Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis kehadirat Alloh, SWT. Atas limpahan rahmad hidayahNya sebagai penulis dapat menyelesaikan penyusunan Asuhan Kebidanan Pada
Ny "S" P 20002 usia 31 tahun dengan Menometrorhargia
Penyusunan asuhan kebidanan ini tentunya tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada
1. Ibu Vidia Atika Manggiasih selaku Direktur Akademi Kebidanan Mitra Sehat
Sda.
2. Ibu Hj. Siti Fatimah Amd,keb selaku pembimbing praktek.
3. Ibu Hj. Suliswati SS,T selaku pembimbing pendidikan
4. Orang tua yang telah memberikan dukungannya baik secara moril maupun
materiil.
5. Seseorang yang telah banyak membantu dan memberikan dukungannya
sehingga penulis dapat menyelesaikan askeb ini.
Kepada semua pihak yang telah membantu dalam terlaksananya laporan
ini

Penulis

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
l . l Latar belakang
1.2 Tujuan
1.3 Pelaksanaan
1.4 Sistematika
BAB II TINJAUAN TEORI
A. KONSEP TEORI MENOMETRORRHAGIA
I Pengertian
2. Etiologi
3. Penanganan
B. KONSEP ASUHAN KEBIDANAN
1. Pengkajian Data
a Data subyektif
b. Data obyektif
2. Identifikasi diagnosa masalah
3. ldentifikasi diagnosa masalah potensial
4. Identifikasi kebutuhan segera
5 Intervensi
6. Implementasi
7. Evaluasi
BAB lll TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
a Data subyektif
b.Bata obyekiif

32 Identifikasi diagnosa masalah


3.3 Identifikasi diagnosa masalah potensial
3.4 Idenrifikasi kebutuhan segera
3.5 Intervensi
3.6 Implementasi
3.7 Evaluasi
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Menometrorhargia adalah perdarahan yang bisa dibedakan antara haid dan
bukan haid, perdarahan yang banyak diluar masa haid biasanya tampak terpisah
dan dapat dibedakan dari haid dan ada pula perdarahan yang terjadi sewaktu haid
perdarahan ini menjadi satu. Biasanya jalan satu-satunya untuk penanganan
menometrorhargia ini dilakukan kuret oleh dokter spesialis. Dari berbagai macam
kasus menometrorhargia ini maka penulis tertarik untuk mengambil kasus pada
Ny "S" dengan menometrorhargia.
2. Tujuan
2.1 Tujuan umum
Mahasiswa mengerti dan mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada
klien dengan menometrorhargia.
2.2 Tujuan khusus
Dengan disusunnya laporan ini mahasiswa diharapkan :
a. Dapat mengumpulkan data sampai dengan analisis data.
b. Dapat mengidentifikasi diagnosa dan masalah
c. Dapat mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial
d. Dapat mengidentifikasi kebutuhan segera
e. Dapat merencanakan asuhan kebidanan
f. Dapat melaksanakan asuhan kebidanan yang telah direncanakan
g. Dapat mengevualasi tindakan yang telah dilakukan
3. Pelaksanaan
Laporan praktek klinik dilakukan di BPS Hj.Siti Fatimah Amd,Keb
katerungan kulon, Krian Sidoarjo
4.

Sistematika Penulisan
Sistemartika penulisan laporan ini terdiri atas :

BAB I : PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, tujuan umum dan khusus, pelaksaanan
serta sistematika penulisan laporan asuhan kebidanan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Berisi tentang konsep dasar menometrorhargia
BAB III: TINJAUAN KASUS
Berisi tentang pengkajian data, identifikasi diagnosa dan masalah,
antisipasi masalah potensial, identifikasi kebutuhan segera, intervensi,
implementasi dan evaluasi
BAB IV : PEN UTUP
Berisi kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB II
TINJAUAN TEORI
A. KONSEP TEORI MENOMETRORHARGIA
1. Pengertian
Perdarahan bukan haid adalah perdarahan yang terjadi dalam masa antara 2
haid
Macam-macam perdarahan bukan haid antara lain :
a. Menometrorhargia
Adalah perdarahan dari rahim yang banyak di luar masa haid, tampak
terpisah dan dapat dibedakan dari haid
b. Menometrorhargia
Adalah perdarahan dari rahim yang terjadi sewaktu haid dan juga pada
saat-saat lain. Perdarahan ini menjadi satu
(Kamus Kedokteran, 2000: 216)
2. Etiologi
Metorrhagia atau Menometrorhargia dapat disebabkan oleh kelainan organik
pada alat genital atau oleh kelainan fungsional, serta penyebab lain.
a. Penyebab organik perdarahan bukan haid antara lain :
Vagina

: varises pecah, metastase - korio karsindma, keganasan


vagina,

Serviks

: karsinoma portio, perlukaan serviks, polip servik.

Rahim

: polip endometrium, karsinoma korpus uteri, submukosa


mioma uteri.

Tuba falopi : karsinoma tuba, hamil ektopik tuba


Ovari um

: radang ovari um, tumer ovari um

b. Penyebab perdarahan disfungsional


Perdarahan disfungsional adalah perdarahan tanpa disebabkan oleh
kelainan organik pada alat genetalia, tetapi gangguan mata rantai
hormonal hipotalamus - hipofisis dan ovarium.
Perdarahan disfungsional adalah 2 bentuk yaitu :

1. Perdarahan disfungsional dengan ovulasi (ovulatoir disfungsional


bleeding), disebabkan karena :

Korpus

luteum

persistens

yang

menyebabkan

pelepasan

endometrium tidak teratur.


Insufisiensi korpus luteum karena gangguan LH (kurangnya
produksi progesteron).
Pecahnya pembuluh darah dalam uterus.
Gangguan dalam mekanisme pembekuan darah.
2. Perdarahan disfungsional tanpa ovulasi (anovulator disfungsional
bleeding) disebabkan karena penurunan kadar estrogen yang
menyebabkan

terhambatnya

pembentukan

endometrium

dan

menimbulkan perdarahan yang tidak teratur sama sekali.


c. Penyebab lain : stress psikologi serta komplikasi dari pemakaian alat
kontrasepsi
(Manuaba, 1998: 400)
3. Penanganan

Jika pengeluaran darah pada perdarahan disfungsional sangat banyak,


penderita harus istirahat baring dan diberi tranfusi darah.

Pemberian estrogen dosis tinggi = dipropiontas estradicol 2,5mg IM

Pemberian progesteron untuk mengimbangi pengaruh estrogen terhadap


endometrium yaitu hidroksi progesteron 125mg IM atau provera I Omg,
peroral. Tetapi in] berguna pada wanita masa pubertas.

Jika pemberian estrogen saja atau progesteron saja kurang bermanfaat,


maka diberikan kombinasi estrogen dan progesteron yaitu pil
kontrasepsi.

Tetapi ini dapat dilakukan mulai hari ke-5 perdarahan terus untuk 21 hari.
Dapat pula diberikan progesteron untuk 7 hari mulai hari ke 21 siklus haid.

Dilakukan curetage
(Sarwono, 1999: 2000)

B. Konsep Asuhan Kebidanan


1. PENGKAJIAN (Tg1..................Jam.........)
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama suami

: untuk menghindari kekeliruan

Umur

: untuk mengetahui apakah ibu resiko tinggi

Agama

: untuk mengetahui kepercayaan yang dianut ibu

Pendidikan

: untuk memudahkan dalam pemberian KIE

Pekerjaan

: mengetahui tingkat sosial dan kepercayaan yang


mungkin mengganggu dalam proses persalinan

Alamat

: memudahkan komunikasi dan kunjungan rumah

2. Keluhan utama saat dikaji


Keluhan yang dikatakan ibu pertama kali datang
3. Riwayat haid

Amenorea : untuk menentukan usia, kehamilan

Siklus haid : untuk mengetahui keteraturan haid

Riwayat haid : untuk mengetahui penyakit yang dialami

Banyaknya

Konsistensi

4. Riwayat kesehatan yang lalu


Yang dikatakan ibu pernah menderita penyakit yang lalu
5. Riwayat kesehatan sekarang
Yang dikatakan ibu dan keluhan yang dirasakan sekarang
6. Riwayat kesehatan keluarga
Apakah didalam keluarga ibu ada yang menderita penyakit menular.
7. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu dan sekarang
No Hamil Persalinan Ditolong Hidup/Mati Sex BB Nifas KB Ket

8. Pola kebiasaan sehari-hari


a. Pola nutrisi

Untuk mengetahui tingkat kesehatan


b. Pola Eliminasi
Untuk mengetahui banyaknya, konsistensinya
c. Pola istirahat
Untuk mengetahui kondisi ibu
d. Pola aktivitas
Ibu melakukan apa saja dalam rumahnya sebagai ibu rumah tangga
e. Pola personal hygiene
Untuk mengetahui kebersihan diri
f. Pola kebiasaan
Untuk mengetahui kondisi kesehatan ibu .
g. Pola seksual
Untuk mengetahui berapa sering melakukan hubungan seksual
9. Keadaan psikososial
a. Psikososial
b. Sosial dan budaya
c. Keadaan spiritual
B. Data Obyektif
Data yang diperoleh berdasarkan pasien yang sebenarnya dengan
melakukan pemeriksaan pada pasien yang bertujuan untuk mengumpulkan
data apakah masalah pada ibu hamil ini ada hubungannya dengan
pemeriksaan fisik.
1. Pemeriksaan fisik
KU

Kesadaran

: CM

Portus tubuh

Cara jalan

Tinggi badan

BB selama hamil :
LILA
2. Tanda-tanda Vital

TD

: relatif normal
(normainva sistole tidak melebihi 30 mmHg dan
diastole tidak melebihi 15mmHg).

: relatif normal

RR

: relatif normal

: relatif normal

2. Pemeriksaan khusus
A. Inspeksi

Kepala

: simetris

Muka

: bentuk bulat, tidak pucat

Mata

: sklera tidak kuning

Hidung

: simetris, tidak ada pengeluaran cairan

Telinga

: simetris, tidak ada kelainan

Mulut & dagu : bibir tidak kering, tidak ada caries gigi
Leher

: tidak ada pembesaran

Abdomen

: tidak ada luka bekas operasi

Genetalia

: tidak ada luka

Ekstremitas

: oedema, simetris

b. Palpasi
Payudara

:
: puting susu menonjol, tidak ada benjolan

c. Pemeriksaan dalam
Vulva

: fluxuz (+), flour albus (+)

Portio

: tertutup, licin, nyeri goyang (-)

Covum uteri

: ante flexi

Genetalia

: tidak oedema, fkluxus (+)

II IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH


Diagnosa

: P 20002 dengan menometrorhargia

Ds

: yang dikatakan ibu-ibu pertama kali dan keluhan yang di utarakan

Do

: pemeriksaan dalam
Vulva

: fluxuz (+), flour albus (+)

Portio

: tertutup, licin, nyeri tekan (-)

Covurn uteri : tidak menonjol


Genetalia

: oedema (-)

III IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL


Potensial terjadi anemia
IV IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
- KIE
- Kolaborasi dengan dokter
V INTERVENSI
Dx : menometrorhargia
Tujuan : perdarahan berhenti
Kriteria hasil : siklus haid teratur
Intervensi
1. Persiapan inform consent
R/ memberi informasi pada pasien tentang kondisinya sekarang
berdasarkan hasil pmx)
2. Lakukan observasi TTV
R/ TTV merupakan parameter kesehatan klien
3. Anjurkan pada ibu untuk banyak istirahat dan mengurangi aktivitas
R/ memulihkan kondisi dan mempercepat proses penyembuhan
4. Anjurkan pada pasien untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi
R/ meningkatkan kondisi tubuh
5. Observasi jumlah perdarahan yang keluar dalam pemeriksaan dalam
R/ mengetahui tanda-tanda bahaya
6. Kolaborasi dengan dokter untuk melakukan kuretase
R/ melaksanakan fungsi dependent
7. Jelaskan pada pasien tentang prosedur tindakan
R/ pasien merasa tenang
8. Persiapan alat-alat kuretase
R/ persiapan pro kuretase
9. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat

R./ melaksanakan fungsi dependent


VI IMPLEMENTASI
Sesuai dengan intervensi
VII EVALUASI
Dx

: data pasien yang didapat dari anamnese

: data pasien yang didapat dan anamnesa

: hasil pemeriksaan fisik beserta pemeriksaan diagnosa dan pendukung


lain juga catatan medik

: analisis dan interprestasi berdasarkan data yang dikumpulkan


buat kesimpulan
1. Diagnosa
2. Antisipasi diagnosa masalah potensial
3. Perlunya tindakan segera

: merupakan gambaran pendokumentasikan dan tindakan evaluasi


rencana didalamnya
1. Asuhan mandiri
2. Kolaborasi
3. Laboratorium
4. KIF
5. Follow up

BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN DATA
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama ibu : Ny S

Nama suami

: Tn."B

Umur

: 31 tahun

Umur

: 38tahun

Agama

:Islam

Agama

: Islam

Pendidikan :SMP

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan :IRT

Pekerjaan

: swasta

Alamat

:Panokawan

2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan keluar bercak darah segar selama 1 minggu dalam
1 hr 2-3 kotex
3. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan mengalami perdarahan sejak tanggai 26 januari
2009 dalam I hari habis 1-2x softex..
4. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pemah menderita penyakit menular maupun
penyakit menurun seperti hipertensi, DM dan penyakit jantung.
5. Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular,kronis
serta penyakit keturunan dan dalam keluarga tidak ada riwayat keturunan
kembar.
6. Riwayat haid
Menarche

: 12 tahun

Siklus haid

: 28 hari

Lama haid

: 7 hari

Nyeri haid

: tidak ada

Banyaknya

: 1-2 x softex/hari

Warna

: merah segar

Bau

: khas

7. Polaa kebiasaan sehari-hari


a. Pola nutrisi
ibu makan 3 kali sehari dengan komposisi nasi, lauk-pauk dan sayuran
dengan porsi l piring
b. Pola eliminasi
- BAB teratur tiap hari 1 kali
konsistensi : lunak, tidak ada gangguan
- BAK lancar 4- 5 kali sehari
warna kuning, jernih; tidak ada gangguan
c. Pola istirahat
Ibu istirahat tidur siang 2- 3 jam, tidur malam 7- 8 jam dan tidak
ada keluban
d. Pola aktifitas
lbu melakukan aktifitas sebagai ibu rumah tangga
e. Pola personal higiene
Ibu mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, ganti pakaian dan
baju setiap habis mandi.
f. Pola kebiasaan
Ibu tidak pernah merokok atau minum-minuman yang mengandung
alkohol.
g. Pola seksual
lbu melakukan hubungan seksual I minggu 3 kali
8. Keadaan psikologis
a. Psikologis
Ibu merasa cemas karena mengeluarkan darah pervagina kadang
banyak kadang sedikit.

b. Sosial dan Budaya


- lbu biasa berobat ke Puskesmas terdekat
- Hidup dalam keluarga dan suku Jawa
c. Keadaan spiritual
Ibu beragama Islam, sholat 5 waktu
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
KU

: baik

Kesadaran

: composmentis

Tinggi badan

: 154 cm

Berat badan

: 46 kg

Tekanan darah

: 110/70 mmHg

Nadi

: 84x/ menit

Suhu

: 36,7C

Respirasi

:24 x/menit

2. Pemeriksaan khusus

Inspeksi, palpasi, perkusi dan ausluttasi


Rambut

: rambut berwarna hitam, ikal dan tidak rontok

Kepala dan muka : kepala tidak ada benjolan dan tidak ada kelainan
lain, muka tidak pucat, tidak odema, tidak ada
kelainan lain
Telinga

: simetris,tidak ada pengeluaran cairan dan tidak


ada gangguan pendengaran

Hidung

: simetris, tidak ada pernapasan cuping hidung,


tidak ada secret, tidak ada kelainan lain, tidak
ada nyeri tekan

Leher

: simetris,tidak ada pembesaran kelenjar tyroid


dan tidak ada bendungan vena jugularis

Dada

: simetris, payudara simetris, hiperpigmentasi


areola. mammae positif, pembesaran areola

mammae positif, tidak ada nyeri tekan dan tidak


ada kelainan lain
Abdomen

: tidak ada striae, tidak ada luka bekas luka


operasi, ridak ada benjolan dan tidak ada nyeri
tekan, tidak ada bising usus dan turgor kulit baik

Genetalia

: tidak ada odema dan varises, tidak ada infeksi,


fluksus positif, warna merahsegar

Ekstremitas

: simetris, tidak ada ikterus, tidak ada odema dan


varises, ekstremitas dapat berfungsi dengan
baik, reflek patelia positif dan turgor kulit baik

3. Pemeriksaan penunjang
- Hb
II. IDENTlF1KAS1 DIAGNOSA MASALAH
DX

: Ibu dengan Menometrorrhagia

DS

: Ibu mengatakan keluar darah kadang sedikit kadang banyak dari


kemaluannya sejak tanggal 26 Januari- 11 februari 2009 dan
dalam l hari bisa menghabiskan 1-2 x softex/hari sehingga ibu
harus memeriksakannya ke bidan.

DO

: A. Pemeriksaan fisik
* Inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi
- Abdomen : simetris, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada
nyeri tekan dan tidak ada bising usus.
- Genetalia : tidak ada odema dan varisesy tidak ada tanda
tanda tanda infeksi,fluxus positif, darah wama
merah segar.
B. Pemeriksaan penunjang
- Hb

IlI. IDENTIFIKASI DIAGNOSA MASALAH POTENSIL


- Potensial tejadi anemia

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


- KIE
- Kolaborasi dengan dokter
V. INTERVENSI
Dilakukan pada tanggal 11 februari 2009 Jam 18.00 WIB
DX

: Ibu dengan menometrorrfiagia

Tujuan

: perdarahan berhenti

Kriteria hasil : siklus haid teratur


Intervensi
1. Lakukan informed consent
R/ memberi informasi pada pasien tentang kondisinya sekarang
(berdasarkan hasil pemeriksaan) dan meminta ijin pada pasien untuk
melakukan tindakan apapun.
2. Lakukan observasi tanda-tanda vital
R/ TTV merupakan parameter kesehatan kfien
3. Beri KIE tentang :
- Gizi
RI dengan makan-makanan yang bergizi seperti sayur-sayuran hijau,ikan
laut dan hati atau daging dapat meningkatkan kondisi tubuh ibu dan dapat
mengganti darah Yang telah hilang
- Aktifitas
R/ dengan menganjurkan ibu banyak istirahat dan mengurangi aktifitas
dapat memulihkan kondisi ibu
4. Lakukan observasi jumtah darah yang keluar
R/ mengetahui tanda-tanda bahaya
5. lakukan tindakan anstepen
R/ mengurangi peradangan pada portio
VI. IMPLEMENTASI
Dilakukan pada tanggal 11 februari 2009 Jam : 18.30 WIB
DX : lbu dengan menometrorrhagia

Implementasi
l. Jam18.30 WIB : Melakukan informed consent dengan menginforamasikan
pada pasien tentang hal-hal pemeriksaan dan diagnosa
serta meminta ijin / persetujuan pada pasien tindakan yang
akan dilakukan
2. Jam18.40 WIB :Melakukan observasi tanda-tanda vital yaitu :
TD

: 110/70 mmHg

: 80 x1menit

: 36,9 C

RR

:24 X/menit

3. Jam 18.45VVIB : Memberikan ME tentang :


- Gizi
menganjurkan ibu makan-makanan yang bergizi seprerti
sayu-sayuran hijau, ikan laut dan hati atau daging yang
dapat meningkatkan kondisi tubuh bu dan dapat
mengganti darah yang telah hilang
- Aktifitas
Menganjurkan ibu banyak istirahat dan mengurangi
aktifitas sehingga dapat memulihkan kondisi ibu yaitu
ibu dianjurkan berbaring ditempat tidur.
4. Jam 18.55 WIB : melakukan observasi jumlah darah yang keluar
5. Jam 19.10 WIB : melakukan anstepen yaitu dengan cara memberikan albotil
pada portio.
VII. EVALUASI
Dilakukan tanggal 14 februari 2009 Jam 17.00 WIB di Bps. NyS
DX

: Ibu dengan menometrorrhagia

: keadaannva baik, tidak ada keluban

: KU

:Baik

Kesadaran

: Composmrntis

Tekanan darah

: 110/70 mmHg

Nadi

: 80x/menit

Pernapasan

:24x/menit

Suhu

:36,9C

Aktifitas

: Ibu sudah mulai aktifitas seperti biasanya.

: Ny S Umur 31th masalah teratasi

: - makanan yang bergizi


- Istirahat yang cukup
- Pemberian terapi obat

IV PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dengan

pembuatan

Asuhan

Kebidanan

pada

ibu

dengan

menometroahagia di Bps Ny S, penulis menyimpulkan dalam melaksanakan


suatu Asuhan Kebidanan sangat diperlukan pengetahuan,

ketrampilan dan

ketelitian bidan dalam melakukan pengkajian terhadap suatu kasus sehingga


didapatkan data subyektif dan obyektif yang akurat dan pada pasien jbu S
dengan menometrorrhagia .
2. SARAN
Dalam penanganan pasien dengan menonetrorrhagia sebaiknya dilakukan
tindakan kuretase , dengan cepat dan tepat dan juga sangat diperlukan komunikasi
yang efektif antata bidan dan klien sehingga didapatkan cara untuk mengatasi
masalah klien tersebut

DAFFAR PUSTAKA
Prawiroharjo, Sarwono, Yayasan Bina Pustaka Ilmu Kandugan", Jakarta 1999
PROF.dr.Ida Bagus Gde Manuaba "Repraduksi Wanita" Jakarta 1999
Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung, "Obstetri Fisiolog" 1999
Sastra Winoto Sulaiman, Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung
Obstetri Fisiologi Bandung 1975

Anda mungkin juga menyukai