Nama Kelompok
Latar Belakang
Tujuan
Sediaan Injeksi
Menurut Farmakope Indonesia Edisi III, injeksi adalah
sediaan steril berupa larutan, emulsi, suspensi atau
serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan
terlebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikkan
dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau
melalui kulit atau melalui selaput lendir.(FI.III.1979)
Sedangkan menurut Farmakope Indonesia Edisi IV,
injeksi adalah injeksi yang dikemas dalam wadah 100
mL atau kurang. Umumnya hanya larutan obat dalam air
yang bisa diberikan secara intravena. Suspensi tidak bisa
diberikan karena berbahaya yang dapat menyebabkan
penyumbatan pada pembuluh darah kapiler. (FI.IV.1995)
Intramuskular
Perhitungan Isotonis
Beberapa cara dapat menjadikan larutan isotonis :
Penurunan titik beku
W = (0,52 a) / b
W = jumlah (g) bahan pembantu isotonic dalam 100 ml larutan
a = turunnya titik beku air akibat zat terlarut, dihitung
denganmemperbanyak nilai untuk larutann 1% b/v.
b = turunnya titik beku air yang dihasilkan oleh 1% b/v bahan
pembantuisotonis.
Kesetaraan dengan garam natrium klorida. Ekivalensi natrium klorida
memberikan jumlah natrium klorida (g) yang menghasilkan tekanan
osmotic sama seperti 1 gram bahan obat dnegan syarat bahwa baik
natrium klorida maupun bahan obat berada dalam larutan bervolume
sama. Maka, 1 gram bahan obat ekuivalen dengan tekanan osmoticdari x
gram natrium klorida. Dengan bantuan ekuivalensi natrium klorida,
kitadapat menghitung volume air yang dibutuhkan untuk membuat larutan
bahanobat isotonik.
Continue..
Kesetaraan volume isotonic. Perhitungan didasarkan pada
kenyataan bahwa larutan isotonic ditambahlarutan isotonic
hasilnya larutan isotonic.
Rumus : V = w x E x 111,1
V = volume larutan bahan obat isotonic yang dicari (ml)
w = masa bahan obat (g) dan larutan yang dibuat
E = ekuivalensi natrium klorida
111,1 = volume larutan isotonic (ml) yang mengandung 1
gram natriumklorida = 111,1 ml
Perbandingan Formula
Nama Obat
Formula 1
Formula 2
Formula 3
Formula 4
10 mg
25 mg
25 mg
25 mg
Zat Aktif
Na. Bisulfit
1 mg
1 mg
Antioksidan
NaCl
6 mg
5 mg
Pengisotonis
Benzil Alkohol
15 mg
15 mg
Pengawet
Ascorbic Acid
2 mg
2 mg
Antioksidan
Aqua
ad
ad 1 mL
ad 1 mL
Ad 1 mL
Pelarut
Klorpromazin
HCl
Injection
Pro
mL
Fungsi
Pembahasan
Formula 1
Pada formula pertama bahan tambahan yang digunakan
sangat sedikit yaitu ascorbic acid yang berfungsi sebagai
antioksidan dan aquabidest sebagai pelarut. Kekurangan
pada formula ini yaitu tidak menggunakan zat pengisotonis
agar ketika zat disuntikkan ke dalam tubuh tidak terlalu
sakit.
Continue..
Formula 2
Pada formula ini bahan tambahan yang digunakan juga
sedikit yaitu benzil alkohol yang berfungsi sebagai
pengawet dan aquabidest sebagai pelarut. Kekurangan
pada formula ini yaitu tidak menggunakan zat pengisotonis
agar ketika zat disuntikkan ke dalam tubuh tidak terlalu
sakit. Hal ini dikarenakan jika konsentrasinya sama besar
dengan konsentrasi dalam sel darah merah sehingga tidak
terjadi pertukaran cairan diantara keduanya. Pada formula
ini juga tidak menggunakan antioksidan untuk menjaga
sediaan dari reaksi oksidasi.
Continue..
Formula 3
Pada formula ini bahan tambahan yang digunakan
cukup banyak yaitu kombinasi antioksidan natrium bisulfit
dan ascorbic acid, benzil alkohol sebagai pengawet, NaCl
sebagai zat pengisotonis. Kekurangan pada formula ini
yaitu Na. Bisulfit dapat bereaksi dengan benzil alkohol.
Seharusnya zat-zat tambahan yang digunakan tidak
bereaksi baik terhadap wadah maupun terhadap bahan
tambahan lainnya.
Continue..
Formula Baru
Kesimpulan
Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi, suspensi atau
serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu
sebelum digunakan, yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan
ke dalam kulit atau melalui kulit atau melalui selaput lendir.
Sterilisasi merupakan proses yang dirancang untuk menciptakan
keadaan steril. Steril ini sendiri memiliki makna yang berarti suatu
keadaan di mana terjadi pada kondisi konotasi relative,ataupun pada
kondisi mutlak bebas dari organisme. Sediaan steril dapat berbentuk
padat steril,semi padat,cair.
Klorpromazine merupakan obat antipsikotik turunan phenotiazine.
Prinsip efek farmakologinya adalah sebagai psikotropik dan ia juga
mempunyai efek sedatif dan anti-emetik
Sterilisasi klorpromazin menggunakan metode aseptis, yaitu sterilisasi
dengan cara filtrasi membran sehingga dibutuhkan suatu pengawet
Cara Pembuatan Sediaan Steril Injeksi Klorpromazin yaitu dengan cara
aseptik dan cara non-aseptik ( Nasteril )
Saran..
TERIMA KASIH