Anda di halaman 1dari 19

DASAR-DASAR JURNALISME

Wartawan perlu memahami dasar-dasar


dan asal ilmunya
Abad modern:
Masyarakat tak dapat dilepaskan dari
JURNALISTIK dan PERS.
Para ahli
menyamakan:
PERS dengan
UDARA

Udara sangat dibutuhkan


manusia.
Manusia modern tak dapat
hidup tanpa suguhan
INFORMASI PERS

Apakah JURNALISTIK itu?


Menurut kamus:

Jurnalistik sebagai kegiatan untuk


menyiapkan, mengedit dan menulis
untuk surat kabar, majalah atau
berkala lainnya.

Disamakanan:

Jurnalistik sama dengan Pers, surat


kabar atau majalah.

Sebab, Media tercetak dianggap paling tua.

Menurut asal kata:

Jurnalistik berasal dari Journal atau


Du jour berarti Hari.
Artinya, segala berita atau warta sehari itu
termuat dalam lembaran yang tercetak.

ACTA DIURNA terbit di zaman


Romawi.

Asal surat
kabar :

Berita-berita dan pengumuman ditempelkan


atau dipasang di pusat kota di kala itu
disebut FORUM ROMANUM
Kemajuan teknologi:
Ditemukan mesin cetak
surat kabar sistem
silinder (rotasi)

Dari sini muncul istilah: Pers.


Ada yang menyamakan:
Jurnalistik dengan Pers

Apa pula istilah KOMUNIKASI?


Awal abad
ke-20
ditemukan
Radio.

Jenis media massa baru ini dapat lebih cepat


menyampaikan pesan.
Radio awalnya hanya untuk hiburan dan
promosi. Dikembangkan untuk sampaikan beritaberita secara lebih cepat dan mencapai jarak jauh.

Dari sini muncul istilah Jurnalistik radio (radio


journalism, broadcasting journalism)
Berikutnya ditemukan film. Berita film, tak hanya memuat gambar,
juga sekaligus suara. Sekitar tahun 30-an sampai 50-an, berita film
(movie news) menjadi terkenal.
Kemajuan selanjutnya ditemukan Televisi. Muncul istilah Jurnalistik
elektronika (electronics journalism). Istilah untuk media radio dan
televisi sering disebut media elektronik (electronic media).
Dalam bidang hukum pers, digunakan pula istilah pers dalam arti
luas. Artinya, tidak hanya mencakup media tercetak (surat kabar
dan majalah), juga radio dan televisi.

Berbagai penemuan baru di bidang penyampaian pesan dan


berita, dipergunakan istilah komunikasi. Istilah ini mencakup
lebih luas, meliputi segala aspek dan proses penyampaian pesan.
Medianya pun dikenal istilah media massa yakni saluran untuk
menyampaikan pesan yang dapat mencapai jumlah massa yang
besar dan heterogen.

Pengertian
jurnalistik
abad modern:
Apa arti istilah
Komunikasi
massa?

Kegiatan untuk menyampaikan pesan/berita


kepada khalayak ramai (massa), melalui
saluran media tercetak atau media elektronik
seperti radio, televisi dan film.
Komunikasi massa adalah komunikasi dengan
menggunakan saluran media massa.
Di abad modern, komunikasi massa menjadi
industri raksasa, baik di bidang penerbitan,
penyelenggaraan siaran radio dan televisi
maupun perusahaan-perusahaan lain yang
menunjang kegiatan komunikasi massa.

Contoh;
- perusahaan iklan,
- pusat-pusat produksi siaran
- perusahaan-perusahaan yang menjual jasa penelitian.

Ciri-ciri pada komunikasi massa:


Umumnya komunikasi massa bersifat komunikasi searah.
Menyajikan rangkaian dan aneka pilihan yang luas, baik ditinjau
dari khalayak yang akan dicapai maupun dari segi pilihan isi oleh
khalayak media massa.
Sifat media massa menjangkau sejumlah besar khalayak yang tersebar,
karenanya jumlah media lebih sedikit daripada khalayaknya.
Karena sifatnya untuk menarik perhatian khalayak luas dan besar, maka
ia harus dapat mencapai tingkat intelek rata-rata (umum).
Organisasi yang menyelenggarakan komunikasi massa merupakan
lembaga masyarakat, yang harus peka terhadap lingkungannya.

Apakah fungsi Pers?


Para ahli: tiga fungsi
utama pers

1. Memberikan informasi
2. Memberikan hiburan
3. Melaksanakan kontrol sosial

Abad modern, perlu


ditambah dua
fungsi:

4. Memberikan pendidikan
5. Alat kepentingan pelaku usaha untuk
beriklan dan promosi.

Media massa cetak,


sudah tamat,
muncul Cybermedia?

Kemajuan teknologi komunikasi mendorong


percepatan media massa, terutama media
elektronika.
Kedudukan wartawan (di Indonesia) dulu
didominasi media cetak, kini sudah tamat.

Prof. Brian Brooks (ceramah, Jakarta, Februari 2000):


Kini tak ada lagi wartawan media cetak, wartawan media
elektronik, wartawan internet. Yang ada adalah wartawan
menghasilkan produk yang relevan terhadap perubahan
pasarnya, yakni minat pembaca dan pengiklan.

Sebutan wartawan menjadi sangat meluas, meski medianya


tak melalui proses percetakan. Jurnalisme masa kini, lebih
diramaikan oleh wartawan media internet atau cyber-media.

Muncul persaingan
antarpers.
Tak cukup berita
lempang (straight
news), juga isi
lainnya:

Sekilas pers
Indonesia:

Interpretative reporting (berita diberi


interpretasi atau diuraikan/dirinci).
Indepth news (berita pendalaman)
Investigative news (berita investigasi)
Artikel atau Jurnalistik Sastra
(gabungan keterampilan membuat
berita interpretatif dengan penulisan
karya fiksi.

Zaman Belanda sampai pascakemerdekaan


(45-49) disebut Pers Perjuangan.
Dasarnya: Nasionalisme yang kuat
Wartawan sebagai politikus, dan sebaliknya.
Solidaritas antarwartawan sangat erat.

Kedudukan
wartawan
menjadi
primadona:

Pemilik/penerbit pers juga menjadi


pemimpin umum dan terbanyak sekaligus
menjadi pemimpin redaksi.
Muncul para wartawan terkenal, baik karena
prestasi maupun kepemimpinan dalam
penerbitannya.
Pematuhan terhadap etika profesi tinggi.

Pers pascareformasi (1998-sekarang)


Pers tanpa ijin terbit dan dijamin tak ada lagi pembredelan.
Pers sebagai industri harus bersaing secara ketat.
Idealisme menjadi kabur, motivasi penerbitan pers yakni aspek
bisnis.
Kedudukan wartawan bukan lagi primadona, digantikan oleh
aspek bisnis.
Struktur dan pola manajemen banyak berubah, menempatkan
Redaksi di bawah Departemen Pemasaran dan Produksi.

Jurnalisme
Modern?

Dampak
negatif
bagi etos
kerja
wartawan

Pengertian modern tak hanya dari perangkat kerasnya,


juga lebih penting dalam kinerja dan etos kerja insan
pers. Terutama wartawannya.
Era globalisasi menjadikan setiap wartawan
berkemampuan mengoperasikan komputer. Lebih
canggih perangkat-keras komputer tersebut, wartawan
harus bisa mengikutinya.
Informasi dari jaringan internet (web-net), menjadikan
wartawan banyak tergantung dari informasi melalui
internet. Manjadilah jaringan itu merupakan media massa
tersendiri, yakni Cyber Net atau Koran jaringan
komputer.
a. Ketergantungan pada cyber-media/cyber-net.
b. Informasi yang dibawa cyber-media itu - belum tentu akurat,
apalagi jujur dan seimbang.
c. Wartawan sudah memasuki alam insan global dan rasa
kebangsaan, budaya dan norma bangsa sendiri bertambah
luntur karena telah menjadi manusia internasional.
d. Teknologi komunikasi canggih merupakan produk untuk
komersialisasi produsennya, sekaligus bawa pesan-pesan
sosial, politik dan budaya Negara-negara produsennya.

Apa arti
wartawan
Profesional?

Mengindahkan prinsip-prinsip:
Etika atau etis
Memiliki komitmen terhadap kepentingan umum
Tidak menyalahgunakan kekuasaan untuk
tujuan pribadi.

Jurnalisme
Alkohol?

Jurnalisme yang tidak berdasarkan


kebenaran tetapi hanya isapan jempol.

Jurnalisme
Kuning?

Surat kabar atau majalah yang dengan


sengaja mengexploitasi sesuatu untuk
merebut perhatian dan minat pembaca
dengan muslihat yang membangkitkan
emosi tanpa disertai fakta.

Jurnalisme partisan melahirkan pers opini

Jurnalisme
Partisan?

Penyokong suatu partai atau pengikut setia atau


pejuang gerilya.
Banyak terdapat di Negara Eropa dan terutama
Negara komunis.
Disebut juga jurnalisme ideologis.

Tujuannya:
Menghimpun satu khalayak yang mendukung
sudut pandangannya.
Menafsirkan soal-soal umum dari sudut
pandangan itu.
Mengumpulkan informasi untuk menerangkan
dan mengkhususkan penafsiran itu.

Jurnalisme
Liberal?

Jurnalisme Liberal melahirkan pers informasi


(news-paper).
Berarti pers yang bebas, tidak picik.
Orang berpaham bebas dan menyokong kemajuan
serta pembaruan, tetapi menentang hak istimewa.
Terdapat di Negara-negara berbahasa Inggris
seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia dll.

Ciri-ciri Pers Liberal:


Preokupasi atau keasyikan dengan fakta-fakta dan peristiwa.
Sikap masabodoh terhadap sudut pandang ideologis.
Mengimbau serta khalayak universal atas dasar nonpolitik.
Pers Liberal bertujuan:
Melakukan pengawasan terhadap tindak-tanduk pemerintah.
Sebebas-bebasnya Pers Liberal,ia tidak leluasa untuk
memfitnah, menyiarkan tulisan cabul atau menghasut.

Berkembang abad 17 dan 18, akibat revolusi industri dan perubahan


besar di dalam pemikiran-pemikiran masyarakat di Barat.
Pers harus punya kebebasan seluas-luasnya untuk membantu
manusia dalam usaha mencari kebenaran.
Kebebasan pers menjadi ukuran atas kebebasan yang dimiliki setiap
manusia.

Pers
Otoriter?

Tugasnya:
Mendukung dan membantu politik pemerintah
yang berkuasa.
Mengabdi kepada Negara.
Kritik terhadap alat-alat Negara dan penguasa
dilarang.

Sistem tertua di antara 4 sistem pers di dunia. Lahir abad 15-16, di


masa pemerintahan otoriter (kerajaan absulut).
Media massa berfungsi menunjang Negara (kerajaan) dan
pemerintahan dengan kekuasaan untuk memajukan rakyat.
Sistem ini sepenuhnya berada di bawah pengawasan pemerintah.

Pers Totaliter
Komunis?

Dimiliki oleh Negara bertujuan:


Kritik terhadap partai dan tujuan-tujuannya
dilarang.
Menyukseskan dan melestarikan sistem
sosialis Soviet dan terutama kediktatoran
partai.

Berkembang awal abad 20, akibat dari sistem komunis di Uni


Soviet. Mendasarkan pada teori Karl Marx tentang perubahan
sosial yang diawali oleh teori dialektika Hegel.
Menurut teori komunis, media massa merupakan alat pemerintah
(partai) dan bagian integral dari Negara.
Media massa harus tunduk pada pemerintah dan control dari
pemerintah atau partai.

Pers Indonesia era Reformasi?


Gong kemerdekaan pers di era reformasi ditandai pencabutan
dua Permenpen dan empat SK Menpen pada 5 Juni 1998 oleh
Menpen M. Yus Yosfiah. Kedua Permenpen dan keempat SK
Menpen itu dinilai sebagai membelenggu kebebsan pers.
Lahir banyak surat kabar, majalah dan tabloid. Wilayah
penyebaran SIUPP meluas. Konsentrasinya tak hanya di kotakota besar, juga bertebaran sampai ke kota kabupaten dan
beberapa kota kecamatan. Lahir pers lokal (community
newspaper)

Era wadah tunggal juga berakhir. Terbuka peluang bagi


masyarakat untuk mendirikan organisasi pers di luar PWI, SPS
dan SGP. Sampai 2002, oraganisasi wartawan meningkat
mencapai hampir 40 organisasi. Kini organisasi wartawan yang
masih aktif tinggal 29 oraganisasi.

Pers
kebablasan?

Seperti kuda lepas dari kandangnya.


Pers Indonesia meloncat-loncat, berlari tanpa
arah dan mendengus-dengus ke mana saja.
Melahirkan jenis-jenis pers yang aneh.

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999


tentang Pers (UU Pers) prinsip dasar :
Terhadap pers nasional tidak dikenakan penyensoran,
pembredelan atau pelarangan siaran (pasal 4 ayat 2).
Pers mempunyai hak mencari, memperoleh dan
menyebarluaskan gagasan dan informasi (pasal 4 ayat 3).
Pers wajib menghomati norma agama, kesusilaan masyarakat
dan asas praduga tak bersalah (pasal 5 ayat 1).
Pers dilarang mengiklankan narkoba, peragaan wujud rokok
dan atau penggunaan rokok (pasal 13 ayat a dan b).

Peranan pers nasional (pasal 6):


Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui.
Menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi, mendorong
terwujudnya supremasi hukum, dan hak asasi manusia serta
menghormati kebhinekaan.
Mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang
tepat, akurat dan benar.
Melakukan pengawasan, kritik, koreksi dan saran terhadap halhal yang berkaitan dengan kepentingan umum.
Memperjuangkan keadilan dan kebenaran.
Perlindungan
hukum (pasal 8)

Dalam menjalankan tugasnya wartawan

Perlindungan
menjalankan UU
(pasal 50 KUHP):

Barang siapa melakukan perbuatan untuk


menjalankan peraturan perundangundangan, tidak boleh dihukum.`

mendapat perlindungan hukum.

Hukuman bagi pelanggar UU:


1. Bagi pers yang melanggar prinsip dasar (pasal 5
ayat 1 dan pasal 13 ayat a dan b) didenda paling
banyak Rp500 juta.
2. Bagi pihak di luar pers yang melanggar prinsip dasar
(pasal 4 ayat 2 dan 3) dihukum penjara paling lama 2
(dua) tahun dan atau denda sebanyak-banyaknya
Rp500 juta.
Jakarta, 19 Januari 2007
E. SOEBEKTI
Pelatih Nasional PWI Pusat

Anda mungkin juga menyukai