( contract drafting )
Lukman Santoso, MH
NEGOSIASI
a. Pengertian negosiasi
Negosiasi merupakan sarana bagi para pihak untuk
mengadakan komunikasi dua arah yang dirancang
untuk mencapai kesepakatan sebagai akibat adanya
perbedaan pandangan terhadap sesuatu hal dan
dilatarbelakangi oleh kesamaan/ketidak samaan
kepentingan diantara mereka.
b. Jenis-jenis Negosiasi
Ada dua corak negosiasi yaitu:
Position
bargainer
(lunak)
Banyak
dilakukan
dilingkungan keluarga, kawan dll
Hard position bargainer (keras) sangat mungkin
menemui deadlock akibat adanya tekanan/ancaman
Maka yg paling efektif adalah perpaduan keduanya
yaitu principled negosiation/interest based negotiation
yang menganut pola win-win yaitu keras dalam
permasalahan tetapi lunak terhadap orang (hard on
the merits, soft on the people)
Pilihan akan mudah diterima bila dilandasi adanya
criteria obyektif seperti scientific judgement, PerUU,
TAHAP PENYUSUNAN
Penyusunan kontrak itu perlu ketelitian dan kejelian
dari para pihak maupun para notaris. Karena apabila
keliru
akan
menimbulkan
persoalan
dalam
pelaksanaannya.
Ada lima tahap dalam penyusunan
kontrak di
Indonesia yaitu:
1. Pembuatan draft pertama yg meliputi:
a. Judul kontrak
dalam kontrak harus diperhatikan kesesuaian isi
dengan judul serta ketentuan hukum yg
mengaturnya .
b. Pembukaan
biasanya berisi tanggal pembuatan kontrak
c. Pihak-pihak dalam kontrak
perlu diperhatikan jika pihak tersebut orang
pribadi
serta badan hukum
d. Recital
penjelasan resmi/latar belakang
terjadinya suatu
kontrak
e. Isi kontrak
bagian yg merupakan inti kontrak. Yang
membuat apa yang di kehendaki, hak
dan
kewajiban termasuk penyelesaian
sengketa.
f. Penutup
Membuat tata cara pengesahan suatu
kontrak.
2. Saling tukar draft kontrak
3. Jika perlu diadakan revisi
4. Dilakukan penyelesaian akhir
5. Penutup dengan penandatanganan
kontrak
oleh para pihak.
Pembukaan :
=====Pada hari ini, Selasa tanggal 1
Desember 2015 di Ponorogo, yg bertanda
Komparisi :
1. Tuan X, swasta bertempat tinggal di
Ponorogo,Jalan
Gajah
Mada
no.21,selanjutnya disebut sebagai Pihak
pertama atau yang menyewakan
2. Tuan Y, swasta bertempat tinggal di
Ponorogo, jalan Penatih no.12, selanjutnya
disebut sebagai Pihak Kedua atau Penyewa
Premisse : (Recitals)
Para pihak terlebih dahulu menerangkan
sebagai berikut :
- Bahwa Pihak Pertama adalah pemilik
tanah beserta rumah dialamat jalan Gajah
Mada No.21,berdasarkan
Sertifikat Hak
Milik nomor :
- Bahwa
Pihak
Pertama
hendak
menyewakan rumah
tersebut kepada
Isi Perjanjian :
Pada
bagian
inilah
para
pihak
mencantumkan segala hal atau pokok-pokok
yang dianggap perlu yang merupakan
kehendak
para
pihak
sebagai
suatu
pernyataan tertulis yang sah.
Isi perjanjian dapat dipilah menjadi 3 bagian
yaitu:
1. Unsur Esensialia (Essential Elements)
2. Unsur Naturalia (Natural Elements)
3. Unsur
Aksidentalia (Accidental
Elements)
Ad. 1 Tanpa elemen tersebut suatu
perjanjian atau kontrak tidak akan pernah
ada
(jadi
harus
dicantumkan
dalam
perjanjian kalau tidak maka tidak sah)
Contoh :
Pasal 1
MACAM BARANG DAN HARGA
1. Pihak Kedua mengikatkan diri untuk menjual
dan akan menyerahkan barangnya kepada Pihak
Pertama yang dengan ini mengikatkan diri untuk
membeli dan menerima penyerahan atas barangbarang yang jumlah dan macamnya adalah
sebagai berikut :
Pasal 2
HARGA DAN CARA PEMBAYARAN
2. Harga penjualan dan pemberian barangbarang tersebut telah ditetapkan dan di setujui
oleh kedua belah pihak sebesar Rp(
)
Dan harga tersebut sudah termasuk pemasangan
instalasi sampai tuntas.
Dan seterusnya
KLAUSULA (Clause)
LAMPIRAN
Dalam surat perjanjian tidak jarang
dan biasa disertai dengan lampiran,
apabila terdapat hal-hal yang perlu
disertakan
atau
dilekatkan
pada
perjanjian induk, misalnya seperti
Surat Kuasa, Perincian Harga atau
Macam-macam
barang
dengan
Typenya, pelaksanaan pekerjaan
atau jenis-jenisnya, denah tanah,
bentuk laporan, gambar-gambar
atau schema dan sebagainya.