Anda di halaman 1dari 23

PENDAHULUAN

BAB I

physics is based on experimental observations and quantitative


measurements. The main objective of physics is to find the limited number
of fundamental laws that govern natural phenomena and to use them to
develop theories that can predict the results of future experiments

When a discrepancy between theory and experiment arises, new theories


must be formulated to remove the discrepancy. Many times a theory is
satisfactory only under limited conditions; a more general theory might be
satisfactory without such limitations

PENGUKURAN DAN KETIDAKPASTIAN


Pengukuran: merupakan aspek penting
mengingat suatu hukum dapat
diberlakukan kalau telah terbukti secara
eksperimental, dan eksperimental tidak
dapat dipisahkan dari pengukuran.
Pemberian hasil suatu pengukuran harus
disertai dengan estimasi ketidakpastianmis:
Prosentasi ketidakpastian adalah rasio
ketidak-pastian terhadap harga ukur
dikalikan dengan 100%
mis:

ANGKA SIGNIFIKAN (ANGKA BERARTI)

Angka signifikan adalah angka-angka di dalam


suatu bilangan yang turut mempengaruhi hasilhasil perhitungan.

Empat angka signifikan pada bilangan 23,21 dan


dua angka signifikan pada pengukuran 0.062 cm.
Angka signifikan tidak bisa dipisahkan dari angka
pengukuran (skala terkecil alat ukur) 0,006 cm atau
0,002 cm, sehingga angka 6 dan 2 angka
signifikan.
tetapi pada bilangan 36,900 memiliki angka
signifikan yang tidak jelas, mungkin tiga, empat,
atau lima angka signifikan:
3,69 x 104 3 AB

3,690 x 104 4 AB

BESARAN, SATUAN DAN DIMENSI

Besaran dan Satuan merupakan hal yang tidak


bisa dipisahkan:
Besaran : suatu konsep yang memiliki
harga/nilai dan dapat diukur
Satuan

: suatu konsep yang menjadi penegas


atau penjelas hasil pengukuran dari suatu
besaran

Dimensi

: cara menyatakan suatu besaran fisis


yang tersusun dari besaran dasar (besaran
pokok)

BESARAN

Besaran, berdasarkan dimensinya dapat dibagi


atas: besaran pokok dan besaran turunan

BESARAN POKOK: besaran dasar yang berasal


dari alat ukur yang sifatnya standar/dasar

BESARAN TURUNAN: besaran yang tersusun oleh


beberapa besaran dasar (baik gabungan sesama
ataupun dengan yang lain)

PERUBAHAN IMBUHAN SATUAN


yotta
zetta
Faktor Imbuhan Lambang Faktor Imbuhan Lambang

1018
1015
1012
109
106
103

eksa
Peta
Tera
Giga
Mega
kilo

E
P
T
G
M
K

10-3
10-6
10-9
10-12
10-15
10-18

milli
mikro
nano
piko
femto
atto
zepto
yocto

n
p
f
a

PENGANTAR MATEMATIKA
FUNGSI
Diferensiasi
Integral

Jika terdapat suatu hubungan matematis y = f(x),


maka dapat disimpulkan beberapa hal:

y adalah suatu perubah tidak bebas karena bergantung


pada x
x adalah suatu perubah bebas karena tidak bergantung
pada y
y adalah fungsi dari x

CONTOH FUNGSI
Linier: y = a + bx

a
x

Eksponen: y = a ex

Y
a

Logaritma: y = ln x

Trigonometri: y = sin x
y = cos x

Y
1

sin x cos x
x

-1

PENGANTAR MATEMATIKA
Fungsi
DIFERENSIASI
Integral

Diferensiasi atau sering dikenal sebagai turunan


didefinisikan sebagai laju perubahan suatu
perubah terhadap perubah lain atau laju
perubahan fungsi terhadap perubah bebasnya
y
f (x x) f (x) dy
lim

x x 0
x
dx

RUMUS DIFERENSIASI
f(x)

F(x) = df(x)/dx

Dalil

C (konstan)
Xn
a f(x)
f(x) + g(x)
f(x) . g(x)
f(g(x))
sin x; sin f(x)
cos x; cos f(x)
ln x; ln f(x)
ex, ef(x)

0
n xn-1, n adalah konstanta
a f(x), a adalah konstanta
f(x) + g(x)
f(x) g(x)+f(x) g(x)
(df/dg)(dg/dx), dalil rantai
cos x; f(x) cos f(x)
-sin x; -f(x) sin f(x)
1/x; [1/f(x)] f(x)
ex, f(x) ef(x)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

PENGANTAR MATEMATIKA
FUNGSI
Diferensiasi
INTEGRAL

Integrasi memperbesar orde kebergantungan


besaran turunan terhadap besaran dasar.
Secara matematika, integrasi bisa berarti
penjumlahan, mencari luas di bawah kurva, atau
mencari fungsi turunan yang diberikan.

f ( x)dx F ( x) C

INTEGRAL TIDAK TENTU (A,B,C = KONSTAN)


f(x)dx

= F(x) + C

Dalil

xn dx
1/x dx
cos x dx
cos [f(x)] dx
sin x dx
sin (ax) dx
ex dx
a ebx dx
a f(x) dx
[g(x) + f(x)] dx
u(x) dv (x)

(1/n+1) xn+1 + C, n 1
ln x + C
sin x + C
[1/f(a)] cos [f(x)] + C
-cos x + C
-(1/a) cos (ax) + C
ex + C
(a/b) ebx + C
a f(x) dx
g(x) dx + f(x) dx
uv- v du

11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

VEKTOR

A A x i A y j A z k

y
A A A x 2 A y 2 Az 2

PENJUMLAHAN VEKTOR
A
C

C AB
C

A B 2 A B cos
2

C AB BA
C 2 A 2 B 2 2 A B cos

PENGURANGAN VEKTOR
A

A-B

-B

-B

A-B
-B

A - B = A + (-B)

PERKALIAN TITIK (DOT PRODUCT)

Operasi perkalian vektor ada dua macam.


Yang pertama adalah perkalian titik. Diberi
tanda antara dua vektor, hasilnya
adalah skalar.
A B A B cos ABcos
A B (A x i A y j A z k) (Bx i By j Bz k)
A x B x A y B y A z Bz

i.i j.j k.k 1


i.j j.k k.i 0

PERKALIAN SILANG (CROSS PRODUCT)

Operasi perkalian vektor yang kedua adalah


perkalian silang, diberi tanda x antara
dua vektor, hasilnya adalah vektor


A B A B sin e ABsin e


A B A x i A y j A z k Bx i By j Bz k
A y Bz A z B y i A z Bx A x Bz j A x B y A y Bx k

atau


A B Ax

i * i j* i k

Ay

Az

j* k k * j i

Bx

By

Bz

k * i i * k j

SEKIAN

&
Selamat Bekerja

sin

HINT

Anda mungkin juga menyukai