Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha ESA atas kehadiratnya untuk melancarkan pembuatan
makalah bahasa Indonesia ini. Adapun tujuan disusunnya makalah ini ialah sebagai salah satu
materi tugas kegiatan yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa/mahasiswi semester IV dalam
melaksanakan studi pada mata kuliah bahasa Indonesia. Adapun judul yang penyusun buat
didalam makalah ini adalah mengenai Kaedah-kaedah dasar Bahasa Indonesia dan Ragam
Penggunaannya
DAFTAR ISI
BAB I ........................................................................................................................
1. PENDAHULUAN.........................................................................................
BAB II .......................................................................................................................
10
BAB III......................................................................................................................
14
3. PENUTUP......................................................................................................
14
3.1. Kesimpulan...................................................................................................
14
3.2. Saran.............................................................................................................
14
16
BAB I
PENDAHULUAN
2.
3.
4.
BAB II
PEMBAHASAN
KAIDAH-KAIDAH DASAR BAHASA INDONESIA
bahasa asing harus disesuaikan dengan kaidah ini. Dengan demikian, bentuk-bentuk Garuda
Hotel, Bali Plaza, International Tailor, Marah Halim Cup, Jakarta Shopping Center yang tidak
sesuai dengan hukum D-M harus disesuaikan menjadi Hotel Garuda, Plaza Bali, Penjahit
Internasional, Piala Marah Halim, dan Pusat Perbelanjaan Jakarta.
Bahasa Indonesia mempergunakan kata tertentu untuk menunjukkan jamak. Artinya,
bahasa Indonesia tidak mengenal perubahan bentuk kata untuk menyatakan jamak. Sistem ini
pulalah yang membedakan bahasa Indonesia dengan bahasa sing lainnya, misalnya bahasa
Inggris, bahasa Belanda, bahasa Arab, dan bahasa-bahasa lain. Untuk menyatakan jamak, antara
lain, mempergunakan kata segala, seluruh, para, semua, sebagian, beberapa, dan kata bilangan
dua, tiga, empat, dan seterusnya; misalnya: segala urusan, seluruh tenaga, para siswa, semua
persoalan, sebagian pendapat, beberapa anggota, dua teman, tiga pohon, empat mobil.
Bahasa Indonesia ialah bahasa yang demokratis. Ia tidak mengenal tingkatan dalam
pemakain. Tidak mengenal perubahan bentuk kata kerja sehubungan dengan perubahan orang
atau subyek yang melakukan pekerjaan tersebut. Berbeda halnya dengan adat bahasa-bahasa
daerah. Dalam bahasa Jawa misalnya, tingkatan bahasa itu ada. Hal tersebut harus dipahami
benar oleh setiap pemakai bahasa itu apabila menginginkan bahasanya dikatakan baik atau
sopan. Bahasa daerah (seperti: Jawa, sunda, dan Aceh,) mengenal kata-kata yang sopan dan tidak
sopan. Pemakai bahasa Aceh yang baik selalu menggunakan kata yang dianggap sopan tersebut
kepada lawan berbicaranya yang lebih tua atau lebih tinggi derajat atau pangkatnya.
d. pengunaan kata dan istilah yang bermakna lugas dan menghindari pemakaian kata dan
istilah yang bermakna rias;
e. menghindari penonjolan persona dengan tujuan menjaga objektivitas isi tulisan;
f. adanya keselarasan dan keruntutan antarproposisi dan antarparagraf.
Ragam Bahasa Iklan
Bergaya bahasa hiperbola, berpersuasif, dan berkalimat menarik, ciri-ciri ragam bahasa iklan.
Selain itu, ragam bahasa iklan bernada sugestif dan propogandis.
Ragam Bahasa Bidang-bidang Tertentu
Ragam bahasa ini digunakan pada bidang-bidang tertentu seperti transportasi, komputer,
ekonomi, hukum, dan psikologi.diagnosis, infus, dan USG adalah contoh istilah dalam bidang
kedokteran.
2.3.2
a.
b.
c.
e. Lebih bebas bentuknya karena faktor situasi yang memperjelas pengertian bahasa
yang dituturkan oleh penutur.
f. Penggunaan bahasa lisan bisa berdasarkan pengetahuan dan penafsiran dari informasi
audit, visual dan kognitif.
Kelemahan ragam bahasa lisan :
a. Bahasa lisan berisi beberapa kalimat yang tidak lengkap, bahkan terdapat frase-frase
sederhana.
b. Penutur sering mengulangi beberapa kalimat.
c. Tidak semua orang bisa melakukan bahasa lisan.
d. Aturan-aturan bahasa yang dilakukan tidak formal.
Ragam Bahasa Tulis
Adalah ragam bahasa yang digunakan melalui media tulis, tidak terkait ruang dan waktu
sehingga diperlukan kelengkapan struktur sampai pada sasaran secara visual atau bahasa
yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam
ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan dan kosakata.
a. Ragam bahasa teknis adalah ragam bahasa yang dilakukan mengenai teknis atau cara
penulisan yang dicontohkan misalnya laporan penelitian, makalah, tesis, disertasi.
b. Ragam bahasa undang-undang adalah ragam bahasa yang mnggunakan komunikasi yang
resmi.
c. Ragam bahasa catatan adalah ragam bahasa yang singkat yang diperuntukkan untuk
pengingat sesuatu.
d. Ragam bahasa surat adalah ragam bahsa yang dituliskan pada sehelai kertas yang
biasanya diberitahukan mengenai kabar atau sejenisnya yang berfungsi untuk
memberikan informasi.
a.
b.
c.
d.
Berdasarkan Situasi
Ketika kita mengunjunggi seorang dokter, ragam bahasa yang kita gunakan adalah ragam
bahasa resmi. Namun, dengan berjalannya waktu terjadi alih kode. Bukan bahasa resmi yang
digunakan, melainkan bahasa santai. Itulah ragam bahasa konsultasi.
2.4 Bahasa Indonesia Standar dan Baku
Kata baku adalah kata yang cara pengucapannya atau penulisannya sesuai dengan kaidahkaidah standar atau kaidah yang telah dibakukan. Ragam kata baku memiliki sifat
kemantapan dinamis, artinya mempunyai aturan dan kaidah dalam standar bahasa. Kata baku
biasanya digunakan dalam situasi resmi, seperti acara seminar, pidato, temu karya ilmiah, dll.
Kaidah-kaidah standar yang dimaksud dapat berupa Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (EYD), kamus umum, dan tata bahasa baku. Dalam hal ini kamus bahasa Indonesia
dapat
dijadikan
rujukan
untuk
mengetahui
bahasa
baku.
Kemunculan istilah kata baku atau kata standar dapat ditelusuri dari sejarah perkembangan
bahasa yang menunjukkan bahwa ragam orang yang berpendidikan memperoleh gengsi dan
wibawa yang tinggi. Ragam itulah kemudian dijadikan tolak ukur bagi pemakaian bahasa
yang benar.
Ciri-ciri Bahasa Indonesia Baku sebagai berikut:
(1) Pelafalan sebagai bahagian fonologi bahasa Indonesia baku adalah pelafalan yang relatif
bebas dari atau sedikit diwarnai bahasa daerah atau dialek.
Misalnya:
kata / keterampilan / diucapkan / ketrampilan / bukan / ketrampilan
(2) Bentuk kata yang berawalan me- dan ber- dan lain-lain sebagai bahagian morfologi
bahasa Indonesia baku ditulis atau diucapkan secara jelas dan tetap di dalam kata.
Misalnya:
Banjir menyerang kampung yang banyak penduduknya itu.
Kuliah sudah berjalan dengan baik.
(3) Konjungsi sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku ditulis secara jelas dan
tetap di dalam kalimat.
Misalnya:
Sampai dengan hari ini ia tidak percaya kepada siapa pun, karena semua diangapnya
penipu.
(4) Partikel -kah, -lah dan -pun sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku ditulis
secara jelas dan tetap di dalam kalimat.
10
Misalnya:
Bacalah buku itu sampai selesai!
Bagaimanakah cara kita memperbaiki kesalahan diri?
Bagaimanapun kita harus menerima perubahan ini dengan lapang dada.
(5) Preposisi atau kata dengan sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku dituliskan
secara jelas dan tetap dalam kalimat.
Misalnya:
Saya bertemu dengan adiknya kemarin.
Ia benci sekali kepada orang itu.
(6) Bentuk kata ulang atau reduplikasi sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku
ditulis secara jelas dan tetap sesuai dengan fungsi dan tempatnya di dalam kalimat.
Mereka-mereka itu harus diawasi setiap saat.
Semua negara-negara melaksanakan pembangunan ekonomi.
Suatu titik-titik pertemuan harus dapat dihasilkan dalam musyawarah itu.
(7) Kata ganti atau polaritas tutur sapa sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku
ditulis secara jelas dan tetap dalam kalimat.
Misalnya:
Saya anda bisa bekerja sama di dalam pekerjaan ini.
Aku engkau sama-sama berkepentingan tentang problem itu.
Saya Saudara memang harus bisa berpengertian yang sama.
(8) Pola kelompok kata kerja aspek + agen + kata kerja sebagai bahagian kalimat bahasa
Indonesia baku ditulis dan diucapkan secara jelas dan tetap di dalam kalimat.
Misalnya:
Surat Anda sudah saya baca.
Kiriman buku sudah dia terima.
(9) Konstruksi atau bentuk sintesis sebagai bahagian kalimat bahasa Indonesia baku ditulis
atau diucapkan secara jelas dan tetap di dalam kalimat.
Misalnya:
saudaranya
dikomentari
mengotori
harganya
(10) Fungsi gramatikal (subyek, predikat, obyek sebagai bahagian kalimat bahasa Indonesia
baku ditulis atau diucapkan secara jelas dan tetap dalam kalimat.
Misalnya:
11
Secara umum, fungsi kata baku dalam bahasa adalah sebagai berikut:
Pemersatu, pemakaian kata baku dalam bahasa dapat mempersatukan sekelompok orang
menjadi satu kesatuan masyarakat bahasa.
Pemberi kekhasan, pembakuan kata dalam bahasa dapat menjadi pembeda dengan
masyarakat pemakai bahasa lainnya.
Pembawa kewibawaan, kata baku yang diterapkan dalam bahasa dapat memperlihatkan
kewibawaan pemakainya.
Kerangka acuan, kata-kata baku menjadi patokan bagi benar tidaknya pemakaian bahasa
seseorang atau sekelompok orang.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pada makalah kaidah bahasa indonesia ini, terdapat 2 hal patut di garis bawahi, yaitu
pertama, pengertian bahasa yang baik dan benar itu belum dipahami oleh sebagian orang dan
yang kedua, pernyataan bahwadi mana dan kapan saja berada, kita harus berbicara
dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Selain itu, penulisan komoditas kita lupakan, kita tinggalkan karena salah, tidak bertaat pada
kaidah EYD yang wajib kita junjung tinggi dalam penegakan hukum di segala bidang kehidupan
dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
13
Menurut pakar bahasa, pemakaian bahasa yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang
baik dan benar adalah suatu keharusan, tetapi di pihak lain, masyarakat masih terbiasa berbahasa
dengan mengabaikan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Namun, sebegai generasi
penerus alangkah baiknya jika kesalahan itu tidak kita biarkan berlarut-larut.
Pada zaman Orde Baru, kita sebagai pengguna bahasa Indonesia begitu patuh dengan prinsip
gunakan Indonesia dengan baik dan benar. Benar dan baik di sini didasarkan pada ukuran
kebahasaan para penguasa pada waktu itu di mana mereka nyaris menjadi satu-satunya pihak
yang menguasai ranah publik kebahasaan. Dalam kurun waktu tiga puluh lima tahun
berkuasanya Orde Baru, masyarakat dicekoki kosa kata para pejabat yang bercerita tentang
keberhasilan pembangunan yang serba verbalistik-formalistik.
Beberapa tahun belakangan, bahasa sekarang betul-betul menjadi ranah publik di mana tak
seorang pun dan tak sekelompok pun bisa mengklaim cara berbahasa mereka lebih baik dan lebih
benar dari yang lain. Perkembangan ini jelas positif karena memang bahasa adalah milik segenap
lapisan masyarakat yang pada akhirnya memiki gaya bahasanya masing-masing. Selain itu,
muncur perkembangan yang paling menarik adalah munculnya sekelompok orang yang
menginginkan bahasa Indonesia dapat berfungsi lebih maksimal yang membuat bahasa tidak
hanya memiliki fungsi sebagai alat untuk berkomunikasi, melainkan penggunaaan tata bahasa
yang sudah ada dimaksimalkan untuk mendapatkan kata-kata baru simpel namun lebih efektif.
3.2 SARAN
Adapun saran penyusun adalah sebaiknya kita sebagai generasi penerus bangsa Indonesia
harus selalu memulai menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar menurut Ejaan Yang
Disempurnakan di segala aspek. Kita boleh menggunakan bahasa gaul yang dinilai sebelah mata
oleh para bahasawan, tetapi tentu saja, Bahasa resmi kita adalah Bahasa Indonesia, jadi kita
harus tau benar bagaimana Bahasa yang baik dan benar itu dengan terus mempelajarinya dan
menerapkannya di segala aspek kehidupan.
Dan hal ini tentu saja harus dimulai dari diri sendiri, untuk membiasakan diri menggunakan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar agar kelak kita sebagai generasi penerus dapat terbiasa
menggunakan Ejaan yang benar dan tidak tergerus arus globalisasi bahasa. Jadi, marilah kita
tumbuh kembangkan sikap positif terhadap bahasa Indonesia dengan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
14
DAFTAR PUSTAKA
(https://id.wikipedia.org/wiki/Kaidah)
Kamus Besar Bahasa Indonesia
https://wendisaja.wordpress.com/2014/02/18/kaidah-dasar-bahasa-indonesia/
http://usupress.usu.ac.id/files/Bahasa%20Indonesia%20Baku_Normal_bab1.pdf
http://anaksastra.blogspot.co.id/2009/03/analisis-bahasa-baku-dan-non-baku-dalam.html
15
PPT, KAIDAH DASAR BI, Winci H, M.Hum (INI DIEDIT YAH GA NGERTI NULISNYA
GIMANA)
16