Anda di halaman 1dari 8

Analisis Berat Beban (Aan Sukandar, Pepen Yuspendi, Uli Karo Karo)

ANALISIS BERAT BEBAN DAN PERHITUNGAN GAYA PADA


PROSES MESIN GERINDA DATAR
Aan Sukandar, Pepen Yuspendi, Uli Karo Karo
Jurusan Pendidkan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia
Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung-Jawa Barat-Indonesia
e-mail: aansukandar@upi.edu
ABSTRAK
Tujuan pengujian ini, yaitu untuk mengetahui beban dan gaya yang terjadi akibat proses
penggerindaan. Mesin untuk pengujian ini adalah mesin gerinda datar merk Okamoto
dengan data mesin sebagai berikut : (1) Panjang langkah meja memanjang maksimum 500
mm; (2) Langkah melintang maksimum meja 250 mm; (3)Berat meja 58 kg; (4)Berat chuck
magnit 26 kg; (5) kecepatan gerak meja memanjang maksimum 30 m/menit; (6) Tenaga
motor penggerak spindel batu gerinda 0.75 kw; (7);Putaran spindel batu gerinda 2900 rpm;
(8) Diameter batu gerinda 178 mm; (9) Lebar batu gerinda 13 mm. Hasil analisis pengujian
diperoleh beban total meja adalah 136,40 kg dan gaya tangensial batu gerinda 2.80 Kg..
Sehingga diperoleh Berat beban total sebesar 139.20 kg.
Kata kunci : Berat Beban, Gaya Tangensial, Mesin Gerinda Datar
ABSTRACT
The purpose of this test was to determine the load and the force caused by the grinding
process. Machines for testing is flat grinding machine brands Okamoto with the following
machine data: (1) extending the maximum length of the table measures 500 mm; (2) a
maximum of transverse step table 250 mm; (3) counter weight 58 Kg; (4) magnetic chuck
weight 26 kg; (5) elongated table maximum velocity of 30 m / min; (6) Power motor spidel
millstone 0 , 75 KW; (7) Round spindle millstone 2900 rpm; (8) 178 mm diameter grinding
wheel; (9) width13 mm grinding stone. The results obtained by the analysis of the total load
testing table was 136.40 kg and 2.80 kg stone tangential force. In order to obtain total
weight of 139.20 kg.
Keywords: Heavy load, tangential force, Flat Grinding Machine

PENDAHULUAN
Mesin gerinda datar pada umumnya digunakan untuk menggerinda permukaan bidang
datar. Menurut gerakan meja dan kedudukan spindelnya, mesin gerinda datar dibagi dalam
empat jenis, yaitu sebagai berikut : (1) Spindel horizontal dan gerakan meja bolak-balik; (2)
Spindel vertikal dan gerakan meja bolak-balik; (3) Spindel horizontal dan gerakan meja
berputar; dan (4) Spindel vertikal dan gerakan meja berputar.

TORSI, Volume XI, No.1, Januari 2013

Jenis yang paling umum digunakan

adalah mesin

gerinda datar dengan type

spindel horizontal dan gerakan meja bolak-balik. (Bruce J. Black, 1980 : 168).

Gambar 1. Mesin Gerinda Datar Type Spindel Horizontal Dengan Gerakan Meja Bolak Balik
Sumber : (Edwin C. Maskiell, 1984 :127)

Gerakan utama pada proses penggerindaan adalah kombinasi antara dua gerakan batu
(roda) gerinda yang berputar dan gerakan meja yang bergerak bolak-balik. Dalam
menghitung berat beban yang terjadi, diperlukan suatu analisis gaya yang ditimbulkan oleh
dua gerakan tersebut. Untuk mengetahui berapa besar gaya yang ditimbulkan oleh batu (roda)
gerinda, kita perlu melakukan suatu analisis berat beban dan perhitungan gaya pada
proses

gerinda

datar tersebut.

Analisis Berat Beban (Aan Sukandar, Pepen Yuspendi, Uli Karo Karo)

Gambar 2. Bagian-bagian Utama Mesin Gerinda Datar


Sumber : (Bruce J. Black, 1979 : 170).

ANALISIS DAN PEMBAHASAN


Gaya yang Mempengaruhi Meja
Untuk mengetahui besarnya gaya yang diperlukan untuk menggerakan meja,
terlebih dahulu harus dicari unsur-unsur yang berhubungan erat dengan gaya tersebut. Unsurunsur tersebut adalah berat meja, berat chuck magnit, berat benda kerja, dan gaya gesek antara
bagian yang bergerak dan diam dalam hubungannya dengan gerakan meja. Untuk
mendapatkan berat meja dan chuck magnit penulis menggunakan teknik pengukuran
langsung dengan jalan menimbang berat kedua benda tersebut. Hasilnya adalah sebagai
berikut :
Berat meja
Berat chuck magnit

= 58 kg.
= 26 kg.

Sedangkan untuk mendapatkan berat benda kerja berdasarkan asumsi panjang, lebar
dan tinggi maksimum benda kerja yang dapat digerinda pada mesin tersebut. serta bahan
benda kerja. Untuk perhitungan berat benda kerja penulis juga menggunakan pendekatan
pada data chuck magnit tempat benda kerja dipasang, dengan cara demikian penulis
memperoleh ukuran panjang dan lebar benda kerja yang akan digerinda, sedangkan untuk
ukuran

tingginya

penulis

mengambil

pendekatan

dengan

cara

menghitung

dan

menghubungkannya dengan gaya magnit yang akan memegang benda kerja. Berdasarkan
buku technical equipment diketahui gaya magnit pada chuck magnit sebesar 80 N/cm 2
atau 8 kg/cm2.

TORSI, Volume XI, No.1, Januari 2013

Dari hasil pengukuran panjang dan lebar efektif meja magnit sama dengan
panjang dan lebar benda kerja yang diasumsikan, diperoleh Panjang : 462 mm. Lebar : 154
mm. Diasumsikan benda kerja terbuat dari bahan baja dengan berat jenis 7,85 kg/dm 3,
dengan demikian berat benda kerja dapat dihitung sebagai berikut:
Berat benda kerja

= Panjang x Lebar x Tinggi benda kerja x berat jenis


= 462 mm x 154 mm x Tinggi x 0,00785 kg/cm3
= 46,2 cm x 15,4 cm x Tinggi x 0,00785 kg/cm3

Dengan menghubungkan Gaya magnit yang harus kuat nenahan benda kerja dari gaya yang
dapat menggerakannya, maka magnit

harus seimbang dengan berat

benda kerja

optimum yang dapat dicekam dengan aman. Oleh karena itu gaya m
agnit harus memenuhi persamaan sebagai berikut :
Gaya magnit

= Koefisien gesek x Berat benda kerja.

Dengan mengacu pada tabel koefisien gesek, maka koefisien gesek untuk keperluan ini dapat
diambil sebesar 0,20. Dengan demikian perhitungan berat benda kerja dapat dimulai.
Pertama-tama kita menentukan tinggi benda kerja kemudian berat benda kerja.
8 kg/cm2 = 0,20 x 46,20 cm x 15,40 cm x Tinggi x 0,00785 kg/cm3

Tinggi

8 kg/cm2
------------------------------------------------------0,2 x 46,20 cm x 15,40 cm x 0,00785 kg/cm3
8
----------------------------------0,2 x 46,2 x 15,4 x 0,00785

Tinggi

Tinggi

8
= -------------1.1170236
= 7,161889

Dibulatkan = 7.16 Cm
Jadi berat benda kerja

= 46,20 x 15,40 x 7,16 x 0,00785


= 39,98 kg dibulatkan = 40 kg.

Analisis Berat Beban (Aan Sukandar, Pepen Yuspendi, Uli Karo Karo)

Selain berat beban tersebut di atas masih ada gaya gesek yang harus diatasi oleh
gerakan meja tersebut.
Gaya gesek = Koefisien gesek x Beban
dimana beban yang dimaksud adalah berat meja + berat chuck magnit + berat benda kerja.
Harga koefisien gesek didapat dari tabel berikut ini :
Tabel 1. Harga Koefisien Gesek ()

Sumber : (Sularso, Kiyokatsu Suga, 1980 : 63)


Karena bahan meja maupun dudukannya terbuat

dari bahan besi cor dan juga

diberikan pelumasan, maka diambil koefisien gesek antara 0,08 sampai 0,12. Untuk keperluan
ini diambil koefisien gesek 0,10.
Jadi gaya gesek = 0,10 x (berat meja + berat chuck magnit+ berat benda kerja)
= 0,10 x (58 + 26 + 40) kg
= 12,40 kg
Dengan demikian beban total meja (tanpa pengaruh gaya batu gerinda) adalah :
Berat meja + Berat chuck magnit + berat benda kerja maksimum + gaya gesek
= 58 + 26 + 40 + 12,40 = 136,40 kg.

Gaya Pemotongan
Gaya pemotongan ini dihasilkan oleh batu gerinda yang berputar. Gaya pemotongan
yang ditimbulkan batu gerinda yang paling berpengaruh terhadap gerakan meja atau

TORSI, Volume XI, No.1, Januari 2013

kecepatan benda kerja adalah gaya tangensialnya. Oleh karena itu besarnya gaya tangensial ini
harus dicari berapa besarnya. Dan hubungan daya penggerindaan dan kecepatan ke li li ng
batu gerinda akan diketahui besarnya gaya tangensial tersebut. Untuk itu kita memerlukan
data dari motor penggerak batu gerinda dan batu gerinda yang dipakai, diperoleh data
sebagai berikut :
Daya luaran motor penggerak batu gerinda = 0,75 KW
Jumlah putaran motor

= 2900 rpm

Diameter maksimum batu gerinda

= 1 7 8 mm

Dengan menggunakan rumus yang berhubungan dengan jumlah putaran, diameter batu
gerinda, kecepatan keliling dapat dicari. Karena batu gerinda dipasang satu poros dengan
poros motor, maka rpm motor sama dengan rpm batu gerinda.
Kecepatan keliling =

m/detik

=
=
=
=
= 27.01446667
Dibulatkan = 27 m/detik
Gaya tangensial pada batu gerinda = Daya pengerindaan dibagi kecepatan
keliling batu gerinda.
Daya pengerindaan = Daya luaran motor penggerak batu gerinda = 0,75 KW
= 750 Nm/detik.
keliling batu gerinda = Kecepatan keliling = 27 m/detik

Analisis Berat Beban (Aan Sukandar, Pepen Yuspendi, Uli Karo Karo)

Gaya tangensial

=
= 27.777778 N atau 2.7777778 Kg

Dibulatkan

2.80 Kg

Dengan telah diketahuinya besar gaya pemotongan dan beban total meja, maka berat
beban seluruhnya yang harus digerakan oleh silinder penggerak meja ini adalah :
berat beban total meja ditambah dengan gaya tangensial batu gerinda
= 136,40 + 2,80 = 139,20 kg.

Gambar 3. Beban Yang Digerakan Silinder Pada Mesin Gerinda Datar

KESIMPULAN
Secara umum hasil penelitian ini telah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
melalui penelitian ini yaitu dengan telah diketahuinya besar gaya pemotongan dan beban total
meja, maka berat beban seluruhnya yang harus digerakan oleh silinder penggerak meja ini
adalah berat beban total meja ditambah dengan gaya tangensial batu gerinda= 136,40 +
2,80 = 139,20 kg.

TORSI, Volume XI, No.1, Januari 2013

DAFTAR PUSTAKA
Acherkan, N (ed), 1982, Machine: Tool Design, MIR, Moscow.
Black, Bruce J., 1978, Workshop Processes, Practice, and Materials, Edward Arnold,
London.
Chapman, W. A. J., 1978, Workshop Technology Part 2,Fourth edition, Butler &
Tanner Ltd., London.
Krar, Stephen F., 1986, Technology of Machi ne Tools,McGraw-Hill Book Company,
Printed in Singapore.
Maskiell, Edwin C., Galbraith, William, 1984, Machine Shop Technology Volume II,
McGraw-Hill Book Company Australia Pty Ltd.
Sularso, 1980, Dasar Perencanaan dan Pemi1ihan Elemen Mesin, Pradnya Paramita,
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai