Anda di halaman 1dari 5

I.

PENDAHULUAN

Budidaya merupakan suatu kegiatan dimana salah satu tujuannya yaitu untuk
melestarikan suatu organisme atau makhluk hidup yang bernilai ekonomis dimana
dilakukan dalam lingkup yang terkontrol. Dalam kegiatan budidaya tersebut,
tentunya para pembudidaya harus benar benar mengelolah suatu usaha
budidayanya

dengan

baik

untuk

kelangsungan

hidup

organisme

yang

dibudidayakan, dalam hal ini terhadap para pembudidaya ikan.


Air merupakan salah satu media yang secara langsung dapat mempengaruhi
kelangsungan hidup organisme akuatik, misalnya terhadap kondisi fisika dan
kimianya. Dalam hal ini, peran pembudidaya sangat dibutuhkan dalam
manajemen atau cara pengelolaan yang baik dan terstruktural mulai dari praproduksi hingga pemasaranya.

II.

ISI

Dalam budidaya ikan ada 3 faktor yang sangat berpengaruh dalam


keberhasilan budidaya, karena hasil interaksi dari ketiga faktor ini dapat
menimbulkan penyakit pada budidaya ikan. faktor-faktor tersebut ialah:

hama dan penyakit


organisme budidaya

lingkungan (kualitas air dalam budidaya)

Kualitas air yaitu sifat air dan kandungan makhluk hidup, zat energi atau
komponen lain di dalam air. Kualitas air dinyatakan dengan beberapa parameter
yaitu parameter fisika, kimia dan biologi.
Parameter fisika dalam kualitas air meliputi suhu, warna air dan lain
sebagainya
a. Suhu
Pola temparatur ekosistem air dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti
intensitas cahaya matahari, pertukaran panas antara air dengan udara
sekelilingnya, ketinggihan geografis dan juga oleh faktor kanopi
(penutupan oleh vegetasi) dari pepohonan yang tumbuh di tepi. Pada
dasarnya suhu rendah memungkinkan air mengandung oksigen lebih
tinggi, tetapi suhu rendah menyebabkan stres pernafasan pada ikan berupa
menurunnya laju pernafasan dan denyut jantung sehingga dapat berlanjut
dengan kematian organisme akuatik akibat kekurangan oksigen.
b. Warna Air
Warna air pada kolam dan tambak, baik sistem tradisional, semi
intensif maupun intensif bermacam-macam. Adanya warna air tersebut
disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
hadirnya beberapa jenis plankton,
larutan tersuspensi,
dekomposisi bahan organik,
Mineral, maupun
bahan-bahan lain yang terlarut dalam air.
Warna air tambak yang dapat dijadikan acuan standar dalam
pengelolaan kualitas air adalah seperti di bawah ini:
a) Warna air tambak hijau tua yang berarti menunjukkan adanya dominansi
chlorophyceae
b) Warna air tambak kecoklatan yang berarti menunjukkan
dominansi diatomae.

adanya

c) Warna air tambak hijau kecoklatan yang berarti menunjukkan dominansi


yang terjadi merupakan perpaduan antara chlorophyceae dan diatomae
yang bersifat stabil yang didukung dengan ketersediaan pakan alami bagi
organisme akuatik.
Parameter kimia meliputi pH (derajat keasaman), DO (Dissolved Oxygen),
karbondioksida (CO2) terlarut, salinitas, nitrat, fosfat
pH adalah suatu ukuran keasaman dan kadar alkali dari sebuah contoh cairan.
Kadar pH dinilai dengan ukuran antara 0-14. Perubahan pH berkaitan dengan
kandungan oksigen dan karbondioksida dalam air. Pada siang hari jika oksigen
naik akibat fotosintesa fitoplankton, maka pH juga naik.
Kestabilan pH perlu dipertahankan karena pH dapat mempengaruhi
pertumbuhan organisme air, mempengaruhi ketersediaan unsur P dalam air dan
mempengaruhi daya racun amoniak dan H2S dalam air.
Oksigen adalah unsur vital yang di perlukan oleh semua organisme untuk
respirasi dan sebagai zat pembakar dalm proses metabolisme. Kandungan oksigen
dalam air yang ideal adalah antara 3-7 ppm.
Dampak dari tidak kestabilan DO adalah, kandungan oksigen kurang dari 3
ppm, maka ikan akan berada di permukaan air, oksigen 1-2 ppm, ikan bisa mati
dan oksigen terlalu tinggi, ikan maupun udang bisa mati karena terjadi emboli
dalam darah.
Salinitas merupakan parameter penunjuk jumlah bahan terlarut dalam air.
Salinitas pada umumnya dinyatakan sebagai berat jenis (specific gravity), yaitu
rasio antara berat larutan terhadap berat air murni dalam volume yang sama.
Sumber utama oksigen terlarut dalam air antara lain, penyerapan oksigen dari
udara melalui kontak antara permukaan air dengan udara, proses fotosintesis.
Selanjutnya daur kehilangan oksigen melalui, pelepasan dari permukaan ke
atmosfer, kegiatan respirasi dari semua organisme.
Pada perairan umum dan kolam budidaya intensif, karbondioksida, bikarbonat
atau karbonat terlarut membentuk suatu reservoir karbon untuk fotosintesis
tumbuhan air. Pada kondisi gelap, maka aktivitas utama tumbuhan yaitu
melakukan respirasi, pada kesempatan tersebut dibebaskan CO2 dan ion-ion
hidorgen sehingga menyebabkan penurunan pH.

Nitrat merupakan hasil dari reaksi biologi yaitu nitrogen organik. Limbah
industri dan domestik akan mengandung nitrat dan akan menjadi polusi untuk
permukaan air. pada perairan alami mineral nitrat hanya sedikit. Nitrat (NO3-) dan
nitrit (NO2-) adalah ion-ion anorganik alami, yang merupakan bagian dari siklus
nitrogen.
Fosfat merupakan bentuk fosfor yang dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan.
Karakteristik fosfor sangat berbeda dengan unsur-unsur utama lain yang
merupakan penyusun biosfer karena unsur ini tidak terdapat di atmosfer.
Keberadaan fosfor relatif sedikit dan mudah mengendap.
Parameter biologi bisa dilihat pada plankton yang dapat dijadikan sebagai
salah satu parameter dalam pemantauan kualitas lingkungan perairan. Pemahaman
plankton secara kuantitatif berhubungan erat dengan penilaian perairan yang dapat
berfungsi sebagai daerah penangkapan maupun lokasi budidaya.
Perairan berdasarkan kesuburannya dapat diklasifikasikan menjadi 3, yaitu:
a) Perairan Oligotrofik merupakan perairan yang kesuburannya rendah
dengan kelimpahan zooplankton kurang dari 1 ind/l.
b) Perairan Mesotrofik merupakan perairan yang mempunyai tingkat
kesuburan sedang dengan kelimpahan zooplankton antara 1-500 ind/l.
c) Perairan Eutrofik merupakan perairan yang mempunyai tingkat
kesuburan tinggi dengan kelimpahan zooplankton lebih dari 500 ind/l.
Lima syarat utama kualitas air bagi kehidupan ikan adalah :
1. Rendah kadar amonia dan nitrit
2. Bersih secara kimiawi
3. Memiliki pH, kesadahan, dan temperatur yang sesuai
4. Rendah kadar cemaran organik, dan
5. Stabil

III.

PENUTUP

Kesimpulan
Parameter kualitas air untuk keperluan budidaya organisme akuatik ada
bermacam-macam yaitu, parameter fisika, parameter kimia dan paramter biologi.

Masing-masing parameter memiliki peranan yang berbeda pula namun fungsinya


tetap sama yaitu, mengetahui parameter kualitas air yang baik untuk keperluan
budidaya organisme akuatik.

Anda mungkin juga menyukai