Pendahuluan Parasitologi
Pendahuluan Parasitologi
Thaslifa
PARASITOLOGI UMUM
Derajat Parasitisme
Komensalisme : suatu organisme mendapat keuntungan tanpa
merugikan organisme lainnya
Mutualisme
Simbiosis
Pemangsa
Hospes
1. Defenitive host
Hospes tetap, merupakan tempat hidup parasit untuk
tumbuh (stadium dewasa) dan berkembang biak
(stadium seksual).
Contoh: manusia sebagai hospes definitif dari cacing
gelang (Ascaris lumbricoides)
2. Intermediate host
Hospes perantara, merupakan tempat hidup parasit
tumbuh menjadi bentuk infektif (stadium larva) yang
siap ditularkan ke manusia (hospes).
Contoh: manusia sebagai hospes perantara dari parasit
malaria, karena stadium sexual berada dalam tubuh
nyamuk Anopheles.
Parasit
Endoparasit: parasit yang hidup di dalam tubuh
hospes.
Misalnya: di dalam darah, rongga tubuh, usus, dan
organ tubuh lainnya.
Ektoparasit: parasit yang hidup di luar tubuh
hospes.
Misalnya: di kulit, rambut, dan lain sebagainya.
Parasitologi
Epidemiologi
Hand to mouth/vecal-oral
Dibawa oleh vektor: nyamuk
Dibawa oleh hospes perantara
Siput
Ikan
Sapi/babi
Epidemiologi
Penyakit parasit yang merupakan masalah
kesehatan masyarakat Indonesia:
1. Malaria
2. Toksoplasmosis
3. Penyakit yang disebabkan oleh cacing
yang ditularkan melalui tanah
4. Filariasis
5. Mikosis superfisialis
Penularan
CARA INFEKSI
Stadium infektif dapat masuk ke dalam tubuh
manusia
melalui beberapa cara:
1. Kontaminasi makanan dan minuman
2. Kontaminasi kulit
3. Gigitan serangga
SUMBER INFEKSI
Tanah, air, makanan dan minuman yg
terkontaminasi oleh telur atau larva cacing
Binatang dan manusia yang terinfeksi parasit
Serangga penghisap darah
STADIUM INFEKTIF
1. Telur
Contoh: cacing Ascaris lumbricoides
2. Larva
Contoh: cacing tambang
3. Kista
Contoh: Amoeba
GEJALA
Gejala dan kelainan penyakit parasitik pada manusia
berbeda antara individu yang satu dengan yang lain.
Gejala penyakit dipengaruhi oleh:
DIAGNOSIS
Gejala penyakit parasitik mirip dengan
penyakit lain, oleh karena itu diagnosis
penyakit parasitik hanya dapat ditegakkan
dengan menemukan parasitnya.
Spesimen untuk diagnosis dapat berupa:
Tinja, urine
Darah, sputum/dahak
Biopsi jaringan
Cairan empedu dll
TERIMA KASIH .