Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH BIOLOGI

PENGARUH SAMPAH DI LINGKUNGAN


PEMUKIMAN TERHADAP KENYAMANAN
MASYARAKAT

Disusun oleh :
Trisna Bagus Wibawa
28 / X MIPA 5
SMAN 4 DENPASAR
TAHUN AJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi TUHAN YME karena atas rahmatnya saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini di susun agar pembaca
dapat

mengetahui

seberapa

besar

pengaruh

sampah

di

lingkungan pemukiman terhadap kenyamanan masyarakat yang kami sajikan


berdasarkan observasi secara langsung di lokasi.
Makalah

ini

memuat

tentang

Pengaruh

Sampah

di

Lingkungan Pemukiman terhadap kenyamanan masyarakat sengaja dipilih


karena menarik perhatian penulis yang merasakan secara langsung pengaruh
yang di timbulkan dari tumpukan sampah di sekitar tempat tinggal kami untuk
di cermati dan perlu mendapat perhatian dari semua pihak yang perduli
terhadap lingkungan.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada buk Martha selaku
guru biologi yang telah membimbing .
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan kepada pembaca untuk lebih
peka terhadap lingkungan. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca.

DENPASAR, AGUSTUS 2015

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................
1.1 LATAR BELAKANG....................................................................
PENGARUH

| iii

SAMPAH

DI

LINGKUNGAN

PEMUKIMAN

ii
iii
1
1

1.2 RUMUSAN MASALAH...............................................................


1.3 TUJUAN PENULISAN MAKALAH...........................................
1.4 MANFAAT PENULISAN MAKALAH........................................

2
2
2

BAB II PEMBAHASAN......................................................................
2.1 DESKRIPSI PENGARUH SAMPAH DI LINGKUNGAN
TERHADAP KENYAMANAN MASYARAKAT........................
2.2 DAMPAK YANG DITIMBULKAN OLEH SAMPAH ...............
2.3 CARA MENANGGULANGI MASALAH SAMPAH
DI LINGKUNGAN PEMUKIMAN..............................................
2.4 PERAN SERTA CARA YANG DILAKUKAN PEMERINTAH
DAN MASYARAKAT TERHADAP MASALAH SAMPAH
DI LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL.....................................

3
3
4
8
10

BAB III PENUTUP ............................................................................. 14


3.1 KESIMPULAN................................................................................................. 14
3.2 SARAN .......................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 15

PENGARUH

| iii

SAMPAH

DI

LINGKUNGAN

PEMUKIMAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah


Sampah merupakan konsekuensi kehidupan yang sering menimbulkan
masalah bagi warga. Jumlahnya akan selalu meningkat seiring dengan
peningkatan jumlah penduduk dengan beragam aktivitas. Peningkatan jumlah
penduduk berarti peningkatan jumlah timbunan sampah. Dan semakin
beragamnya aktivitas maka beragam pula jenis sampah yang di hasilkan
terutama sampah yang berasal dari perumahan. Dalam artian sampah ini
dihasilkan oleh penduduk setempat yang melakukan pembuangan sisa-sisa
dari barang-barang atau produk-produk yang telah mereka pakai. Sampah
konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh manusia pengguna
barang.
Masalah sampah ini sangat menggangu kenyamanan para warga di sekitar
lingkungan. Hal ini dikarenakan sistem pembuangan sampah yang tidak
semestinya dan tidak pada tempatnya. Petugas yang membersihkan
sampah dari semua rumah yang berada di sekitar perumahan dan jalan-jalan
merasa kewalahan. Hal ini jelas mengganggu kenyamanan warga yang
tempat tinggalnya berada di penghujung komplek. Terdapat banyak dampak
yang di hasilkan dari tumpukan sampah itu, selain mengganggu
pemandangan juga dapat menggaanggu kesehatan para warga di karenakan
dengan bau dan berbagai binatang pembawa penyakit seperti lalat dan tikus.
Pemerintahan dapat mengambil kebijakan yang tepat untuk menangani
masalah sampah yang ada. Masalah sampah adalah merupakan isu yang
sangat mendesak dan harus menjadi prioritas pemerintah kota. Keterlibatan
dan dukungan dari segenap masyarakat tentunya penting demi terwujudnya
program pemerintah.
Judul makalah ini sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis yang
terinspirasi dari permasalahan sampah di lingkungan tempat tinggal dan perlu
mendapat dukungan dan perhatian dari semua pihak yang peduli
terhadap lingkungan.

PENGARUH

SAMPAH

DI LINGKUNGAN

PEMUKIMAN

|1

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah-masalah yang di bahas dapat
di rumuskan sebagai berikut ;
1. Bagaimana

deskripsi

pengaruh

sampah

di

lingkungan

terhadap

kenyamanan masyarakat?
2. Apa saja dampak yang ditimbulkan dari sampah tersebut?
3. Bagaimana cara menanggulangi masalah sampah di

lingkungan

pemukiman?
4. Bagaimana
peran

pemerintah

serta

dan masyarakat terhadap

cara

masalah

yang
sampah

dilakukan
di

lingkungan

tempat

mereka tinggal?
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui apa pengaruh sampah di lingkungan terhadap kenyamanan
masyarakat.
2. Mengetahui peran serta cara yang dilakukan pemerintah dan masyarakat
terhadap masalah sampah di lingkungan tempat mereka tinggal.
3. Mengetahui dampak dari sampah-sampah tersebut bagi kesehatan
masyarakat.
4. Mengetahui cara menanggulangi sampah-sampah menjadi barang yang
bermanfaat.
1.4 Manfaat Penulisan Makalah
1. Makalah ini dapat dijadikan cerminan bahwa nanti di kedepannya dapat
memperhatikan pengaruh sampah di pemukiman terhadap kenyamanan
masyarakat.
2. Makalah ini dapat digunakan sebagai bahan ajar materi terkhusus pada
masalah sampah di lingkungan sekitar.

BAB II
PEMBAHASAN

PENGARUH

SAMPAH

DI LINGKUNGAN

PEMUKIMAN

|2

2.1

Deskripsi

Pengaruh

Sampah

di

Lingkungan

Terhadap

Kenyamanan Masyarakat
Sampah adalah material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya
suatu proses. Menurut Webster Dictionary, Garbage ( Sampah) unwanted or
useless material. Sangatlah benar kalau sampah itu adalah materi-materi yang
tidak dinginkan lagi karena sudah tidak ada gunanya. Oleh karena
ketidakadaan gunaan itu kita membuang sampah.
Sampah yang ada sangatlah beragam karena sampah-sampah itu
berasal dari sampah rumah tangga. Kalau kita tinjau lebih dekat, di sana ada
sampah @lastic, botol bekas, sisa-sisa makanan, dan kertas. Bahkan kita bisa
juga menemukan prabotan-prabotan rumah tangga yang sudah rusak seperti
kursi, meja, alat-alat dapur dan lain sebagainya.
Sampah yang sudah ditumpuk bertahun-tahun semakin hari semakin
bertambah tinggi karena sampah yang diuraikan tidak sebanding dengan
jumlah sampah yang ditambah. Sampah yang teruraipun hanyalah yang
bersifat Biodegradable, yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna
oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa
hewan, sampah pertanian dan perkebunan. Sampah yang ada tidak semuanya
dapat diuraikan misalnya botol yang terbuat dari bahan @lastic. Sampah ini
termasuk kedalam kategori Non-Biodegradable, yaitu sampah yang tidak bisa
diuraikan oleh proses biologi.
Sampah yang ada tidaklah sedap dipandang mata karena sampah yang
ada menggangu pemandangan di sekitar. Setiap orang pasti memiliki kritikan
tentang tumpukan sampah yang ada karena mereka terusik oleh pemandangan
yang tidak menyenangkan. Bagaimana bisa menyenangkan jika disekeliling
kita dipenuhi oleh sampah?
Sampah yang membusuk sangatlah menggangu pernafasan. Angin
seringkali membawa bau yang tidak sedap dan terhirup. Kita seringkali harus
menutup hidung untuk menghindari bau yang ada.Contohnya ketika makan,
makan merupakan waktu yang nikmat ketika tidak ada hal yang menganggu,
namun dengan hadirnya bau yang tidak sedap membuat nafsu makan
menurun.

PENGARUH

SAMPAH

DI LINGKUNGAN

PEMUKIMAN

|3

2.2 Dampak yang Ditimbulkan oleh Sampah


1. Menurunkan estetika lingkungan .
Lahan yang terisi sampah secara terbuka akan menimbulkan kesan
pandangan yang sangat buruk sehingga mempengaruhi estetika lingkungan
sekitarnya. Hal ini dapat terjadi baik di lingkungan permukiman atau juga
lahan pembuangan sampah lainnya.
Proses pembongkaran dan pemuatan sampah di sekitar lokasi
pengumpulan sangat mungkin menimbulkan tumpahan sampah yang bila tidak
segera diatasi akan menyebabkan gangguan lingkungan. Demikian pula
dengan ceceran sampah dari kendaraan pengangkut sering terjadi bila
kendaraan tidak dilengkapi dengan penutup yang memadai.
Di TPA ceceran sampah terutama berasal dari kegiatan pembongkaran
yang tertiup angin atau ceceran dari kendaraan pengangkut. Pembongkaran
sampah di dalam area pengolahan maupun ceceran sampah dari truk
pengangkut akan mengurangi estetika lingkungan sekitarnya. Sarana
pengumpulan dan pengangkutan yang tidak terawat dengan baik merupakan
sumber pandangan yang tidak baik bagi daerah yang dilalui.
Lokasi TPA umumnya didominasi oleh ceceran sampah baik akibat
pengangkutan yang kurang baik, aktivitas pemulung maupun tiupan angin
pada lokasi yang sedang dioperasikan. Hal ini menimbulkan pandangan yang
tidak menyenangkan bagi masyarakat yang melintasi / tinggal berdekatan
dengan lokasi tersebut.
2. Pencemaran udara oleh gas-gas yang ditimbulkan olehnya seperti gas metan
dan Cox dari pembakaran sehingga dapat menimbulkan sesak nafas.
Sampah yang menumpuk dan tidak segera terangkut merupakan
sumber bau tidak sedap yang memberikan efek buruk bagi daerah sensitif
sekitarnya seperti permukiman, perbelanjaan, rekreasi, dan lain-lain.
Pembakaran sampah seringkali terjadi pada sumber dan lokasi pengumpulan
terutama bila terjadi penundaan proses pengangkutan sehingga menyebabkan
kapasitas tempat terlampaui. Asap yang timbul sangat potensial menimbulkan
gangguan bagi lingkungan sekitarnya.
Sarana pengangkutan yang tidak tertutup dengan baik juga sangat
berpotensi menimbulkan masalah bau di sepanjang jalur yang dilalui, terutama
akibat bercecerannya air lindi dari bak kendaraan.

PENGARUH

SAMPAH

DI LINGKUNGAN

PEMUKIMAN

|4

Pada instalasi pengolahan terjadi berupa pelepasan zat pencemar ke


udara dari hasil pembuangan sampah yang tidak sempurna; diantaranya berupa
: partikulat, SO x, NO x, hidrokarbon, HCl, dioksin, dan lain-lain. Proses
dekomposisi sampah di TPA secara kontinu akan berlangsung dan dalam hal
ini akan dihasilkan berbagai gas seperti CO, CO2, CH4, H2S, dan lain-lain
yang secara langsung akan mengganggu komposisi gas alamiah di udara,
mendorong terjadinya pemanasan global, disamping efek yang merugikan
terhadap kesehatan manusia di sekitarnya.
Pembongkaran sampah dengan volume yang besar dalam lokasi
pengolahan berpotensi menimbulkan gangguan bau. Disamping itu juga
sangat mungkin terjadi pencemaran berupa asap bila sampah dibakar pada
instalasi yang tidak memenuhi syarat teknis.
Seperti halnya perkembangan populasi lalat, bau tak sedap di TPA juga
timbul akibat penutupan sampah yang tidak dilaksanakan dengan baik. Asap
juga seringkali timbul di TPA akibat terbakarnya tumpukan sampah baik
secara sengaja maupun tidak. Produksi gas metan yang cukup besar dalam
tumpukan sampah menyebabkan api sulit dipadamkan sehingga asap yang
dihasilkan akan sangat mengganggu daerah sekitarnya.
3. Pencemaran tanah dari bahan berbahaya, beracun, dan bahan organic yang
tercampur dalam sampah akan sulit untuk diuraikan mikroorganisme.
Pembuangan sampah yang tidak dilakukan dengan baik misalnya di lahan
kosong atau TPA yang dioperasikan secara sembarangan akan menyebabkan lahan
setempat mengalami pencemaran akibat tertumpuknya sampah organik dan
mungkin juga mengandung Bahan Buangan Berbahaya (B3). Bila hal ini terjadi
maka akan diperlukan waktu yang sangat lama sampai sampah terdegradasi atau
larut dari lokasi tersebut. Selama waktu itu lahan setempat berpotensi
menimbulkan pengaruh buruk terhadap manusia dan lingkungan sekitarnya.
4. Pencemaran air dari bahan berbahaya dan beracun yang merembes masuk ke
dalam air tanah dan air permukaansi sekitarnya.
Prasarana dan sarana pengumpulan yang terbuka sangat potensial
menghasilkan lindi terutama pada saat turun hujan. Aliran lindi ke saluran atau
tanah sekitarnya akan menyebabkan terjadinya pencemaran.
Instalasi pengolahan berskala besar menampung sampah dalam jumlah
yang cukup besar pula sehingga potensi lindi yang dihasilkan di instalasi juga
cukup potensial untuk menimbulkan pencemaran air dan tanah di
sekitarnya.Lindi yang timbul di TPA sangat mungkin mencemari lingkungan
sekitarnya baik berupa rembesan dari dasar TPA yang mencemari air tanah di
bawahnya. Pada lahan yang terletak di kemiringan, kecepatan aliran air tanah
PENGARUH

SAMPAH

DI LINGKUNGAN

PEMUKIMAN

|5

akan cukup tinggi sehingga dimungkinkan terjadi cemaran terhadap sumur


penduduk yang trerletak pada elevasi yang lebih rendah.
Pencemaran lindi juga dapat terjadi akibat efluen pengolahan yang
belum memenuhi syarat untuk dibuang ke badan air penerima. Karakteristik
pencemar lindi yang sangat besar akan sangat mempengaruhi kondisi badan
air penerima terutama air permukaan yang dengan mudah mengalami
kekurangan oksigen terlarut sehingga mematikan biota yang ada.
5.

Kerumitan system pengelolaan sampah / kebersihan.

6.

Membebani masyarakat dengan adanya iuran pengelolaan sampah .

7.

Terganggunya kesehatan dan kenyamanan masyarakat.

Perkembangan vektor penyakit

Wadah sampah merupakan tempat yang sangat ideal bagi pertumbuhan vektor
penyakit terutama lalat dan tikus. Hal ini disebabkan dalam wadah sampah
tersedia sisa makanan dalam jumlah yang besar. Tempat Penampungan
Sementara / Container juga merupakan tempat berkembangnya vektor tersebut
karena alasan yang sama. Sudah barang tentu akan menurunkan kualitas kesehatan
lingkungan sekitarnya.
Vektor penyakit terutama lalat sangat potensial berkembangbiak di lokasi
TPA. Hal ini terutama disebabkan oleh frekwensi penutupan sampah yang
tidak dilakukan sesuai ketentuan sehingga siklus hidup lalat dari telur menjadi
larva telah berlangsung sebelum penutupan dilaksanakan. Gangguan akibat
lalat umumnya dapat ditemui sampai radius 1-2 km dari lokasi TPA

Gangguan Kebisingan

Kebisingan akibat lalu lintas kendaraan berat / truck timbul dari mesinmesin, bunyi rem, gerakan bongkar muat hidrolik, dan lain-lain yang dapat
mengganggu daerah-daerah sensitif di sekitarnya.
Di instalasi pengolahan kebisingan timbul akibat lalu lintas kendaraan
truk sampah disamping akibat bunyi mesin pengolahan (tertutama bila
digunakan mesin pencacah sampah atau shredder). Kebisingan di sekitar
lokasi TPA timbul akibat lalu lintas kendaraan pengangkut sampah menuju
dan meninggalkan TPA; disamping operasi alat berat yang ada.
8.
Sampah bersifat tidak flesibel sehingga apabila telah menumpuk di suatu
tempat maka akan tetap berada di tempat tersebut sampai ada penanganan.
Contoh TPA :

PENGARUH

SAMPAH

DI LINGKUNGAN

PEMUKIMAN

|6

9.

Kemacetan Lalu lintas


Lokasi penempatan sarana / prasarana pengumpulan sampah yang
biasanya berdekatan dengan sumber potensial seperti pasar, pertokoan, dan
lain-lain serta kegiatan bongkar muat sampah berpotensi menimbulkan
gangguan terhadap arus lalu lintas.
Arus lalu lintas angkutan sampah terutama pada lokasi tertentu seperti
transfer station atau TPA berpotensi menjadi gerakan kendaraan berat yang
dapat mengganggu lalu lintas lain; terutama bila tidak dilakukan upaya-upaya
khusus untuk mengantisipasinya.
Arus kendaraan pengangkut sampah masuk dan keluar dari lokasi
pengolahan akan berpotensi menimbulkan gangguan terhadap lalu lintas di
sekitarnya terutama berupa kemacetan pada jam-jam kedatangan. Pada TPA
besar dengan frekwensi kedatangan truck yang tinggi sering menimbulkan
kemacetan pada jam puncak terutama bila TPA terletak berdekatan dengan
jalan umum.

10. Dampak Sosial Terhadap Masyarakat

Kerukunan

Permasalahan sampah dapat berkaitan dengan nilai kerukunan, atau sebaliknya


justru dapat menambah kerukunan. Orang yang sering membuang sampah di
sekitar tempat tinggal nya dan mencemari lingkungan dapat menimbulkan
ketidaksenangan tetangganya. Hal yang demikian dapat menimbulkan keretakan
hubungan antar keluarga. Kondisi yang demikian perlu diubah agar terjadi
hubungan yang sebaliknya yakni dapat semakin meningkatkan kerukunan.

Kesanggupan

Tiap warga hendaknya memiliki kesanggupan untuk menempatkan


sampah pada tempatnya., misalnya memisahkan sampah organik dengan
sampah anorganik, memisahkan sampah yang beracun dan yang tidak beracun.
Pekerjaan tersebut bukanlah pekerjaan yang sulit jika setiap warga memiliki
kesadaran dan kesanggupan untuk melakukannya.
11. Dampak Sampah Terhadap Keadaan Sosial Ekonomi
Pengelolaan sampah yang kurang baik akan menimbulkan lingkunkgzan yag
tidak menyenangkan.
Memberikan dampak negatif terhadap keparawisataan
Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat
kesehatan masyarakat.

PENGARUH

SAMPAH

DI LINGKUNGAN

PEMUKIMAN

|7

Instrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak
memadai, seperti tingginya biaya pengelolaan air.
2.3 Cara Menanggulangi Masalah Sampah di Lingkungan Pemukiman
Sampah yang menumpuk setiap harinya menimbulkan berbagai masalah.
Di samping masalah kesehatan, juga ada masalah lingkungan. Sampah dapat
menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah. Sampah di sungai dapat
menyumbat aliran air dan mengganggu ekosistem perairan. Sampah yang
menumpuk juga menimbulkan bau tidak sedap yang mengganggu kegiatan
masyarakat dan merusak kesuburan tanah.
Bagaimana mengatasinya? Ya, dengan mengurangi sampah. Jangan
sampai sampah menumpuk, menumpuk, dan semakin menggunung. Caranya?
Jangan dibakar! Karena hanya akan menimbulkan pencemaran udara. Untuk
mengurangi sampah, cara yang cukup efektif dan banyak digunakan adalah 4R
(Reduce, Reuse, Recycle, dan Replace). Berikut ini penjelasan mengenai 4R.
4

Reduce (Mengurangi)
Agar tidak banyak menghasilkan sampah kita bisa meminimalisir
penggunaan benda-benda sekali pakai yang bisa menjadi sampah. Contohnya:

Jajanan Sekolah yang Banyak Menggunakan Kemasan Plastik


Ketika berbelanja, sebaiknya membawa tas belanja sendiri sehingga
tidak perlu lagi menggunakan kantong plastik.
Jangan sering-sering membeli minuman kemasan botol. Kalau
minuman sudah habis, botolnya hanya menambah sampah.
Kurangi jajan. Jajanan di sekolah-sekolah biasanya menggunakan
kemasan plastik, seperti snack, permen, minuman, juga makanan yang dijual
abang-abang PKL. Selain tidak menimbulkan sampah, dengan tidak banyak
jajan kita terhindar dari berbagai penyakit karena jajanan berpotensi
mengganggu kesehatan.
Apabila kita sering membeli koran atau majalah, jangan langsung
dibuang setelah dibaca. Sebaiknya didaur ulang atau dijual ke tukang loak.
Usahakan mengeprint atau fotokopi secara bolak-balik. Dengan
demikian, jumlah kertas yang diperlukan lebih sedikit. Lebih baik lagi bila
menggunakan kertas-kertas HVS bekas yang baru dipakai 1 halaman,
sementara halaman satunya masih kosong. Halaman kosong tersebut masih
bisa digunakan untuk mengeprint tugas sekolah. Sudah banyak guru yang
membolehkan, bahkan menganjurkan hal tersebut (misalnya guru saya). Guru

PENGARUH

SAMPAH

DI LINGKUNGAN

PEMUKIMAN

|8

yang baik akan menerima apabila siswanya melakukan hal tersebut karena
kesadaran akan keselamatan lingkungan. Tidak hanya mengurangi sampah,
tetapi juga dapat menghemat kertas yang secara tidak langsung dapat
menyelamatkan hutan.
Hilangkan sifat konsumtif. Masyarakat Indonesia terkenal cukup
konsumtif, sehingga sangat sering berbelanja dan mengonsumsi barang.
Barang-barang, baik makanan, pakaian, alat elektronik, perabot rumah tangga,
semua dijual menggunakan kemasan. Oleh karena itu, belilah barang yang
dibutuhkan saja. Jangan berbelanja secara berlebihan.
2. Reuse (Menggunakan Kembali)
Orang-orang kreatif biasanya mampu mengubah sampah menjadi
sesuatu yang bernilai guna, bahkan bernilai jual. Dengan menggunakan
kembali benda-benda tidak terpakai, sampah menjadi berkurang dan kita tidak
perlu lagi membeli barang karena barang yang kita perlukan dapat kita buat
sendiri menggunakan barang tak terpakai tersebut. Contoh-contoh lainnya
yaitu:
Berbagai Kerajinan dari Sampah Plastik
Biasakan untuk tidak membuang kantong plastik yang kita dapat dari
pasar, warung, mall, ataupun supermarket. Kantong plastik tersebut sebaiknya
dikumpulkan agar dapat digunakan kembali apabila kita membutuhkan
kantong untuk membawa barang.
Gunakan kaleng-kaleng bekas sebagai tempat pensil, pot tanaman,
celengan, dan sebagainya. Agar lebih indah, kaleng tersebut bisa dicat dan
dihias menggunakan kreativitas kita.
Gunakan kembali baju-baju bekas tak terbakai sebagai lap atau keset.
Dengan kreativitas, kita juga bisa membuat selimut, serbet, taplak meja, tas,
atau dompet dari kain-kain bekas.
Belajarlah membuat kerajinan (handycraft)dari barang-barang bekas.
Menciptakan kerajinan akan melatih keterampilan dan menumbuhkan
kreativitas.
3. Recycle (Mendaur Ulang)
Pupuk Kompos yang Terbuat dari Sampah OrganikDengan mendaur
ulang sampah, benda-benda yang tidak terpakai akan dapat dipakai lagi setelah
melalui proses. Mendaur ulang sampah anorganik memang sulit bila dilakukan
sendiri, tetapi kita dapat dengan mudah mendaur ulang sampah organik
dengan mengubahnya menjadi pupuk kompos. Sampah organik yang dapat

PENGARUH

SAMPAH

DI LINGKUNGAN

PEMUKIMAN

|9

dijadikan kompos yaitu dedaunan kering, sisa-sisa makanan, dan limbah


rumah tangga yang berupa zat organik.
Jenis-jenis sampah yang memiliki 3 golongan, sebaiknya dipilah-pilah
untuk memudahkan kita memberikan perlakuan kebada masing-masing
golongan sampah. Misalnya untuk sampah anorganik, yang bisa kita lakukan
adalah:
Mengumpulkan botol-botol plastik sisa minuman, kaleng-kaleng
bekas, kertas-kertas bekas, koran, dan majalah.
Memilah-milah sampah anorganik, seperti sampah kertas, sampah
plastik, dan kaleng.
Menyalurkannya ke petugas daur ulang dikota kamu atau tukang loak.
5

Replace (Mengganti)
Mengganti yang dimaksud disini adalah mengganti barang yang kita
gunakan dengan yang lebih ramah lingkungan. Misalnya:

Plastik Biodegradable yang Ramah Lingkungan


Mengganti penggunaan kantong plastik biasa dengan plastik
biodegradable. Plastik jenis ini lebih eco-friendly karena mudah diuraikan.
Mengganti botol minum dengan botol yang dapat digunakan berulang
kali, atau botol dari bahan almuminium.
Jangan malu menggunakan tas yang terbuat dari kain perca batik atau
plastik bekas kemasan detergen sebagai pengganti tas kamu. Tas unik dan
menarik, apalagi ramah lingkungan, akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi
yang memakainya.
Daripada menggunakan styrofoam, lebih baik menggunakan kotak
bekal sendiri sebagai tempat makanan.

2.4 Peran Serta Cara Yang Dilakukan Pemerintah dan Masyarakat Terhadap
Masalah Sampah di Lingkungan Tempat Mereka Tinggal.
a. Peran Pemerintah dalam Menangani Sampah
Dari perkembangan kehidupan masyarakat dapat disimpulkan bahwa
penanganan masalah sampah tidak dapat semata-mata ditangani oleh
Pemerintah Daerah (Pemerintah Kabupaten/Kota). Pada tingkat
perkembangan kehidupan masyarakat dewasa ini memerlukan pergeseran

PENGARUH

SAMPAH

DI LINGKUNGAN

PEMUKIMAN

| 10

pendekatan ke pendekatan sumber dan perubahan paradigma yang pada


gilirannya memerlukan adanya campur tangan dari Pemerintah.
Pengelolaan sampah meliputi kegiatan pengurangan, pemilahan,
pengumpulan, pemanfaatan, pengangkutan, pengolahan. Berangkat dari
pengertian pengelolaan sampah dapat disimpulkan adanya dua aspek, yaitu
penetapan kebijakan (beleid, policy) pengelolaan sampah, dan pelaksanaan
pengelolaan sampah.
Kebijakan pengelolaan sampah harus dilakukan oleh Pemerintah Pusat
karena mempunyai cakupan nasional. Kebijakan pengelolaan sampah ini
meliputi:
1)

Penetapan instrumen kebijakan:

(i)

instrumen regulasi: penetapan aturan kebijakan (beleidregels), undang-

undang dan hukum yang jelas tentang sampah dan perusakan lingkungan.
(ii)
instrumen ekonomik: penetapan instrumen ekonomi untuk mengurangi
beban penanganan akhir sampah (sistem insentif dan disinsentif) dan
pemberlakuan pajak bagi perusahaan yang menghasilkan sampah, serta
melakukan uji dampak lingkungan.
2)
Mendorong pengembangan upaya mengurangi (reduce), memakai kembali
(re-use), dan mendaur-ulang (recycling) sampah, dan mengganti (replace);
3)

Pengembangan produk dan kemasan ramah lingkungan;

4)

Pengembangan teknologi, standar dan prosedur penanganan sampah

(a)

Penetapan kriteria dan standar minimal penentuan lokasi penanganan

akhir sampah;
(b)

penetapan lokasi pengolahan akhir sampah;

(c)

luas minimal lahan untuk lokasi pengolahan akhir sampah;

(d)

penetapan lahan penyangga.

Cara pengendalian sampah yang paling sederhana adalah dengan menumbuhkan


kesadaran dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Selain
itu diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai
lingkungan, walaupun kadang harus dihadapkan pada mitos tertentu.
b. Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah

PENGARUH

SAMPAH

DI LINGKUNGAN

PEMUKIMAN

| 11

Pembinaan masyarakat dalam pengelolaan sampah adalah dengan


melakukan perubahan bentuk perilaku yang didasarkan pada kebutuhan atas
kondisi lingkungan yang bersih yang pada akhirnya dapat menumbuhkan dan
mengembangkan peran serta masyarakat dalam bidang kebersihan.
Perubahan bentuk perilaku masyarakat dapat terwujud perlu ada usaha
membangkitkan masyarakat dengan mengubah kebiasaan sikap dan perilaku
terhadap kebersihan/sampah tidak lagi didasarkan kepada keharusan atau
kewajibannya, tetapi Iebih didasarkan kepada nilai kebutuhan.
Untuk mengubah kebiasaan tersebut, maka diperlukan pembinaan
terhadap peran serta masyarakat yang dilakukan secara menyeluruh (kalangan
pemerintah, swasta, perguruan tinggi, dan masyarakat biasa) dan terpadu
(pengelola dan seluruh masyarakat).
Pembinaan terhadap peran serta masyarakat harus dilakukan secara
terus menerus, terarah, terencana dan berkesinambungan, serta dengan
melibatkan berbagai unsur terkait.
-Konsep Dasar
Peran serta masyarakat dan sistem pengelolaan formal membentuk
keseimbangan perilaku dalam sistem pengelolaan persampahan dan tidak
mencampur-adukkan peran serta masyarakat kedalam peran institusi formal
dalam aspek pengelolaan.
Kebutuhan peran serta masyarakat tidak berarti dalam rangka
menutupi kekurangan sistem formal. Peran serta masyarakat mempunyai
proporsi peran tersendiri, demikian pula sistem formal pengelolaan sampah
(LKMD, RT, RW).
-Kriteria Peningkatan Peran Serta Masyarakat
Kriteria
yang
perlu
diperhatikan
untuk
menumbuhkan,
mengembangkan, dan membina peran serta masyarakat adalah sebagai berikut
:
Untuk menumbuhkan, mengembangkan, dan membina peran serta
masyarakat secara terarah diperlukan program yang dilaksanakan secara
intensif dan berorientasi kepada penyebar luasan pengetahuan, penanaman
kesadaran, peneguhan sikap dan pembentukan perilaku.
Produk perancangan program diharapkan dapat membentuk perilaku sebagai
berikut:
masyarakat mengerti dan memahami masalah kebersihan lingkungan.

PENGARUH

SAMPAH

DI LINGKUNGAN

PEMUKIMAN

| 12

masyarakat turut serta secara aktif dalam mewujudkan kebersihan


lingkungan.
masyarakat bersedia mengikuti prosedur / tata cara pemeliharaan
kebersihan.
masyarakat bersedia membiayai pengelolaan sampah.
masyarakat turut aktif menularkan kebiasaan hidup bersih pada anggota
masyarkat lainnya
masyarakat aktif memberi masukan ( saran-saran ) yang membangun

-Strategi Peningkatan Peran Serta Masyarakat


Pengembangan peran serta masyarakat dibidang kebersihan diterapkan
dengan pendekatan secara edukatif dengan strategi 2 tahap, yaitu
pengembangan petugas dan pengambangan masyarakat.
Kunci pengembangan petugas ialah keterbukaan, dan pengembangan
komunikasi timbal balik (unsur petugas sendiri, antara petugas dan atau
masyarakat dan atau anggota masyarakat), horizontal maupun vertikal.
Kunci pengembangan masyarakat ialah pengembangan kesamaan
persepsi, antara masyarakat dan petugas. Suatu komunikasi dikatakan berhasil,
bila menimbulkan umpan balik dan pesan yang diberikan.
Peningkatan peran serta masyarakat relatif akan berhasil bila
memperhatikan aspek-aspek berikut:
Komunikasi, yang menumbuhkan pengertian yang berhasilperubahan
sikap, pendapat dan tingkah laku yang diakibatkan oleh pengertian yang
menumbuhkan kesadaran-kesadaran, yang didasarkan kepada perhitungan dan
pertimbangan antusiasme, yang menumbuhkan spontanitas. Adanya rasa
tanggung jawab, terhadap kepentingan bersama.

PENGARUH

SAMPAH

DI LINGKUNGAN

PEMUKIMAN

| 13

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan

uraian

bahasan

Pengaruh

Sampah

di

Lingkungan

Masyarakat terhadap
Kenyamanan Warga dapat di simpulakan bahwa :
Pengaruh sampah dilingkungan masyarakat membawa dampak buruk bagi
masyarakat
sekitar baik dari segi estetika yang dapat menyebabkan terganggunya
pemandangan maupun kesehatan yang di timbulkan dari sampah tersebut.
Penanganan sampah harus dilaksanakan dengan sebaik dan seefisien
mungkin dengan
peran pemerintah serta masyarakat dalam menangani persoalan yang ada.
B.

Saran
Bertolak dari pengaruh sampah yang begitu banyak membawa dampak
negatif bagi para warga, maka penyusun memberikan saran sebagai berikut :
Hendaknya para warga ikut berperan dalam menangani sampah, baik
melakukann penguburan sampah, daur ulang dan hal hal bermanfaat lainnya
dalam upaya menciptakan lingkungan yang nyaman, aman, dan bersih.
Peran pemerintah untuk melakukan penyuluhan tentang pengelolaan
sampah yang baik serta memberikan informasi tentang dampak negatif
sampah bagi masyarakat dan lingkungan sehingga setiap anggota masyarakat
dapat menyadari pentingnya untuk menjaga kebersihan lingkungan.

PENGARUH

SAMPAH

DI LINGKUNGAN

PEMUKIMAN

| 14

DAFTAR PUSTAKA
http://edophotograph07.blogspot.co.id/2011/07/pengaruh-sampah-di-lingkunganpemukiman.html?m=1
http://putriutamii.blogspot.co.id/2012/12/dampak-yang-ditimbulkansampah.html?m=1
http://mulanovich.blogspot.co.id/2013/10/4r-reduce-reuse-recycle-replacemengurangi-sampah.html?m=1
https://jujubandung.wordpress.com/2012/06/02/peran-serta-masyarakat-dalampengelolaan-sampah/
https://biosbarti.wordpress.com/2013/03/24/masalah-sampah/

PENGARUH

SAMPAH

DI LINGKUNGAN

PEMUKIMAN

| 15

Anda mungkin juga menyukai