Anda di halaman 1dari 6

FIGURE GROUND

DI KAWASAN SEKITAR The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place


Dan MONUMEN NASIONAL

Gambar 1, Figure Ground kawasan Monumen Nasional dan Ritz Carlton


Jakarta
Figure ground merupakan suatu teori yang digunakan untuk
mengetahui

tekstur

dan

pola

tata

ruang

serta

digunakan

untuk

mengidentifikasi masalah keteraturan massa/ruang perkotaan sesuai


kaidah estetika. Cara kerja figure ground sebenarnya hanya memerlukan
gambar eksisting massa bangunan yang ada di ruang perkotaan sehingga
dapat melihat pola yang terbentuk dari serumpun massa bangunan yang
ada. Teori figure ground terdapat dua komponen utama yaitu solid dan
voids. Solid adalah figure atau blok-blok dari massa bangunan, sedangkan
voids adalah ground atau ruang luar yang terbentuk di antara blok-blok
tersebut. Adapun manfaatnya yaitu membantu menangani masalah

ketepatan (constancy) dan perubahan (change) dalam perancangan


wilayah serta menentukan pedoman dasar dalam rancang yang konkret
sesuai tekstur konteksnya.
Pada figure ground objek ruang yang dipakai yaitu di di Kawasan
Sekitar The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place Dan MONUMEN NASIONAL,
dapat diidentifikasi bahwa kawasan tersebut memiliki pola figure ground
Menyebar

karena

susunan

kawasan

yang

bersifat

menyebar

dan

kecenderungan kacau. Sebagai contoh adalah Kota Bonn dan Hamburg,


Jerman. Kedua kawasan ini memiliki pola yang bersifat agak kacau.
Elemen solid-nya yaitu blok yang mendefinisi sisi karena massa bangunan
menumpuk pada sisi jalan, dan terus mengerumpun di sisi kanan dan kiri
jalan, sedangkan Elemen voids-nya yaitu Sistem terbuka yang sentral,
bersifat terbuka namun masih tampak fokus, misalnya alun-alun besar,
taman kota, dan lain-lain dan Sistem terbuka linier, contoh pola tersebut
adalah kawasan sungai.

Gambar 2. Elemen Solid Blok yang mendefinisikan Sisi

Gambar 3. Elemen Void yaitu Sistem Terbuka Sentral dan Liniear


Elemen solid dan void di dalam tekstur perkotaan jarang berdiri
sendiri, melainkan dikumpulkan dalam satu kelompok, disebut juga unit
perkotaan. Di dalam kota keberadaan unit adalah penting, karena unitunit berfungsi sebagai kelompok bangunan bersama ruang terbuka yang
menegaskan

kesatuan

massa

di

kota

secara

tekstural.

Melalui

kebersamaan tersebut penataan kawasan akan tercapai lebih baik kalau


massa dan ruang dihubungkan dan disatukan sebagai suatu kelompok.
Pola kawasan kota secara tekstural dibedakan mejadi enam, yaitu grid,
angular, kurvilinier, radial konsentris, aksial, dan organis. Artinya, setiap
kawasan tersebut dapat dimengerti bagiannya melalui salah satu cara
tekstur tersebut. Mengacu pada penjelasan di atas, perlu diketahui bahwa
fungsi pola sebuah tekstur perlu juga diperhatikan karena massa dan
ruang selalu berhubungan erat dengan aktivitas di dalam kawasannya,

dibutuhkan suatu keseimbangan yang baik antara kuantitas dan kualitas


massa dan ruang yang bersifat public dan privat sehingga pola
pembangunan

kota

memungkinkan

kehidupan

didalamnya

berjalan

dengan baik. Dengan pola tekstur diagramatis dapat diidentifikasi bahwa


pola teksturnya angular, grid, organis dan radial konsentris.

Gambar 4. Radial Konsentris


Organis

Gambar 4.

Gambar 5. Perbaduan Bentuk Angular dan Grid

LAPORAN ANALISIS FIGURE GROUND


MK. Lanskap Wilayah Perkotaan

Oleh :

1.
2.
3.
4.

NAMA KELOMPOK :
Andre Amdinata
(C44130025)
Ihsan Nurhakim
(C44130028)
Arief Bayu Laksono (C44130087)
Wahyu Furqan
(C44130088)

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP


FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2016

Anda mungkin juga menyukai