3 Desember 2012
ISSN 2338-1035
ABSTRAK
Konsep aerodinamika pada kendaraan menjadi sangat penting dalam usaha mendapatkan
kendaraan yang hemat bahan bakar dan ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan koefisien drag (Cd) pada kendaraan hemat energi karya Tim Horas Universitas
Sumatera Utara, Mesin USU, yang diperlombakan dalam beberapa event nasional maupun
internasional; membandingkannya dengan kendaraan konvensional jenis citycar dan
memberikan perbaikan pada desain bentuk bodi untuk pengembangan berikutnya. Metode
analisis aerodinamika yang digunakan adalah metode numerik dengan menggunakan
perangkat lunak Computational Fluid Dynamics (CFD) Ansys Fluent. Analisis dilakukan pada
aliran tiga dimensi (3D), steady, turbulen, isothermal dan incompressible. Kecepatan udara
divariasikan dari 10 hingga 20 m/s. Koefisien drag pada Mesin USU I dan Mesin USU II,
masing-masing 0.295975 dan 0.3265162. Nilai ini cukup besar dibandingkan dengan nilai
koefisien drag pada citycar Ford Fiesta (0.2432045). Dengan perbaikan yang dilakukan pada
model Mesin USU II, koefisien drag dapat dikurangi sebesar 32,6% dan mengurangi
penggunaan bahan bakar sebesar 28,8%.
Kata kunci: Koefisien Drag, CFD, Ansys Fluent, Mesin USU, konsumsi bahan bakar
1.
Pendahuluan
kendaraan
dengan
bentuk
yang
aerodinamis dan meminimalkan tahanan
udara (drag).
Gaya hambatan (drag) merupakan
interpretasi dari besar hambatan udara
yang diterima oleh suatu benda saat
bergerak melalui udara. Oleh karena itu,
tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui besar koefisien hambatan
udara (Cd) pada kendaraan karya Tim
Horas USU yang diperlombakan pada Shell
Eco-marathon Asia 2012 dan Indonesia
Energy
Marathon
Chalenge
2012,
membandingkan
terhadap
kendaraan
konvensional
citycar dan memberikan
perbaikan desain untuk pengembangan ke
depannya.
152
2.
Tinjauan Pustaka
ISSN 2338-1035
3. Metode Penelitian
3.1 Pembuatan Model
Langkah pertama dalam CFD adalah
membangun model. Model dibangun
menggunakan perangkat lunak Solidworks
Premium 2010 dengan merujuk pada model
kendaraan yang sesungguhnya. Namun,
model ini mengalami penyederhanaan
untuk
mempermudah
simulasi.
Penyederhanaan
ini
menyangkut
pembuangan
roda,
aksesoris
dan
permukaan yang halus. Model yang telah
siap
kemudian
diimpor
ke
Ansys
Workbench 14.0 Modeler.
3.3 Meshing
a. Persamaan kontinuitas
3.3 Kondisi
Batas
Conditions)
ISSN 2338-1035
BBBBBBB.. (2)
b. Persamaan Momentum
(Boundary
BB(3)
Persamaan
tersebut
diselesaikan
menggunakan solver FLUENT pada Ansys
Workbench
14.0.
Untuk
akurasi
perhitungan, penelitian ini menggunakan
yang
model turbulen dengan jenis
merupakan model turbulen yang paling
154
ISSN 2338-1035
sering
digunakan
dalam
analisis
aerodinamika.
Persamaan pembentuk aliran (governing
equations) akan didiskritisasi
dengan
menggunakan teknik volume atur (disebut
grid). Pada proses diskritisasi persamaan
momentum digunakan orde kedua upwind
scheme. Untuk mengkopling
medan
kecepatan dan medan tekanan digunakan
algoritma SIMPLE. Perhitungan (iterasi)
akan dihentikan jika kriteria konvergen telah
dipenuhi. Perhitungan disebut konvergen
jika residu persamaan kontinuitas 10-6,
-6
residu momentum 10 .
0.34
0.32
Kontur
kecepatan
untuk
membadingkan sebelum dan sesudah
perbaikan ditunjukkan pada Gambar 6
dimana
pengurangan
bentuk
yang
menjorok menghasilkan wake yang lebih
kecil dan menunda pemisahan aliran. Pada
bagian sisi bodi, efek penutupan roda
terlihat
sangat
berhasil
menunda
pemisahan aliran dan meniadakan wake
local.
0.30
0.28
0.26
0.24
0.22
10
12
14
16
18
20
Kecepatan (m/s)
ISSN 2338-1035
2.
3.
Error
(%)
2%
3.93 %
4.
5.
4.2 Penggunaan Bahan Bakar
Dengan
memodifikasi
desain
bentuk bodi mesin USU II seperti
ditunjukkan pada Gambar , penggunaan
bahan bakar berhasil direduksi sebesar
28,8% pada setiap kecepatan yang sama.
Jumlah reduksi bahan bakar tersebut dapat
dinyatakan
dalam
suatu
hubungan
terhadap kecepatan
Daftar Pustaka
[1]
[2]
0.65
0.60
[3]
R e d u k s i B a h a n B a k a r (L /1 0 0 0 k m )
0.55
0.50
0.45
0.40
0.35
0.30
0.25
[4]
0.20
0.15
0.10
0.05
10
12
14
16
18
20
Kecepatan (m/s)
5. Kesimpulan
1.
156