DENGAN WANITA


MUKHMINAH?

Al-Qurthubi bertutur, Para ulama berbeda pendapat mengenai siapa


yang lebih baik dan lebih cantik, bidadari atau wanita mukhminah dari
golongan manusia? Sebagian ulama berpendapat, bidadari lebih baik dan
lebih cantik sebagaimana cirri-cirinya yang disebutkan dalam Al-Quran dan
As-Sunnah. Karena Rasulullah dalam sabdanya pernah berdoa untuk mayit di
dalam shalat jenazah, Berikanlah ia pengganti istri yang lebih baik daripada
istrinya di dunia. (HR Muslim (313) dalam Kitabul Janaiz, Babud Dua Fish
Shalah, Tirmidzi (1025) dalam Kitabul Janaiz, NasaI dalam Kitabul Janaiz :
IV/73, Ahmad : VI/23, 28, dan Ibnu Majah dalam Kitabul Janaiz.
Ada yang berpendapat, wanita dari golongan anak Adam lebih baik
70.000 kali lipat daripada bidadari. Diriwayatkan dalam hadits marfu, Ibnul
Mubarak menyebutkan, Rusydain menceritakan kepada kami, dari Ibnu
Anam bahwa Hibban bin Abi Jabalah berkata, Sesungguhnya wanita-wanita
dunia yang masuk surga lebih utama daripada bidadari karena amal yang
mereka lakukan di dunia. (Tafsirul Qurthubi : XVII/187, 188 surat ArRahman
ayat 71).
Menurut hemat saya, pendapat yang mengatakan bahwa wanitawanita mukhminah di dunia lebih baik daripada bidadari lebih utama dan
lebih kuat. Pasalnya, wanita-wanita mukhminah telah bersusah payah dan
bersabar melakukan ketaatan kepada Allah, sabar menghadapi kemaksiatan,
dan sabar menghadapi musibah dan kesulitan hidup.
Adapun bidadari adalah makhluk yang diciptakan di surga. Mereka
tidak diberi ujian kemaksiatan yang menghalanginya dari melakukan
ketaatan kepada Allah, atau seorang suami durhaka yang mencegahnya dari
berhijab dan menyuruhnya membuka aurat.

Balasan

itu

diberikan

sesuai

dengan

tingkat

kesulitan.

Lantas,

bagaimana mungkin orang yang tidak dibebani dengan ibadah dan


muamalah lebih diutamakan daripada orang yang mendapat perintah dan
larangan. Allah berfirman :
Sebagai balasan bago apa yang telah mereka kerjakan. (Al-Waqiah : 24).
Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). (Ar-Rahman : 60).
Telah disebutkan juga bahwa orang-orang fakir dari golongan muhajirin
akan masuk surga sebelum malaikat. Mereka adalah orang-orang yang
memiliki kemuliaan dan keagungan di sisi Rabbnya. Hal itu disebabkan
karena orang-orang fakir dari golongan muhajirin telah menanggung banyak
ujian, musibah, kesulitan, dan kesusahan. Untuk itu, pendapat yang lebih
kuat lebih memprioritaskan kedudukan wanita-wanita mukhminah daripada
bidadari.
Wanita mukhminah lebih unggul dari bidadari dalam hal kecantikan,
kebaikan, akhlak, kepiawaian mereka dalam bersolek untuk suaminya, katakata penuh rindu dan cinta, keindahan suara, kemerduan senandung,
cahaya, pakaian, gelang, mahkota, serta pengawal dan dayang-dayangnya.
Bahkan bidadari adalah pembantu bagi wanita-wanita mukhminah, dan suai
tercintanya lebih sibuk dengan mereka daripada dengan bidadari.
Aisyah menuturkan, Ketika para bidadari berkata, Kami adalah
wanita-wanita yang ridha dan tidak marah selamanya. Kami tetap tinggal
dan tidak akan pergi selamanya. Kami tetap tinggal dan tidak akan pergi
selamanya. Kami kekal dan tidak akan mati selamanya. Kami wanita yang
lembut dan tidak akan berbuat kasar selamanya. Dan kami sebaik-baik
wanita yang dicintai para suami yang mulia.
Maka para wanita mukhminah di dunia menjawab, Kami adalah para
wanita yang melakukan shalat sedangkan kalian tidak shalat. Kami

menunaikan puasa sedangkan kalian tidak. Kami berwudhu sedangkan kalian


tidak. Kami memberikan sedekah sedangkan kalian tidak.
Aisyah melanjutkan, Demi Allah, mereka telah mengalahkan para
bidadari itu. (Al-Jami Li Ahkamil Quran, Tafsirul Qurthubi : XVII/187 surat
Ar-Rahman ayat 70).
Ada

juga

riwayat

yang

mengatakan

bahwa

wanita-wanita

dari

golongan manusia lebih unggul 70.000 kali lipat daripada bidadari. (AtTadzkirah : II/566).

INDAHNYA TAUBAT DI USIA MUDA

Muda Merasa Jauh dari Maut


Rasanya jadi anak muda memang selalu merasa jauh dari maut.
Karena usia masih sangat muda sehingga berpikir bahwa maut hanya
untuk mereka yang sudah tua. Padahal kenyataannya tidaklah seperti
itu. Banyak juga anak muda yang dijemput malaikat maut di usianya
yang sangat belia. Maut tidak mengenal usia, siapa saja jika memang
sudah takdirnya pasti akan bertemu dengan maut.
Maka merasa muda bisa jadi merupakan sebuah jebakan hati. Merasa
selalu

muda

dan

jauh

dari

maut

membuat

manusia

terlena.

Keterlenaan ini yang akhirnya membuat anak muda lebih mudah


berbuat dosa. Ketika berbuat dosa tidak merasa takut akan akibatnya.
Setiap kali berbuat dosa tidak menyesal dan menyegerakan taubatnya.
Mereka

menunda

taubat

karena

mereka

masih

punya

banyak

kesempatan hidup. Usia masih muda masih banyak kesempatan hidup


lebih lama. Sehingga taubah besok-besok saja, sekarang bisa foyafoya.
Pikiran seperti itu sesungguhnya merugikan diri sendiri. Sebab justru di
usia mudalah taubat itu harus dimulai. Karenausia muda penuh
dengan kebaikan dan kesungguhan dalam beramal. Potensi dan
kekuatan juga berkumpul di usia muda. Banyak hal yang bisa dilakukan
di usia ini. Akan menjadi sangat menyedihkan kalau justru di usia ini
anak muda malah memenuhinya dengan kesalahan dan dosa-dosa.
Demi dzat yang jiwaku di tangan-Nya, jika seandainya kalian tidak
melakukan dosa pasti Allah akan binasakan kalian dan menggantikan
kalian dengan kaum yang melakukan dosa lalu mereka memohon
ampunan kepada Allah lalu Allah pun mengampuni mereka. (HR.
Muslim).
Tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah dimana tidak
ada naungan kecuali naungan-Nya, (diantaranya adalah) anak muda

yang hidup dalam ketaatan beribadah kepada Allah SWT. (HR.

Bukhari).
Muda Merasa Sedikit Dosanya
Demi Allah hidup seorang pemuda itu tergantung ilmi dan takwa Bila
keduanya tidak ada, keberadaannya tidak dianggap. Imam Syafii.
Salah satu tipuan setan adalah angan-angan manusia bahwa hidupnya
masih bergelimang pahala dan sedikit dosa. Manusia merasa bahwa
semua amal shalihnya diterima Allah dan diberi pahala. Padahal bisa
jadi amal shalihnya selama ini ditolak karena rusak niatnya, atau rusak
amalnya.
Kebaikan adalah dengan berakhlak yang mulia. Sedangkan kejelekan
(dosa) adalah sesuatu yang menggelisahkan jiwa. Ketika kejelekan
tersebut dilakukan, tentu engkau tidak suka hal itu Nampak di tengahtengah manusia. (HR. Muslim no. 2553).
Kalau dipikir-pikir, saat melakukan dosa itu mungkin melakukannya
terasa enak, setelah itu coba rasakan hati apakah merasa enak? Kita
yakin tidak. Karena sebenarnya dosa adalah biang kegelisahan hati
manusia. Tidak akan memberikan ketenangan jiwa, tidak akan
menentramkan bathin.

Dan

ujung-ujungnya

akan mendatangkan

masalah baru dalam kehidupan.


Sesungguhnya kalian mengerjakan amalan (dosa) di hadapan mata
kalian tipis seperti rambut, namun kami (para sahabat) yang hidup di
masa Nabi shallallahu alaihi wa sallam menganggap dosa semacam
itu seperti dosa besar. (Diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam kitab

Shahihnya no. 6492).


Mengapa Belum Memulai Bertaubat?
Ketika
kalian
hendak
melakukan

taubat,

kenapa

tidak

menyegerakannya? Berikut hal-hal menyangkut bertaubat di usia


muda :
1. Apakah Kamu Ragu?
Senakal-nakalnya orang, pasti dia mengenal kata bosan dan jenuh.
Tiap hari maksiat, berbuat jelek dan dosa, pasti suatu ketika akan
merasa lelah. Lelah karena hidupnya penuh dengan masalah.
Berbuat nista sebesar apa yang sudah dilakukan. Hingga suatu

ketika muncul keraguan, apakah hidup akan terus penuh dengan


dosa seperti ini?
Keraguan ini juga bisa jadi merupakan kerinduan terpendam untuk
kembali kepada Allah. Kerinduan untuk mendapatkan ketenangan
hati yang hakiki. Karena menyanyi di karaoke, nonton bioskop, atau
hiburan lainnya hanya bersifat sementara saja. Tidak akan berimbas
pada sebuah ketenangan batin yang nyata. Lagi pula apa sih yang
akan kita cari, kalau bukan kembali kepada Allah dengan hati yang
tenang?
2. Berhentilah
Segagah apapun kamu, kamu hanya seorang hamba. Penuh dosa
dan kesalahan. Maka jangan sombong di hadapan Allah.
3. Berhentilah, Selagi Engkau Tahu
Maut tak ada yang tahu kapan dating. Sebelum terlambat, segera
bertaubat. Allah janjikan tempat yang istimewa untuk mereka yang
bertaubat.
4. Berhentilah, Selagi Punya Kesempatan
Jika tubuh sudah kaku, tak ada lagi kesempatan untuk berbenah
lagi. Selagi masih hidup, yuk kembali kepada Allah.
5. Berhentilah, Selagi Banyak Kawan Bersamamu
Kawan yang baik akan selalu mengingatkan kita jika kita salah. Jadi
tetaplah jaga kawanmi dengan baik.
6. Berhentilah, Selagi Kakimu Kuat Berpijak
Selagi kaki masih kuat untuk berpijak, masih sehat, dan masih
sanggup berdiri dan bertahan, maka segeralah berlari menuju Allah.
Jangan tunggu kamu menua dan tidak kuat lagi.
7. Berhentilah, Selagi Belum Hancur
Waktu terus berjalan. Bisa jadi kamu terlena dalam dosa yang
berkubang-kubang. Mau berhenti bingung takut akan resikonya. Tapi
ingatlah kalau terus berdosa, resikonya lebih besar.
8. Lihatlah Betapa Kamu Melangkah Terlalu Jauh
Kamu terlalu jauh, tapi kamu merasa tidak butuh mendekat kepada
Allah. Maka itu sebuah tanda yang kurang baik bagi imanmu.
9. Sudahkah Kamu Mendapat Tanda?
Banyak orang mendapat tanda sebelum bertaubat. Bagaimana
dengan Anda, apakah Anda juga mengalami hal yang sama? Bisa

jadi tanda itu melalui mimpi yang terjadi berulang-ulang. Seperti


diingatkan akan sesuatu.
Setiap apa yang kita lakukan pasti akan dibalas oleh Allah. Mak
sebaiknya kita selalu hati-hati dengan apa yang kita lakukan. Dosadosa kecil yang selalu kita kerjakan, lama-lama akan menjadi sebuah
bongkahan besar.
Jika perasaan malas dipelihara, maka ia akan menyebar menjadi
penyakit-penyakit baru. Sering menunda shalat, tidak mau shalat,
sombong dan bebal terhadap perintah.

SYARAT-SYARAT TAUBAT DAN ETIKA-ETIKANYA

Bisa jadi kita bertanya-tanya, apa saja yang akan membuat taubat kita
diterima. Membuat KTP saja membutuhkan syarat-syarat apalagi jika kita
ingin diampuni oleh Allah SWT. Tentu saja ada syarat-syarat yang harus kita
tempuh.
Taubat yang diterima oleh Allah SWT harus memenuhi syarat-syarat dan
etikanya, yaitu antara lain :
1. Niat yang benar dan ikhlas semata ditujukan kepada Allah SWT. Karena
Allah SWT tidak menerima amal perbuatan manusia kecuali jika amal
itu dilakukan dengan ikhlas semata untuk-Nya. Dari sabda Rasulullah
SAW :
Seluruh amal perbuatan manusia ditentukan oleh niatnya. Dan orang
yang beramal mendapatkan balasan atas amalnya itu sesuai dengan
apa yang diniatkannya. Hadits Muttafaq Alaih.
2. Agar hati dan lidah secara serempak melakukan istighfar. Sehingga
tidak boleh lidahnya berkata : aku beristighfar kepada Allah SWT,
sementara hatinya ingin terus melakukan maksiat. Dari Ibnu Abbas r.a.
diriwayatkan, ia berkata :
Orang yang beristighfar kepada Allah SWT dari suatu dosa sementara
ia masih terus menjalankan dosa itu maka ia seperti orang yang
sedang mengejek Rabbnya!
3. Di antara adab yang melengkapi istighfar itu adalah : agar ia berada
dalam keadaan suci, sehingga ia berada dalam kondisi yang paling
sempurna, zhahir dan bathin. Seperti dalam hadits Ali bin Abi Thalib, ia
berkata : Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a. (dan apa yang diucapkan oleh Abu
Bakar itu adalah benar adanya) meriwayatkan kepadaku bahwa ia
mendengar Rasulullah SAW bersabda :

Tidak ada seseorang yang berbuat dosa, kemudian ia bangun dan


bersuci serta memperbaiki bersucinya, kemudian ia beristighfar
kepada Allah SWT kecuali Allah SWT pasti mengampuninya.
4. Di antara adab itu adalah : agar ia beristighfar kepada Allah SWT, dan
ia berada dalam kondisi takut dan mengharap. Karena Allah SWT
menyifati diri-Nya dengan firman-Nya :
Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mempunyai ampunan (yang
luas) bagi manusia sekalipun mereka zhalim, dan sesungguhnya
Tuhanmu benar-benar sangat keras siksaan-Nya. (Q.S. Ar-Rad : 6).
5. Di antara adab itu adalah : agar ia memilih waktu yang utama. Seperti
saat menjelang subuh. Seperti firman Allah SWT :
Dan yang memohon ampun di waktu sahur. (Q.S. Ali Imran : 17).
Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).
(Q.S. Adz-Dzariaat : 18).
6. Di antara adab itu adalah : istighfar dalam shalat. Pada saat bersujud,
sebelum salam atau setelah salam.
7. Di antara adab itu adalah : agar ia berdoa bagi dirinya sendiri dan bagi
kaum muminin, sehingga ia masuk dalam kelompok mereka, semoga
Allah SWT menyayanginya dan mengampuninya dengan berkah
mereka dan dengan masuk dalam kelompok mereka.
Oleh karena itu kita dapati para nabi tidak hanya ber-istighfar kepada
diri mereka. Namun juga bagi diri mereka, bagi kedua orang tua
mereka, serta bagi kaum muminin dan muminat seperti terdapat
dalam doa Nabi Ibrahim berikut ini :
Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan
sekalian orang-orang mumin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).
(Q.S. Ibrahim : 41).
8. Di antara adab itu adalah : agar ia berdoa dan beristighfar dengan
redaksi yang disebutkan dalam Al-Quran dan Sunnah. Karena ia
adalah redaksi yang terbaik, paling besar nilainya, paling luas
maknanya serta paling merasuk dalam hati. Berbeda halnya dengan
redaksi-redaksi wirid lain yang dibuat oleh manusia, di sana tidak ada

kemanusiaan susunan kalimat Al-Quran serta keindahan kata-kata


yang digunakan dalam hadits.
Dan dalam beristighfar dan berdoa dengan Al-Quran dan hadits itu
mendapatkan dua balasan :
a. Balasan doa dan istighfar
b. Balasan mengikuti Al-Quran dan Sunnah

Anda mungkin juga menyukai