Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELOMPOK KHUSUS

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan komunitas


Yang diampu oleh:
Ns. Ati Nuraeni, M.Kep, Sp.Kom

Disusun oleh:
Eva Ferani Putri
Feti Septiyati
Nurani Puspita Ningtyas
Zakia Shahiza

P17320313062
P17320313033
P17320312051
P17320313030

Tingkat IIIB
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG
Prodi Keperawatan Bogor
2015

A. Pengertian
1. Kelompok khusus
Adalah sekelompok masyarakat atau individu oleh karena
keadaan fisik, mental, sosial, budaya dan ekonomi perlu mendapatkan
bantuan, bimbingan dan pelayanan kesehatan dan asuhan keperawatan,
karena ketidakmampuan dan ketidaktahuan mereka dalam memelihara
kesehatan dan keperawatan terhadap dirinya sendiri.
2. Perawatan Kelompok Khusus
Adalah suatu upaya dibidang keperawatan kesehatan
masyarakat yang ditujukan kepada kelompok-kelompok individu yang
mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan kesehatan
serta rawan terhadap masalah tersebut, yang dilaksanakan secara
terorganisasi dengan tujuan meningkatkan kemampuan kelompok dan
derajat kesehatannya, mengutamakan upaya promotif dan preventif
dengan tidak melupakan upaya kuratif dan rehabilitatif yang ditujukan
kepada mereka yang tinggal dipanti dan kepada kelompok-kelompok
yang ada di masyarakat, diberikan oleh tenaga keperawatan dengan
pendekatan pemecahan masalah melalui proses keperawatan.
B. Tujuan Keperawatan Kelompok Khusus
1. Tujuan Umum
Adalah untuk meningkatkan kemampuan dan derajat kesehatan
kelompok untuk dapat menolong diri mereka sendiri (self care) dan
tidak terlalu tergantung kepada pihak lain.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan kelompok
khusus sesuai dengan macam, jenis dan tipe kelompok.
b. Menyusun perencanaan asuhan keperawatan/kesehatan yang
mereka hadapi.
c. Penanggulangan masalah kesehatan dan keperawatan.
d. Meningkatkan kemampuan kelompok khusus dalam pemeliharaan
kesehatan mereka sendiri.
e. Mengurangi ketergantungan kelompok khusus dari pihak lain
dalam pemeliharaan dan perawatan diri sendiri.
f. Meningkatkan produktivitas kelompok khusus.
g. Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan dan keperawatan
C. Sasaran Keperawatan Kelompok Khusus
1. Pelayanan Kelompok Khusus di Institusi

a. Pelayanan terhadap lembaga-lembaga sosial kemasyarakataa yang


menyelenggarakan pemeliharaan dan pembinaan kelompokkelompok khusus tertentu:
1) Panti Wreda
2) Panti Asuhan
3) Pusat Rehabilitasi Anak cacat
4) Penitipan Balita
b. Yang menjadi sasaran pembinaan dan pelayanan kelompok khusus
di institusi adalah meliputi :
1) Penghuni panti
2) Petugas panti
3) Lingkungan panti
2. Pelayanan Kelompok Khusus di masyarakat
Dilakukan melalui kelompok-kelompok yang terorganisir dengan melibatkan
peran serta aktif masyarakat.
Klasifikasi akibat pertumbuhan dan perkembangannya:
a. Kelompok ibu hamil
b. Kelompok ibu bersalin
c. Kelompok ibu nifas
d. Kelompok bayi dan anak balita
e. Kelompok anak usia sekolah
f. Kelompok usia lanjut
Kelompok khusus dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan
bimbingan diantaranya adalah :
a. Penderita penyakit menular
Kelompok penderita penyakit kusta
Kelompok penderita penyakit TBC
Kelompok penderita Aids
Kelompok penderita Penyakit kelamin (GO, Sypilis)
b. Penderita penyakit tidak menular
Kelompok Penderita Penyakit DM
Kelompok Penderita penyakit Jantung
3

Kelompok penderita penyakit stroke


c. Kelompok cacat yang memerlukan rehabilitasi
Kelompok cacat fisik
Kelompok cacat mental
Kelompok cacat social
d. Kelompok khusus yang mempunyai resiko terserang penyakit
Kelompok wanita tuna susila
Kelompok penyalahgunaan obat dan narkotika
Kelompok kelompok pekerja tertentu.
4.
Ruang Lingkup Kegiatan
Mencakup upaya-upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif,
melalui kegiatan-kegiatan yang terorganisasi sebagai berikut:
a. Pelayanan kesehatan dan keperawatan
b. Penyuluhan kesehatan
c. Bimbingan dan pemecahan masalah terhadap anggota kelompok, kader
kesehatan dan petugas panti
d. Penemuan kasus secara dini
e. Melakukan rujukan medik dan kesehatan
f. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan masyarakat.
g. Alih teknologi dalam bidang kesehatan dan keperawatan kepada petugas
panti, kader kesehatan.
5.

Prinsip Dasar Tindakan Keperawatan


Meningkatkan kemampuan dan kemandirian kelompok khusus
Menekankan kepada upaya preventif dan promotif
Pendekatan yang menyeluruh menggunakan proses keperawatan
secara konsisten dan berkesinambungan.
d.
Melibatkan peran serta aktif petugas panti, kader kesehatan dan
kelompok sebagai subjek maupun objek pelayanan.
e.
Dilakukan di institusi pelayanan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan kelompok khusus
f.
Ditekankan kepada pembinaan perilaku penghuni panti, petugas
panti, lingkungan panti bagi yang diinstitusi dan masyarakat yang
mempunyai masalah yang sama ke arah perilaku sehat.
a.
b.
c.

D. Proses Pemenuhan Kebutuhan Keperawatan Kelompok Khusus


Tahap-tahap perawatan kelompok khusus.
1.

Tahap Persiapan
4

Sebelum perawat melakukan proses keperawatan pada kelompok tertentu, perawat


harus mengetahui otonomi klien/masyarakat, tidak memaksakan dalam melakukan
tindakan.
Tahapan persiapan tersebut diantaranya:
a. Mengidentifikasi jumlah kelompok khusus yang ada di masyarakat dan
jumlah panti atau pusat-pusat rehabilitasi yang ada disuatu wilayah binaan.
b. Mengadakan pendekatan sebagai penjajagan awal pembinaan kelompok
khusus yang ada di masyarakat.
c. Identifikasi masalah kelompok khusus di masyarakat dan di panti/institusi
melalui pengumpulan data.
d. Menganalisa data kelompok khusus di masayarakat dan di institusi.
e. Merumuskan masalah dan prioritas masalah kesehatan dan keperawatan
kelompok khusus di masyarakat dan diinstitusi.
Mulai dari tahap mengidentifikasi masalah, analisa data, perumusan masalah dan
prioritas masalah kesehatan/keperawatan kelompok khusus melibatkan kader
kesehatan dan petugas panti.
2. Tahap Perencanaan
Perawat melakukan perencanaan terhadap apa yang akan dilakukan dalam
kelompok tertentu, menjaga tidak menimbulkan cedera/bahaya bagi masyarakat
(nonmalefesiensi).
Tahap perencanaan menyangkut:
a. Jadwal kegiatan
b. Jadwal kunjungan
c. Tenaga pelaksana pengorganisasian kegiatan
3. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, perawat menggenggam penuh prinsip kejujuran, dan
keadilan dalam memberikan sebuah tindakan keperawatan kepada kelompok
khusus. Perawat berkomitmen bahwa tindakannya adalah penuh demi
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tapi terkadang, beberapa produk
kesehatan yang dipromosikan perawat atau petugas kesehatan ada yang
bertentangan dengan norma dan budaya masyarakat tertentu. Seperti
permasalahan KB.
Tahap pelaksanaan itu diantaranya:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Pendidikan dan pelatihan kader dan petugas panti


Pelayanan kesehatan dan keperawatan
Penyuluhan kesehatan
Imunisasi
Penemuan kasus dini
Rujukan bila dianggap perlu
Pencatatan dan pelaporan

4. Tahap Penilaian
Perawat melakukan evaluasi sebagai prinsip akuntabilitas yang dimilikinya.
Perawat bertanggung jawab atas setiap yang dilakukannya, agar tidak terjadinya
kesalahan atau malefisiensi terhadap kelompok tertentu.
sumber:
http://dasatisnaasyari.blogspot.com/2011/06/etkep-konsep-dan-prosespemenuhan.html
http://jokoateng-jokoateng.blogspot.com

Proses keperawatan secara umum diartikan sebagai pendekatan dalam pemecahan


masalah yang sistematis untuk memberikan asuhan keperawatan terhadap setiap
orang. Selaim itu, proses keperawatan juga diartikan sebagai suatu metode yang
sistematis untuk mengkaji respon manusia terhadap masalah-masalah kesehatan
dan membuat rencana asuhan keperawatan yang bertujuan untuk mengatasi
masalah-masalah tersebut. Masalah-masalah kesehatan dapat berhubungan dengan
klien, keluarga klien, orang terdekat, dan masyarakat. Proses keperawatan
menurut Potter dan Perry (1997) adalah suatu pendekatan dalam pemecahan
masalah, sehingga perawat dapat merencanakan dan memberikan asuhan
keperawatan. Tahapannya meliputi : pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan (termasuk identifikasi hasil yang diperkirakan), implementasi, dan
evaluasi. (Haryanto, 2008: 3).
Proses asuhan

keperawatan pada usia lanjut adalah kegiatan yang

dimaksuddkan untuk memberikan bantuan, bimbingan, pengawasan, perlindungan


dan pertolongan kepada lanjut usia secara individu, seperti di rumah/lingkungan
keluarga, panti werda maupun piskesmas, yang diberikan oleh perawat untuk
asuhan keperawatan yang masih dapat dilakukan oleh anggota keluarga atau
petugas social yang bukan tenaga keperawatan, diperlukan latihan sebelumnya
atau bimbingan langsung pada waktu tenaga keperawatan melakukan asuhan
keperawatan di rumah atau panti.

A. Tujuan Asuhan keperawatan Gerontik


.Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat,
berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif, ditujukan
kepada individu, keluarga, dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang
7

mencakup

kehidupan

manusia.

Demikian pengertian

keperawatanmenurut

lokakarya Nasional tahun 1983.


Sedangkan maksud dari standar adalah suatu pernyataan diskriptif yang
menguraikan penampilan kerja yang dapat diukur melalui kualitas struktur, proses
dan hasil (Gillies, 1989,hal 121). Sedangkan yang dimaksud dengan standar
asuhan keperawatan Gerontik adalah merupakan penyataan kualitas yang
diinginkan dan dapat dinilai dari pemberian asuhan keperawatan Gerontik
terhadap pasien. Standar ini akan memberikan petunjuk kinerja mana yang tidak
sesuai atau tidak dapat diterima. Demikian yang dimaksud dengan pengertian
standar asuhan keperawatan.
Kita yang berprofesi sebagai perawat yang terjun sebagai pelaksana di
lapangan tentunya dalam bekerja yang menjadi salah satu acuan dalam penilaian
kerja adalah dilihat serta diukur dari terlaksananya asuhan keperawatan.
Sedangkan pendekatan dalam memberikan asuhan keperawatan Gerontik ini
tentunya dilaksanakan melalui proses keperawatan, berupa aktivitas perawat yang
dilakukan secara sistematis melalui lima tahapan yang telah kita kenal yaitu , yang
meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, tindakan atau
implementasi, evaluasi keperawatan. Tujuan standar asuhan keperawatan Gerontik
ini digunakan untuk mengetahui proses dan hasil pelayanan keperawatan yang
diberikan dalam upaya mencapai pelayanan keperawatan. Melalui standar praktek
dapat diketahui apakah intervensi atau pun tindakan keperawatan itu yang telah
diberikan sesuai dengan yang direncanakan dan apakah klien dapat mencapai
tujuan yang diharapkan.

Point pentingnya penerapan dari standar praktek keperawatan adalah


dalam rangka untuk meningkatkan asuhan atau pelayanan keperawatan dengan
cara memfokuskan kegiatan atau proses pada usaha pelayanan untuk memenuhi
kriteria pelayanan yang diharapkan. Standar asuhan keperawatan tentunya
bermanfaat dan juga berguna bagi perawat itu sendiri, tempat pelayanan kesehatan
(Rumah Sakit, Puskesmas, dsb), bagi pasien, profesi keperawatan dan juga tenaga
kesehatan yang lainnya.
B. Pengkajian Dasar Lansia
1. Tujuan
a. Menentukan kemampuan klien untuk memlihara diri sendiri
b. Melengkapi dasar-dasar rencana perawatan individu
c. Membantu menghindarkan bentuk dan penandaan klien
d. Memberi waktu kepada klien untuk menjawab.
Meliputi aspek:
a. Fisik

Wawancara:
1) Pandangan lanjut usia tentang kesehatannya
2) Kegiatan yang mampu dilakukan lanjut usia
3) Kebiasaan lanjut usia merawat diri sendiri
4) Kekuatan

fisik

lanjut

usia:

otot,sendi,

penglihatan,

pendengaran
5) Kebiasaan makan, minum, istirahat/tidur, BZAB/BAK

dan

6) Kebiasaan gerak badan / olah raga/senam lanjut usia


7) Perubahan fungsi tubuh yang sanga bermaknang dirasakan
8) Kebiasaan lanju usia dalam memelihara kesehatan dan kebiasaan
dalam minum obat.
2. Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi , perkusi, dan
auskultasi untuk mengetahui perubahan fungsi tubuh
b. Pendekatan yang digunakan untuk pemeriksaan fisik, yaitu:
Head to tea
Sistem tubuh Psikologis
1) Apakah mengenal masalah-masalah utamanya
2) Bagaimana sikapnya terhadap proses penuaan]
3) Apakah dirinya merasa dibutuhkan atau tidak
Sosial ekonomi
1) Dari mana sumber keuangan lanjut usia
2) Apa saja kesibukan lanju usia dalam menisci waktu luang
3) Dengan siapa dia tinggal
4) Kegiatan organisasi apa yang diikutu lanjut usia
5) Bagaimana pandangan lanjut usia terhadap lingkungannya
Spiritual
1) Apakah secara teratur melakukan ibadah sesuai dengan keyakinan
agamanya

10

2) Apakah secara teratur mengikuti atu terlibat aktif dalam kegiatan


keagamaan, misalnya pengajian dan penyantunan anak yatim atau
fakir miskin
3) Bagaimana cara lanjut usia menyelesaikan masalh apakah dengan
berdoa
3. Pengkajian dasar
a. Temperatur
1) Mungkin serendah 95 F (hipotermi) kurang lebih 35 C
2) Lebih teliti dperiksa di sublingual
3) Pulse (denyt nadi)
4) kecepatan, irama, dan volume
5) Aplika, radial, pedal
b. Respirasi
1) Kecepatan, irama, dan kedalaman
2) Tidak terturnya pernafasan
3) Tekanan darah
4) Saat baring, duduk, berdiri
5) Hipotensi akibat posisi tubuh
6) BB hilang pada tahun-tahun terahir
7) Tingkat orientasi
c. Pola tidur
1) Penyesuaian psikososial
d. Sistem persyarafan

11

1) Kesimetrisan raut wajah


2) Tingkat kesadaran adanya perubahan dari otak
3) Mata: kejelasan melihat, adanya katarak
4) Pupil: kesamaan, dilatasi
5) Ketajaman penglihatan penurunan karena menua
6) Gangguan sensori (sensory deprivarion)
7) Ketajaman mendengaran
8) Adanya sakit dan nyeri

C. FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIK


A. Data Umum
Nama

Umur

: ...

Keluarga yang dapat dihubungi : ..


Telp

Riwayat jatuh/injuri : (penyebab, gejala, tempat jatuh)

Riwayat penyakit dahulu :

Riwayat penggunaan obat-obatan :

B. Pengklajian Fisik
1. Data Klinik :
Tinggi badan : cm

Berat badan : Kg

Temperatur : .0C

Nadi : .. (kuat/lemah;teratur/tidak)

12

Tekanan darah : mmHg


2. Pernafasan dan Sirkulasi :
Frekuensi nafas : ..
Kualitas : normal dangkal cepat
Batuk : ya tidak, jelaskan :
...
Auskultasi :
Lobus kanan atas : normal, menurun, tidak ada, suara
tidak normal
Lobus kiri atas : normal, menurun, tidak ada, suara
tidak normal
Lobus kanan bwh : normal, menurun, tidak ada, suara
tidak normal
Lobus kiri bwh : normal, menurun, tidak ada, suara
tidak normal
3. Metabolik Integumen
Kulit :
Warna : normal, pucat, cianosis, kuning, lainnya!
..
Turgor : normal, menurun
Lecet : tidak, ya ! sebutkan !
.
Bengkak : tidak, ya ! sebutkan !

Bercak : tidak, ya ! sebutkan !


...
Mulut :
Gusi : normal, putih, lecet, lainnya,
.
Gigi : normal, lainnya. sebutkan !
.
Abdomen : peristaltik usus : ada, tidak ada
4. Persarafan sensori:
Pupil : sama, tidak sama. sebutkan !
.
Reaksi terhadap cahaya :
Kiri : ya, tidak,
Kanan : ya, tidak
13

Mata : jelas, berair kabur, lainnya. sebutkan ! ..


.
5. Muskuloskeletal
Range of Motion : penuh, tidak. sebutkan ! .
.
Keseimbangan : stabil, tidak stabil. sebutkan !
.
Menggenggam
Kanan : : kuat, lemah
Kiri : kuat, lemah
Kekuatan otot kaki :
Kanan : : kuat, lemah
Kiri : kuat, lemah
C. Aktifitas dan Latihan
Kemampuan perawatan diri :
Skor : 0 = mandiri, 1 = dibantu sebagian, 2 = perlu bantuan orang lain, 3 =
perlu bantuan orang lain dan alat, 4 = tergantung/ tidak mampu

Aktifitas

Mandi
Berpakaian
Mobilisasi di tempat tidur
Pindah
Ambulasi
Naik tangga
Belanja
Memasak
Merapikan rumah

14

D. Kognitif dan Perseptual


Status mental :
Tingkat kesadaran :
.
Afasia :
Dimensia : ya, tidak
Orientasi : normal, bingung, tidak ada respon
Bicara : normal, gagap, afasia, bloking
Bahasa yang digunakan :

Kemampuan membaca : bisa, tidak


Kemampuan interaksi : sesuai, tidak. Sebutkan !
...
Pendengaran : normal, terganggu kanan/kiri, tuli kanan/kiri,
alat bantu pendengaran, tinitus
Penglihatan : normal, kacamata, lensa kontak, terganggu
kanan/kiri, buta kanan/kiri kabur kanan/kiri, lainnya.
Sebutkan !
Vertigo : ya, tidak
E. Lingkungan
Jenis lantai rumah : tanah, tegel, porselin lainnya.
Sebutkan ! ..
Kondisi lantai : licin, lembab, kering lainnya. Sebutkan!

Tangga rumah :
Tidak ada
Ada : aman (ada pegangan), tidak aman
Penerangan : cukup, kurang
Tempat tidur : aman (pagar pembatas, tidak terlalu tinggi), tidak
aman
Alat dapur : berserakan, tertata rapi
WC :
Tidak ada
Ada : aman (posisi duduk, ada pegangan), tidak aman (lantai
licin, tidak ada pegangan)
Kebersihan lingkungan : bersih (tidak ada barang membahayakan),
tidak bersih dan tidak aman (pecahan kaca, gelas, paku, dll.)
F. Pengetahuan

15

Pengetahuan klien tentang kesehatan dirinya :

D. FORMAT PENGKAJIAN FUNGSI INTELEKTUAL, SOSIAL DAN


TINGKAT DEPRESI LANSIA
SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONNAIRE (SPMSQ)
Penilaian ini untuk mengetahui fungsi intelektual Lansia.
Nama Klien
Jenis Kelamin
Agama
Pendidikan
Alamat
Nama Pewawancara
SKORE
+
-

: Tn/Ny..
: L / P Umur : .Tahun
: .
: SD/SMP/SMA/PT
: Jl..
: .

Tanggal : ..
TB/BB
: cm/ . Kg
Gol Darah : .

No.
1.
2.
3.
4.

PERTANYAAN
Tanggal berapa hari ini ?
Hari apa sekarang ini ?
Apa nama tempat ini ?
Berapa nomor telpon Anda ?
4.a. Dimana alamat Anda ?
(tanyakan bila tidak memiliki telpon)
5. Berapa umur Anda ?
6. Kapan Anda lahir ?
7. Siapa Presiden Indonesia sekarang ?
8. Siapa Presiden sebelumnya ?
9. Siapa nama kecil ibu Anda ?
10. Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3
dari setiap angka baru, semua secara
menurun ?
Jumlah Kesalahan Total

KETERANGAN :
1.
Kesalahan 0 2 Fungsi intelektual utuh
2.
Kesalahan 3 4 Kerusakan intelektual Ringan
3.
Kesalahan 5 7 Kerusakan intelektual Sedang
4.
Kesalahan 8 10 Kerusakan intelektual Berat
16

JAWABAN
Hari Tgl Th

MINI MENTAL STATE EXAMINATION (MMSE)


Menguji Aspek - Kognitif dari Fungsi Mental
NILAI
Maksimum
ORIENTASI
5

PASIEN

PERTANYAAN

(Tahun, Musim, Tgl, Hari, Bulan, apa sekarang ?


dimana
kita : (Negara Bagian, Wilayah, Kota) di RS, Lantai ?)

REGISTRASI
Nama 3 Obyek (1 detik untuk mengatakan masing3
masing) tanyakan klien ke 3 obyek setelah anda telah
mengatakan. Beri 1 point untuk tiap jawaban yang
benar, kemudian ulangi sampai ia mempelajari ke 3
nya jumlahkan percobaan & catat. Percobaan :

PERHATIAN & KALKULASI


Seri 7's ( 1 point tiap benar, berhenti setelah 5 jawaban,
5
berganti eja kata ke belakang) ( 7 kata dipilih eja dari
belakang)
MENGINGAT
3
Minta untuk mengulangi ke 3 obyek diatas, beri 1
point untuk tiap kebenaran.
BAHASA
Nama pensil & melihat (2 point)
9
Mengulang hal berikut tak ada jika ( dan atau tetapi) 1
point
30

Nilai Total

KETERANGAN :
Mengkaji Tingkat Kesadaran klien sepanjang Kontinum :
Composmentis, Apatis, Somnolens, Suporus, Coma.
Nilai Maksimum 30 (Nilai 21 / kurang indikasi ada kerusakan
kognitif perlu penyelidikan lanjut)

17

INVENTARIS DEPRESI BECK


(Penilaian Tingkat Depresi Lansia dari Beck & Decle, 1972)
Nama Klien
Jenis Kelamin
Agama
Pendidikan
Alamat
Nama Pewawancara

: Tn/Ny..
: L / P Umur : .Tahun
: .
: SD/SMP/SMA/PT
: Jl..
: .

Tanggal : ..
TB/BB
: cm/ . Kg
Gol Darah : .

SKORE
U R AIAN
A KESEDIHAN
3 Saya sangat sedih/tidak bahagia, dimana saya tidak dapat menghadapinya
2 Saya galau/sedih sepanjang waktu dan tidak dapat keluar darinya
1 Saya merasa sedih/galau
0 Saya tidak merasa sedih

B
3
2
1
0

PESIMISME
Merasa masa depan adalah sia-sia & sesuatu tidak dapat membaik
Merasa tidak punya apa-apa & memandang ke masa depan
Merasa kecil hati tentang masa depan
Tidak begitu pesimis / kecil hati tentang masa depan

C
3
2
1
0

RASA KEGAGALAN
Merasa benar-benar gagal sebagai orang tua (suami/istri)
Bila melihat kehidupan kebelakang, semua yang dapat saya lihat kegagalan
Merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya
Tidak merasa gagal

D
3
2
1
0

KETIDAK PUASAN
Tidak puas dengan segalanya
Tidak lagi mendapat kepuasan dari apapun
Tidak menyukai cara yang saya gunakan
Tidak merasa tidak puas

E
3
2
1
0

RASA BERSALAH
Merasa seolah sangat beuruk / tidak berharga
Merasa sangat bersalah
Merasa buruk/tidak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik
Tidak merasa benar-benar bersalah

18

F
3
2
1
0

TIDAK MENYUKAI DIRI SENDIRI


Saya benci diri saya sendiri
Saya muak dengan diri saya sendiri
Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri

G
3
2
1
0

MEMBAHAYAKAN DIRI SENDIRI


Saya akan bunuh diri jika saya punya kesempatan
Saya punya rencana pasti tentang tujuan bunuh diri
Saya merasa lebih baik mati
Saya tidak punya pikiran tentang membahayakan diri sendiri

H MENARIK DIRI DARI SOSIAL


3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain & tidak perduli pada
mereka semuanya
2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain & mempunyai sedikit
perasaan pada mereka
1 Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya
0 Saya tidak kehilangan minat pada orang lain
I
3
2
1
0

KERAGU-RAGUAN
Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
Saya berusaha mengambil keputusan
Saya membuat keputusan yang baik

J
3
2
1
0

PERUBAHAN GAMBARAN DIRI


Merasa bahwa saya jelek / tampak menjijikan
Merasa bahwa ada perubahan yang permanen dalam penampilan
Saya khawatir saya tampak tua / tidak menarik & ini membuat saya tidak
menarik
Tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk daripada sebelumnya

K
3
2
1
0

KESULITAN KERJA
Tidak melakukan pekerjaan sama sekali
Telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk melakukan sesuatu
Memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan sesuatu
Saya dapat berkerja sebaik-baiknya

L KELETIHAN
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2 Saya merasa lelah untuk melakukan sesuatu
19

1
0

Saya merasa lelah dari yang biasanya


Saya tidak merasa lebih lelah biasanya

M
3
2
1
0

ANOREKSIA
Saya tidak lagi punya nafsu makan sama sekali
Nafsu makan saya sangat buruk sekarang
Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
Nafsu makan saya tidak buruk dari biasanya

KETERANGAN :

0-4
5-7
8 - 15
16 +

PENILAIAN
Depresi Tidak Ada / Minimal
Depresi Ringan
Depresi Sedang
Depresi Berat
APGAR KELUARGA DENGAN LANSIA
Alat Skrining Singkat Yang dapat digunakan untuk
mengkaji Fungsi Sosial lansia

Nama Klien
Jenis Kelamin
Agama
Pendidikan
Alamat
NO.

: Tn/Ny..
Tanggal : ..
: L / P Umur : .Tahun
TB/BB : cm/. Kg
: .
Gol Darah :
: SD/SMP/SMA/PT
: Jl.
U RAIAN

FUNGSI

1. Saya puas bahwa saya dapat kembali


pada keluarga (teman-teman) saya untuk
membantu
pada
waktu
sesuatu
menyusahkan saya.
2. Saya puas dengan cara keluarga (temanteman) saya membicarakan sesuatu
dengan saya & mengungkap- kan
masalah dengan saya
PENILAIAN :
Pertanyaan-pertanyaan yang di Jawab :

Selalu : Skore 2

Kadang-kadang : Skore 1
20

ADAPTATION

PARTNERSHIP

TOTAL

SKORE

Hampir Tidak Pernah : Skore 0

ANALISA DATA
No.
1

DATA SUBYEKTIF/OBYEKTIF
(Sign/Symptom)
2

INTERPRESTASI
(Etiologi)
3

MASALAH
(Problem)
4

PRIORITAS MASALAH
1.
2.
3.
4.

.
.
.
.

RENCANA TINDAKAN
No

DX KEP

TUJUAN/
KRITERIA
3

INTERVENSI RASIONAL IMPLEMENTASI


4

21

EVALUASI
( S OAP)
7

E. CONTOH KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK


PADA TN. S DENGAN RHEUMATIK
DI PUSKESMAS JATINEGARA JAKARTA TIMUR

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
a. Nama

: Tn. S

b. Umur

: 65 tahun

c. Jenis Kelamin

: Laki-laki

d. Suku

: Betawi

e. Agama

: Islam

f. Pendidikan

:-

g. Status Perkawinan

: Menikah

h. Tanggal Pengkajian

: 26 Mei 2010

i. Alamat

: Jl. Cipinang Pulo Rt. 001/ Rw. 012

2. Status Kesehatan Saat ini


Saat dikaji pada hari Rabu, 26 Mei 2010, Tn. S mengatakan kaki kanannya
merasa pegal, linu. Hal itu dirasakan oleh Tn. S sejak 1 tahun terakhir. Rasa
linu bertambah ketika terlalu lama melakukan aktivitas/berjalan jauh.

3. Riwayat Kesehatan Dahulu


Tn. S mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit apapun. Klien belum
pernah dirawat sebelumnya.
22

4. Riwayat Kesehatan Keluarga


Tn. S mengatakan istrinya memiliki hipertensi dan anaknya pun meninggal
ketika berusia 35 tahun karena hipertensi. Di keluarga klien tidak ada yang
memiliki penyakit Diabetes dan rematik sebelumnya.

5. Pemeriksaan Tanda-tanda Vital


a. Tekanan darah

: 120/90 mmHg

b. Nadi

: 80 kali/menit

c. Suhu

: 36,8 oC

d. Respirasi

: 20 kali/menit

6. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
Keadaan Tn. S tampak sehat, tetapi mengeluh kakinya sering merasa
pegal-pegal.
Mata

: bentuk mata simetris, pergerakan bola mata simetris,


sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, pupil isokor.

Leher

: saat diinspeksi bentuk leher simetris, saat dipalpasi tidak


ada / tidak teraba pembesaran getah bening dan tidak
terdapat nyeri saat menelan.

b. Payudara
Bentuk payudara simetris, tidak ada benjolan abnormal.
c. Sistem pernapasan
Bentuk dada simetris, pergerakan dinding dada teratur, tidak tampak
retraksi intercostal, vocal fremitus merata pada semua lapang paru, perkusi
23

terdengar

resonance,

auskultasi

terdengar

vesikuler, respirasi 20

kali/menit.
d. Sistem kardiovaskuler
Perkusi jantung terdengar pekak, irama jantung terdengar teratur
e. Sistem gastrointestinal
Tidak ada lesi dan warna kulit abdomen kuning langsat saat diinspeksi,
tidak terdapat nyeri tekan pada epigastrium, bising usus terdengar 10
kali/menit, dan saat diperkusi terdengar timpani.
f. Sistem urinaria
Tn. S BAK 4-5 x/hr, klien mengatakan bahwa BAK klien sebanyak 800
cc dengan warna kuning bening. Tidak merasa sakit saat BAK.
g. Sistem muskulosceletal
Kedua tangan dan kaki Tn. S tampak sejajar, sama besar dan panjang,
tidak ada atropi. Kemampuan mengubah posisi baik. Tampak kifosis. Saat
dikaji klien tampak memegangi kaki kanannya yang linu.
h. Sistem syaraf pusat
Tidak ada kaku kuduk, tidak ada riwayat kejang, tidak ada peningkatan
TIK, dan tidak memiliki masalah dengan memori atau daya ingat.
i. Sistem endokrin
Saat diinspeksi tampak bentuk leher simetris. Saat dipalpasi tidak terdapat
nyeri telan. Tn. S juga mengatakan tidak mempunyai penyakit diabetes
dan belum pernah mengalami penyakit gondok.
j. Sistem genitalia dan reproduksi
Tn. S mengatakan telah menikah dan mempunyai tiga orang anak. Anak
pertama meninggal pada umur 35 tahun.
k. Sistem integument

24

Kulit tampak keriput, warna kuning langsat, elastisitas kulit berkurang,


terdapat lesi pada daerah kaki sebelah kiri dan bahu sebelah kanan.
l. Sistem hemopoetik
Tidak ada perdarahan/ memar abnormal pada Tn. S, tidak ada
pembengkakan kelenjar limfa, Tn. S tidak mengalami anemia dan tidak
memiliki riwayat transfusi darah.

7. Pengkajian Psikososial & Spiritual


a. Psikososial
Tn. S mengatakan sering berkumpul dengan tetangga saat siang dan sore
hari. Kadang Tn. S juga mengikuti pengajian yang diikuti bapak-bapak di
lingkungannya. Status emosi Tn. S stabil dan kooperatif saat diajak bicara.
b. Spiritual
Tn. S beragama islam dan selalu menjalankan ibadah salat lima waktu. Tn.
S rajin mengerjakan puasa sunnah Senin Kamis dan terkadang bangun
tengah malam untuk mengerjakan shalat tahajjud.

8. Pengkajian Fungsional Klien


a. Katz index

No.

Kegiatan

Mandiri

1.

Mandi

2.

Berpakaian

3.

Ke Kamar Kecil

25

Bantuan
Sebagian

Bantuan
Penuh

4.

Berpindah Tempat

5.

BAK/BAB

6.

Makan/Minum

Tn. S dapat beraktivitas secara mandiri tanpa pengawasan, pengarahan atau


bantuan aktif dari orang lain.

b. Barthel index
No.

Kegiatan

Dengan
Bantuan

Mandiri

1.

Makan/Minum

10

2.

Berpindah dari kursi roda ke tempat


tidur/sebaliknya

15

3.

Kebersihan diri (cuci muka, gosok gigi,


menyisir rambut)

Keluara masuk kamar mandi (menyeka


tubuh, menyiram, mencuci baju)

10

5.

Mandi

15

6.

Jalan-jalan di permukaan datar

7.

Naik turun tangga

10

8.

Memakai baju

10

9.

Kontrol BAK

10

10.

Kontrol BAB

10

100

Jumlah

Keterangan:

26

Tn. S dapat melakukan aktivitasnya secara mandiri

9. Pengkajian Status Mental


Short Portable Mental Status Questioner (SPSMQ)
Benar

Salah

No.

1.

Tanggal berapa hari ini?

2.

Hari apa sekarang?

3.

Apa nama tempat ini?

4.

Dimana alamat anda?

5.

Berapa umur anda?

6.

Kapan anda lahir?

7.

Siapa presiden Indonesia sekarang?

8.

Siapa presiden Indonesia sebelumnya?

9.

Siapa nama ibu anda?

10.

Kurangi 3 dari 20 & tetap pengurangan 3 dari setiap


angka baru, semua secara berurutan

Pertanyaan

Jumlah

Total Skor:
Hasil: benar = 4, salah = 6
Jadi, Tn. S memiliki kerusakan intelektual sedang.

27

10. Pengkajian Aspek Kognitif Dari Fungsi Mental


No.
1.

Aspek
Kognitif
Orientasi

Nilai Mhs

Nilai Klien

Kriteria
Menyebutkan dengan benar

Tahun
Musim
Tanggal
Hari
Bulan

2.

Orientasi

Menyebutkan dengan benar

Negara Indonesia
Propinsi Jabar
Kota Jakarta
Puskesmas Jatinegara

3.

Registrasi

Pemeriksa mengatakan nama


3 objek selama 1 detik
kemudian klien mengulang
nama objek tersebut

Objek buku
Objek pulpen

28

Objek timbangan

4.

Perhatian &
Kalkulasi

Minta klien untuk memulai


dari angka 100 kemudian
dikurangi 7 sampai 5 tahap

100
93
86
79
72

5.

Mengingat

Minta klien untuk


menyebutkan atau mengulang
ketiga objek pada no.2

Objek buku
Objek pulpen
Objek timbangan
6.

Bahasa

Tunjukkan pada klien suatu


benda (2 objek) tanyakan
namanya!

Objek bangku
Objek pintu

29

Minta klien untuk mengulang


kata berikut:

Tak ada jika


Dan atau
Tetapi
(bila benar nilai 1)

Minta klien untuk mengikuti


perintah berikut:

Ambil kertas di tangan


anda
Lipat dua
Taruh di lantai

Perintahkan pada klien untuk


hal berikut (bila aktifitas
sesuai perintah nilai 1)

Tutup mata anda

Perintahkan pada klien


menilai satu kalimat dan
menyalin gambar:

Tulis satu kalimat

30

Menyalin gambar

Total Nilai

33

23

Interpretasi hasil :
Tn. S mengalami kerusakan aspek fungsi mental ringan

B. ANALISA DATA

No.
1.

Data Senjang
DS:
Tn. S mengatakan Tn.
S mengatakan kaki
kanannya
merasa
pegal linu. Hal itu
dirasakan oleh Tn. S
sejak 1 tahun terakhir.
Rasa linu bertambah
ketika terlalu lama
melakukan
aktivitas/berjalan
jauh.

Kemungkinan Penyebab
Proses menua

Perubahan hormonal

Permukaan tulang dan


sendi tidak lagi licin

Tulang mengalami
gesekan

DO:

TD :120/90 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,8 0C
Respirasi : 20 x/menit

Nyeri

31

Masalah
Nyeri

Saat dikaji klien


tampak memegangi
kaki kanannya yang
linu

2.

DS:

Proses menua

Ny I mengatakan tidak
mengerti tentang
penyakit rematik

Kebutuhan
belajar tentang
rematik

Penurunan daya ingat

DO:

Kurang terpapar informasi

Ny I tampak bertanya
tentang penyakit
rematik, makanan
pantangan dan
pengobatannya

Kurang pengetahuan
tentang rematik

Kebutuhan belajar tentang


rematik

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri b.d rematik
2. Kebutuhan belajar tentang rematik berhubungan dengan kurang
pengetahuan tentang rematik

32

E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Tanggal

No.

Implementasi

26 Mei

Membina hubungan
saling percaya
dengan klien
Mengkaji keluhan
yang dirasakan
klien, catat faktor
yang mempercepat
dan tanda-tanda rasa
sakit non verbal.
Mengajarkan teknik
relaksasi dan
distraksi
Berkolaborasi
pemberian obat
sesuai indikasi yang
diberikan

2010

Evaluasi

Paraf

S:

Tn. S mengatakan
sudah satu tahun
terakhir
merasa
linu pada kaki
sebelah kanan.
Rasa
linu
bertambah ketika
terlalu
lama
melakukan
aktivitas/berjalan
jauh

O:

33

TD :120/90 mmHg
(Dwi
Nadi : 80 x/menit
0
Suhu : 36,8 C
Respirasi
:
20 Ati

x/menit
Kirana)
Tn.
S
tampak
memegangi kakinya
Tn.
S
tampak
mempraktekan
teknik
relaksasi
dengan tarik nafas
dalam
A:
Masalah teratasi

P:
Lanjutkan intervensi
Kaji

pengeahuan

klien

tentang

penyakit rematik
Berikan

penkes

tentang

penyakit

rematik

Kaji tingkat
pengetahuan klien
Berikan pendidikan
kesehatan tentang
rematik, cara
mencegah dan
mengatasi rematik
Evaluasi tingkat
pengetahuan klien
34

S:

Klien
mengatakan
mengerti

tentang

penyakit

rematik

dan

makanan

pantangannya

Melakukan

setelah

terminasi dengan

informasi

klien

diberikan

Klien
mengatakan

akan

mencoba

cara

pengobatan
tradisional

dengan

menggunakan

jahe

dan minyak kelapa


untuk

membalur

kakinya.
O:

Klien

tampak

mengangguk

Klien

mampu

menjelaskan
kembali apa yang
telah disampaikan

(Dwi
Ati
Kirana)

A:
Masalah teratasi

P:

Intervensi
dihentikan

35

36

DAFTAR PUSTAKA

Nugroho,Wahjudi. Keperawatan

Gerontik.

Edisi2.Buku

Kedokteran

EGC.Jakarta;1999
Stanley,Mickey. Buku Ajar Keperawatan Gerontik.Edisi2. EGC. Jakarta;2002

37

Anda mungkin juga menyukai