Anda di halaman 1dari 3

BAB VII

HASIL DARI LETUSAN GUNUNG API

TERMINOLOGI DAN KLASIFIKASI


Fragmen yang dikekularkan dari letusan gunung api disebut secara kolektif sebagai ejecta
dan akumulasi dari fragment tersebut diketahui sebagai batuan piroklatik atau Tephra tergantung
apakah fragmen terkonsolidasi atau tidak. Berbagai macam letusan gunung api mengahasilkan
berbagai macam letusan. Sesaat atau berlangsung lama, lemah atau keras, semua letusan gunung
api dihasilkan dari keluarnya gas pada magma dapat dibagi berdasarkan dari komponen asal gas
seperti:
a. Jika magmatik atau sedikit gas, maka disebut letusan magmatik;
b. Jika uap yang dihasilkan dari kontak air dengan magma panas, maka disebut freatik;
atau,
c. Jika kedua sumber gas, ledakan itu phreatomagmatic
Material hasil letusan yang dihasilkan dari tipe letusan gunung api ini telah
diklasifikasikan kedalam beberapa kriteria yang berbeda :
a.
b.
c.
d.

Asal
Ukuran fragmen
Kondisi pada saat ejeksi dan pada saat terjatuh ditanah
Tingkat konsolidasi endapan.

a. Asal
Material hasil letusan mungkin berasal dari magma cair atau dari batu yang sudah padat
(letusan non-magmatik). letusan Non-magmatik dapat mewakili:

a. Magma yang sudah terpadatkan dari letusan yang sama;


b. Batuan gunung api yang sama tetapi terbentuk selama letusan sebelumnya; atau,
c. Batuan yang berasal dari kerak dasar dan terkait dengan aktivitas gunung berapi (disebut
accidental ejecta).
Letusan magmatik dan letusan non-magmatik Tipe I, yang berasal dari magma cair dari
letusan yang sama, yang disebut essential ejecta, dan biasanya sebagian atau seluruhnya kaca
(vitric). letusan non-magmatik Tipe II atau fragmen batuan yang lebih tua yang terbentuk selama
letusan sebelumnya disebut letusan aksesori, dan sebagian atau seluruhnya kristal (lithic).

b. Ukuran Fragmen
Klasifikasi yang paling penting dari piroklastik berdasarkan ukuran fragmen, meskipun
fragmen yang diameter lebih besar dari 5 cm rata-rata dibagi lebih lanjut atas dasar bentuk, yang
mencerminkan kondisi fisik mereka pada saat ejeksi:
1. Bombs, biasanya terdiri dari magma basaltik dengan viskositas rendah, yang diameter ratarata lebih besar dari 64 mm yang dikeluarkan dalam keadaan cair. cukup tinggi cairan, magma
dapat keluar baik sebagai panjang, strip tidak teratur atau sebagai blebs diskrit. Karena
merupakan cairan, maka bentuknya biasanya beragam. Fragmen tersebut biasanya disebut
fusiform:
a. Strips yang memecah menjadi bagian-bagian pendek membentuk silinder atau pita bombs,
yang melingkar atau flat, dan biasanya beralur membujur.
b. Blebs tegangan permukaan magma membentuk bombs bulat.
c. Fragmen yang berputar selama diatmosfer berbentuk spindle- atau bombs berbentuk
almond, ditandai dengan beralur membujur, dan satu sisi yang lebih halus dan lebih luas
dari yang lain.
d. Bombs dari magma yang sangat cair, cukup berat untuk menghantam tanah, sehingga
percikannya membentuk pancake atau kotoran sapi.

2.

Blok: Ini adalah hasil material letusan berbentuk menyudut diameter rata-rata lebih besar dari
64 mm yang dilempar keluar dalam keadaan padat. Blok biasanya terbentuk oleh gangguan
kerak lava atau kubah. Mereka mungkin seluruhnya dingin atau masih hangat dan pijar ketika
terendapkan. Akumulasi blok disebut breksi, dan sering diinginkan untuk menentukan apakah

endapan yang breksi piroklastik atau breksi freatik tergantung pada jenis letusan gunung api.
3. Lapili: Ini material hasil letusan dengan diameter rata-rata antara 2 dan 64 mm, mungkin
sebagai essential ejecta , Accessor ejcta atau accidental ejecta , dan dapat keluar baik dalam
bentuj cair atau padat. Lapili adalah jenis yang paling melimpah dari endapan abu vulkanik.
ciri khas yang terbentuk dari lava basaltik yang dikelarkan pada kondisi cair dan padat yaitu :
a. Fragment berbentuk tetesan membentuk Peles Tears, and
b. Fragmen jatuhan membentuk benang disebut Peles Hair
4. Ash: Ini adalah tephra dengan diameter rata-rata kurang dari 2 mm, , mungkin sebagai
essential ejecta , Accessor ejcta atau accidental ejecta, dan dikeluarkan baik cair atau padat.
Tergantung pada material yang membentuk abu, dapat digambarkan sebagai:
a. Lithic, dominan terdiri dari batuan padat.
b. Vitric, dominan terdiri dari kaca; atau
c. Kristal, dominan terdiri dari kristal.
Jenis yang paling umum dari Ash adalah vitric. Endapan Ash yang tidak terkonsolidasi
disebut sebagai lapisan Ash. Endapan Ash yang terkonsolidasi disebut sebagai sebagai tufa, atau
lebih khusus, tergantung pada unsur utama, dibagi:
a. tuff litik;
b. tuff vitric; atau
c. tuf kristal.

Anda mungkin juga menyukai