Anda di halaman 1dari 3

RESUME 1

JUSTIFIKASI YURIDIS
Justifikasi yuridis merupakan penguatan pembenaran pancasila yang dilihat dari segi
hukum. Bila kita cermati, bangsa Indonesia memiliki ketetapan hati untuk selalu berpegang
teguh kepada pancasila yang merupakan dasar Negara bagi seluruh warga Negara Indonesia,
hal itu tercermin dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 yang berbunyi :
maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang
Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang
adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dari alinea ke-4 tersebut, telah disebutkan lima sila pancasila sebagi penegasan bahwa
pancasila adalah dasar atau bisa disebut pondasi bagi bangsa Indonesia.
Bukti lain dapat kita temui dalam beberapa UUD yang pernah menjadi peraturan
dasar bagi republik Indonesia , antara lain sebagai berikut :

Konstitusi Republik Indonesia Serikat tercermin dalam mukaddimah yang berbunyi


:
Maka demi ini kami menyusun kemerdekaan kami itu dalam suatu Piagam negara
yang berbentuk republik federasi, berdasarkan pengakuan ke-Tuhanan Yang Maha
Esa, peri-kemanusiaan, kebangsaan, kerakyatan dan keadilan sosial,
Dari Konstitusi Republik Indonesia Serikat tersebut, telah disebutkan bahwa
kemerdekaan Indonesia didasarkan pada rumusan pancasila pada saat masa federasi.

Undang-Undang

Dasar

Sementara

Republik

Indonesiatercantum

dalam

mukaddimah yang berbunyi :


Maka demi ini kami menyusun kemerdekaan kami itu dalam suatu Piagam negara
yang berbentuk republik-kesatuan, berdasarkan pengakuan ke-Tuhanan Yang Maha
Esa, peri-kemanusiaan, kebangsaan, kerakyatan dan keadilan sosial, untuk
mewujudkan kebahagiaan, kesejahteraan, perdamaian dan kemerdekaan dalam
masyarakat dan Negara-hukum Indonesia Merdeka yang berdaulat sempurna.

Dari UUDS tersebut sebenarnya bangsa Indonesia sudah meletakkan nilai-nilai


pancasila ke dalam peraturan dasar bagi seluruh warga Indonesia.
Selain UUD, ketetapan hati bangsa Indonesia dalam menganggap pancasila sebagai
dasar sekaligus pedoman bagi warga Negara Indonesia, juga tertulis dalam berbagai
Ketetapan MPR sebagai berikut :

TAP MPR RI No.XVII/MPR/1998 (HAK ASASI MANUSIA)


Pasal 2
Menugaskan kepada Presiden Republik Indonesia dan Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia untuk meratifikasi berbagai instrumen Perserikatan BangsaBangsa tentang Hak Asasi Manusia, sepanjang tidak bertentangan dengan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945.

TAP MPR RI No.XVIII/MPR/1998 tentang PENCABUTAN TAP MPR RI


No.II/MPR/1978 tentang P4 (EKAPRASETIA PANCAKARSA) dan Penetapan
tentang PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
Pasal 1
Pancasila sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
adalah dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia harus dilaksanakan
secara konsisten dalam kehidupan bernegara.

TAP MPR RI No.IV/MPR/1999 tentang GARIS-GARIS BESAR HALUAN


NEGARA TAHUN 1999 2004
Tujuan nasional sebagaimana ditegaskan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
1945 diwujudkan melalui pelaksanaan penyelenggaraan negara yang berkedaulatan
rakyat dan demokratis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa,
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

TAP MPR RI No.V/MPR/2000 tentang PEMANTAPAN PERSATUAN DAN


KESATUAN NASIONAL

Terwujudnya sila Persatuan Indonesia yang merupakan sila ketiga dari Pancasila
sebagai landasan untuk mempersatukan bangsa.

TAP MPR RI No.VI/MPR/2001 tentang ETIKA KEHIDUPAN BERBANGSA


Etika kehidupan berbangsa merupakan peraturan yang berasal dari agama dan
tercermin dalam pencasila sebagai acuan dasar untuk berpikir mengenai nilai-nilai
luhur budaya bangsa. Dalam hal ini ada beberapa substansi-substansi pokok yang
menunjukkan bahwa pancasila sangat berperan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, adapun substansi pokok tersebut yaitu :
Hak asasi manusia harus ditegakkan dan tidak boleh bertentangan dengan
Pancasila.

Pandangan dan sikap bangsa Indonesia mengenai hak asasi manusia berdasar pada
Pancasila.
Pancasila harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara
Tujuan nasional dalam pembangunan mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa berdasarkan Pancasila

Salah satu misi bangsa Indonesia dalam menghadapi masa depannya adalah:
Pengamalan Pancasila secara konsisten dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Pancasila sebagai landasan untuk mempersatukan bangsa.
Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai peraturan dasar masyarakat untuk berfikir, bersikap dan
bertingkah laku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dari pokok-pokok substansi tersebut dapat diketahui bahwa bangsa Indonesia
wajib memahami dan mengamalkan pancasila karena substansi tersebut sudah
tercantum dalam TAP MPR RI yang merupakan peraturan tertulis bagi bangsa
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai