Anda di halaman 1dari 2

Bayi kuning atau bahasa medisnya ikterus neonatorus adalah keadaan yg disebabkan oleh adanya

peningkatan kadar bilirubin dalam darah, kata dokter sih hal ini merupakan proses alamiah pada bayi
yang baru lahir untuk melakukan penyesuaian terhadap keadaan di luar kandungan dan biasanya
kondisi
ini
tidak
berbahaya.
Biasanya bayi akan kelihatan kuning pd usia 3-4 hari dan akan semakin jelas pada usia 6-7 hari, tp
kemudian akan berkurang malah hilang setelah usia 10-14 hari.
Dalam hal ini jika sobat baru mempunyai bayi (momongan) yang perlu sobat lakukan yaitu
1. Menjaga bayi agar mendapatkan cukup kalori dan cairan dengan ASI sebanyak mungkin, bila perlu
tambahkan
dengan
susu
formula.
2. Setiap hari sekitar jam 7-9 pagi bayi sobat dijemur selama sekitar 30 menit sampai 1 jam dengan
sinar matahari langsung mengenai kulitnya (tidak terhalangi kain bedongan -----> kecuali bagian mata
dan
alat
kelaminnya)
Jika sobat datang ke lab untuk memeriksakan bilirubinnya mungkin didapat hasil kurang dari 10 gr/dl
atau maksimalnya 12 gr/dl.
Jika kadar bilirubin bayi lebih dari 12 gr/dl, maka bayi harus disinar dengan sinar biru (orang bilang sih
fototerapi atau blue light therapy) secara terus menerus sampai kadar bilirubin dalam ambang normal
dengan maksud untuk mengubah bilirubin yang sukar larut dalam air menjadi larut dan terbuang
melalui
urin
ataupun
tinja
(kotoran).
Tapi jika kadar bilirubin melebihi dari 20 gr/dl maka bayi harus menjalani transfusi tukar darah,
kasihan ya.
Dari mana sih bilirubin?
Pada saat masih dalam kandungan, bayi (janin) membutuhkan eritrosit yang sangat banyak karena
paru-parunya belum berfungsi. Nah, eritrositlah yang bertugas mengangkut oksigen dan nutrisi dari
ibu ke bayi melalui plasenta. Sesudah ia lahir, paru-parunya mulai berfungsi, sehingga eritrosit tadi
tidak dibutuhkan lagi dan dihancurkan. Salah satu hasil pemecahan itu adalah bilirubin.

Proses penghancuran tersebut akan menghasilkan heme dan globin, yg dalam proses berikutnya zatzat ini akan berubah menjadi bilirubin bebas atau indirect. Dalam kadar tinggi bilirubin bebas ini
bersifat racun dan sulit larut dalam air. Untuk menetralisirnya, organ hati akan mengubah bilirubin
indirect menjadi direct yang larut dalam air. Masalahnya, organ hati sebagian bayi baru lahir belum
dapat berfungsi optimal dalam menjalankan fungsinya untuk mengeluarkan / memproses bilirubin
bebas tersebut, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya penumpukan bilirubin yang kemudian
menyebabkan timbulnya warna kuning pada kulit bayi.
Lantas di mana terjadinya pemecahan eritrosit tersebut?
Itu bisa terjadi karena adanya tabrakan-tabrakan di saluran pembuluh darah, di sel-sel hati atau di sel
limfa. Kadang-kadang pemecahan eritrosit terjadi sangat berlebihan sehingga meningkatkan kadar
bilirubin.
Ini biasanya disebabkan beberapa hal:
Pada ketidakcocokan golongan darah, misalnya bila si ibu berdarah O, sedangkan si bayi (janin)
berdarah A atau B. "Pada saat masih dalam kandungan, darah ibu dan janin akan saling mengalir
lewat plasenta. Kalau darah si janin tidak cocok dengan darah ibunya, maka si ibu akan membentuk
zat antibodinya (zat penangkis). Zat ini sedikit banyak akan mengalir lagi ke tubuh si janin melalui
plasenta. Akibatnya, zat antibodi ini akan menghancurkan sel darah merah si bayi, sehingga
meningkatkan kadar bilirubinnya."
Sedangkan untuk ketidakcocokan golongan darah akibat rhesus, biasanya terjadi bila ibu golongan
darah rhesus negatip dan janin rhesus positip.
Selain karena pemecahan sel darah merah yang berlebihan, peningkatan kadar bilirubin juga bisa
berasal dari penyumbatan, yaitu bila saluran empedunya tersumbat sehingga bilirubinnya tidak bisa
dikeluarkan. Atau juga bila hatinya membengkak (hepatitis), sehingga pipa-pipanya tersumbat. Tapi
umumnya kuning yang disebabkan oleh penyumbatan terlihat sesudah minggu kedua atau lebih.

Bagaimana membedakan kuning pada bayi karena bilirubin yang indirect (pemecahan yang
belebihan) atau direct (penyumbatan)? mmm "lihat dari kotorannya. Bila kotorannya kuning, biasanya
karena pemecahan. Tapi bila kotorannya putih biasanya disebabkan oleh penyumbatan, Hal ini
karena empedunya tidak bisa masuk usus, sehingga kotoran tidak bisa diolah dan menyebabkan
berwarna putih."
Jika bayi sobat kelihatan agak kuning, lakukan tindakan Pencegahan seperti ;
1.Cari sebab terjadinya kuning tersebut.
Jika kuning karena fisiologis (ringan, terjadi pada usia bayi > 24 jam) tak perlu tindakan karena akan
hilang sendiri. Jika terjadi karena patologis (berat, terjadi sebelum usia bayi 24 jam, kotoran berwarna
pucat, warna kuning sampai pd telapak kaki / tangan) maka harus di konsultasikan ke dokter anak
terdekat.
2.Perhatikan dan tandai kapan munculnya kuning, kecepatan peningkatan kuningnya, serta lamanya.
3.Jangan memberi sembarang obat-obatan pada bayi.
4.Hindarkan bayi dari infeksi. Bayi sangat rentan, sebab itu usahakan selalu bersih dan tidak tercemar
sesuatu dari luar.
5.Jangan biarkan bayi "puasa" terlalu lama, berikan ASI atau susu formula tiap 3-4 jam.
6.Sebaiknya hindari pemakaian kamper / kapur barus saat menyimpan baju-baju bayi.
7. jika sobat ragu-ragu, periksakan bayi pada petugas kesehatan terdekat

Anda mungkin juga menyukai