PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dari zaman ke zaman terjadi perkembangan dan perubahan-perubahan khusunya
kecanggihan alat transportasi. Yang dulunya orang-orang berjalan kaki ke mana saja , lambat
laun terjadinya perkembangan tekhnologi khusunya di bidang transportasi yakni dari berjalan
kaki menjadi sepeda, lalu sepeda menjadi motor dan mobil. Perkembangan pertambahan
kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat menunjukkan kenaikan yang cukup
tinggi. Diperoleh dari data statistik bahwa tingkat kendaraan bermotor menunjukkan kenaikan
drastis yang dimulai pada tahun 2006 ke atas. Hal ini menunjukkan kebutuhan sarana
transportasi cukup tinggi bagi masyarakat sekitar sehingga membutuhkan alternatif-alternatif
perkembangan jalan besar maupun kecil agar terjadi keseimbangan antara jalan dengan
penggunanya.
Peningkatan jumlah penduduk sudah pasti akan bertambahnya komsumsi kendaraan
bermotor oleh konsumen guna memenuhi kebutuhan sehari- hari. Baik untuk mobilitas kerja,
rekreasi, sekolah, dan lainlain. Tapi efek negatif dari hal ini juga banyak, misalnya kebisingan,
pencemaran udara, kepadatan lalu lintas dan lain sebagainya.
produsen
kendaraan saat ini telah mengembangkan produk - produk mereka agar ramah
beroperasi. Tentunya ini akan mempengaruhi minat dan kenyamanan penumpang. Berdasarkan
permasalahan itulah kami melakukan pengamatan untuk mengetahui seberapa besarkah tingkat
kepadatan lalu - lintas yang terjadi di sekitar kampus DIII Teknik UNDIP, pada jam- jam kuliah.
Khususnya jumlah kendaraan yang melintasi daerah tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi masalah dalam laporan penelitian ini adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
BAB II
TEORI DASAR
2
sepeda motor baru melalui kredit. Tumbuhnya lembaga-lembaga keuangan nonbank yang
menawarkan kredit kepemilikan sepeda membantu perkembangnan industri otomotif sepeda
motor. Mereka berlomba menawarkan kredit dengan suku bunga yang semakin murah.
2.2 Arus Lalu Lintas
Karakteristik lalu-lintas terjadi karena adanya interaksi antara pengendara dan kendaraan
dengan jalan dan lingkungannya. Pada saat ini pembahasan tentang arus lalu lintas
dikonsentrasikan pada variabel-variabel arus (flow, volume), kecepatan (speed), dan kerapatan
(density). Ketiga komponen itu termasuk pembahasan arus lalu-lintas dalam skala makroskopik.
Pembahasan tersebut telah mengalami perkembangan dari konsep awalnya yakni bahwa
elemen utama dari arus lalu-lintas adalah komposisi atau karakteristik volume, asal tujuan,
kualitas, dan biaya. Pergeseran tersebut terjadi karena saat ini arus lalu-lintas pada dasarnya
hanya menggambarkan berapa banyak jenis kendaraan yang bergerak.
Arus dan Volume
Arus lalu lintas (flow) adalah jumlah kendaraan yang melintasi suatu titik pada penggal
jalan tertentu, pada periode waktu tertentu. Sedangkan volume adalah jumlah kendaraan yang
melintasi suatu arus jalan pada periode waktu tertentu diukur dalam satuan kendaraan per satuan
waktu.
Kecepatan
Kecepatan merupakan parameter utama kedua yang menjelaskan keadaan arus lalu- lintas
di jalan. Kecepatan dapat didefinisikan sebagai gerak dari kendaraan dalam jarak per satuan
waktu.
Dalam pergerakan lalu-lintas, tiap kendaraan berjalan pada kecepatan yang berbeda.
Dengan demikian pada arus lalu-lintas tidak dikenal karakteristik kecepatan tunggal akan tetapi
lebih sebagai distribusi dari kecepatan kendaraan tunggal. Dari distribusi tersebut, jumlah ratarata atau nilai tipikal dapat digunakan untuk mengetahui karakteristik dari arus lalu-litas. Dalam
perhitungannya kecepatan rata-rata dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Time Mean Speed (TMS), yang didefinisikan sebagai kecepatan rata-rata dariseluruh
kendaraan yang melewati suatu titik dari jalan selama periode tertentu.
2. Space Mean Speed (SMS). Yakni kecepatan rata-rata dari seluruh kendaraan yang
menempati penggalan jalan selama periode waktu tertentu.
Kerapatan
Kerapatan dapat di definisikan sebagai jumlah kendaraan yang menempati suatu panjang
jalan atau lajur, secara umum dapat diekspresikan dalam kendaraan per mil (vpm) atau kendaraan
per mil per lane (vpmpl). Kerapatan sulit diukur secara langsung di lapangan, melainkan dihitung
dari nilai kecepatan dan arus sebagai hubungan.
2.3 Pengertian Data
Data adalah kumpulan keterangan atau informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan,
dapat berupa angka, lambang atau sifat. Jika kita mendapatkan data yang tidak baik, sebaik apa
pun cara pengolahan data yang kita lakukan, hasilnya atau kesimpulan yang didapat dari data
tersebut tetap tidak baik. Semisal, ungkapan garbage in, garbage out, yang artinya jika yang
masuk sampah, yang keluar pun juga sampah. Jadi, syarat utama agar analisa data secara statistik
menghasilkan informasi atau kesimpulan yang baik adalah data yang diolah haruslah juga baik.
Apa itu data yang baik? Data yang baik adalah data yang sifatnya representatif (mewakili),
objektif (sesuai dengan apa yang ada atau yang terjadi), relevan (ada hubungannya dengan
persoalan yang sedang dihadapi dan akan dipecahkan), mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi
atau standard error (kesalahan baku) yang kecil. Dari mana data diperoleh? Data dapat diperoleh
dari sumber internal (internal data) dan sumber eksternal (external data). Data internal adalah
data yang didapat oleh organisasi itu sendiri untuk keperluan operasi sehari-hari. Organisasi
dimaksud dapat berupa instansi pemerintah maupun swasta, misalnya departemen-departemen,
Biro Pusat Statistik, BAPPENAS, BUMN, perusahaan-perusahaan swasta dan sebagainya.
Sedangkan, data eksternal adalah data yang didapat dari luar organisasi yang bersangkutan,
biasanya menggambarkan keadaan di luar organisasi tersebut. Contoh data jenis ini misalnya
data pendapatan nasional, penduduk, harga-harga bahan pokok yang dukumpulkan oleh Biro
Pusat Statistik, data keuangan negara yang dikumpulkan oleh departemen keuangan, data
perbankan dari Bank Indonesia dan sebagainya, termasuk data yang dikumpulkan oleh badanbadan internasional, seperti UNESCO, IMF, FAO dan lain-lain.
5
kuantitatif
dapat
dibagi
atas:
DataInterval
Ukuran data mempunyai interval atau jarak, misalnya berat badan antara 50-60 kg.
DataRasio
Data berupa angka dalam arti yang sebenarnya, sehingga mempunyai nilai nol.
Data jenis ini diperoleh melalui pengukuran dan memiliki tingkat pengukuran paling
tinggi diantara jenis data lainnya.
DATAKUALITATIF
Data kualitatif adalah data yang bukan berbentuk angka atau bilangan, misalnya kepuasan
pelanggan (sangat puas, puas, kurang puas dan sebagainya), sehingga kita tidak dapat
melakukan
operasi
Data
matematika
kualitatif
terhadapnya.
Jenis
dapat
data
ini
disebut
atribut.
dibagiatas:
Datanominal
Ukuran data nominal adalah kategori, misalnya jenis kelamin, laki-laki atau wanita,
tempat tinggal dan sebagainya. Dilihat dari tingkat pengukuran data, data nominal
mempunyai tingkatan yang paling rendah dari jenis data lainnya. Hal tersebut karena
walaupun dalam prakteknya data ini bisa diangkakan, tetapi terhadapnya tidak bisa
dilakukan operasi matematika. Contoh pemberian angka tersebut di atas misalnya, angka
1 untuk yang tinggal di Jakarta, 2 untuk yang tinggal di Bandung, 3 untuk Surabaya
dansebagainya.
DataOrdinal
Data ordinal hampir sama dengan data nominal, hanya saja data orrdinal mempunyai
tingkatan data atau urutan kelas, ada yang lebih tinggi ada yang lebih rendah. Contoh data
ini adalah data tentang kepuasan pelanggan, yang dibagi menjadi sangat puas, tidak puas,
6
antara puas dan tidak puas, tidak puas dan sangat tidak puas. Data ordinal mempunyai
tingkatan yang lebih tinggi dari data nominal. Walaupun mempunyai tingkatan, terhadap
jenis
data
ini
kita
tetap
tidak
dapat
melakukan
operasi
matematika.
Dilihat dari tingkat data, urutan dari yang paling tinggi adalah data rasio, data interval,
data ordinal dan paling rendah data nominal.Untuk mengolah data kualitatif (data
nominal dan ordinal), biasanya digunakan statistik non parametrik, sedangkan untuk data
kuantitatif digunakan statistik parametrik.
DATAINTERNAL
Data yang berasal dari dalam organisasi atau perusahaan sendiri. Data jenis ini biasanya
berkaitan langsung dengan organisasi sendiri, misalnya data keuangan (neraca, laporan
laba-rugi dan sebagainya), data kepegawaian, data produksi dan lain-lain.
DATAEKSTERNAL
Data yang berasal bukan dari dalam organisasi perusahaan sendiri. Data ini sering tidak
berkaitan langsung dengan organisasi sendiri, misalnya data tentang jumlah kendaraan di
Jakarta, jumlah penduduk di suatu desa dan lain-lain.
DATAPRIMER
Data yang dukumpulkan, diolah serta diterbitkan sendiri oleh organisasi yang
menggunakannya. Contoh jenis data ini adalah data kependudukan yang dibuat oleh Biro
Pusat Statistik, data tentang pertanian yang dibuat oleh Departemen Pertanian dan
sebagainya.
DATASEKUNDER
Data yang tidak dibuat atau diterbitkan oleh penggunanya, misalnya data tentang jumlah
kendaraan dari Departemen Perhubungan merupakan data primer bagi Departemen
tersebut karena dibuat dan diterbitkannya, tapi merupakan data sekunder bagi PT X
sebagai pengguna, yang mendapatkannya dari sumber lain (misalnya media massa) yang
mengutipnya. Jadi, orang bisa mendapatkan data sekunder dari harian, majalah, buletin
dan media massa lainnya yang mengutip data dari sumber-sumber lain yang
menerbitkannya (misalnya data dikutip dari departemen, Biro Pusat Statistik, Bank
Indonesia dan lain-lain). Dengan demikian, data eksternal bisa berupa data primer, bisa
juga berupa data sekunder.
7
DATA DISKRIT
Data diskrit adalah data yang sifatnya terputus-putus, nilainya bukan merupakan pecahan
(angka utuh). Contoh data diskrit adalah data tentang jumlah penduduk, kendaraan dan
sebagainya.
DATA KONTINYU
Sedangkan data kontinyu adalah data yang sifatnya sinambung atau kontinyu, nilainya
bisa berupa pecahan. Contoh data kontinyu adalah data tentang hasil panen padi, panjang
jalan, berat sapi dan sebagainya.
2.5 Pengertian Grafik
Grafik adalah suatu visualisasi table, yang dimana table tersebut berupa angkaangka yang
dapat disajikan ataupun dapat ditampilkan ke dalam bentuk gambar. Atau definisi grafik yang
lainnya yaitu sebagai suatu kombinasi antara angka, huruf, simbol, gambar, lambang, perkataan,
lukisan, yang disajikan satu media untuk memberi konsep maupun ide dari pengirim kepada
sasarannya dalam proses menyampaikan maklumat. Ada juga pengertian Grafik yang kedua
yaitu merupakan suatu rangka untuk membentuk Objek visualisasi table. Table yang terdiri dari
angka-angka dapat disajikan atau dapat ditampilkan ke dalam bentuk gambar, bisa dalam
berbentuk garis, lingkaran, batang dll. Dan definisi yang ketiga yaitu gambaran dari pasang
surutnya suatu keadaan atau data yang ada dengan garis ataupun gambar. Grafik dibedakan
menjadi 3 (tiga) macam, diantaranya yaitu grafik: batang, garis, dan lingkaran.
Inilah jenis-jenis grafik :
Grafik batang, atau yang dikenal juga dengan sebutan histogram dipakai untuk
menekankan perbedaan tingkat nilai dan beberapa aspek. Grafik jenis ini merupakan
grafik yang paling sederhana, sangat mudah untuk dipahami dan hanya menggambarkan
data dalam bentuk batang. Panjangnya batang menggambarkan presentase dari data,
sedangka lebarnya semuanya berukuran sama. Tetapi umumnya data yang dapat
diperbandingkan tidak terlalu banyak, maksimalnya hanya delapan data. Untuk lebih
memperjelas perbandingan antara batang yang satu dengan yang lainnya diperlukan
warna-warna yang berbeda.
Grafik lingkaran yaitu penyajian dari data statistik dengan menggunakan gambar yang
berbentuk lingkaran atau gambaran naik turunnya data berupa lingkaran untuk
menggambarkan persentase dari nilai total atau nilai keseluruhan.
tujuan.
Statistik
juga
diturunkan
dari
kata
bahasa Inggris
yaitu
state atau perintah. Pengertian yang sangat sederhana tentang statistik adalah sebagai suatu
kumpulan data yang berbentuk angka dan tersusun rapi dalam suatu tabel, grafik, gambar, dan
lain-lain. Misalnya tabel mengenai keadaan pegawai di kantor-kantor, grafik perkembangan
jumlah penduduk dari waktu ke waktu, dan lain sebagainya.
Statistika berhubungan dengan penyajian dan penafsiran kejadian yang bersifat peluang
dalam suatu penyelidikan terencana atau penelitian ilmiah.
Statistika
penyajian data
Penafsiran data
untuk memperolah
INFORMASI
berdasarkan hasil penelitian yang tidak menyeluruh. Pengertian tersebut merujuk pada
istilah statistics yang biasanya diterjemahkan dengan istilah statistika.
Statistik dapat digolongkan dengan berbagai cara.
10
Sepeda Motor
07.00 08.00
113
08.00 09.00
320
09.00 10.00
257
10.00 11.00
160
11.00 12.00
267
12.00 13.00
320
jumlah
1437
11
Sepeda Montor
350
300
250
200
Sepeda Montor
150
100
50
0
BAB IV
12
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dari uraian pada pembahasan yang disajikan, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan
bahwa pada saat ini dasarnya kebutuhan masyarakat kita terhadap transportasi adalah sepeda
motor karena menjadi kebutuhan yang sangat banyak, di bandingkan alat transportasi lainnya .
4.2 SARAN
Adapun saran yang dapat kami sampaikan yaitu :
1) Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan bisa menjadi informasi buat kami semua.
2) Kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun si pembaca guna untuk perbaikan
makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
13
http://guswana.blogspot.co.id/2009/09/pengertian-data-dan-statistik.html
http://hermanabdee.blogspot.co.id/2013/07/contoh-makalah-statistik-deskristif.html
http://eprints.upnjatim.ac.id/2313/1/1.pdf
http://www.pengertianku.net/2015/02/pengertian-grafik-dan-contohnya-dilengkapi-jenisjenisnya.html
https://www.google.co.id
14