Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

Segala puji hanyalah milik Allah SWT, Tuhan seru sekalian alam. Semoga kita selalu
mendapat pertolongan, ampunan serta perlindungan-Nya dari segala keburukan dan
kelemahan. Sholawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan orang-orang yang shaleh hingga
akhir zaman. Amin.
Misi utama yang diemban oleh Nabi Muhammad SAW adalah membangun manusia
yang berakhlak mulia untuk meneruskan risalah keislaman Rahmatallil alamin. Hal
ini sangat penting untuk disadari dan dihayati oleh setiap pribadi muslim tidak
terkecuali warga SMA Negeri 4 Makassar, sehingga mampu berperan secara kreatif
kontributif dalam proses globalisasi dunia menuju peradaban global. Terlebih bagi
umat Islam yang sekarang hidup dengan mengalami proses pembauran social budaya
dalam lingkungan sekolah yang plural dengan berbagai latar belakang etnis, ras,
kultur, dan agama.
Sekolah yang merupakan pembauran sosial budaya dalam menimbulkan konflik nilai
yang melahirkan siswa-siswa atau warga sekolah mengalami keterasingan dan
mengalami kepribadian yang terpecah dalam berbagai bentuk manifestasinya. Untuk
mengurangi dampak negatif hal tersebut, warga SMA Negeri 4 Makassar menyadari
perlunya suatu masjid sebagai wahana dan sarana pembinaan ketahanan mental untuk
memelihara keimanan dan kepribadian seorang muslim. Masjid yang diharapkan
memiliki multifungsi, tidak hanya sebagai tempat ibadah, melainkan juga sebagai
wahana pendidikan, sosial budaya untuk memelihara nilai-nilai keislaman dan
mencetak generasi muda yang islami sehingga tidak larut begitu saja dalam proses
pembauran sosial budaya yang tidak terarah.

B. TUJUAN
Allah Berfirman:

Artinya:
Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman
kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat
dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang
yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk (Q.S. AtTaubah : 18)
Ketika Rasulullah SAW dan para sahabatnya hijrah dari Mekkah ke Madinah, beliau
singgah di suatu tempat yang bernama Quba, disana beliau membangun sebuah
masjid yang diberi nama Masjid Quba. Demikian pula, saat sampai di Madinah,
beliau membangun Masjid Nabawi. Ini menyiratkan bahwa masjid bagi kaum
muslimin memiliki kedudukan yang penting. Pengadaan masjid merupakan salah satu
investasi amal yang akan mengalirkan pahala terus menerus bagi orang-orang yang
membangunnya:
Firman Allah:

Artinya:
Perumpamaan (dana yang dikeluarkan) orang-orang yang menafkahkan hartanya di
jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada
tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia
kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui (Q.S. AlBaqarah : 261)
Pentingnya pembangunan masjid di lingkungan SMA Negeri 4 Makassar dapat
dijabarkan sebagai berikut:
1. Masjid sebagai sarana pembinaan iman bagi seluruh warga SMA Negeri
4 Makassar.
Masjid menjadi sarana untuk memperkokoh iman para siswa. Disamping itu
juga, masjid juga digunakan sebagai sarana peribadatan dan mengkaji ajaran
Islam.
2. Masjid sebagai sarana memperkuat Ukhuwah Islamiyah bagi seluruh
warga SMA Negeri 4 Makassar.
Masjid sebagai tempat berkumpulnya siswa, guru dan seluruh warga sekolah
lainnya untuk saling bertukar pikiran dan berdiskusi tentang segala hal
sehingga dapat tercipta masyarakat yang islami. Dengan pembinaan melalui
masjid itulah, kaum muslim menjadi terpaut hatinya dan membuat kaum
muslimin menjadi hati-hati agar tidak melakukan kesalahan serta tidak berani
menyimpang dari kebenaran.
3. Masjid sebagai sarana tarbiyah (pendidikan).
Masjid sebagai tempat tarbiyah atau pendidikan dan pembinaan kaum
muslimin. Dengan adanya tarbiyah, Insya Allah, para siswa memiliki
wawasan dan penguasaan ajaran islam yang baik sehingga dapat membedakan
yang hak dan yang bathil. Caranya adalah:

Memberikan bimbingan dan pembinaan pada siswa untuk meningkatkan


pemahaman tentang agama islam.

Memberikan pelayanan untuk keperluan ritual agama islam.

Membina siswa agar memiliki akhlakul karimah.

Memfasilitasi siswa dalam kajian-kajian keislaman, terutama menyangkut


isu-isu kontemporer untuk menangkal pengaruh buruk budaya asing yang
tidak sesuai.

Anda mungkin juga menyukai