Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pakan adalah campuran berbagai macam bahan organik yang diberikan
kepada ternak untuk memenuhi kebutuhan zat-zat makanan yang diperlukan bagi
pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi. Agar pertumbuhan dan produksi
maksimal, jumlah dan kandungan zat-zat makanan yang diperlukan ternak harus
memadai (Suprijatna, 2008).
Pakan ayam sebaiknya mengandung campuran bahan makan yang berasal
dari tumbuhan dan hewan. Sayangnya bahan makanan asal tumbuhan itu tidak
mengandung asam amino yang proporsional dan lengkap untuk kebutuhan ayam.
Selain itu juga defisien terhadap unsur gizi lainnya, sehingga digunakan bahan
makanan yang berasal dari hewan. Contoh bahan yang digunkan misalnya bahan
dari rumah pemotongan hewan yang nantinya dikeringkan lalu digiling, seperti
kaki ayam broiler yang dapat di gunakan sebagai campuran ransum.
Pakan ayam yang bergizi sangat dibutuhkan oleh ayam. Ayam arab
memerlukan nutrisi-nutrisi pada makanannya untuk pertumbuhan dan produksi
telur. Didalam Islam, pakan binatang ternak dilarang yang berasal dari kotoran.
Rasulullah SAW mengingatkan kepada umatnya, agar tidak memakan hewan
jallalah beserta produk yang dihasilkan oleh hewan tersebut, seperti daging dan
telurnya serta banyak lagi produk lain yang dihasilkan. Hadits terdapat dalam
kitab Syarah Abu Daud menyebutkan:



Artinya: Rasulullah Shallallohu Alaihi Wasallam bersabda telah melarang
memakan daging hewan jallalah dan susunya. (HR. Abu Daud, Ibnu
Majjah dan Al-Thirmidzi dan dinilai hasan olehnya).
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud diatas, maksud aljallalah yaitu hewan yang memakan kotoran binatang lain maupun kotorannya
sendiri. Sehingga hewan jalalah tidak patut untuk dikonsumsi. Untuk itu, dalam
pemberian bahan-bahan pakan harus diperhatikan darimana asal tersebut. Sebagai
umat Islam tentulah harus mematuhi apa-apa yang telah dilarang oleh Allah SWT.
Bayak cara yang dapat dilakukan untuk mengindari hal tersebut, salah satunya
dengan cara tidak memberikan kotoran atau pakan yang tidak layak kepada
hewan-hewan ternak yang dipelihara. Pakan yang diberikan haruslah baik dan
dapat memberikan manfaat bagi hewan tersebut.
Protein, asam amino, energi, vitamin dan mineral yang berada di dalam
bahan makanan terpilih akan dijadikan ransum. Ayam petelur membutuhkan
sejumlah unsur gizi untuk hidupnya. Tepung ikan merupakan sumber protein yang
terbaik, mengingat kandungan asam amino esensialnya sangat menunjang, namun
harus ada bahan lain sebagai pengganti tepung ikan karena sebagian besar masih
diimport (Julferina, 2008).
Pengganti tepung ikan pada ransum ayam bukan berarti harus
menggunakan limbah yang yang murah harganya atau memiliki kandungan gizi
yang rendah. Sehingga akan menyebabkan kualitas ayam yang kurang baik, tetapi
bahan ransum pengganti tepung ikan haruslah tetap menggunakan bahan yang
memiliki gizi yang cukup baik. Seperti halnya tepung kaki ayam, keistimewaan

pada tepung kaki ayam adalah terdapat kandungan protein yang cukup tinggi yaitu
sebanyak 34,56% yang hampir setara dengan tepung ikan. Selain itu terdapat
kandungan metionin sebesar 1,88 g/100g yang merupakan suatu zat esensial
untuk unggas dalam pembentukan daging bagian dada. Penggunaan tepung kaki
ayam diharapkan menjadi alternatif pengganti tepung ikan yang sebagian besar
masih diimport tersebut.
Bozkrut (2004) menyatakan bahwa penggunaan tepung tulang dan daging
sangat penting untuk memenuhi pakan unggas, khususnya ayam karena nilai
kandungan proteinnya tinggi. Penambahan tepung tulang dan daging ayam broiler
dengan konsentrasi 5-10% dapat berpengaruh pada berat produksi telur dan
pertambahan badan ayam.
Konsumsi pakan dipengaruhi oleh bentuk pakan, bau dan warna. Hal ini
menunjukkan bahwa tingkat palatabilitas merupakan salah satu faktor utama
dalam ransum. Bau dan rasa yang enak akan memicu ternak untuk mengkonsumsi
pakan. Seperti halnya tepung kaki ayam, yang memiliki tekstur yang menarik, dan
bau yang cukup khas. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa bahan ransum yang
memiliki rasa yang enak seperti kaki ayam, penting bagi ayam. Hal ini juga
kemungkinan terjadi pada ayam periode layer tidak hanya pada periode starter.
Salah satu bahan non karkas pada ayam, yang dimanfaatkan untuk
menyusun ransum ayam adalah kaki ayam broiler. Kandungan gizi pada tepung
kaki ayam nantinya diharapkan akan berpengaruh terhadap konsumsi, bobot
badan, dan konversi pakan. Berdasarkan latar belakang tersebut, sekiranya perlu

dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh tepung kaki ayam terhadap


konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, dan konversi pakan ayam arab.

1.2 Rumusan Masalah


1.

Apakah ada pengaruh pemberian tepung kaki ayam broiler sebagai subtitusi
tepung ikan di dalam ransum terhadap konsumsi pakan ayam arab (Gallus
turcicus)?

2.

Apakah ada pengaruh pemberian tepung kaki ayam broiler sebagai subtitusi
tepung ikan di dalam ransum terhadap pertambahan bobot badan ayam arab
(Gallus turcicus)?

3.

Apakah ada pengaruh pemberian tepung kaki ayam broiler sebagai subtitusi
tepung ikan di dalam ransum terhadap konversi pakan ayam arab (Gallus
turcicus)?

1.2 Tujuan
1.

Untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung kaki ayam broiler sebagai


subtitusi tepung ikan di dalam ransum terhadap konsumsi pakan ayam arab
(Gallus turcicus).

Untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung kaki ayam broiler sebagai


subtitusi tepung ikan di dalam ransum terhadap pertambahan bobot badan
ayam arab (Gallus turcicus).

Untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung kaki ayam broiler sebagai


subtitusi tepung ikan di dalam ransum terhadap konversi pakan ayam arab
(Gallus turcicus).

1.4 Manfaat Penelitian


Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi,
khususnya bagi peternak dalam penggunaan tepung kaki ayam broiler sebagai
subtitusi tepung ikan dalam ransum dapat mempengaruhi konsumsi pakan, bobot
badan dan konversi pakan ayam arab (Gallus turcicus).

1.5 Hipotesis
Hipotesis yang melandasi penelitian ini antara lain yaitu:
1.

Ada pengaruh pemberian tepung kaki ayam broiler sebagai subtitusi tepung
ikan di dalam ransum terhadap konsumsi pakan ayam arab (Gallus turcicus).

2.

Ada pengaruh pemberian tepung kaki ayam broiler sebagai subtitusi tepung
ikan di dalam ransum terhadap pertambahan bobot badan ayam arab (Gallus
turcicus).

3.

Ada pengaruh pemberian tepung kaki ayam broiler sebagai subtitusi tepung
ikan di dalam ransum terhadap konversi pakan ayam arab (Gallus turcicus).

1.6 Batasan Masalah


Untuk mendapatkan penelitian yang lebih terarah maka penelitian ini perlu
dibatasi sebagai berikut:
1.

Bahan ransum yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan hasil survei
kepada peternak ayam arab didaerah Jl. Kendal Sari Gg.V No. 43b RT/RW
5/10 Kec. Lowokwaru Malang. Terdiri dari dari bekatul, jagung, bungkil
kedelai, kosentrat, mineral, top mix dan campuran tepung kaki ayam broiler
sebagai subtitusi dari tepung ikan.

2.

Ternak yang diujikan adalah unggas jenis ayam arab (Gallus turcicus)
berjenis kelamin betina yang berumur 1 tahun, dan berasal dari peternakan di
Kendal Sari, Soekarno Hatta Malang.

3.

Konsentrasi yang digunakan dalan penelitian ini adalah 0%, 4%, 6%, 8% dan
10% dari tepung kaki ayam broiler.

4.

Penyusunan ransum berdasarkan analisis bahan baku protein (Ketaren, 2002).

5.

Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah konsumsi pakan, bobot
badan dan konversi pakan.

6.

Konversi pakan adalah jumlah unit pakan yang dikonsumsi oleh ternak dibagi
dengan unit pertambahan bobot hidupnya per satuan waktu (satu minggu).

Anda mungkin juga menyukai