Anda di halaman 1dari 18

FORMULASI PEMBUATAN SEDIAAN

STERIL INJEKSI INTRA MUSKULAR


KLORPROMAZIN HCl

TEKNOLOGI SEDIAAN SEMI SOLID

Nama Kelompok

Feby Kusuma Dewi (11334708)


Mukti Karuniawati (11334705)

Latar Belakang

Untuk memperoleh efek yang lebih cepat, dibuatlah


sediaan CPZ injeksi 25 mg/ml. Sediaan ini dapat
langsung didistribusikan di dalam tubuh karena
disuntikkan ke dalam pembuluh darah sehingga cepat
menimbulkan efek terapi dibandingkan sediaan tablet
yang harus mengalami penghancuran terlebih dahulu
kemudian diabsorpsi di dalam gastro intestinal.

Tujuan

Mengetahui cara pembuatan injeksi Klorpromazin yang


baik dan benar
Membandingkan formulasi injeksi Klorpromazin yang
akan dibuat dengan formulasi dari beberapa jurnal
terdahulu.

Sediaan Injeksi
Menurut Farmakope Indonesia Edisi III, injeksi adalah
sediaan steril berupa larutan, emulsi, suspensi atau
serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan
terlebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikkan
dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau
melalui kulit atau melalui selaput lendir.(FI.III.1979)
Sedangkan menurut Farmakope Indonesia Edisi IV,
injeksi adalah injeksi yang dikemas dalam wadah 100
mL atau kurang. Umumnya hanya larutan obat dalam air
yang bisa diberikan secara intravena. Suspensi tidak bisa
diberikan karena berbahaya yang dapat menyebabkan
penyumbatan pada pembuluh darah kapiler. (FI.IV.1995)

Intramuskular

Istilah intramuskular (IM) adalah memasukkan


sejumlah zat/cairan ke dalam otot dengan jarum
suntik. Cairan yang digunakan biasanya dalam
jumlah kecil, antara 0,5-10 cc Rute intramuskular
menyiapkan kecepatan aksi onset sedikit lebih
normal daripada rute intravena, tetapi lebih besar
daripada rute subkutan

Cara Pembuatan Sediaan Steril


Cara aseptik :
Digunakan kalau bahan obatnya tidak dapat disterilkan,
karena akan rusak atau mengurai.
Cara non-aseptik ( NASTERIL ).
Dilakukan sterilisasi akhir

Evaluasi Sediaan Injeksi


Evaluasi Fisika
Evaluasi Biologi
Evaluasi Kimia

Perhitungan Isotonis
Beberapa cara dapat menjadikan larutan isotonis :
Penurunan titik beku

W = (0,52 a) / b
W = jumlah (g) bahan pembantu isotonic dalam 100 ml larutan
a = turunnya titik beku air akibat zat terlarut, dihitung
denganmemperbanyak nilai untuk larutann 1% b/v.
b = turunnya titik beku air yang dihasilkan oleh 1% b/v bahan
pembantuisotonis.
Kesetaraan dengan garam natrium klorida. Ekivalensi natrium klorida
memberikan jumlah natrium klorida (g) yang menghasilkan tekanan
osmotic sama seperti 1 gram bahan obat dnegan syarat bahwa baik
natrium klorida maupun bahan obat berada dalam larutan bervolume
sama. Maka, 1 gram bahan obat ekuivalen dengan tekanan osmoticdari x
gram natrium klorida. Dengan bantuan ekuivalensi natrium klorida,
kitadapat menghitung volume air yang dibutuhkan untuk membuat larutan
bahanobat isotonik.

Continue..
Kesetaraan volume isotonic. Perhitungan didasarkan pada
kenyataan bahwa larutan isotonic ditambahlarutan isotonic
hasilnya larutan isotonic.
Rumus : V = w x E x 111,1
V = volume larutan bahan obat isotonic yang dicari (ml)
w = masa bahan obat (g) dan larutan yang dibuat
E = ekuivalensi natrium klorida
111,1 = volume larutan isotonic (ml) yang mengandung 1
gram natriumklorida = 111,1 ml

Perbandingan Formula
Nama Obat

Formula 1

Formula 2

Formula 3

Formula 4

10 mg

25 mg

25 mg

25 mg

Zat Aktif

Na. Bisulfit

1 mg

1 mg

Antioksidan

NaCl

6 mg

5 mg

Pengisotonis

Benzil Alkohol

15 mg

15 mg

Pengawet

Ascorbic Acid

2 mg

2 mg

Antioksidan

Aqua

ad

ad 1 mL

ad 1 mL

Ad 1 mL

Pelarut

Klorpromazin
HCl

Injection

Pro

mL

Fungsi

Pembahasan

Formula 1
Pada formula pertama bahan tambahan yang digunakan
sangat sedikit yaitu ascorbic acid yang berfungsi sebagai
antioksidan dan aquabidest sebagai pelarut. Kekurangan
pada formula ini yaitu tidak menggunakan zat pengisotonis
agar ketika zat disuntikkan ke dalam tubuh tidak terlalu
sakit.

Continue..
Formula 2
Pada formula ini bahan tambahan yang digunakan juga
sedikit yaitu benzil alkohol yang berfungsi sebagai
pengawet dan aquabidest sebagai pelarut. Kekurangan
pada formula ini yaitu tidak menggunakan zat pengisotonis
agar ketika zat disuntikkan ke dalam tubuh tidak terlalu
sakit. Hal ini dikarenakan jika konsentrasinya sama besar
dengan konsentrasi dalam sel darah merah sehingga tidak
terjadi pertukaran cairan diantara keduanya. Pada formula
ini juga tidak menggunakan antioksidan untuk menjaga
sediaan dari reaksi oksidasi.

Continue..
Formula 3
Pada formula ini bahan tambahan yang digunakan
cukup banyak yaitu kombinasi antioksidan natrium bisulfit
dan ascorbic acid, benzil alkohol sebagai pengawet, NaCl
sebagai zat pengisotonis. Kekurangan pada formula ini
yaitu Na. Bisulfit dapat bereaksi dengan benzil alkohol.
Seharusnya zat-zat tambahan yang digunakan tidak
bereaksi baik terhadap wadah maupun terhadap bahan
tambahan lainnya.

Continue..
Formula Baru

Pada formula ini bahan tambahan yang digunakan cukup


sederhana yaitu Na metabisulfit berfungsi sebagai
antioksidan karena klorpromazin sangat mudah teroksidasi
dan pH rendah sehingga digunakan pula antioksidan dengan
pH rendah. Na benzoat berfungsi sebagai pengawet karena
sterilisasi klorpromazin menggunakan metode aseptis, yaitu
sterilisasi dengan cara filtrasi membran sehingga dibutuhkan
suatu pengawet. Stabilitas klorpromazin HCl akan teroksidasi
oleh karena itu dibutuhkan suatu antioksidan antara lain :
ascorbic acid, Natrium bisulfite dan Natrium Sulfite. Natrium
Bisulfite sebagai antioksidan karena stabil pada pH 3-5 dan
tidak OTT terhadap Klorpromazin HCL dan juga sebagai anti
mikroba. Aqubidest digunakan sebagai pelarut.

Kesimpulan
Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi, suspensi atau
serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu
sebelum digunakan, yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan
ke dalam kulit atau melalui kulit atau melalui selaput lendir.
Sterilisasi merupakan proses yang dirancang untuk menciptakan
keadaan steril. Steril ini sendiri memiliki makna yang berarti suatu
keadaan di mana terjadi pada kondisi konotasi relative,ataupun pada
kondisi mutlak bebas dari organisme. Sediaan steril dapat berbentuk
padat steril,semi padat,cair.
Klorpromazine merupakan obat antipsikotik turunan phenotiazine.
Prinsip efek farmakologinya adalah sebagai psikotropik dan ia juga
mempunyai efek sedatif dan anti-emetik
Sterilisasi klorpromazin menggunakan metode aseptis, yaitu sterilisasi
dengan cara filtrasi membran sehingga dibutuhkan suatu pengawet
Cara Pembuatan Sediaan Steril Injeksi Klorpromazin yaitu dengan cara
aseptik dan cara non-aseptik ( Nasteril )

Saran..

Pada pembuatan sediaan injeksi steril, sebelumnya


ruangan dan alat-alat yang akan digunakan harus
terlebih dahulu disterilkan
Setiap bahan injeksi harus bebas dari mikroorganisme
dan harus disterilisasi terlebih dahulu karena dapat
megakibatkan iritasi dan demam.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai