Anda di halaman 1dari 3

Kavitasi biasa terjadi pada propeller kapal dan impeller pompa.

Cara kerjanya ad
alah ketika fluida air melewati foil maka bagian atas foil akan mempercepat dir
i karena pengaruh bentuk foil (konsep Cf dan Cd Foil). ketika kecepatan menambah
maka tekanan menjadi turun. aliran fluida yang terjadi berbentuk swing yang san
gat cepat. Apabila teman-teman ingat diagram T-s pada thermodinamika ada bagaian
liquid dikanan dan vavor dikiri kubah uap, karena tekanan turun maka memuat flu
ida melewati batas saturasi dan timbulah gelembung berisi vavor. membesarnya vav
or dipengaruhi oleh konsep heat transfer seperti proses terjadinya pendidihan (k
alau teman-teman ingin mendalami saya recommend buku Fenomena Pendidihan karya Pro
f Raldi). Proses kavitasi yang dapat merusak pinggik foil karena pecahnya gelemb
ung-gelembung secara continue. terdapat 3 parameter yaitu tegangan permukaan gel
embung dan tekanan vavor serta tekanan liquid dalam hal ini air, apabila tekanan
liquid lebih besar dibanding tegangan permukaan dengan luas penampang gelembung
maka gelembung akan pecah dan tekanan liquid akan menekan permukaan foil terseb
ut (konsep perpindahan karena perbedaan tekanan).

PRINSIP DASAR KAVITASI


Kavitasi dapat terjadi pada saat propeller menerima beban yang sangat tinggi di
bawah
kondisi putaran kritis, yang apabila kondisi kritis ini berlanjut akhirnya akan
berakibat
turunnya gaya dorong/thrust ataupun kecepatan floating body.
Dalam penelitian lebih lanjut bahwa kavitasi lebih jauh dapat menimbulkan akibat
-akibat
buruk pada propeller yaitu terjadinya erosi pada daun propeller. Sehingga tentu
saja akibat
adanya erosi akan berakibat turunnya efisiensi propeller yang lebih besar.
Penelitian terjadinya kavitasi pada propeller, umumnya dipakai suatu unit perala
tan untuk
percobaan dengan model propeller yang dinamakan Terowongan Kavitasi/Cavitation
Tunnel . Dengan unit peralatan ini dapat diselidiki terjadinya kavitasi beserta si
fat-sifatnya
serta sejauh mana kavitasi yang terjadi dapat ditolerir.
Melalui suatu percobaan, apabila suatu benda yang bergerak/berputar dalam suatu
aliran
fluida, maka tekanan lokal fluida pada suatu tempat tertentu dapat merosot sampa
i mencapai
tekanan uap (vapour pressure), hal ini disebut sebagai kejadian kavitasi. Di tem
pat itulah,
fluida tadi berubah menjadi butir-butir gelembung yag sangat kecil akibat temper
atur
penguapan fluida. Dengan kejadian ini homogenitas aliran fluida terganggu.
JENIS-JENIS KAVITASI
Laboratorium uji kavitasi membuat sketsa atau memotret pola kavitasi, laboratori
um
demikian itu sering pula memberikan penjelasan mengenai hasil yang didapat berda
sarkan
penglihatan mata, yaitu kavitasi uap (cloud), busa (foam), kabut (mist), lembara
n (sheet),
gelembung, buih (froth), bercak (spot) dan garis (streak) dan sebagainya. Dari s
egi fisikamengenai proses kavitasi, pembedaan kavitasi menurut jenisnya tidak pe
rlu. Namun demikian
pembedaan itu dalam praktek akan ada gunanya. Tidak ada standar nyata yang dapat
dipakai
untuk menerangkan jenis kavitasi, tetapi tidak dapat dikatakan bahwa penjelasan
mengenai
bentuk kavitasi harus mencakup keterangan baik mengenai letak, ukuran, struktur

dan
dinamika kavitasi maupun dinamika aliran yang diacu secara teratur.
Letak kavitasi dapat diterangkan sebagai berikut :
a. Ujung daun
Contoh : Kavitasi ujung (tip cativation), yaitu kavitasi permukaan (surface cavi
tation)
yang terjadi di dekat ujung daun propeller ; kavitasi pusaran (vortex cavitation
) yang
terjadi di dalam inti tekanan rendah pusaran ujung (tip cortex) propeller.
b. Pangkal daun
Contoh : Kavitasi pangkal daun (root cavitation), yaitu kavitasi di dalam daerah
tekanan
rendah di pangkal daun propeller.
c. Celah antara daun dan tabung propeller
d. Hub atau Konis
Contoh : Kavitasi Hub atau Pusaran Hub (hub vortex cavitation), yaitu kavitasi d
i dalam
pusaran yang ditimbulkan dari daun propeller pada hub. Jika propeller tersebut d
ianggap
sebagai sayap, maka akan diketahui bahwa di sebelah dalam atau di ujung hub past
i juga
timbul pusaran. Tetapi karena rendahnya kecepatan penampang hub maka semakin dek
at
dengan pangkal daun sirkulasinya akan semakin berkurang dan pusarannya akan sema
kin
lemah. Tetapi dalam kondisi beban yang tinggi pusaran demikian itu akan timbul p
usaran
hub yang menyusur ke belakang. Bentuknya seperti tali yang dipuntir dengan jumla
h pilin
yang sama dengan jumlah daun propeller.
Menurut letak penampang daun propeller tertentu, misalnya penampang di tengah (m
idchord):
a. Tepi depan
Tepi ikut : Dalam kaitan ini kavitasi pusaran ikut (trailing vortex cavitation)
harus pula
disebutkan. Kavitasi ini adalah kavitasi yang terus-menerus ada di dalam inti te
kanan
rendah pusaran ikut di dalam aliran yang meninggalkan propeller.
b. Alas sisi hisap (punggung)
Contoh : Kavitasi punggung (back side cavitation) adalah kavitasi yang terjadi p
ada
punggung (sisi hisap) daun propeller.
c. Sisi tekanan (muka)
Contoh : Kavitasi muka (face cavitation) adalah kavitasi pada sisi tekanan (muka
) daun
propeller. Kavitasi ini umumnya ditimbulkan akibat kerja propeller sedemikian ru
pa,
sehingga sudut pukul lokal daun propeller itu sangat negatif.
d. Antara propeller dan badan kapal :
Contoh : Kavitasi putaran antara propeller dan badan kapal (propeller hull vorte
x
cavitation) diartikan sebagai kavitasi pusaran ujung daun propeller yang dalam i
nterval
tertentu merentang hingga mencapai permukaan badan kapal.

9. Kavitasi propeller
Secara singkat kavitasi adalha pembentukan gelembung gelembung pada permukaan dau
n. Sering terjadi pada bagaian belakang permukaan daun / back side. Kavitasi bar

u diketahui tahun 1890 oleh charles parson ( inggris ) dari pengalamanya mengena
i perahu-perahu kecepatan tinggi. Peristiwa itu ia buktikan pada kapal turbin.
Apabila tekanan pada permukaan pungung daun dikurangi sampai suatu harga dibawah
tekanan statis fluida maka akan menyebabkan tekanan daun menjadi negatif. Pada
kenyataanya tekanan negatif tidak dapat terjadi. Hal ini menyebabkan suatu reaks
i lain. Fluida meninggalkan permukaan daun kemudian membentuk gelembung-gelembun
g / kavitasi . Gelembung
gelembung ini berisi udara atau uap air. Gelembung-gele
mbung terjadi ditempat puncak lengkungan tekanan rendah.
Gelembung
gelembung yang terjadi akan melintasi dan menyusur permukaan daun samp
ai kebelakang daun dan akan hancur pada daerah yang tekananya tinggi disbanding
tekanan yang terjadi pada permukaan punggung daun. Gaya yang terjadi pada prose
s penghancuran gelembung-gelembung ini kecil tetapi luas permukaan yang dipengar
uhi oleh gaya ini lebih kecil disbanding gaya yang mempengaruhinya sehingga akan
timbul tekanan yang besar berwujud letusan. Gaya letusan ini menyebabkan ratiqu
e / lelah pada daun.
Teori lain menyatakan bahwa peletusan atau penghancuran gelembng-gelembung tidak
terjadi. Hal ini terjadi adalah gelembung tdi mengecil sampai sangat kecil dan
bertekanan sangat tinggi. Tekanan yang sangat tinggi ini menyebabkan ratique pad
a permukaan daun.
Peletusan gelembng kavitasi dapat dikurangi dengan menghindari adanya puncak tek
anan rendah yang menyolok pada punggung permukaan daun. Tekanan rendah yang terj
adidapat diperbaiki dan puncak yang menyolok dapat diratakan dengan mengurangi b
eban permukaan daun. Jadi, dengan memperluas permukaan daun dapat mengurangi kav
itasi.
- Akibat yang Ditimbulkan Oleh Kavitas propeller
Timbul erosi dan getaran yang menyababkan daun retak. Erosi disebabkan oleh aks
i mekanis terbentuknya dan terurainya gelembung-gelembung kavitasi.
Effisiensi turun. Hal ini disebabkan oleh sifat dari bentuk aerofil tidak dapat
lagi menghasilkan gaya propulsi.
- Pencegahan Kavitasi propeller
Menambah luas daun baling baling dengan cara memperbesar tiap daunya Hal ini dil
akukan untuk mengurangi beban yang dialami oleh daun setiap luas.
Mempergunakan type irisan daun yang dapat mengurangi terjadinya puncak tekanan r
endah yang menyolok dipermukaan punggung daun. Juga diusahakan agar tekanan rend
ah yang terjadi dipermukaan daun dapat serat mungkin.
Terowongan kavitasi dipergunakan untuk mempelajari kavitasi. Cara kerjanya sama
dengan terowongan angin yang dipakai untuk keperluan aeronautika. Model balingbaling ditempatkan dalam terowongan yang berisi air dengan tekanan fluida yang d
apat diatur sehinga model propeller seolah-olah bekerja sesuai dengan kerja prop
eller yang sebenarnya.
Air diputar sepanjang terowongan tertutup. Model propeller yang diuji ditempatka
n didalam terowongan dan kecepatan propeller diatur. Model propeller ini dipanta
u melalui jendela kaca disisi terowongan.
Dengan memperguanakan terowongan ini , haraga thrust, torque, effisiensi balingbaling pada berbagai harga slip dan perihal kavitasinya dapat diketahui .
Yan
g penting adalah mengetahui kapan kavitasi mulai terjadi. Hal ini dilihat melal
ui jendela kaca pemeriksaan.
Melalui jendela kaca , baling-baling terlihat seolah diam tidak berputar. Ditemp
at baling-baling dipasang lampu Stroboskopik yang bersinar dan padam secara b
ergantian setiap satu kali putaran baling-baling terlihat seolah diam. Terowonga
n ini dapat juga dipakai pada keadaan tidak berkavitasi.

Anda mungkin juga menyukai