Abstrak
Berdasarkan Riskesdas 2013 bahwa 12.9% rumah tangga Indonesia tidak memiliki fasilitas BAB yang
memenuhi syarat. BABS berkontribusi terhadap tingginya angka diare di Indonesia. Berdasarkan
laporan pencapaian milenium di Indonesia, Work Economic Forum (WEF) pada 2014 menilai kualitas
jamban di Indonesia berada di peringkat 40 dari 140 negara. Community-Led Total Sanitation in East
Asia and Pacific (CLTS-EAP) tahun 2013 penduduk Indonesia diperkirakan 61% tidak memiliki
sarana jamban. Renstra Kementerian Kesehatan 2010 memprioritaskan pembangunan kesehatan
melalui STBM sebagai salah satu indikator programnya, dengan beberapa target diantaranya
peningkatan persentase penduduk stop BABS dari 71% pada tahun 2010 menjadi 100% pada tahun
2014. Maka dilakukan evaluasi program dengan metode pengumpulan data, analisis data, dan
pengolahan data dengan cara membandingkan cakupan hasil program terhadap tolak ukur yang telah
ditetapkan dan menemukan penyebab masalah dengan menggunakan pendekatan sistem. Dari hasil
evaluasi didapatkan dua masalah yaitu cakupan hasil pengawasan/inspeksi sarana jamban dengan
besar masalah 26.84% dan cakupan jamban keluarga yang memenuhi syarat dengan besar masalah
29.36%. Penyebab masalah yaitu pengawasan jamban yang tidak maksimal, kurangnya koordinasi
antara penanggung jawab dengan koordinator program, kurangnya kegiatan penyuluhan kepada
masyarakat desa tentang jamban, dan kurangnya kerja sama lintas sektoral dengan pemerintah
setempat.
Kata kunci : BABS, Evaluasi Program, Cakupan Pengawasan Jamban.
A. Pendahuluan
Berdasarkan
studi
Community-Led
sanitasi
dasar
sehingga
dapat
Pacific
dari
(CLTS-EAP)
tahun
2013
BABS
(Buang
Air
Besar
besar
sembangan
36%,
memilki
Kesehatan
pembangunan
sebesar
61%.1
memprioritaskan
kesehatan
melalui
2010
di
Indonesia,
Work
40 dari 140
langsung
masyarakat
Indonesia
memiliki
ke
sungai/danau/laut,
pantai/kebun).
Berdasarkan
Memorandum
tentang
melakukan
BABS.
mencapai
62%
Kepemilikan
dengan
rincian
memiliki
dan
menggunakan
60%
UPTD
Kondisi BABS
berkontribusi
Unit
Pelaksana
Teknis
Pendataan
jumlah
rumah,
angka
423
kesakitan,
yaitu
dari
sarana
jamban
keluarga
Penyuluhan/pemicuan
tentang
Kondisi
merupakan
Penyakit
salah
satu
diare
dari
10
untuk
program,
mengetahui
permasalahan
hasil
program
Kegitaan
Kesehatan
dievaluasi
dalam
atau
inspeksi
pembinaan
kader
Lingkungan
di
Puskesmas Klari
Pencatatan
dan
pelaporan
program
dengan
ini
pengumpulan
B. Materi
yang
Pengawasan
Materi
Pemetaan
Program
keberhasilan
Pengawasan
pelaksanaan
Jamban
provinsi
ukur
dan
masalah
pendekatan
yang
telah
menemukan
dengan
ditetapkan
penyebab
menggunakan
sistem. 5
yaitu
jalan
raya
kosambi.
Telagasari
Sebelah Selatan
Puskesmas Curug
Sebelah Barat
Puskesmas Anggadita
- Sebelah Timur
: Puskesmas
Purwasari
Wilayah
Data Sekunder :
Klari
Data Demografi dari Puskesmas
yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Desa Duren
Desa Pancawati
Desa Walahar
Desa Kiara Payung
Desa Sumur kondang
Desa Cibalongsari
Desa Klari
Desa Belendung
Keadaan daerah Kecematan Klari
perairan,
persawahan
Iklim
Data Geografis
Kecamatan
Klari
yang
45%,
terdiri
atas
industri
30%,
Puskesmas
Klari
Lokasi
Puuskesmas
kerja
Klari
lain 7.47%
merupakan
dataran
rendah
tingkat
tingkat
tingkat
pendidikan
pendidikan
pendidikan
sekolah
SLTP
SLTA
Data Demografi
1. Jumlah
penduduk
secara
jumlah
perempuan
buah
Klinik 24 Jam : 12 Buah
Dokter Praktek Swasta : 17
Buah
Rumah Bersalin : 5 Buah
Apotik : 5 Buah
Praktek Bidan Swasta : 18
Buah
Balai Pengobatan : 2 Buah
Posyandu : 77
Posbindu : 8
17.65%,
Klari,
18.27%,
Kecamatan
Data Khusus
Masukan
a) Tenaga
Penanggung jawab Program:
1 orang
PetugasKesehatan
Lingkungan (Sanitarian) : 1
orang
KaderKesehatan Lingkungan
: Ada
c) Sarana
jenis
jamban
yang
digunakan,
jumlah
yang
tidak
memiliki
Pendataan
biasanya
jamban.
dan
dilakukan
bersamaan
dengan
kegiatan
pengawasan/inspeksi.
Infocus
: Ada
Layar
: Ada
Leaflet
: Tidak ada
Lembar balik
: Tidak ada
Poster
: Ada
Formulir wawancara/
jamban
dilakukan
sekali.
Pemetaan
bertujuan
untuk
jamban
lingkup
Alat tulis
pemetaan
: Ada
Sarana transportasi
: Ada
area/daerah.
Dimana
berisikan
tentang
jamban
keluarga
yang
mengenai
masalah 26.84%.
Pengawasan/inspeksi
sarana
kali)
oleh
petugas
lingkungan
terlatih
Masukan
kesehatan
Tenaga
merangkap
puskesmasKlari.
koordinator
Pengawasan/inspeksi
diperiksa
secara
dan
pelaksana
jamban
fisik
sebagai
namun
meliputi
tidak
mencukupi
luas
jumlah
tidak
merangkap di program di
jenis jamban
jamban
memenuhi syarat,
yang
dan
petugas
bukan
bidangnya.
Pembinaan
Lingkungan
yang
juga
terampil
di
kader
Kesehatan
membantu
minimal
bulan
-
sekali.
Pencatatan dan pelaporan
kegiatan
Sarana
Tidak lengkapnya sarana yang
digunakan untuk membantu
Sarana
Jamban
Keluaran)
Cakupan
Program
hasil
pengawasan/
24.942,
Pengorganisasian
jumlah
jamban
yang
memenuhi
syarat
sebanyak
13.215.
diketahuinya
lintas
sektoral
antar
petugas
kesehatan
Tidak
jumlah
syarat,
jamban.
memiliki jamban.
Pelaksanaan
Pengumpulan
data
sudah
data
setiap
2. Tidak
jenis
jamban
jamban
diketahuinya
yang
pemetaan
hasil
bulannya.
Tidak
adanya
pengawasan/inspeksi
pembuatan
pemetaan
jamban
keluarga.
Penyuluhan
belum
dilakukan
dengan
dan
belum
rutin
dilaksanakan
dengan
sarana
target 75%.
Keluarga.
diketahuinya
F. Kesimpulan
pembinaan
Lingkungan.
pengawasan
jamban
di
kader
kegiatan
Kesehatan
Klari,
kabupaten
karawang
dilakukan
berjenjang
ditentukan.
pelaporan
Puskesmas
Klari
periode
Dari
program, didapatkan :
hasil
Januari
kegiatan
bulannya.
dilakukan
setiap
Saran
dan
Fasilitas
Tempat
publikasi/Statistik-Indonesia-
berkala
2016.
untuk
petugas
sehingga
bidangnya.
Masyarakat
Diunduh
Meningkatkan
dan
memperjelas
Provinsi
http://www.bps.go.id/website/pdf_
Menetapkan
dana
sesuai
(STBM),
2013.
dari
http://new.pamsimas.org/data/2013/
surat%20edaran%20Menkes%20no
%20132%20th%202013.pdf
pada
periode
Januari
2015
2015.
2013.Diunduh
http://www.unicef.org/eapro/Comm
unity_Led_Total_Sanitation.pdf